• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

M. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2. Kerangka Konsep N. Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Ada hubungan antara keberadaan jentik Aedes aegypti pada kontainer dengan kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan.

2. Ada hubungan antara kebiasaan menggantung pakaian dengan kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan.

3. Ada hubungan antara ketersediaan tutup pada kontainer dengan kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan.

4. Ada hubungan antara frekuensi pengurasan kontainer dengan kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan.

5. Ada hubungan antara pengetahuan responden tentang DBD dengan kejadian DBD di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan.

Pengetahuan responden tentang DBD Frekuensi pengurasan kontainer Ketersediaan tutup pada kontainer Kebiasaan menggantung pakaian

Kejadian DBD Keberadaan jentik Aedes aegypti pada

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah observasional dengan menggunakan metode survei dan wawancara dengan pendekatan cross sectional study, yaitu rancangan studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan (faktor penelitian) dengan cara mengamati status paparan dan penyakit pada individu-individu dari populasi tunggal pada satu saat atau periode (Murti, 1997).

B. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Ibu rumah tangga yang memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut:

1. Ibu rumah tangga yang bertempat tinggal dan tercatat sebagai penduduk di wilayah Kelurahan Ploso.

2. Dapat berkomunikasi dengan baik. 3. Bersedia menjadi responden.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian di wilayah Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan. 2. Waktu penelitian pada bulan Agustus 2009.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan jumlah sebanyak 441 orang.

2. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian atau sebagian dari populasi (Santoso, 2005). Menurut Kothari dalam Murti (2006), rumus ukuran sampel untuk menaksir proporsi sebuah populasi sebagai berikut:

n = q p Z N d q p Z N . . ) 1 ( . . . 2 2 / 1 2 2 2 / 1       Dimana: n = Ukuran sampel

N = Besar sampel populasi sasaran

p = Perkiraan proporsi (prevalensi) variabel dependen pada populasi q = 1- p

Z1a = Statistik Z (misalnya Z = 1,96 untuk α = 0,05)

d = Delta, presisi absolut atau margin of error yang diinginkan di kedua sisi proporsi (misalnya 10%)

Berdasarkan rumus di atas, maka besar sampel pada penelitian ini adalah :

n = 33 , 0 . 67 , 0 . ) 96 , 1 ( ) 1 441 .( ) 1 , 0 ( 33 . 0 . 67 , 0 . ) 96 , 1 .( 441 2 2 2   = 24937776 , 5 575592 , 374 = 71,3561891

Jadi sampel yang diambil adalah sebanyak 75 ibu rumah tangga di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan. Kelurahan Ploso terdiri dari 3 RW dan 13 RT dan setiap RT jumlah kepala keluarganya berbeda-beda.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak sederhana dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama besar untuk terpilih sebagai sampel (Sugiarto, et al. 2001).

Langkah-langkah pengambilan sampel yaitu dengan membuat undian sejumlah ibu rumah tangga yang ada di Kelurahan Ploso sebanyak 441, kemudian dari jumlah tersebut di kocok dan diambil 75 ibu rumah tangga yang kemudian dijadikan sampel pada saat penelitian.

E. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu:

1. Variabel bebas: keberadaan jentik pada kontainer, kebiasaan menggantung pakaian, ketersediaan tutup pada kontainer, frekuensi pengurasan kontainer dan pengetahuan responden tentang DBD.

2. Variabel terikat: kejadian DBD.

F. Definisi Operasional Variabel 1. Keberadaan jentik pada kontainer

Deskripsi: Ada atau tidaknya jentik dalam tempat penampungan air di setiap rumah yang diperiksa.

Cara pengukuran: Lembar observasi berdasarkan keberadaan jentik pada kontainer.

Skala: Nominal

Kategori: 1. Tidak ada jentik 2. Ada jentik

2. Kebiasaan menggantung pakaian

Deskripsi: Praktek sehari-hari responden dalam menggantung pakaian di dalam rumah (bukan di dalam almari).

Cara pengukuran: Pemeriksaan tempat responden menggantung pakaian di dalam rumah (bukan di almari).

Kategori: 1. Tidak biasa menggantung 2. Biasa menggantung

3. Ketersediaan tutup pada kontainer

Deskripsi: terdapat tutup atau tidaknya tutup pada kontainer. Cara pengukuran: Pemeriksaan ada atau tidak tutup kontainer. Skala: Nominal

Kategori: 1. Tidak ada tutup 2. Ada tutup

4. Frekuensi pengurasan kontainer

Deskripsi: Angka yang menunjukkan berapa kali responden membersihkan /menguras kontainer dalam ukuran waktu 1 minggu.

