• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2 Kerangka Berpikir

Sebuah film di bangun dengan tanda semata–mata. Tanda-tanda itu termasuk berbagai system tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai system tanda yang bekerja sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Oleh Roland Barthes kode-kode tanda itu dapat menjelaskan 2 tingkat pertandaan yaitu denotasi dan konotasi. Denotasi (denotation) adalah hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam pertandaan, sedangkan konotasi (connotation) adalah aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi. Maka dari itu, peneliti menggunakan studi semiotika dari Roland Barthes mengingat film meliputi symbol-simbol yang sangat kompleks, baik verbal dan non verbal.

Selain itu pada penelitian ini akan menggunakan analisis semiotic pada sinema atau film layar lebar (wide screen) disetarakan dengan analisis film yang ditayangkan ditelevisis, yang dikemukakan oleh John Fiske. Analisis ini terbagi atas 3 level yaitu realitas, representasi dan ideology.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Didalam menginterpretasikan sosok Tuhan dalam film “Bruce Almighty” dapat diketahui terlebih dahulu tanda-tanda apa saja yang terdapat di dalamnya, ada pun digunakannya metode penelitian kualitatif karena metode ini akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini ditemukan kenyataan ganda, kemudian metode kualitatif lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong,1995:5). Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan metode semiotic. Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda (Sobur,2004:15).

Dengan menggunakan metode semiotic , peneliti berusaha menggali realitas yang didapatkan melalui interpretasi symbol-simbol dan tanda-tanda yang ditampilkan sepanjang film , selanjutnya akan menjadi corpus dalam penelitian ini. Dan kemudian secara khusus peneliti menggunakan metode penelitian analisis semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes untuk merepresentasikan adanya sosok Tuhan dalam film “Bruce Almighty”. Karena film merupakan bidang kajian yang sangat relevan bagi analisis atau semiotika. Studi Semiotik Roland Barthes yaitu dengan menggunakan petanda, penanda, konotasi dan denotasi. Denotasi dan konotasi

menguraikan tanda sebagai definisi secara literal atau nyata. Konotasi mengarah pada kondisi social dan merupakan pengambilan dari salah satu scene yang dipilih oleh peneliti yang dianggap dapat mewakili dari suatu yang akan dimaknai. Konotasi juga sebagai penanda yang dibangun dari system Denotasi. Selanjutnya pengamatan dilakukan dalam level analisis reality dan level representasi. Dari sini dapat kita gali makna yang berada di balik scene-scene tertentu seperti penampilan tokoh, setting lokasi, teknik kamera. Terakhir dilakukan analisis pada beberapa scene sehingga penulis mengetahui apa saja makna-makna yang terangkai dalam film ini tentang sosok Tuhan.

3.2 Kerangka Konseptual 3.2.1 Corpus

Didalam penelitian kualitatif diperlukan adanya suatu pembahasan masalah yang disebut corpus. Corpus haruslah cukup luas untuk memberi harapan yang beralasan bahwa unsure-unsur akan memelihara sebuah system kemiripan dan perbedaan yang lengkap.

Corpus dalam penelitian ini adalah sosok Tuhan dalam film Bruce Almighty yang ditonton dalam versi VCD (video compact disc). Dipilihnya sosok Tuhan karena dengan munculnya sosok ini telah menimbulkan kontroversi di berbagai pihak. Banyaknya pihak-pihak yang tidak setuju dengan diwujudkannya sosok Tuhan dengan wujud manusia, seorang laki-laki yang berkulit hitam pula. Film Bruce almighty ini merupakan film teatrikal (layer lebar) jenis film cerita dan diproduksi secara khusus

untuk dipertunjukkan di gedung-gedung bioskop. Film jenis ini berbeda dengan film televise (television film) atau sinetron (sinema elektronika) yang dibuat khusus untuk siaran televisi.

3.2.2 Unit Analisis

Unit analisis dalam penelitian adalah pemaknaan pada tanda yang ada dalam scene pada sosok Tuhan. Scene sosok Tuhan adalah semua scene yang berjumlah 128. Untuk scene yang tidak mengandung sosok Tuhan tidak akan dijadikan unit analisis dalam penelitian ini. Jumlah scene yang menunjang sosok Tuhan berjumlah 30 scene. Dari jumlah total scene peneliti hanya mengambil gambar dari sosok Tuhan yang dianggap dapat mewakili penggambaran sosok Tuhan.

3.2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini didapatkan dari 2 jenis data, yaitu:

1. Data Primer pada penelitian ini didapatkan dari korpus penelitian berupa objek visual melalui film dan pengamatan yang mengandung makna didalamnya.

2. Data Sekunder berasal dari bahan-bahan referensi seperti buku, artikel-artikel, internet yang berhubungan dengan objek kajian yang sedang diteliti dan dapat dijadikan panduan dan acuan dalam penelitian ini.

3.2.4 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan berdasarkan tanda atau system tanda yang tampak dalam scene yang menggambarkan wujud sosok Tuhan dalam film “Bruce Almighty”, kemudian dianalisis dengan menggunakan model semiotika yang dikemukakan oleh Roland Barthes, dalam ruang model ini menyatakan bahwa dibagi atas denotasi dan konotasi.

Untuk bisa lebih menginterpretasikan sosok Tuhan dalam film “Bruce Almighty” peneliti juga akan mencari dan memaknai symbol-simbol yang bisa menjawab pertanyaan peneliti dengan menggunakan kerangka analisis semiotika pada film, yang dikemukakan oleh John Fiske. Analisis ini dibagi menjadi level realitas (reality), dan level representasi (representation).

Pada level realitas, di analisis beberapa kode-kode social yang merupakan realitas, dapat berupa:

1. Penampilan, kostum dan make up yang digunakan oleh pemain dalam film “Bruce Almighty”.

2. Lingkungan atau setting yang ditampilkan dari cerita sosok Tuhan. 3. Dialog yang mempunyai hubungan dengan sosok Tuhan.

Pada level representasi (representation) , yang akan diamati meliputi kerja kamera yaitu Long Shot, Medium Shot dan close Up. Pada penataan suara digunakan Voice over di beberapa scene, selain itu akan ditambahkan juga Sound effect untuk memberikan tambahan ilusi dan juga music untuk mendukung keadaan emosional suatu adegan sedangkan pada teknik editing yang digunakan untuk memilih scene yang ada hubungannya dengan munculnya sosok Tuhan. Level representasi ini membantu dalam melakukan analisis pada level realitas.

Dokumen terkait