• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

Saluran komunikasi merupakan salah satu unsur komunikasi yang berperan penting dalam kegiatan penyuluhan pertanian. Berbagai inovasi pertanian yang didiseminasikan pihak penggerak pembangunan membutuhkan saluran komunikasi untuk disampaikan pada pengguna, dalam hal ini adalah petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian. Pemanfaatan kelompok tani yang telah terbentuk digunakan untuk mempermudah penyampaian informasi inovasi. Di samping itu jalur komunikasi bermedia juga diupayakan untuk menyebarkan informasi inovasi. Terlebih dewasa ini perkembangan teknologi informasi sudah sedemikian maju dan merakyat dibanding masa terdahulu, sehingga menumbuhkan kemungkinan bahwa petani juga mampu mengakses semua media informasi dengan baik.

Dalam upaya peningkatan produktivitas padi sebagai bahan pangan utama di Indonesia, berbagai inovasi juga terus diupayakan. Inovasi tersebut antara lain berupa pola tanam, teknik pemupukan dan sarana produksi padi. Inovasi ini perlu sampai pada petani padi, sehingga dapat terus mengembangkan usahanya menjadi lebih baik. Selain disampaikan melalui media, baik media elektronik maupun non-elektronik atau media cetak maupun media siaran, informasi inovasi ini juga disampaikan melalui pendekatan kelompok tani. Pendekatan kelompok ini merupakan salah satu cara yang efektif, karena dalam kelompok tani terdapat orang-orang yang cukup tanggap terhadap informasi sehingga diharapkan informasi tersebut dapat ditularkan kepada petani lainnya. Mardikanto (1993) bahkan menyebutkan bahwa dalam suatu kelompok tani harus ada kontak tani, petani maju dan petani pengikut.

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih ada petani padi yang menjalankan usahataninya dengan cara-cara lama. Informasi hasil penelitian pertanian yang telah dihimpun dalam berbagai media belum optimal mencapai sasaran utama, yaitu para petani (Mulyandari et al. 2005) Diduga ini terjadi karena petani sebagai penerima inovasi tidak memiliki keseragaman waktu dalam menerima informasi inovasi, artinya masih banyak informasi inovasi yang tidak sampai pada petani tingkat terbawah. Selain itu diduga petani memiliki persepsi

yang berlainan atas informasi yang diterimanya melalui saluran komunikasi serta atas saluran komunikasi yang menjadi alat atau pihak penyampai informasi inovasi. Ketidaksamaan persepsi ini tentu tidak terlepas dari karakteristik individu dan non individu petani penerima informasi inovasi. Karakteristik ini umumnya mencirikan golongan petani sebagai petani maju dan petani pengikut dalam suatu kelompok tani. Karakteristik ini oleh Rogers dan Shoemaker (1995) disebut sebagai karakteristik keinovatifan.

Penelitian ini diarahkan untuk melihat bagaimana persepsi dan pemilihan petani padi terhadap saluran komunikasi penyuluhan pada saat ini. Peubah-peubah yang diamati yaitu karakteristik keinovatifan petani padi meliputi karakteristik sosial ekonomi, karakteristik individu dan karakteristik komunikasi (sebagai peubah anteseden atau X) serta tingkat persepsi petani tentang saluran komunikasi penyuluhan mengenai informasi pengelolaan usahatani padi (Y1) dan tingkat pemilihan saluran komunikasi penyuluhan berdasarkan informasi pengelolaan usahatani padi (Y2).

Karakteristik keinovatifan petani yang diamati terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu karakteristik sosial ekonomi, individu dan karakteristik komunikasi. Beberapa indikator karakteristik individu ditentukan dengan mengacu pada karakteristik keinovatifan yang dikemukakan oleh Rogers dan Shoemaker (1995), antara lain: tingkat empati, tingkat keberanian beresiko dan tingkat futuristik. Karakteristik sosial ekonomi yang diamati yaitu: status sosial, luas lahan dan kepemilikan modal. Adapun karakteristik komunikasi yang dilihat meliputi: tingkat partisipasi sosial, tingkat aktivitas komunikasi dan keterlibatan dalam penyuluhan.