Cara pengukuran:Wawancara Skala: Nominal

Kategori: 1. < 1 kali dalam 1 minggu 2. > 1kali dalam 1 minggu

5. Pengetahun responden tentang DBD

Deskripsi: Pemahaman responden tentang demam berdarah yang meliputi pengertian, tanda dan gejala, cara penularan, pemberantasan, vektor penular dan kegiatan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk).

Cara pengukuran: Wawancara Skala: Nominal

Kategori: 1. Kurang (jika nilai rata-rata < 50%) 2. Baik (jika nilai rata-rata > 50%)

6. Kejadian DBD

Deskripsi: Keadaan dimana responden pernah terkena penyakit DBD yang ada di Kelurahan Ploso.

Cara pengukuran: Wawancara Skala: Nominal

Kategori: 1. Tidak pernah sakit 2. Pernah sakit

G. Pengumpulan Data 1. Jenis Data

Jenis data yang akan dikumpulkan dan dianalisis berupa data kualitatif yaitu skor dari variabel yang diteliti, meliputi keberadaan jentik pada kontainer, kebiasaan menggantung pakaian, ketersediaan tutup pada kontainer, frekuensi pengurasan kontainer dan tingkat pengetahuan responden tentang DBD terhadap kejadian DBD.

2. Sumber Data a. Data Primer

Data primer diperoleh dari survei ke lokasi di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan dan wawancara langsung kepada responden dengan

menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur dan disesuaikan dengan tujuan penelitian.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Puskesmas Tanjungsari maupun data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, serta data penduduk atau monografi yang diperoleh dari Kelurahan Ploso.

3. Cara Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengamatan secara langsung pada kontainer serta observasi untuk mengetahui faktor lingkungan di rumah responden.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner berupa sejumlah pertanyaan yang telah disediakan oleh peneliti, melalui wawancara langsung dan pengisian kuesioner pengamatan langsung terhadap faktor lingkungan. Kuesioner diuji dengan uji validitas dan reliabilitas.

1) Uji validitas

Sifat valid memberikan pengertian bahwa alat ukur yang digunakan mampu memberikan nilai yang sesungguhnya dari nilai yang diinginkan. Instrumen uji validitas menggunakan uji korelasi product moment person (Muhidin dan Abdurahman, 2007).

Rumus korelasiproduct moment person rxy =

2 2



2 2

) ( ) ( ) ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N            Dimana :

rxy : korelasi antara variabel x dan y

X dan Y : Skor masing-masing skala N : Banyaknya subjek

Tabel 1. Tingkat Keeratan Hubungan Variabel X dan Variabel Y

Besar rxy Keterangan

0,00 - < 0,20 Hubungan sangat lemah (diabaikan, dianggap tidak ada)

> 0,20 - < 0,40 Hubungan rendah > 0,40 - < 0,70 Hubungan sedang > 0,70 - < 0,90 Hubungan kuat > 0,90 - < 1,00 Hubungan sangat kuat

Hasil uji kuesioner dilaksanakan di luar sampel penelitian, selanjutnya uji validitasnya menggunakan uji korelasi product moment. Suatu item dinyatakan valid jika nilai korelasi product moment yang dihasilkan lebih besar dari nilai r tabel 0.444 dengan jumlah sampel N=25 dan signifikasinya 5%. Hasil uji validitas menyatkan bahwa nilai rata-rata rxy = 0.527, karena rxy > 0.444

2) Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan menunjukkan hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alfa Cronbach.

Rumus Alfa Cronbach :

r11 =              2 2 1 1 t i k k  Keterangan : r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya bulir soal

2 i

 : jumlah varians bulir

2 t

 : Varians total

Standar reliabilitas adalah jika nilai hitung r lebih besar (>) dari nilai tabel r (0,444), maka instrumen dinyatakan reliabel (Muhidin dan Abdurahman, 2007).

Hasil uji reliabilitas kuesioner menunjukkan r11= 0.484

sehingga di nyatakan reliabel dan memiliki hubungan yang sangat kuat.

b. Senter untuk memeriksa jentik pada kontainer dan formulir pemerikasaan jentik.

H. Jalannya Penelitian

1. Peneliti melakukan studi pendahuluan ke Puskesmas Tanjungsari Pacitan dan DKK Kabupaten Pacitan mencari tahu desa dengan jumlah kasus DBD tertinggi selama 3 tahun terakhir dari data kasus DBD.

2. Peneliti datang ke desa dengan jumlah kasus DBD-nya tinggi yaitu Desa Ploso, lalu mencari data monografi dan data jumlah Ibu rumah tangga dan KK masing-masing RT di Desa Ploso. Peneliti meminta ijin ke kelurahan untuk melakukan penelitian kepada ibu rumah tangga yang ada di kelurahan ploso dengan jumlah sampel 75 responden.

