• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekomendasi

Dalam dokumen Pattunuang di Pelupuk Mata Langit (Halaman 76-156)

BAB V. PENUTUP

B. Rekomendasi

Berdasarkan kegiatan mahaiswa KKN yang telah dilakukan maka kami telah .merekomendasikan beberapa hal terhadap pihak-pihak tertentu.

1. Rekomendasi untuk pemerintah setempat

• Kepala dusun harus lebih memperhatikan masyarakatnya terutama yang terletak di wilayah terpencil yang masih sangat membutuhkan pelayanan masyarakat seperti posyandu.

• Masih dibutuhkannya lembaga-lembaga pendidikan di luar sekolah maka direkomendasikan kepada pemerintah untuk mengadakan rumah baca.

• Disarankan kepada pemegang kebijakan untuk memberdayakan masyarakat lokal terkhusus di bidang pekerjaan

• Pemerintah Desa seharusnya mampu membuka paradigma masyarakat tentang pentingnya wajib belajar 12 tahun. Pemerintah harus memfasilitasi masyarakat kurang mampu untuk dapat mengenyam bangku pendidikan

2. Rekomendasi untuk Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M)

• Masih terdapat beberapa yang ingin dibenahi dan jadi bahan pembelajaran bagi mahasiswa maka kami merekomendasikan agar desa ini tetap menjadi desa binaan UIN Alauddin Makassar.

• Untuk kegiatan KKN selanjutnya diharapkan pemilihan lokasi sesuai dengan tujuan yaitu mengabdi di daerah pelosok dalam hal ini penempatan tidak lagi di daerah yang terbilang maju.

3. Rekomendasi Untuk Pengabdi Selanjutnya

• Dusun Pattunuang masih membutuhkan perhatian dalam hal pendidikan dan kesehatan.

• Dusun Pattunuang masih sangat membutuhkan tenaga pengajar TPA/TPQ, karena ada beberapa TPA/TPQ yang kemudian tidak lagi aktif setelah mahasiswa KKN meninggalkan lokasi.

• Beberapa lembaga pendidikan masih membutuhkan inventaris dalam hal ini direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya untuk melengkapi buku di sekolah dan Al-Qur’an di beberapa masjid

.

TESTIMONI

A. Testimoni Masyarakat Dusun Pattunuang 1. H. Makmur, HS. (Kepala Desa Samangki)

Saya selaku Kepala Desa Samangki sangat gembira dengan kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar karena

telah membantu

melaksanakan program-program kerja desa dengan memberdayakan kompetensi-kompetensi yang ada di masyarakat.

Saya sebagai Kepala Desa Samangki bersedia menerima mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar kapan pun, karena semakin banyak orang yang berinteraksi maka semakin banyak pula pembelajaran atau ilmu yang dapat diperoleh. Saya mengucapkan terima kasih kepada anak-anakku mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar angkatan ke-58 karena telah membantu dan memberikan kontribusi untuk kemajuan Desa Samangki. Saya berharap semoga anak-anakku bisa memaksimalkan proses berKKN di Desa Samangki khususnya di Posko Pattunuang.

2. Rahmawati, HS. (Satgas UIN Alauddin di Desa Samangki)

Kehadiran mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar angkatan ke-58 menjadi ikon atau sarana untuk memperluas kembali jaringan, baik internal maupun eksternal (Satgas UIN, perangkat Desa Samangki, dan keluarga besar UIN). Suatu kehormatan bagi Satgas Desa Samangki karena telah kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar yang bertujuan untuk menyelesaikan salah satu mata kuliah dengan jumlah 4 SKS atau istilah kerennya Kuliah Kerja Nyata (KKN).

BerKKN di Desa Samangki bukan hanya masalah menyelesaikan tugas dari dosen pembimbing dan program kerja desa, tetapi lebih kepada menjalin hubungan manis antara adik-adik mahasiswa dengan masyarakat, agar mahasiswa juga dapat merasakan suka dan duka kehidupan yang bisa menjadi energi positif atau motivasi menuju masa depan yang cerah. Dengan berKKN, mahasiswa juga dapat merasakan menjalani kehidupan di tempat yang tidak memiliki listrik, WC dan jaringan telepon maupun jaringan internet. Namun selain harus merasakan suka duka kehidupan tanpa listrik, WC dan jaringan, mahasiswa juga dapat merasakan nikmatnya Water Park Maros secara cuma-cuma alias gratis dan masih banyak kesenangan lain yang bisa dirasakan saat berKKN. Semua itu bisa menjadi kenangan yang indah dan tak terlupakan. Selamat jalan adik-adikku tersayang, terus semangat menyelesaikan sisa tugas kuliah demi menyandang gelar sarjana.

