• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN LITERATUR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

G. Proses Keputusan Pembelian

I. Kerangka Konsep

Gambar 2.1

Kerangka Konsep Penelitian

Kualitas Harga  Desain Keputusan Pembelian Usia Pendidikan Innovativenes

23 

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk penelitian studi kasus yang penelitiannya tentang suatu obyek tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku pada obyek yang bersangkutan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan di Sleman.

2. Waktu penelitian :Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek penelitian adalah orang atau lembaga yang bisa dimintai keterangan. Dalam hal ini subjek dari penelitian adalah konsumen produk Honda Scoopy yang berada di Sleman.

2. Objek penelitian ini adalah kualitas, harga, desain, usia, pendidikan,

innovativeness.

D. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009 : 58) variabel penelitian adalah segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel penelitiannya adalah kualitas(X1), harga(X2), desain(X3), dan keputusan konsumen (Y).

 

E. . Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan peneliti adalah data primer. Data primer adalah data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu :kuesioner. Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberikan daftar pertanyaan kepada responden yang berhubungan dengan obyek penelitian.

G. Definisi Operasional

1. Kualitas, indikator kualitas produk Honda Scoopy dikategorikan baik jika mesin sepeda motor Honda Scoopy bandel, ketahanan motor Honda Scoopy dikategorikan baik jika ketahanannya dalam jangka waktu yang lama. Jika dilihat dari indikator kenyamanan, Honda Scoopy dikatakan nyaman jika memberikan kenyaman aerodinamika dalam pemakaiannya, pemeliharaan Honda Scoopy mudah, dan konsumsi bahan bakar Honda Scoopy irit.

2. Harga, harga sepeda motor Honda Scoopy kompetitif, jika dilihat dari

indikator harga jual produk baru; harga jual motor Honda Scoopy bersaing dengan produk sepeda motor lain, harga motor Honda Scoopy sebanding dengan kualitas produknya. Jika dilihat dari indikator harga jual kembali, harga motor Honda Scoopy tetap tinggi bila dibandingkan produk sepeda motor lainnya. Jika dilihat dari indikator biaya purna jual jika harga suku cadang motor Honda Scoopy terjangkau dan biaya perawatannya murah.

 

3. Desain, desain sepeda motor Honda Scoopy dikatakan baik jika dilihat dari indikator bentuk secara keseluruhan motor Honda Scoopy menarik, desain motor Honda Scoopy sesuai dengan perkembangan zaman. Jika dilihat dari indikator warna dikatakan baik jika ada beberapa pilihan warna dasar pada motor Honda Scoopy.

4. Usia, di dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah pengguna motor Scoopy yang berumur 16 tahun keatas.

5. Pendidikan dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu pendidikan formal, non formal dan informal. Tetapi dalam penelitian ini hanya digunakan subjek orang yang berpendidikan formal saja, yakni yang pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan menengah atas (SMA) dan pendidikan tinggi (D3 dan S1).

6. Innovativeness (inovasi), menurut Schiffman dan Kanuk (2000:113) seseorang

dikatakan mempunyai ke-inovatif-an yang tinggi terhadap Honda Scoopy jika (produk telah diganti Honda Scoopy),

a. Ia termasuk yang pertama di kalangan teman-teman yang mengetahui

tentang produk motor baru yang ada di pasaran.

b. Jika ia mendengar ada produk motor baru tersedia di toko, ia tertarik untuk membelinya.

c. Pada umumnya, ia adalah yang pertama diantara teman-temannya yang

mengetahui tentang ketersediaan motor baru dipasaran.

d. Ia akan membeli motor baru, walaupun ia belum benar-benar tahu

 

e. Ia paling banyak tahu tentang produk motor baru dibanding

teman-temannya.

H. Teknik Pengukuran Data

Tehnik pengukuran data yang digunakan adalah metode skala Likert,

karena metode ini mudah dimengerti. Metode skala Likert ini menjelaskan

responden diminta menyatakan setuju atau tidak setuju atas berbagai pertanyaan yang berhubungan dengan atribut obyek yang diteliti. Setiap jawaban diberi skor berupa :

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Netral (N) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

I. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2009:115) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Populasi dalam penelitian ini adalah jenis populasi tidak terbatas yaitu konsumen produk Honda Scoopy yang berada di daerah Yogyakarta.