3. Penelitian dilakukan dengan wawancara kepada responden dan observasi. Setelah selesai dilakukan penelitian, peneliti merekap hasil kuesioner dan observasi untuk dilakukan analisis data.

I. Pengolahan Data

Data yang dikumpulkan kemudian diolah menggunakan program SPSS versi 14.0. Tahap-tahap pengelolahan data adalah sebagai berikut:

a. Editing, yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk diteliti kelengkapan, kejelasan makna jawaban, konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada kuesioner.

b. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan proses pengolahan data.

d. Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai variabel yang akan diteliti agar mudah dijumlah, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisis (Budiarto, 2001).

J. Analisis Data

a. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing-masing variabel, baik variabel bebas, variabel terikat dan karakteristik responden.

b. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan dengan uji chi square untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Dasar pengambilan hipotesis penelitian berdasarkan pada tingkat signifikan (nilai p), yaitu:

1) Jika nilai p > 0,05 maka hipotesis penelitian ditolak. 2) Jika nilai p ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian diterima.

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Keadaan geografi

Desa Ploso terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas Desa Ploso adalah sebelah utara berbatasan dengan Desa Baleharjo, sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Desa Sirnoboyo, dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Sidoharjo. Desa Ploso memiliki 8 dusun yaitu Dusun Blumbang, Dusun Temon, Dusun Kebon, Dusun Krajan lor, Dusun Krajan Kidul, Dusun Peden, Dusun Ngampel, dan Dusun Barean.

Desa Ploso memiliki luas wilayah penggunaan yaitu pemukiman 79,75ha/m2, luas persawahan 103,02 ha/m2, luas perkebunan 81 ha/m2,

luas kuburan 0,5 ha/m2, luas pekarangan, 60,100 ha/m2 , luas perkantoran 0,5 ha/m2 , dan luas prasarana umum 0,13 ha/m2.

2. Keadaan demografi

a. Jumlah penduduk

Desa Ploso terdiri dari 1.758 KK dengan jumlah penduduk sebanyak 6.415 jiwa, dengan perincian jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 3.128 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 3287 jiwa.

b. Tingkat pendidikan

Distribusi tingkat pendidikan penduduk Desa Ploso sebagian besar telah mengenyam pendidikan dasar 9 tahun, yaitu pada pendidikan SLTA sebanyak 2866 orang (51%) dan SLTP sebanyak 740 orang (13%). Data mengenai tingkat pendidikan penduduk Desa Ploso selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Tingkat Pendidikan Penduduk di Desa Ploso Tahun 2008

No. Pendidikan Jumlah

(orang) %

1. Tamat SD/Sederajat 562 10

2. Tamat SLTP/Sederajat 740 13

3. Tamat SLTA/Sederajat 2866 51

4. Tamat Perguruan Tinggi/Akademi 1505 27

Jumlah 5673 100

Sumber : data demografi Kelurahan Ploso (2008)

c. Mata pencaharian

Distribusi penduduk Desa Ploso menurut pekerjaan nampak bahwa sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani yaitu sebanyak 3475 orang (69,61%). Data mengenai mata pencaharian penduduk di Desa Ploso selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Mata Pencaharian Penduduk Desa Ploso Tahun 2008

No. Mata Pencaharian Jumlah

(orang) % 1. Petani 3475 69,61 2. Buruh tani 200 4,01 3. Pegawai Negeri 573 11,48 4. TNI/ Polri 22 1,10 5. Pensiunan 120 2,40 6. Pedagang 136 2,72 7. Pengusaha / Industri 24 1,60 8. Buruh Industri 135 2,70 9. Pengangkutan / Transportasi 62 123,00 10 Lain-lain 156 3,13 Jumlah 4903 100

Sumber : data demografi Kelurahan Ploso (2008)

B. Hasil Analisis Univariat

Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian DBD di Desa Ploso Kecamatan Pacitan tahun 2009. Data tentang variabel yang diteliti diambil dengan melakukan wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner dan melakukan observasi disetiap tempat penampungan air yang ada di setiap rumah responden. Sampel sebanyak 75 ibu rumah tangga di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan. Kelurahan Ploso terdiri dari 3 RW dan 13 RT dan setiap RT jumlah kepala keluarganya berbeda-beda.