3. Abdul Samad (Kepala Dusun Pattunuang)

Saya selaku kepala dusun Pattunuang sangat berterimakasih kepada mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar angkatan 58 yang telah berpartisipasi dalam mengembangkan dusun Pattunuang baik dalam ruang lingkup wilayah sosial dan pendidikan

dengan program

kerjanya seperti bakti sosial, mengajar mengaji serta bimbingan akademik kepada anak–anak di dusun Pattunuang ini, saya berharap mahasiswa KKN UIN Alauddin yang akan datang dan mendapatkan tugas di Dusun Pattunuang ini agar menjadi lebih baik dan memiliki banyak ide kreatif lagi dari yang setelahnya untuk mengembangkan dusun Pattunuang menjadi lebih baik, dan sekali lagi terimakasih banyak kepada mahasiswa KKN UIN Alauddin angk.58 semoga apa yang telah kalian berikan bias bernilai ibadah di sisi Allah SWT.

4. Subaire’ (Imam Dusun Pattunuang)

Sebelumnya saya

berterimakasih kepada mahasiswa KKN UIN Alauddin angk. 58 yang telah mengambdikan dirinya untuk membantu dan mengabdikan diri kepada masyarakat khususnya di dusun Pattunuang ini, seperti menjadi imam ketika sholat, menjadi muadzin dan belajar mengaji bersama anak–anak TPQ di dusun Pattunuang, saya berharap mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar angk.58 untuk jangan berhenti mengabdikan dirinya kepada masyarakat khususnya berkaitan dengan keagamaan, semoga apa yang mereka kerjakan selama KKN Di Dusun Pattunuang menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka.

5. H. Mustari H.S (Wakil BPD Pattunuang)

Banyak pelajaran yang bisa saya ambil dari kedatangan mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar ke dusun Pattunuang. Salah satunya bagaimana tetap menjaga komunikasi diantara masyarakat juga mereka yang datang untuk mengabdikan diri serta memberikan banyak manfaat untuk warga Pattunuang khususnya. Terima kasih untuk apapun yang mereka lakukan selama membaur bersama kami disini. Semoga semuanya bermanfaat dan bernilai ibadah jariyah disisi Allah SWT, tetap menjaga komunikasi sebagai keluarga Pattunuang.

6. Muh. Yusuf (Tokoh masyarakat Dusun Pattunuang)

Assalamu alaikum wr.wb kesan saya kepada

mahasiswa KKN UIN

Alauddin Makassar bahwa saya sebagai warga disini sangat berapresiasi dengan kedatangan KKN saat ini dengan adanya KKN mampu memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang dimana mahasiswa KKN selalu turut membantu dalam kegiatan mengajarkan anak-anak TK-TPA dengan cara membaca Al-Qur’an, serta memberikan bimbingan yang bersifat keagamaan. anak-anak disini sangat senang dengan kehadiran mahasiswa KKN saya sangat berterima kasih atas bantuan mahasiswa KKN yang turut membantu kami di dusun Pattunuang ini. Pesan saya kepada mahasiswa KKN angkatan 58 jangan pernah lupakan sholat dan jangan pernah putus asa dengan segala hal apapun dan kejarlah mimpimu hingga tergapai. Assalamu alaikum wr.wb.

B. Testimoni Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar Angk. Ke-58

1. Nama : M.Azhar Taufik Jurusan : Ilmu Ekonomi

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Assalamualaikum Waarahmatullahi Wabarakatuh.