 

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2009:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Artinya, sampel adalah sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 110 responden. Penentuan jumlah sampel responden didasarkan pada pernyataan Supranto (2001), yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang baik dapat ditentukan dengan cara, jumlah pertanyaan dalam kuesioner dikali lima(5) sampai sepuluh (10). Jadi dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini, perhitungannya adalah 21 pertanyaan dikalikan 5 = 105, tetapi peneliti bulatkan menjadi 110 sampel, maka sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 110 sampel.

J. Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2009:116) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling, peneliti menggunakan accidental sampling, accidental sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, dalam hal ini konsumen produk Honda Scoopy yang secara kebetulan bertemu peneliti di Yogyakarta dapat digunakan sebagai sampel, bila peneliti bertemu dengan konsumen yang secara kebetulan dapat diambil sebagai sumber data.

 

K. Uji Instrumen Penelitian

Pengujian Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Uji ini dilakukan untuk menunjukkan tingkat kevalidan instrument. Dalam hal ini untuk mengukur validitas alat dari penelitian ini, peneliti menggunakan metode korelasi product

moment. (Sugiyono, 2009 : 248).

Rumus :

rxy = Keterangan :

rxy = koefisien korelasi product moment

n = jumlah sampel

∑x = jumlah total skor item

∑y = jumlah total dari nilai skor total

∑xy = jumlah hasil kali skor item dengan skor total

∑x2 = jumlah kuadrat skor item

∑y2 = jumlah kuadrat skor total

Untuk menentukan instrument itu valid atau tidak maka ketentuannya adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument tersebut dikatakan valid.

 

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Kountour (2003) suatu instrumen penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penelitian atas apa yang diukur, jika hasil penelitian yang diberikan oleh instrument tersebut konsisten memberikan jaminan bahwa instrument tersebut dapat dipercaya.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha (α) yaitu tehnik pengujian realibilitas suatu test atau angket yang jawabannya atau tanggapannya berupa pilihan. Pilihannya dapat terdiri dari dua pilihan atau lebih (Kountour, 2003:158).

Cronbach’s Alpha dapat diperoleh dari rumus sebagai berikut (Kountour,

2003) : Rumus : α = Keterangan : α = Cronbach’s Alpha N = banyaknya pertanyaan

= variance dari pertanyaan

 

Kriteria : Jika nilai Cronbach’S Alpha ≤ 0,60 maka penelitian tidak reliabel atau data hasil kuesioner tidak dapat dipercaya, tetapi jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka hasil penelitian reliabel atau data hasil kuesioner dapat dipercaya. L. Alat Analisis Data

1. Analisis regresi linier berganda

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih dari satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat. Namun sebelum menggunakan regresi linier berganda, dilakukan terlebih dahulu uji asumsi klasik Muitikolinieritas, klasik Heteroskedastisitas, dan uji asumsi klasik Normalitas.

a. Uji asumsi klasik Multikolinieritas, diterapkan untuk analisis regresi berganda yang terdiri atas dua atau lebih variabel bebas/ independent variabel, dimana akan diukur tingkat asosiasi (keeratan) hubungan atau pengaruh antar variabel bebas tersebut melalui besaran koefisien korelasi. Suatu variabel menunjukkan gejala multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 5 menunjukkan adanya gejala multikolinieritas dalam model regresi.

b. Uji asumsi klasik Heteroskedastisitas. Dalam persamaan berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homoskedastisitas dan variannya tidak sama atau berbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.

 

c. Uji asumsi klasik Normalitas, dimana Y akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel (Y) pada persamaan regresi yang akan dihasilkan. Berdistribusi normal atau berditribusi tidak normal. Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali.

