• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2012:60), kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Menurut Ciputra dalam Hendro (2011:7) Efikasi diri memiliki peran terhadap minat berwirausaha mahasiswa, semakin tinggi rasa percaya diri mahasiswa dan kematangan mentalnya maka semakin tinggi perannya untuk membangun minat berwirausaha. Gregory (2010) mendefinisikan efikasi diri sebagai keyakinan diri untuk mengetahui kemampuannya sehingga dapat melakukan suatu bentuk control terhadap manfaat orang itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan sekitarnya.

Menurut Jusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu.Begitupula dengan lingkungan keluarga,

yang menjadi faktor utama terhadap banyaknya faktor lingkungan yang mempengaruhi seorang wirausaha.Gunarsa dalam Manihai (2009:78) bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak.

Gilad dan Levine dalam Darpujianto (2014: 8) mengemukakan dua teori

berkenaan tentang dorongan untuk berwirausaha, “push” teori dan “pull” teori. Menurut “push” teori, individu di dorong untuk menjadi wirausaha dikarenankan dorongan lingkungan yang bersifat negatif, misalnya ketidakpuasan pada pekerjaan, kesulitan mencari pekerjaan, ketidaklenturan jam kerja atau gaji yang tidak cukup. Sebaliknya, “pull” teori berpendapat bahwa individu tertarik untuk menjadi wirausaha karena memang mencari hal-hal berkaitan dengan karakteristik wirausaha itu sendiri, seperti kemandirian atau memang karena yakin berwirausaha dapat memberikan kemakmuran.

Dari rincian diatas, faktor Efikasi Diri dan lingkungan keluarga mempengaruhi minat berwirausaha. Jika Efikasi diri dimiliki oleh seseorang dan ditunjang dengan faktor lingkungan keluarga yang mendukung, maka minat berwirausaha seseorang akan semakin membesar. Berdasarkan teori diatas maka dapat dibuat kerangka konseptual yang ditunjukkan pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Sumber :Evaliana (2015), Hutasoit (2016), Meutia (2016), Wulandari (2012) Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap penelitian yang dilakukan, sehingga untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis tersebut dibutuhkan pengujian lebih lanjut secara empiris. Berdasarkan uraian teoritis dan kerangka konseptual diatas, maka hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah :

Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Berpengaruh signifikan terhadap Minat Berwirausaha Mahasiwa. Efikasi Diri (X1) Lingkungan Keluarga (X2) Minat Berwirausaha (Y)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia, sementara dengan semakin meningkatnya biaya hidup dan tingkat penawaran kerja yang tergolong minim berbanding terbalik pada tingkat permintaan jumlah lulusan atau tenaga kerja baru.Perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi pada tahun 2015 di bawah 5,8 % dari APBN 2015 di pengaruhi oleh beberapa faktor terjadinya pengangguran di Indonesia disebabkan oleh kecilnya jumlah lapangan kerja yang tersedia daripada jumlah pencari kerja, pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja, terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan lain-lain.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 yaitu 7,24 juta orang (www.cnnindonesia.com). Untuk mengatasi masalahpengangguran tersebut pemerintah telah berusaha untuk mengurangi pengangguran dengan melakukan pemberdayaan angkatan kerja dengan cara mengirimkan tenaga kerja ke negara/daerah lain yg memerlukan.

Pemerintah juga merekrut ribuan calon pegawai negeri sipil (PNS) dengan tujuan mengurangi masalah pengangguran tersebut, namun itu semua belum cukup untuk mensejahterakan masyarakat Indonesia. Pemerintah memerlukan

bantuan masyarakat dalam menyediakan lapangan kerja sendiri, atau dengan kata lain mampu berwirausaha.Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran yang paling tepat untuk Indonesia adalah dengan berwirausaha.Pilihan untuk berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan berpeluang menghasilkan pendapatan yang lebih besar daripada berkarir menjadi karyawan.

Kewirausahaan merupakan persoalan penting di dalam perekonomian bangsa yang sedang berkembang.Saat ini jumlah populasi wirausaha di Indonesia baru mencapai angka 0,43 % dari total populasi usia produktif, angka ini sangat jauh tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura yang jumlah wirausahanya sudah mencapai 7 %, Malaysia 5 %, dan Thailand 3 % sedangkan Indonesia harus bisa bertambah, minimal mencapai 2 % dari total populasi (swa.co.id). Menurut Mahesa & Raharja dalam Hutasoit (2016:12) kemajuan atau kemunduran ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh keberadaan dan peranan dari kelompok wirausaha. Adapun peran kelompok wirausaha dalam perekonomian sebuah Negara adalah :

1. Pemutar gerak roda ekonomi. Dengan menjadi seorang wirausahawan, maka roda perekonomian akan terasa lebih bergerak. Seorang wirausahawan akan berusaha menciptakan produk atau jasa yang bisa diterima konsumen. Wirausahawan bisa menggaji karyawan yang membantunya. Karyawan tersebut kemudian mempunyai pendapatan untuk keluarganya, sehingga keluar.ganya bisa memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhannya.

