• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS A.Kajian Teori

C. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar

Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi akan mendorong semangat untuk belajar sebaliknya kurang motivasi akan melemahkan semangat dalam belajar. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajarnya sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat. Jadi motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Pengaruh Kemandirian Belajar terhadap Prestasi Belajar

Kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajar. Belajar mandiri membutuhkan motivasi, keuletan, kedisiplinan, tanggung jawab, kemauan dan keingintahuan untuk berkembang dan maju dalam. Kemandirian adalah unsur penting dalam belajar karena dengan adanya kemandirian dalam belajar, keberhasilan dan prestasi siswa akan lebih mudah diperoleh. Diantara bentuk kemandirian belajar siswa adalah kesadaran diri untuk belajar, adanya rasa percaya diri dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, tidak mencontoh teman, tidak mencontek, dan memiliki pribadi yang berkualitas.

Ketika seseorang mempunyai kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dengan mandiri, tanpa paksaan, dan tanpa bergantung kepada orang lain. Apabila

seseorang memiliki kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan membuat seseorang tersebut bisa belajar secara mandiri tanpa ia harus diperintah orang lain untuk melakukan kegiatan belajarnya, sehingga hal itu akan bisa membuat seseorang dengan mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Namun ketika kemandirian belajar seseorang rendah, kesadaran untuk belajar dengan inisiatif sendiri pun rendah, sehingga bisa menghambat dalam mendapatkan prestasi belajar yang baik. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar, diharapkan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.

3. Pengaruh Lingkungan Teman Sebaya terhadap Prestasi Belajar

Teman sebaya merupakan anak atau remaja yang mempunyai tingkat umur dan tingkat kedewasaan yang sama. Lingkungan teman sebaya merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan status. Lingkungan teman sebaya yang baik akan berdampak positif bagi kehidupan seseorang, sedangkan lingkungan teman sebaya yang buruk akan berdampak negatif bagi kehidupan seseorang. Seperti contoh, apabila seseorang hidup dengan lingkungan teman sebaya yang sangat memperhatikan kegiatan belajarnya, maka seseorang akan berlomba untuk bisa mendapatkan prestasi yang terbaik dalam kelompok teman sebayanya sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan apabila seseorang mempunyai lingkungan sebaya yang tidak memperhatikan kegiatan belajar, hal itu akan membuat seseorang enggan untuk belajar dan bisa berdampak tidak baik bagi prestasi belajarnya.

4. Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar

Perhatian orang tua merupakan suatu perbuatan dalam memberikan perhatian secara sadar dari orang tua kepada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi seorang anak, perhatian dari orang tua memiliki arti yang sangat penting. Perhatian akan membuat dirinya dihargai dan dianggap penting. Sebaliknya jika anak kurang mendapatkan perhatian, dia akan merasa bahwa dirinya tidak penting dan perlahan akan timbul kekecewaan dan putus asa. Dalam kegiatan akademik, ketika orang tua memberikan perhatian penuh dalam kegiatan belajarnya, anak akan merasa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan ketika tidak adanya perhatian dari orang tua, anak akan merasa diacuhkan dan tidak dianggap, sehingga dia tidak termotivasi dalam belajar karena tidak ada yang memperhatikannya. Hal itu akan mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Sehingga ketika semakin tinggi perhatian orang tua, diharapkan prestasi belajar juga akan semakin tinggi.

5. Pengaruh Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar, Lingkungan Teman

Ssebaya, dan Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Motivasi belajar merupakan dorongan seseorang untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi sangat penting dalam kegiatan belajar, sebab adanya motivasi akan mendorong semangat untuk belajar sebaliknya kurang motivasi akan melemahkan semangat dalam belajar. Ketika seorang siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi, siswa diharapkan dapat

meningkatkan kegiatan belajarnya sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat. Jadi motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kemandirian belajar adalah suatu proses belajar di mana individu memiliki inisiatif atas kemauan sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, bertanggung jawab, merumuskan tujuan belajar, memenuhi kebutuhan belajar dan mengontrol sendiri proses pembelajarannya. Ketika seseorang mempunyai kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan belajar dengan mandiri, tanpa paksaan, dan tanpa bergantung kepada orang lain. Apabila seseorang memiliki kemandirian belajar yang tinggi, hal itu akan membuat seseorang tersebut bisa belajar secara mandiri tanpa ia harus diperintah orang lain untuk melakukan kegiatan belajarnya, sehingga hal itu akan bisa membuat seseorang dengan mudah untuk mendapatkan nilai yang baik dan bisa meningkatkan prestasi belajarnya. Namun ketika kemandirian belajar seseorang rendah, kesadaran untuk belajar dengan inisiatif sendiri pun rendah, sehingga bisa menghambat dalam mendapatkan prestasi belajar yang baik. Jadi semakin tinggi kemandirian belajar, diharapkan semakin tinggi pula prestasi belajar siswa.

Teman sebaya ialah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama yang saling berinteraksi dengan teman sebayanya. Lingkungan teman sebaya yang baik akan berdampak positif bagi kehidupan seseorang, sedangkan lingkungan teman sebaya yang buruk akan berdampak negatif bagi kehidupan seseorang. Seperti contoh,

apabila seseorang hidup dengan lingkungan teman sebaya yang sangat memperhatikan kegiatan belajarnya, maka seseorang akan berlomba untuk bisa mendapatkan prestasi yang terbaik dalam kelompok teman sebayanya sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan apabila seseorang mempunyai lingkungan sebaya yang tidak memperhatikan kegiatan belajar, hal itu akan membuat seseorang enggan untuk belajar dan bisa berdampak tidak baik bagi prestasi belajarnya.

Perhatian orang tua merupakan suatu perbuatan dalam memberikan perhatian secara sadar dari orang tua kepada anak-anaknya untuk memenuhi kebutuhannya. Bagi seorang anak, perhatian dari orang tua memiliki arti yang sangat penting. Perhatian akan membuat dirinya dihargai dan dianggap penting. Sebaliknya jika anak kurang mendapatkan perhatian, dia akan merasa bahwa dirinya tidak penting dan perlahan akan timbul kekecewaan dan putus asa. Dalam kegiatan akademik, ketika orang tua memberikan perhatian penuh dalam kegiatan belajarnya, anak akan merasa termotivasi untuk belajar lebih giat lagi sehingga hal itu dapat meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan ketika tidak adanya perhatian dari orang tua, anak akan merasa diacuhkan dan tidak dianggap, sehingga dia tidak termotivasi dalam belajar karena tidak ada yang memperhatikannya. Hal itu akan mengakibatkan prestasi belajar siswa menjadi rendah. Sehingga ketika semakin tinggi perhatian orang tua, diharapkan prestasi belajar juga akan semakin tinggi.

Dokumen terkait