Lalu, menghitung pengaruh pengetahuan tentang kualitas, harga, dan desain pada keputusan pembelian produk Honda Scoopy dapat menggunakan uji analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut

Rumus : Y = Keterangan : Y = Keputusan Pembelian a = Konstanta = Kualitas = Harga = Desain e = penganggu

2. Uji One Way ANOVA

Alat uji ini untuk menguji apakah dua populasi atau lebih yang independent,memiliki rata-rata yang dianggap sama atau tidak sama. Teknik ANOVA akan menguji variabilitas dari observasi masing-masing kelompok dan variabilitas antar mean kelompok. Melalui kedua variabilitas tersebut.

 

Untuk memudahkan perhitungan ANOVA, dapat menggunakan tabel ANOVA : JKT= JKK= JKG= JKT – JKK Dimana : k : banyaknya kolom

N : banyaknya pengamatan/keseluruhan data : banyaknya ulangan di kolom ke-i : data pada kolom ke-I ulangan ke-j : total ulangan pada kolom ke-i : total seluruh pengamatan

Statistik uji-F yang digunakan dalam multiple comparisons dihitung

dengan rumus (k-1), uji F dilakukan dengan membandingkan nilai (hasil

output) dengan nilai . Sedangkan derajat bebas yang digunakan dihitung

dengan rumus (n-k), dimana k adalah jumlah kelompok partisipan, dan n adalah jumlah partisipan . p-value rendah untuk uji ini mengindikasikan penolakan terhadap hipotesis nol, dengan kata lain terdapat bukti bahwa setidaknya satu pasangan mean tidak sama.

33 

BAB IV

GAMBARAN UMUM PT. ASTRA HONDA MOTOR (AHM) DAN GAMBARAN UMUM PRODUK

Bab ini berfungsi untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai perusahaan yang memproduksi motor yang diteliti oleh penulis. Maka dalam bab ini penulis akan memaparkan mengenai profil/ gambaran PT. ASTRA HONDA MOTOR (AHM).

A. Gambaran Umum PT Astra Honda Motor (AHM) 1. Sejarah PT Astra Honda Motor (AHM)

PT Astra Honda Motor (AHM) didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down).

Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia.

Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan,

diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg (1990) yang khusus memproduksi piston.

Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT Astra Honda Motor, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan.

Saat ini PT Astra Honda Motor memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang merupakan kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, serta pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005

Dengan keseluruhan fasilitas ini PT Astra Honda Motor saat ini memiliki kapasitas produksi 4.4 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT Astra Honda Motor adalah pencapaian produksi ke 20 juta pada tahun 2007. Prestasi ini merupakan prestasi pertama

yang yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 20 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India.

Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT Astra Honda Motor didukung oleh 1.700 showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, 3.600 layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta 7.300 gerai suku cadang atau H3, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia.

Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT Astra Honda Motor saja saat ini berjumlah sekitar 19.000 orang, ditambah 146 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberikan kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT Astra Honda Motor akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia.

2. Sekilas AHM

Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Honda yang sudah lama berada di Indonesia, sehingga AHM dapat mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan konsumen. Untuk menjawab tantangan tersebut, AHM di Indonesia terus memperkuat diri.

PT Astra Honda Motor merupakan sinergi yang mengunggulkan teknologi dan jaringan pemasaran di Indonesia, sebuah pengembangan kerja sama antara Honda Motor Company Limited, Jepang, dan PT Astra International Tbk, Indonesia.

Keunggulan teknologi Honda Motor ini diakui di seluruh dunia dan telah dibuktikan dalam berbagai kesempatan, baik di jalan raya maupun di lintasan balap. Honda selalu mengembangkan teknologi yang mampu menjawab kebutuhan pelanggan yaitu mesin "bandel" dan irit bahan bakar, sehingga menjadikannya sebagai pelopor kendaraan roda dua yang ekonomis.

Ini membuat harga jual kembali sepeda motor Honda tetap tinggi. Astra International memiliki pengetahuan yang komprehensif tentang kebutuhan para pemakai sepeda motor di Indonesia, berkat jaringan pemasaran dan pengalamannya yang luas. Astra mampu memfasilitasi pembelian dan memberikan pelayanan purna jual sedemikian rupa sehingga brand Honda semakin unggul.

