• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.3 Kerangka Berpikir

IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarakan di sekolah dasar. Menurut Susanto (2015:145) pembelajaran IPS bertujuan mengembangkan potensi siswa sehingga peka dan paham dengan masalah sosial yang ada disekitarnya serta terampil dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. IPS tidak hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan untuk kehidupan siswa di masyarakat.

Agar tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai, maka proses pembelajaran IPS di sekolah harus melibatkan siswa secara aktif sehingga kebermaknaan dalam belajar dapat tercapai. Namun pada kenyataannya masih banyak guru yang melakukan pembelajaran menggunakan model konvensional dengan ceramah sebagai metode utama ketika mengajar IPS. Penggunaan model konvensional menjadikan siswa cepat bosan sehingga berdampak pada kurangnya minat dan hasil belajar siswa. Untuk itu, guru harus merancang pembelajaran IPS dengan semenarik mungkin sehingga siswa tidak bosan selama proses pembelajaran. Pembelajaran yang menarik dan melibatkan siswa secara aktif akan membuat siswa senang dan dapat menyerap materi dengan baik sehingga kebermaknaan dalam belajar dapat tercapai.

Pembelajaran yang menarik dan menyenangkan tidak bisa dilakukan dengan hanya menggunakan model konvensional saja. Guru perlu menggunakan

44

model pembelajaran lain yang variatif dan sesuai dengan karakteristik anak sekolah dasar. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan yaitu model

AIR. Dengan menerapkan model AIR diharapkan minat dan hasil belajar siswa meningkat sehingga tujuan pembelajaran IPS dapat tercapai dengan optimal. Berdasarkan uraian tersebut, dapat digambarkan kerangka berpikirnya sebagai berikut:

2.4 Hipotesis

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan” (Sugiyono, 2013: 99). Berdasarkan kerangka berpikir, dapat

Pembelajaran IPS di SD

Pembelajaran IPS menggunakan model AIR

Pembelajaran IPS menggunakan model

konvensional

Minat dan hasil belajar siswa dengan modelAIR.

Minat dan hasil belajar siswa dengan model

Dibandingkan

1. Apakah terdapat perbedaan antara minat dan hasil belajar IPS di kelas yang mengunakan model AIR

dan yang menggunakan model konvensional 2. Lebih baik mana antara minat dan hasil belajar

IPS antara yang menggunakan model AIR dan yang menggunakan model konvensional.

45

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ho1: Tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia antara yang menggunakan model AIR dan yang menggunakan model konvensional? (μ1 = μ2).

Ha1: Terdapat perbedaan minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia antara yang menggunakan model AIR dan yang menggunakan model konvensional (μ1 ≠ μ2).

Ho2: Minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia yang menggunakan model AIR tidak lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. (μ1 ≤ μ2).

Ha2: Minat belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia yang menggunakan model AIR tidak lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional. (μ1 ≤ μ2).

Ho3: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia antara yang menggunakan model AIR dan yang menggunakan model konvensional (μ1 = μ2).

Ha3: Terdapat terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia antara yang menggunakan model AIR dan yang menggunakan model konvensional (μ1 ≠ μ2).

Ho4: Hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indoneisa yang menggunakan model AIR tidak lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional (μ1 ≤ μ2).

Ha4: Hasil belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indoneisa yang menggunakan model AIR lebih baik daripada yang menggunakan model konvensional (μ1 !μ2).

109

BAB 5

PENUTUP

Pada akan dikemukakan simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari hipotesis berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, sedangkan saran dalam penelitian ini berupa saran bagi siswa, guru, sekolah dan peneliti lanjutan. Uraian selengkapnya yaitu sebagai berikut:

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dari penelitian eksperimen yang berjudul “Keefektifan Model Auditory Intellectually Repetition (AIR) terhadap Minat dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri Pekauman 5 Kota Tegal”, dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut:

(1) Berdasarkan penghitungan hasil penelitian, terdapat perbedaan minat belajar IPS siswa kelas V antara yang menggunakan model pembelajaran AIR dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan independent samples t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung> ttabel (2,281 > 2,008) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,027 < 0,05). (2) Minat belajar IPS siswa kelas V yang menggunakan model pembelajaran

AIR lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan

one sample t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,311 > 2,060) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,003 < 0,05).

110 (3) Berdasarkan penghitungan hasil penelitian, terdapat perbedaan hasil

belajar IPS siswa kelas V antara yang menggunakan model pembelajaran AIR dan yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan independent samples t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung> ttabel (2,078 > 2,008) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,043 < 0,05). (4) Hasil belajar IPS siswa kelas V yang menggunakan model pembelajaran

AIR lebih baik daripada yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji hipotesis menggunakan

one sample t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (3,062 > 2,060) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (0,005 < 0,05).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang telah dipaparkan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut:

5.2.1 Bagi Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran AIR lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional maka disarankan kepada siswa agar:

(1) Memperhatikan dengan baik tata cara pelaksanaan pembelajaran dengan model AIR yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa benar-benar mengetahui tata cara pelaksanaan model AIR.

(2) Memperhatikan dengan sungguh-sungguh penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.

111 (3) Melakukan diskusi dan kerja kelompok sesuai arahan guru sehingga tugas

kelompok dapat selesai dengan baik dan tepat waktu. 5.2.2 Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa model pembelajaran AIR lebih efektif daripada model pembelajaran konvensional maka disarankan kepada guru untuk:

(1) Menerapkan model pembelajaran AIR dalam proses pembelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia karena lebih efektif dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

(2) Menerapkan model pembelajaran AIR pada pembelajaran IPS yang materinya selain proklamasi kemerdekaan Indonesia.

(3) Menerapkan pembelajaran model AIR pada mata pelajaran selain IPS yyang sesuai dengan model AIR.

5.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran AIR lebih efektif dalam meningkatkan minat dan hasil belajar IPS siswa kelas V materi proklamasi kemerdekaan Indonesia di SD Negeri Pekauman 5. Oleh karena itu, kepada pihak sekolah disarankan untuk:

(1) Mensosialisasikan model pembelajaran AIR kepada guru agar dapat menerapkan model tersebut ketika melaksanakan pembelajaran, baik pada mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran lainnya yang materinya sesuai dengan model pembelajaran AIR.

(2) Menyediakan fasilitas penunjang pelaksanaan model pembelajaran AIR baik bagi guru maupun bagi siswa. Fasilitas yang dimaksud yaitu

buku-112 buku pelajaran yang memadai yang dapat digunakan siswa ketika proses pembelajaran dan buku-buku tentang model-model pembelajaran yang dapat digunakan guru untuk lebih memahami model pembelajaran AIR.

5.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk:

(1) Menggunakan penelitian ini sebagai temuan awal, sehingga dapat dilakukan penelitian lebih lanjut tentang model pembelajaran AIR secara lebih mendalam.

(2) Lebih memahami tentang model pembelajaran AIR, baik langkah-langkahnya, kelebihan maupun kekurangannya, serta cara mengantisipasi kekurangan tersebut agar penelitian yang dilakukan memberikan hasil yang lebih baik.

113

Dokumen terkait