• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEPTUAL

1. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan tugas kesehatan pada keluarga suku Batak Toba, yang akan digambarkan ke dalam 3 kategori baik, cukup baik, dan kurang baik.

Keterangan :

: variabel yang diteliti

Skema 1: Kerangka Konsep Penelitian Pelaksanaan Tugas

Kesehatan Keluarga pada Suku Batak Toba. Pelaksanaan Tugas Kesehatan Keluarga Batak Toba: • Mengenal Masalah Kesehatan Keluarga.

• Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga.

• Memberikan perawatan kepada anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.

• Mempertahankan suasana rumah yang

menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.

• Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada)

• Baik

• Cukup Baik • Kurang Baik

2. Defenisi Operasional

Tugas kesehatan pada keluarga terdiri dari :

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga meliputi konsep sehat-sakit yang dimiliki oleh keluarga suku Batak Toba.

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat bagi keluarga meliputi : penentuan keputusan pada keluarga, dan tindakan yang dilakukan sebelum ada keputusan.

3. Memberikan keperawatan anggota keluarga yang sakit atau yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda, meliputi: personal hygiene dan jenis pengobatan yang dilakukan oleh keluarga.

4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga meliputi : komunikasi keluarga, kebersihan rumah, dan letak rumah.

5. Mempertahankan hubungan timbal balik antara keluarga dan lembaga kesehatan (pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada) meliputi : kepercayaan keluarga pada petugas kesehatan, dan intensitas kunjungan yang dilakukan keluarga pada fasilitas kesehatan.

BAB 4

METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Batak Toba.

2. Populasi dan Sampel Penelitian

2.1 Populasi Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah keluarga suku Batak Toba yang ada di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan yang berjumlah 1004 keluarga

2.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Melalui studi pendahuluan didapatkan populasi dalam jumlah besar,

sehingga sampel yang diambil yaitu sekitar 10% dari jumlah populasi karena dianggap telah dapat mewakili (Arikunto, 2006). Jadi sampel yang di teliti peneliti sebanyak 100 keluarga.

Adapun kriteria sampel yang dapat dimasukkan atau yang layak diteliti adalah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Keluarga bersuku Batak Toba asli (bukan campuran). 2. Bersedia menjadi responden.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2010. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini karena cukup banyak penduduk Kelurahan Kenangan yang bersuku Batak Toba dan di daerah ini belum pernah dilakukan penelitian tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Batak Toba.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Fakultas Keperawatan USU, selanjutnya mengirim surat permohonan kepada lurah Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan. Setelah mendapat persetujuan barulah peneliti melakukan penelitian.

Dalam pengumpulan data terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan permasalahan etik yaitu: peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan prosedur penelitian kepada responden. Apabila responden bersedia untuk diteliti maka terlebih dahulu responden harus menandatangani lembar persetujuan (informed

consent). Jika responden menolak untuk diteliti, maka peneliti tidak akan

memaksa dan tetap menghormati haknya. Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak akan mencantumkan nama responden dalam lembar kuesioner yang diisi oleh responden. Lembar tersebut hanya diberi kode tertentu untuk menjamin kerahasiaan informasi yang diberikan responden (Nursalam, 2003).

5. Instrumen Penelitian

Instumen yang digunakan dalam penelitian ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka dalam bentuk kuesioner yang harus dijawab oleh responden.

Instrumen ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama yaitu kuesioner data demografi responden yang meliputi umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, peran dalam keluarga. Bagian kedua yaitu kuesioner yang berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang menggambarkan bagaimana pelaksanaan tugas kesehatan keluarga pada suku Batak Toba. Kuisioner ini terdiri dari 30 pertanyaan yang peneliti kembangkan dari tugas kesehatan keluarga, dimana setiap tugas kesehatan terdiri dari 6 pertanyaan. Penilaian menggunakan skala likert, dengan jawaban selalu (SL): 4, sering (SR): 3, kadang-kadang (KD): 2, tidak pernah (TP): 1. Total skor yang terendah adalah 30 dan skor tertinggi adalah 120. Bagian ketiga yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan terbuka mengenai pantangan-pantangan yang ada pada suku Batak Toba, anjuran, serta pendapat keluarga mengenai perbedaan dengan budaya lain.

Berdasarkan rumus statistik Hidayat (2007) p= rentang/banyak kelas dimana p merupakan panjang kelas, diman nilai tertinggi =120 dan nilai terendah sebesar 30, maka rentang kelas adalah 90, dengan p=30. Maka kategori data dibagi menjadi tiga yaitu pelaksanaan tugas kesehatan keluarga Batak Toba kurang baik (30-59), pelaksanaan tugas kesehatan keluarga Batak Toba cukup baik (60-89), pelaksanaan tugas kesehatan keluarga Batak Toba baik (90-120)

6. Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas dan reabilitas. Uji validitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji validitas isi. Validitas isi adalah Suatu keputusan tentang bagaimana instrumen dengan baik mewakili karakteristik yang dikaji. Penilaian tentang validitas isi ini bersifat subjektif dan keputusan apakah instrumen sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli (Brockopp, 1999). Uji validitas dilakukan oleh Rona J. Nainggolan yang mewakili suku Batak Toba. Uji reliabilitas instrumen ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar derajat atau kemampuan alat ukur. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang relatif sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2003). Menurut Brockopp (1999) reliabel suatu instrumen menggambarkan stabilitas dan konsistensi suatu instrumen. Sedangkan untuk uji reliabilitas yang dilakukan pada penelitian ini dengan menggunakan teknik cronbach’ alpha. Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 10 keluarga responden yang memenuhi kriteria sampel penelitian. Kemudian jawaban dari responden diolah dengan menggunakan bantuan komputerisasi. Bila dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,70 maka instrumen dinyatakan reliabel (Polit & Hungler, 1999) dan setelah dilakukan uji reliabilitas diperoleh nilai cronbach’s alpha sebesar 0,811 maka instrumen dinyatakan reliabel.

7. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa prosedur yang dilaksanakan dalam pengumpulan data yaitu

peneliti terlebih dahulu mengajukan permohonan izin dari pendidikan Fakultas Keperawatan USU dan dari lokasi penelitian yaitu Kelurahan Kenangan Kecamatan Percut Sei Tuan.

Peneliti dibantu oleh assisten yaitu Mona, Rosy, Ananda, Junita, dan Valen. Sebelum melakukan penelitian peneliti menjelaskan kepada assisten tentang prosedur penelitian.

Peneliti atau assisten menjelaskan kepada calon responden tentang tujuan, manfaat dan pengisian kuesioner, responden yang bersedia diminta untuk menandatangani informed consent (surat persetujuan). Responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti, selama responden mengisi kuesioner peneliti atau assisten tetap mendampingi responden.

8. Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahapan antara lain pertama editing yaitu memeriksa kelengkapan data dan memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai dengan petunjuk. Tahap kedua Coding yaitu memberi angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah waktu melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan komputerisasi dengan menggunakan uji statistik deskriptif dan disajikan dalam bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi (Arikunto, 2006).

Dokumen terkait