Karakteristik keinovatifan petani tersebut dihubungkan dengan persepsi petani terhadap saluran komunikasi penyuluhan yang terbagi menjadi saluran komunikasi tak bermedia (interpersonal) dan saluran komunikasi bermedia. Saluran komunikasi tak bermedia (interpersonal) yaitu penyuluh, petani lain, pengumpul/tengkulak dan pedagang. Adapun saluran komunikasi bermedia mencakup media elektronik (televisi dan radio) dan non-elektronik (surat kabar/majalah dan poster/leaflet).

22 Persepsi yang diamati antara lain tentang saluran komunikasi mengacu pada dua peubah pemilihan saluran komunikasi oleh sasaran yang dikemukakan Berlo (1960) yaitu aspek ketersediaan saluran dan aspek pembiayaan untuk mengakses saluran tersebut, ditambah dengan aspek kemudahan diaksesnya saluran oleh petani serta ketepatan penggunaan saluran komunikasi (Mardikanto 1993). Tingkat Pemilihan saluran komunikasi penyuluhan diamati berdasarkan jumlah jenis saluran komunikasi penyuluhan yang diakses petani dan intensitas petani dalam mengakses saluran komunikasi. Materi informasi melalui saluran komunikasi penyuluhan yang diamati dalam penelitian mencakup informasi pengelolaan usahatani padi, berupa teknik pemilihan benih bermutu, sistem tanam, pemupukan, pengairan, penanggulangan HPT, pemanenan, permodalan dan pemasaran hasil usahatani padi. Persepsi petani terhadap saluran komunikasi penyuluhan ini diduga berkaitan dengan pemilihan saluran komunikasi penyuluhan bagi petani sebagai media informasi inovasi yang dibutuhkannya. Secara terstruktur, kerangka berpikir penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Hipotesis Penelitian

H1 = Terdapat hubungan nyata antara karakteristik keinovatifan petani padi dengan persepsinya tentang saluran komunikasi penyuluhan mengenai informasi pengelolaan usahatani padi.

H2 = Terdapat hubungan nyata antara karakteristik keinovatifan petani padi dengan pemilihan saluran komunikasi penyuluhan mengenai informasi pengelolaan usahatani padi.

H3 = Terdapat hubungan nyata antara persepsi petani tentang saluran komunikasi penyuluhan dengan pemilihan saluran komunikasi penyuluhan mengenai informasi pengelolaan usahatani padi.

Karakteristik sosial ekonomi X1 status sosial X2 luas lahan X3 kepemilikan modal Karakteristik individu X4 tingkat empati X5 tingkat keberanian beresiko X6 tingkat futuristik Karakteristik komunikasi X7 tingkat partisipasi sosial X8 tingkat aktivitas komunikasi X9 keterlibatan dalam penyuluhan

Persepsi petani tentang saluran komunikasi mengenai informasi pengelolaan usahatani padi (Y1)

(Interpersonal dan bermedia)

Y1.1 ketersediaan saluran komunikasi Y1.2 biaya mengakses saluran komunikasi Y1.3 kemudahan mengakses saluran komunikasi Y1.4 ketepatan penggunaan saluran komunikasi

Pemilihan Saluran Komunikasi Penyuluhan (Y2) Y2.1 jumlah jenis saluran Y2.2 intensitas mengakses saluran

Peubah bebas Peubah terikat untuk X/

Peubah bebas untuk Y2 Peubah terikat

H2

H1 H3

Gambar 2. Kerangka berpikir “persepsi dan pemilihan petani terhadap saluran komunikasi penyuluhan mengenai informasi pengelolaan usahatani padi”

Dokumen terkait