Atas berkat rahmat Allah SWT perkenalkan my name is M. Azhar Taufik anak pertama dari tiga bersaudara yang selalu dicintai oleh kedua orang tuanya. Saya berasal dari Kec. Panca Rijang, Kab. Sidendreng Rappang, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Saya kuliah di UIN Alauddin Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jurusan Ilmu Ekonomi dan Alhamdulillah saya sudah semester akhir. Disemester ini seluruh mahasiswa akan mengikuti mata kuliah yang wajib bagi seluruh mahasiswa semester akhir jika ingin menyelesaikan masa perkuliahannya (LULUS) yaitu Kuliah Kerja Nyata yang disingkat KKN.

Setelah pendaftaran KKN telah terbuka. Kebetulan saya melihat teman saya mendaftarkan diri untuk mengikuti KKN dan kemudian saya menyuruhnya untuk mendaftarkan saya juga.

Beberapa hari kemudian pengumuman nama mahasiswa KKN telah keluar, saya melihat nama saya terselip diratusan nama-nama mahasiswa yang mengikuti KKN Angatan 58. Setelah mengikuti pembekalan KKN selama tiga hari, akhirnya saya mengetahui lokasi KKN yang saya tempati sekarang ini yaitu Kabupaten Maros, Kecamatan Simbang.

Sebelum hari keberangkatan dosen pembimbing meminta seluruh peserta KKN yang berlokasikan di Kab.

Maros, Kec. Simbang yang berjumlah 70 orang untuk berkumpul di pelataran mesjid kampus. Disitulah saya bertemu dengan teman baru yang saat ini bersamaku dalam satu rumah.

Di kecamatan Samangki Ini hanya memiliki satu desa yaitu desa Samangki dan 7 dusun yaitu dusun Samanggi Baru, Samanggi, Balangajia, Taddeang, Pattunuang, Tanrang, Tallasa, dan Tallasa Baru. Kebetulan saya di tempatkan di dusun Pattunuang.

Pada tanggal 29 April 2018 kami di berangkatkan ke lokasi KKN dan sampai di kantor desa untuk melakukan penerimaan mahasiswa KKN di Desa Samangki. Setelah selesai penerimaan, kami diantar ke posko yang telah di tentukan oleh dosen pembimbing. Kebetulan saya adalah korpos di posko Pattunuang. Saya tidak menyangka menjadi korpos karena saya tidak pernah menginginkan hal ini. Tapi apalah dayaku karena kesepakatan yang telah dilakukan bersama teman-teman, saya harus menerimanya dengan pasrah, hahahah. Tapi ini merupakan sebuah pengalaman dan pelajaran untuk menjadi seorang pemimpin. asyik haha.

Singkat cerita, pada hari pertama kami melakukan survei melihat kondisi dusun pattunuang, berbincang dengan kepala dusun, pak RT, dan masyarakat setempat. Begitu ramah masyarakat di Dusun Pattunuang begitu ramah menyambut kedatangan kami , antusias anak-anak yang begitu besar yang selalu meneriaki dengan berkata “ KKN, KKN” bahkan menyanyikan lagu kita ketika melihat kami berjalan menggunakan almamater kebanggan saat melakukan survei.

Setelah melakukan survei selama 3 hari karena memang batas survei yang diberikan ibu pembimbing hanya 3 hari tibalah untuk kami merancang program kerja kami selama 45 hari di Dusun Pattunuang ini sebelum melakukan seminar proker.

Tiba saatnya semua posko yang berada di Desa Samangki melakukan seminar program kerjanya. Satu persatu ketua posko tampil dan membacakan semua program kerja dari hasil survei di dusun masing-masing. Namun ada beberapa pertanyaan dan masukan yang diberikan dari masyarakat dan kepala desa untuk dijadikan dalam program kerja setiap posko yang akan dijalankan.

Setelah selesai melakukan seminar di Kantor Desa semua kawan-kawan KKN kembali ke posko masing-masing.

Ketika sore hari bencana datang melanda Dusun Pattunuang ketika teman-teman asik-asiknya tidur langsung dibangunkan dan sayapun terkejut mendengar bawha mesjid yang berada di samping posko kami kebanjiran. Saya dan teman-teman bergegas

menuju ke mesjid dan disana sudah banyak masyarakat yang datang membantu. Pecah tangis dari ibu – ibu warga sekitar membuat hati ikut sedih melihat kejadian yang melanda dusun ini. Tak berpikir lama kami langsung masuk kedalam mesjid untuk membantu masyarakat mengamankan barang-barang yang berada di dalam mesjid. Arus air yang begitu deras, bahkan banjir ini merupakan kejadian pertama dengan tinggi air yang sampai pinggang. Ketika malam hari air mulai surut dan keesokan harinya kami kembali lagi ke mesjid untuk membersihkan mesjid. Antusias anak muda dan masyarakat lainnya yang begiitu peduli dengan keadaan mesjid di dusun mereka bergotong royong membantukan kami membersihkan mesjid. Sekalian menjadi proker dadakan untuk kami, hhaha.

