KERANGKA HUKUM JARINGAN CAGAR BIOSFER DUNIA
Pendahuluan
Di dalam program Manusia dan Biosfer (MAB) UNESCO, cagar biosfer didirikan untuk rnempromosikan dan mendemonstrasikan adanya keseimbangan antara manusia dan biosfer. Cagar biosfer ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Internasional dari Program MAB, atas permintaan pemerintah dari negara yang bersangkutan. Cagar biosfer, yang masih merupakan kedaulatan dari Negara di mana cagar biosfer tersebut terletak dan dengan demikian hanya tunduk pada perundang-undangan negara tersebut saja, membentuk suatu Jaringan Dunia dan partisipasi dari suatu negara di dalamnya bersifat sukarela.
Kerangka Hukum Jaringan Cagar Biosfer Duma dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas setiap cagar biosfer dan memperkuat pengertian umum, komunikasi dan kerjasama pada tingkat regional dan internasional.
Kerangka Hukum ini dimaksudkan untuk memberi kontribusi bagi pengakuan secara luas cagar biosfer dan untuk mendorong serta mempromosikan contoh pengelolaan yang optimal. Prosedur pembatalan status cagar biosfer harus dipandang sebagai pengecualian terhadap pendekatan yang pada dasarnya bersifat positif, dan harus diaplikasikan setelah ditelaah dengan seksama, dengan memperhatikan situasi budaya dan sosial-ekonomi dari negara tersebut, dan setelah melalui konsultasi dengan pemerintah yang bersangkutan.
Teks berikut ini disusun untuk menetapkan, mendukung dan mempromosikan cagar biosfer, dengan memperhatikan keragaman situasi nasional dan lokal. Negara-negara didorong untuk mengelaborasikan dan mengimplementasikan kriteria nasional untuk cagar biosfer dengan memperhatikan kondisi khusus dari negara yang bersangkutan.
Pasal 1 – Definisi
Cagar biosfer adalah ekosistem daratan dan pesisir/laut atau kombinasi lebih dari satu tipe ekosistem, yang secara internasional diakui keberadaannya sebagai bagian dari Man and the Biosphere (MAB) Programme dari UNESCO (Program Manusia dan Biosfer UNESCO), sesuai dengan Kerangka Hukum.
Pasal 2 - Jaringan Cagar Biosfer Dunia
1.
Cagar biosfer membentuk jaringan di seluruh dunia, yang disebut dengan Jaringan Cagar Biosfer Dunia, selanjutnya disebut dengan Jaringan.2.
Jaringan tersebut merupakan sarana bagi konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan berkelanjutan dari komponen-komponennya, oleh karena itu memberikan kontribusi terhadap tujuan Konvensi Keanekaragaman Hayati dan konvensi serta peraturan lainnya yang relevan.3.
Setiap cagar biosfer berada di dalam wilayah kedaulatan hukum negara di mana cagar biosfer tersebut terletak. Menurut Kerangka Hukum ini, negara mengambil langkah-langkah yang dianggap perlu menurut peraturan hukum nasionalnya.Pasal 3 – Fungsi
Dengan mengkombinasikan tiga fungsi di bawah ini, cagar biosfer harus dipertahankan sebagai kawasan yang memiliki nilai khusus untuk mengeksplorasi dan mendemonstrasikan berbagai pendekatan konservasi dan pembangunan berkelanjutan pada skala regional:
1.
Konservasi - memberikan kontribusi bagi konservasi lansekap, ekosistem, spesies dan variasi genetik;2.
pembangunan - memacu pertumbuhan ekonorni dan manusia yang secara sosial-budaya dan ekologi berkelanjutan;3.
dukungan logistik - mendukung proyek-proyek percontohan, pendidikan lingkungan dan pelatihan, penelitian dan pemantauan yang berkaitan dengan masalah-masalah konservasi dan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal, regional dan global.Pasal 4 – Kriteria
Kriteria umum mengenai suatu kawasan yang dapat ditetapkan menjadi cagar biosfer:
1.
Kawasan tersebut harus memiliki sistem ekologi yang mewakili biogeografi utama, termasuk adanya kerusakan yang diakibatkan oleh intervensi manusia.2.
Kawasan tersebut harus memiliki nilai penting bagi konservasi keanekaragaman hayati.3.
Kawasan tersebut harus memberikan peluang untuk mengeksplorasi dan mendemonstrasikan berbagai pendekatan kearah pembangunan berkelanjutan pada skala regional.4.