3. VISI dan MISI

PT Astra Honda Motor, perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki:

Visi

To take a lead in Indonesian motorcycle market by making customers’ dream come true, creating joy to customers and contribute to Indonesia society

Misi

Creating mobility solution to society with best products and services 4. Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor Status Perusahaan : Perseroan Terbatas

Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing)

Alamat Kantor Pusat berada di jalan Laksda Yos Sudarso- Sunter Jakarta 14350. Perusahaan ini berdiri pada 11 juni 1971 sebagai PT Federal Motor, lalu 31 oktober 2000 merger menjadi PT AHM. Perusahaan ini memproduksi sepeda motor untuk jenis bebek, sport, dan skutik. Untuk kepemilikan 50% dipegang PT astra International Tbk dan 50% dipegang Honda Motor Co., Ltd. Untuk kapasitas produksi PT. AHM dapat memproduksi 4.400.000 unit/tahun serta memiliki referensi standar seperti JIS (Japan Industrial Standard), SII ( Standar Industri Indonesia), SNI (Standar Nasional Indonesia), ISO 9001, ISO 14001. Dengan jumlah karyawan 19.455 (maret 2012). Alamat website www.astra-honda.com

B.Gambaran Umum Produk 1. Sekilas Tentang Honda Scoopy

PT Astra Honda Motor (AHM) ingin menggarap pasar motor skutik dengan menghadirkan pilihan model yang beragam, sehingga PT AHM merilis Honda Scoopy. Skutik unik dengan desain retro-modern untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup anak muda di Indonesia.

AHM menciptakan tren baru untuk anak muda yang ingin tampil beda dan mengedepankan gaya hidup serta kebebasan berekspresi sebagai

trendsetter skutik retro, AHM membekali Scoopy dengan desain yang kental

dengan kesan retro-modern yang belum pernah dimiliki oleh pabrikan lain di Indonesia. Tampilan membulat terlihat hampir di seluruh desain skutik baru ini, yaitu mulai dari bodyline, desain lampu depan, lampu sein, hingga sepasang spion kembarnya.

Lampu bulat Scoopy dilengkapi dengan lampu senja dengan

multireflektor. Dua lampu sein bertekstur yang dipasang terpisah dari bodi,

memperlihatkan kesan retro-modern dan membuat Scoopy ini akan mudah dilihat dari arah depan maupun samping.

Kesan modern juga terlihat dari sisi samping Scoopy yang tampil dengan striping simpel, emblem bergaya, serta tampilan belakang yang serba membulat. Tampilan semakin menarik juga terlihat pada velg racing, spion, dan pelindung knalpotnya yang tematis berwarna putih. Enam warna bodi Scoopy yang ditawarkan dapat menjadi pilihan untuk mendukung gaya hidup

anak muda yang menjadi sasaran utama model baru ini. AHM memasarkan skutik barunya ini dengan harga Rp13.750.000 (On The Road DKI Jakarta). 2. Fitur Utama

Honda Scoopy dilengkapi dengan fitur-fitur unggulan, yaitu :

a. Rear Clichon With Inner Cover

Awet dan mudah dalam perawatannya.

b. Auto Secure Key Shutter

Mengurangi resiko pencurian serta memudahkan kunci kontak di kegelapan.

c. Brake Lock

Mencegah motor loncat saat dihidupkan, praktis dan nyaman saat berhenti di tanjakan.

d. Side Stand Switch

Mesin tidak dapat dinyalakan saat standar samping dalam posisi turun, sehingga menghindari resiko pengendara lupa menaikkan standar samping.

e. Auto Choke

Mudah saat menghidupkan mesin tanpa perlu menggeser tuas coke secara manual.