Mengajar di Sekolah dasar memberikan motivasi bagi adik-adik Dusun Pattunuang agar tetap belajar, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami. Segala macam kepribadian adik-adik yang kami hadapi di sekolah ini, ada yang pendiam, suka jahil temannya senidiri, bahkan ada yang suka menjahili teman-teman KKN, meskipun begitu itulah merupakan pelajaran bagi kami bagaiaman kita dapat menyikapi kepribadian mereka. Meskipun jumalah keseluruhan sisiwa di sekolah ini berjumlah 25 siswa tapi saya salut kepada mereka akan semangat yang mereka miliki untuk datang menimbah ilmu sebagai bekal untuk masa depan mereka. Setelah pulang sekolah, adik-adik mulai berdatangan ke posko kami berkumpul dengan temannya sambil mengajak kami bermain walaupun kami sedikit malas dikarenakan cuaca yang sangat panas tapi semua itu teratasi dengan wajah adik-adik yang polos sambil melengkungkan senyuman, canda, dan tawanya yang lepas sehingga membuat keseruan didalamnya walaupun sangat sederhana tapi itulah yang menimbulkan kebahagian sehingga membuat kami betah tinggal diposko.

Disini kami juga mmengajar mengaji di 3 TPA yang ada di Dusun Pattunuang. Karena di Dusun Pattunuang memiliki 3 TPA kami membagi 3 kelompok juga untuk mengajari adik-adik di 3 tempat TPA dan mengajarkan mereka begitu pentingnya

amal untuk akhirat nantinya. Terkadang kami juga menjahili mereka untuk mencairkan suasana. Kegiatan belajar mengajar di TPA masjid dan bimbingan belajar selama 45 hari lamanya.

Senang rasanya bisa mendidik anak-anak disini bisa memberikan pengalaman hidup bercerita banyak,tak terasa padahal kami hanya bertemu di masjid atau TPA tempat kami mengadakan bimbingan kepada mereka.

Selain mengajar di SD dan TPA kami juga melakukkan program kerja lainnya seperti penyuluhan hidup bersih untuk anak usia dini, jum’at bersih, festival anak shaleh dan lainnya.

Banyak hal yang kami lakukan di Dusun Pattunuang ini yang tidak pernah kami lakukan sebelumnya dan merupakan pengalaman yang begitu berharga untuk kami bisa ceritakan di anak dan cucu kami di masa mendatang.

Terima kasih Dusun Pattunuang yang sudah menerima kami di tempat ini dan mengabdi selama 45 hari. Semoga Dusun ini menjadi Dusun yang semakin maju dalam semua hal. “ Sebaik-baiknya manusia ialah manusia yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain”.

KKN memberikan saya pengalaman baru, keluarga baru, dan teman-teman baru.

Satu pesan yang saya minta dari kalian semua (teman-teman KKN) kebersamaan yang telah kita lalui bersama jangan sampai disitu saja tapi tetaplah jalin komunikasi dan silaturrahmi diantara kita semua walaupun kadang pikiran kita kadang tak sejalan dan walaupun badai menghadang di depan kita dan janganlah lupakan kebersamaan kita semua selama 45 hari lamanya.

Mungkin sebelumnya juga kita tidak pernah dipertemukan di dunia kampus, tapi kita di pertemukan dalam satu wadah yang tidak mungkin kita lewatkan begitu saja yang dinamakan KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) ada beberapa hal yang tidak bisa dilupakanyaitu kebersamaan kita baik susahnya, sedihnya, maupun senangnya, makan bersama, candaan kita yang membuat tawa semuanya lepas tak terkontrol. Itulah hal yang

membuat kita tak bisa melupakan momen-momen kebersamaan kita di Dusun Pattunuang ini.