Sebelum dilakukan pembahasan pada setiap variabel penelitian, terlebih dahulu didiskripsikan karakteristik personal responden yang meliputi umur dan tingkat pendidikan. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data sebagai berikut:

1. Karakteristik Responden

a. Umur responden

Responden rata-rata berumur 36 tahun dengan usia termuda adalah 22 tahun dan usia tertua umur 62 tahun.

b. Tingkat pendidikan responden

Tingkat pendidikan responden sebagian besar adalah SLTA sebanyak 30 orang (40%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 4.

Tabel 4. Karakteristik Responden Menurut Umur dan Tingkat Pendidikan

Karakteristik Frekuensi Persen (%)

a. Umur 20-30 tahun 31-40 tahun >40 tahun Jumlah 18 29 28 75 24.00 38.67 37.33 100 b. Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi Jumlah 9 26 30 10 75 12.00 34.67 40.00 13.33 100

2. Keberadaan Jentik Aedes aegypti Pada Kontainer

Hasil penelitian mengenai pemeriksaan jentik Aedes aegypti pada kontainer diperoleh dari penghitungan jumlah kontainer seperti di bak

dengan kontainer indek diperoleh hasil bahwa rumah responden yang terdapat jentik sebesar 48 responden (64%), sementara yang tidak ada jentik sebanyak 27 responden (36%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 5.

3. Kebiasaan Menggantung Pakaian

Hasil penelitian mengenai kebiasaan menggantung pakaian diperoleh dari Pemeriksaan tempat responden menggantung pakaian di dalam rumah (bukan di almari), kemudian diperoleh hasil bahwa responden melakukan kebiasaan menggantung pakaian sebanyak 52 responden (69,3%) dan yang tidak biasa sebanyak 23 responden (30,7%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 5.

4. Ketersediaan Tutup Pada Kontainer

Hasil penelitian mengenai ketersediaan tutup pada kontainer diperoleh dari pemeriksaan ada atau tidak tutup kontainer, kemudian diperoleh hasil bahwa rumah responden yang tidak ada tutup pada kontainer sebanyak 41 responden (54,7%) dan yang ada tutup kontainer sebanyak 34 responden (45,3%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 5.

5. Frekuensi Pengurasan Kontainer

Hasil penelitian mengenai frekuensi pengurasan kontainer diperoleh dari hasil wawancara kepada responden, kemudian diperoleh hasil bahwa responden melakukan tindakan pengurasan pada kontainer

dalam waktu lebih dari 1 minggu hanya 1 kali menguras sebanyak 47 responden (62,7%), sementara responden yang melakukan pengurasan 1-2 kali seminggu sebanyak 28 responden (37,3%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 5.

6. Pengetahuan Responden Tentang DBD

Hasil penelitian mengenai pengetahuan responden tentang DBD diperoleh dari hasil wawancara kepada responden, kemudian diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan responden dalam kategori baik sebanyak 35 responden (46,7%) sedangkan tingkat pengetahuan responden kategori kurang sebanyak 40 responden (53,3%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 5.

7. Kejadian DBD

Hasil penelitian mengenai kejadian DBD diperoleh dari hasil wawancara kepada responden, kemudian dari hasil wawancara diketahui bahwa kejadian DBD yang menyerang masyarakat Desa Ploso dimana yang tidak pernah sakit DBD sebanyak 21 responden (28%) dan yang pernah sakit 54 responden (72%). Hasil selengkapnya ditampilkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Distribusi Hasil Perhitungan Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan tahun 2009

No Faktor-faktor Frekuensi Persen (%)

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Keberadaan jentik Aedes aegypti pada kontainer

a. Tidak ada jentik b. Ada jentik Jumlah

Kebiasaan menggantung pakaian a. Tidak biasa menggantung b. Biasa menggantung Jumlah

Ketersediaan tutup pada kontainer

a. Tidak ada tutup b. Ada tutup Jumlah

Frekuensi pengurasan kontainer a. < 1 kali dalam 1 minggu b. > 1kali dalam 1 minggu Jumlah

Pengetahuan responden tentang DBD

a. Kurang (< 50%) b. Baik (> 50%) Jumlah

Kejadian DBD

a. Tidak pernah sakit DBD b. Pernah sakit DBD Jumlah 27 48 75 23 52 75 41 34 75 47 28 75 40 35 75 21 54 75 36 64 100 30,7 69,3 100 54,7 45,3 100 62,7 37,3 100 53,3 46,7 100 28 72 100

C. Hasil Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Ploso Kecamatan Pacitan Tahun 2009. Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan uji Chi Square. Pengujian data penelitian menggunakan bantuan program SPSS versi 14.00 for Windows diperoleh hasil analisis sebagai berikut:

1. Hubungan Antara Keberadaan Jentik Aedes aegypti Pada Kontainer dengan Kejadian DBD

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara

Dokumen terkait