2. Pembuka atau penyedia lapangan kerja. Seorang wirausahawan bisa menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat. Seperti kita tahu, lapangan kerja di Indonesia tidak sebanding dengan pencari kerja.

3. Pembayar pajak sebagai pemasukan APBN/APBD. Wirausahawan juga mempunyai peran lain yaitu sebagai salah satu sumber pemasukan pemerintah baik pusat maupun daerah.

4. Penghasil devisa dari produk ekspor yang akan memperkuat cadangan devisa. Banyak wirausahawan yang mampu menembus pasar mancanegara. Hal ini merupakan modal yang baik karena selain mengharumkan nama Indonesia, juga sebagai penghasil devisa yang akan memperkuat cadangan devisa.

Kewirausahaan muncul apabila seseorang individu mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausaha-usahaan meliputi semua fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan organisasi usaha (Suryana, 2012:9). Menurut Scarborough dan Zimmerer dalam Meutia (2016:2) Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak, dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.

Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya pengetahuan kewirausahaan sejak dini dapat mengubah mindset di dalam diri mahasiswa bahwa tidak hanya berorientasi pada mencari kerja saja, tetapi menyadarkan bahwa ada pilihan menarik lainnya selain mencari kerja, yaitu menciptakan lapangan kerja.Untuk menumbuhkembangkan minat berwirausaha serta menigkatkan aktivitas kewirausahaan agar para lulusan perguruan tinggi lebih menjadi pencipta lapangan kerja daripada pencari kerja maka diperlukan suatu usaha yang nyata.

Minat berwirausaha juga dipengaruhi oleh seberapa besar keyakinan seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Keyakinan untuk menjadi seorang wirausaha dikenal dengan nama efikasi diri (self-efficacy). Efikasi diri dapat mendorong kinerja seseorang dalam berbagai bidang termasuk minat berwirausaha (Luthans, 2008:18).Oleh karena itu, dalam membuka suatu usaha diperlukan keyakinan diri (self-efficacy) terhadap kemauannya agar usahanya dapat berhasil.Pendapat yg sama juga diungkapkan oleh Robbins (2007: 22) yang mengatakan bahwa efikasi diri juga dikenal dengan teori kognitif sosial atau penalaran sosial yang merujuk pada keyakinan individu bahwa dirinya mampu menjalankan suatu tugas.

Salah satu cara untuk menanamkan jiwa dan minat berwirausaha kepada seseorang bisa juga dengan cara menanamkannya sejak dini. Menurut Hasbullah (2009 : 32) lingkungan keluarga merupakan lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi anak, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama

yang mula-mula memberikan pengaruh yang mendalam bagi anak. Menurut Gunarsa (2009 : 5), salah satu faktor di balik kesuksesan seorang wirausaha dapat dilihat dari lingkungan keluarganya. Dari pendapat ini bisa dilihat bahwa lingkungan keluarga berperan penting dalam proses berwirausaha

Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara telah dibekali pengetahuan kewirausahaan pada semester 4 sesuai dengan kurikulum yang berlaku, seperti mata kuliah kewirausahaan, praktek kewirausahaan, dan beberapa mata kuliah pendukung pada konsentrasi kewirausahaan.Menurut prasurvey yang peneliti lakukan pada Mahasiswa Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, terlihat sekali manfaat dari mata kuliah tersebut yang membuat mahasiswa sudah mempunyai rasa percaya diri dan keyakinan

(self-efficacy) pada dirinya untuk memulai berwirausaha.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yg memulai kegiatan berwirausaha dengan cara-cara yang sederhana.Namun hal ini belum didukung sepenuhnya oleh lingkungan keluarga sehingga minat berwirausaha mahasiswa menjadi kurang terealisasikan.Dari pihak keluarga terutama orang tua, masih banyak yang mengharapkan setelah anaknya menjadi sarjana bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Dalam hal ini orang tua masih cenderung mengarahkan anak-anaknya untuk menjadi PNS karena orang tua beranggapan PNS adalah pekerjaan yang menjanjikan sedangkan berwirausaha adalah pekerjaan yang belum tentu menjanjikan untuk masa depan anak tersebut. Pemikiran yang seperti itu yang bisa mempengaruhi prilaku dan pola pikir anak terhadap berwirausaha.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dengan judul :

“Pengaruh Efikasi Diri dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara”.

Dokumen terkait