Tak lupa juga ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya berikan kepada ibu posko kami Rahmawati. HS selaku ibu satgas KKN karena telah mengizinkan kami untuk tinggal di rumahnya. Perhatian dan kesabaran yang diberikan kepada kami tak akan pernah kami lupakan. Kami sudah menganggap ibu posko kami sebagai orang tua kami disini.

Inilah ceritaku, mana ceritamu? hahahaha

Sekian dan terima kasih. Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

2. Nama : Juliansyah Jurusan : Ilmu Al-Qur’an

Fakultas : Ushuluddin, Filsafat dan Politik Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Berbicara KKN (Kuliah Kerja Nyata) bukan hanya pengamalan ilmu yang diperoleh dari kampus atau organisasi, tetapi proses pembentukan pribadi terhadap lingkungan baru, penyesuaian terhadap karakter masyarakat, dan membatasi perilaku diri yang kurang bersifat positif. sehingga menjadikan pribadi yang mandiri, kuat dan percaya diri. KKN juga salah satu kegiatan yang dapat memberikan mutu sosial yang luar biasa bagi setiap yang bersungguh-sungguh di dalamnya. Alasannya, sekecil apapun perbuatan kita yang bersifat negatif yang menjadi kebiasaan kita sebelum KKN, pasti kita akan memikirkan dua kali untuk melakukannya di tempat KKN. Itu menandakan respon diri terhadap lingkungan baru. Jika jiwa sosial kurang sebelum ber KKN, maka beda halnya di tempat KKN. Jiwa anti-sosial itu akan hilang dengan sendirinya ketika kita berada di tempat KKN. Itu menandakan instruksi diri untuk menjadi orang yang berjiwa sosial. Dari gambaran yang dipaparkan di atas, bukankah itu suatu hal yang luar biasa? Jika sebelumnya bakat kita di pendam dan tak pernah dikeluarkan, di tempat KKN justru dibutuhkan. Sehingga kita menjadi pribadi yang terbuka. Bukankah itu suatu hal yang menakjubkan? Maka pengalaman saya KKN akan saya tuangkan dalam tulisan ini...

Pendaftaran

Ketika mendaftar KKN, saya merasa tidak sabar untuk pergi KKN. Pada saat itu saya selalu dikejar semangat, dan percaya diri yang kuat untuk KKN. Walau dalam benak selalu berpikir, apakah saya sudah cocok untuk pergi KKN.

Saya selalu dibayang-bayangi mahasiswa-mahasiswa yang KKN di kampung ketika masih usia SD. Mereka selalu memberikan hal yang positif kepada masyarakat sehingga mereka dicintai dan disegani oleh masyarakat. Disitu saya mulai membayangkan ketika saya berada di lokasi, semoga saya selalu dicintai dan disegani oleh masyarakat setempat. Dari bayang-bayang masa

lalu itu membuat semangat saya semakin memuncak dan tidak sabar mendengar pengumuannya.

Hari demi hari menunggu pengumumannya keluar, mungkin bukan hanya saya mahasiswa yang penasaran kapan pengumuman itu keluar dan dimana lokasi tempatnya. Saking penasaran terhadap pengumuman itu, saya dengan kawan-kawan satu kelas langsung mendatangi ruangan LP2M untuk menanyakan itu. Hehe...

Pengumuman

Pengumuman pun keluar dan dengan tangan gemetaran saya membuka link uin LP2M untuk melihat nama-nama itu.

Alhamdulillah saya merasa senang karena terdaftar sebagai mahasiswa yang lulus untuk pergi KKN. Setelah agak lama pengumuman itu keluar, kami para mahasiswa dibagi menjadi empat gugus, yaitu gugus A, B, C dan D. Setiap gugus memiliki waktu yang berbeda-beda untuk diberikan pembekalan.

Pembekalan

Ketika pembekalan ada salah satu hal yang paling berkesan, yaitu ketika saya dipanggil naik oleh salah seorang dosen pembimbing untuk memberikan sebuah performance. Ketika itu saya merasa gugup dan malu karena ada ratusan mahasiswa yang menyaksikan pertunjukkan itu. Tetapi rasa itu hilang seketika ketika saya melantunkan ayat suci al-qur’an dengan nada tilawah.