f. MF Battery

3. Color Model

Honda Scoopy tersedia dalam pilihan warna Cayenne Black, Sugar Blue,

Candy Red, Classic White, retro pink dan Vintage Violet

4. Spesifikasi

Honda Scoopy ini menggunakan tipe mesin 4 langkah SOHC dengan volume langkah 108cc dan perbandingan kompresi 1 : 9,2 sehingga dapat menghasilkan tenaga 8,28 PS di putaran mesin 8000 rpm dan torsi maksimum 0,85kgf.m/5.500 rpm. Untuk rem depan menggunakan cakram hidrolik dengan piston tunggal tetapi untuk rem belakang masih mengandalkan rem tromol. Kapasitas tangki bahan bakar Scoopy yakni 3,5 liter. Untuk bagian kopling memakai tipe otomatis sentrifugal tipe kering dengan gigi transmisi otomatis V-matic, serta kapasitas minyak pelumas mesin yaitu 0,7 liter. Aki menggunakan tipe MF 12V-3Ah dengan sistem pengapian DC-CDI dan baterai dengan tipe busi NDU24EPR9 atau NGK CPRBEA-9.

41 

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan deskripsi tentang karateristik partisipan dan analisis kuantitatif data penelitian. Karateristik partisipan yang dibahas meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, keinovatifan, dan jangka waktu pemakaian. Analisis kuantitatif terdiri atas uji instrument (Validitas dan Reliabilitas instrument). Penelitian ini menguji interaksi pengaruh variable bebas yaitu kualitas(X1), harga(X2), desain(X3) pada variable terikat keputusan pembelian (Y).

Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak (software) SPSS

(Statistical Product and Service Solution) 16.0 for Windows dan Microsoft Office

Excel ‘2007.

A. Karateristik Partisipan

Untuk mengetahui gambaran penelitian ini, penulis menguraikan data-data yang diperlukan sehubungan dengan penelitian ini. Data-data tersebut diperoleh dari kuesioner yang dibagikan kepada responden di Yogyakarta. Kuesioner yang dibagikan kepada 110 responden, Kuesioner diuji apakah valid (sahih) dan reliabel (andal) atau tidak. Setelah kuesioner tersebut diuji kemudian valid (sahih) dan reliabel (andal), penulis kemudian melanjutkan analisis data dan pengolahan data.

Untuk kuesioner yang diberikan kepada 110 responden terdiri dari dua bagian yaitu:

1. Bagian pertama, merupakan bagian yang berisi pertanyaan tentang data responden yang meliputi :

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.1 berikut ini:

Tabel 5.1

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 31 28%

Perempuan 79 72%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 79 (72%) responden dan sisanya 31 (28%) responden adalah laki-laki.

b. Umur

Berdasarkan umur responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.2 berikut ini :

Tabel 5.2

Data Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Persentase

16-20 Tahun 16 15%

21-25Tahun 84 76%

> 25 Tahun 10 9%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.2 di atas dapat dilihat bahwa responden didominasi urut dari yang paling tinggi pada umur 21-25 tahun, yaitu 84 (76%) responden, kemudian pada umur 16-20 tahun yaitu 16 (15%)

responden, kemudian terakhir pada umur >25 tahun yaitu 10 (9%) responden.

c. Pendidikan

Berdasarkan pendidikan responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.3 berikut ini :

Tabel 5.3

Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase

SMA 11 10%

D3 3 3%

S1 85 77%

Lain-lain 11 10%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.3 di atas dapat dilihat bahwa responden yang berpendidikan S1 merupakan responden terbanyak, yaitu 85 (77%) responden, kemudian responden yang berpendidian lain-lain yaitu 11 (10%) responden, dan responden yang berpendidikan SMA yaitu 11 (10%) responden, kemudian responden yang berpendidikan D3 yaitu 3 (3%) responden.

d. Pekerjaan

Berdasarkan pekerjaan responden, hasil analisis data dapat ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut ini :

Tabel 5.4

Data Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

Pelajar/ Mahasiswa 91 83%

Karyawan 12 11%

Wiraswasta 7 6%

Lain-lain 0 0%

Total 110 100%

Sumber : Data Primer (kuesioner), 2012

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat dilihat bahwa responden

Dokumen terkait