Kawasan tersebut harus mempunyai luas tertentu untuk mendukung ketiga fungsi cagar biosfer sebagaimana yang tercantum pada Pasal 3.5.
Kawasan tersebut mencakup fungsi-fungsi di atas, melalui sistem zonasi yang sesuai, dengan mempertimbangkan:a) zona inti yang memiliki status hokum atau kawasan-kawasan yang diperuntukan bagi perlindungan jangka panjang, sesuai dengan tujuan konservasi cagar biosfer, dan memiliki luas yang memadai untuk dapat memenuhi tujuan tersebut;
b) zona penyangga atau zona-zona yang secara jelas diidentifikasi dan mengelilingi atau berdampingan dengan dengan zona inti atau kawasan-kawasan, di mana hanya kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan tujuan konservasi yang dapat dilakukan;
c) zona transisi di bagian luar di mana kegiatan-kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang lestari dipromosikan dan dikembangkan.
6.
Tata cara keorganisasian harus diterapkan untuk keterlibatan dan partisipasi berbagai otontas publik, masyarakat local dan sektor swasta dalam merancang dan menerapkan fungsi-fungsi cagar biosfer.7.
Sebagai tambahan, persyaratan harus dibuat untuk:(a) mekanisme untuk mengatur pemanfaatan sumber daya manusia dan kegiatan-kegiatan di zona penyangga atau zona-zona lainnya;
(b) kebijakan atau rencana pengelolaan kawasan tersebut sebagai cagar biosfer;
(c) otoritas atau mekanisme yang diberikan untuk mengimplementasikan kebijakan atau rencana tersebut;
(d) program-program untuk penelitian, pemantauan, pendidikan dan pelatihan.
Pasal 5 - Prosedur penunjukan
1.
Cagar biosfer ditunjuk untuk dimasukkan ke dalam Jaringan oleh Dewan Koordinasi Internasional (International Coordinating Council-ICC) dari Program MAB sesuai prosedur berikut ini:(a) Pemerintah, melalui Panitia MAB Nasional yang terdapat di negaranya, menyampaikan nominasi yang dilengkapi dengan dokumen pendukung kepada sekretariat setelah meninjau kawasan yang potensial, dengan memperhatikan kriteria sebagaimana disebutkan dalam Pasal 4;
(b) sekretariat selanjutnya memeriksa isi dan kelengkapan dokumen: apabila nominasi tidak lengkap, secretariat akan meminta informasi tersebut dan negara yang menominasikannya;
(c) nominasi akan dikaji oleh Dewan Penasehat untuk Cagar Biosfer untuk direkomendasikan kepada ICC;
(d) ICC program MAB mengambil keputusan untuk nominasi penunjukan.
Direktur Jenderal UNESCO memberitahukan negara yang bersangkutan mengenai keputusan ICC tersebut.
2.
Setiap negara didorong untuk melakukan pengkajian dan meningkatkan pengelolaan dari cagar biosfer yang ada, dan apabila diperlukan mengusulkan perluasan cagar tersebut, sehingga cagar tersebut dapat berfungsi secara optimal di dalam Jaringan. Pengusulan perluasan rnengikuti prosedur yang sama dengan prosedur sebagaimana yang telah dideskripsikan di atas bagi penetapan cagar baru.3.
Cagar biosfer yang telah ditetapkan sebelum diadopsinya Kerangka Hukurn ini, tetap menjadi bagian dari Jaringan. Oleh karena itu, persyaratan Kerangka Hukum ini juga berlaku bagi cagar tersebut.Pasal 6 – Publisitas
1.
Penetapan suatu kawasan sebagai cagar biosfer perlu dipublikasikan oleh Negara dan otoritas yang bersangkutan, termasuk piagam-piagam penghargaan dan penyebaran materi informasi.2.
Cagar biosfer di dalam Jaringan, demikian juga tujuannya, perlu untuk dipromosikan secara terus-menerus.Pasal 7 - Partisipasi di dalam Jaringan
1.
Negara turut serta dalam atau memfasilitasi kegiatan-kegiatan kerjasama Jaringan, termasuk penelitian ilmiah dan pemantauan, pada tingkat global, regional dan sub-regional.2.
Otoritas yang bersangkutan perlu memberikan hasil penelitian, publikasi-publikasi yang berkaitan dan data lain, dengan memperhatikan hak-hak kepemilikan intelektual, untuk menjamin bahwa Jaringan dapat berfungsi dengan sesuai dan memaksimalkan manfaat-manfaat dari tukar-menukar informasi.3.
Negara dan berbagai otoritas perlu mempromosikan pendidikan lingkungan dan pelatihan, demikian juga pengembangan sumber daya manusia, melalui kerjasama dengan cagar biosfer lainnya di dalam }aringan tersebut.Pasal 8 - Sub-jaringan regional dan tematik
Pemerintah harus mendorong berlangsungnya kerjasama operasional di tingkat regional dan/atau sub-jaringan, dan mempromosikan pengembangan pertukaran informasi, termasuk informasi elektronik, dalam kerangka kerja dari sub-jaringan tersebut.
Pasal 9 . Tinjauan periodik
1.
Status setiap cagar biosfer harus ditinjau secara periodik setiap sepuluh tahun, berdasarkan laporan yang disiapkan oleh pihak-pihak yang terkait, berdasarkan kriteria Pasal 4, dan disampaikan kepada sekretariat oleh pemerintah negara yang bersangkutan.2.
Laporan tersebut akan ditelaah oleh Dewan Penasehat untuk Cagar Biosfer yang kemudian direkomendasikan kepada ICC.3.
ICC akan memeriksa laporan periodic dari negara yang bersangkutan tersebut.4.
Apabila ICC menganggap status atau pengelolaan dari cagar biosfer memuaskan, atau mengalami peningkatan sejak penetapan atau peninjauan terakhir, hal ini akan diakui secara resmi oleh ICC.5.
Apabila ICC menganggap cagar biosfer tidak lagi memenuhi kriteria yang tercantum dalam Pasal 4, maka ICC dapat merekomendasikan agar pemerintah negara yang bersangkutan mengambil langkah-langkah untuk menjamin agar sesuai dengan kriteria Pasal 4, dengan memperhatikan konteks budaya dan sosial-ekonomi dari negara yang bersangkutan. ICC menyampaikan kepada sekretariat langkah-langkah yang harus diambil untuk membantu Negara yang bersangkutan dalam mengimplementasikan langkah-langkah tersebut.6.
Apabila ICC menemukan bahwa cagar biosfer yang dipertanyakan masih belum memenuhi kriteria yang tercantum dalam Pasal 4, dalam jangka waktu tertentu, kawasan tersebut tidak akan lagi disebut sebagai cagar biosfer yang merupakan bagian dari Jaringan.7.
Direktur Jenderal akan menyampaikan keputusan ICC tersebut kepada Negara yang bersangkutan.8.
Apabila suatu negara ingin menghapus status cagar biosfer di bawah yurisdiksinya dari Jaringan, negara tersebut menyampaikan pemberitahuan kepada sekretariat. Pemberitahuan ini harus disampaikan kepada ICC sebagai bahan informasi. Lokasi tersebut kemudian tidak akan disebut lagi sebagai cagar biosfer yang merupakan bagian dari Jaringan.Pasal 10 – Sekretariat
1.
UNESCO akan bertindak sebagai sekretariat Jaringan dan bertanggungjawab atas fungsi dan promosinya. Sekretariat akan memfasilitasi komunikasi dan interaksi antar masing-masing cagar biosfer dan antar para pakar. UNESCO juga akan mengembangkan dan memelihara sistem informasi mengenai cagar biosfer yang dapat diakses oleh seluruh dunia, untuk dihubungkan dengan program-program lain yang relevan.2.
Untuk memperkuat masing-masing cagar biosfer dan berfungsinya Jaringan dan sub-jaringan, UNESCO akan berupaya mencari bantuan keuangan dari sumber-sumber bilateral dan multilateral.3.
Daftar cagar biosfer yang merupakan bagian dari Jaringan, tujuan dan deskripsinya secara detail akan diperbaharui, diterbitkan dan didistribusikan oleh sekretariat secara periodik.Judul Asli Biosphere Reserves: The Seville Strategy and the Statutory Framework of the World Network.
Diterbitkan oleh UNESCO, Paris, 1996
Cagar Biosper: Strategi Seville dan Kerangka Hukum Jaringan Dunia.
Diterbitkan oleh UNESCO Office, Jakarta.
UNESCO House Jln Galuh (II), No. 5
Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Indonesia P.O.BOX 1273/JKT
Untuk informasi lebih lanjut tentang cagar biosfer hubungi:
World Network of Biosphere Reserves Division of Ecological Sciences UNESCO
1, rue Miollis
75732 Paris Cedex 15 France
E-Mail: [email protected]