Jujur disitu mata saya berkaca-kaca setelah saya melantunkan surah Ad-Dhuha ayat 1-3. Saya merasa ada rasa yang lain dalam diri saya setelah melantunkan itu. Setelah saya mengaji, saya membawakan sebuah lagu favorit saya yaitu Ya Habibal Qalbi.

Ya,,,lagu yang populer pada saat itu. Saya merasa bahagia setelah memberikan performance itu.

Pemberangkatan

Seminggu lebih kurang setelah pembekalan, nama-nama pun keluar dimana mereka akan ditempatkan untuk KKN. Saya sendiri berlokasi di Maros kec. Simbang yang saya sendiri baru mendengar nama itu. Sebelum pemberangkatan, kami yang berlokasi di Maros kec. Simbang diberikan pembekalan oleh dosen pembimbing mengenai lokasi tersebut. Dosen

pembimbing itu tiada lain adalah salah satu guru favorit saya, yaitu ibunda Dr. Fatmawati Hilal M. Ag. Sesuatu yang saya favoritkan dari beliau adalah suaranya yang khas dengan lantunan shalawat yang indah nan merdu. Beliau juga pribadi yang tegas, baik, terbuka dan humoris. Saya merasa bersyukur kepada Allah karena menakdirkan saya bertemu dan menjadi murid beliau sekaligus menjadi pembina saya di tempat KKN.

Beliau adalah sosok guru sekaligus ibu buat saya. Walau beliau orang yang sedikit menakutkan, beliau adalah seorang motivator buat saya.

Di hari pemberangkatan tgl 29 Maret 2018, kami khusunya yang berlokasi di Maros kec. Simbang, mengambil start di masjid kampus II Uin Alauddin Makassar. Rasanya pada saat itu senang dan bahagia karena waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba.

Sampai di Maros kec. Simbang, kami tidak langsung ke posko masing-masing, melainkan kami disambut oleh bapak kepala desa, kepala dusun, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, ketua majelis ta’lim dan imam masjid, sekaligus para ibu/bapak posko masing-masing. Penyambutan itu berlokasi di kantor desa di dusun samanggi desa Samangki kec. Simbang.

Kami disambut dengan hangat oleh para pembesar desa pada saat itu. Itu membuat kesan tersendiri buat saya. Dalam penyambutan itu, dibuat acara resmi yang saya sendiri sebagai pembaca ayat suci al-qur’an.

Selesai acara penyambutan kami berangkat ke posko masing-masing. Setiap posko ditempatkan di satu dusun. Antara lain posko Samanggi baru, posko Samanggi, posko Balangajia, posko Taddeang, posko Pattunuang, posko Tanrang, posko Tallasa dan posko Tallasa baru. Saya sendiri ditempatkan di posko Pattunuang yang tiada lain rumah orang tuanya dosen pembimbing KKN.

Kebersamaan

Hari pertama di tempat KKN, saya selalu berkata dalam hati,

“ternyata beginilah rasanya KKN itu, saya masih tidak percaya kalau saya sudah KKN, waktu berjalan tidak terasa”. Rasanya

kata-kata itu selalu terngiang dalam hati. Suatu hal yang selalu saya lihat di kampung setiap tahun, sudah saya rasakan sendiri.

Kebersamaan itu pun mulai muncul. Ya,,,saya dipertemukan dengan karakter-karakter yang berbeda-beda. Dengan perbedaan itulah yang membuat kebersamaan itu kuat. Ada yang pendiam, pemalu, kocak, cerewet, biasa aja, lucu dan ramah. Saya merasa bersyukur bertemu dengan mereka, antara lain Yuyu, Awi, Azhar, Nunu,Nurul, Indah, Aulia, Ningsih, Wawi, Anti, Ica dan Wana. Mereka semua orang-orang yang baik dan perhatian.

Kebersamaan itu bukan hanya pada sesama teman-teman KKN, melainkan bersama anak-anak PAUD, TPA, SD, masyarakat dan pemuda. Saya sangat bahagia karena anak-anak disini sangat ramah dan mudah berbaur. Mereka selalu memanggil dan memberikan senyuman dikala melihat kami. Semangat belajarnya juga tinggi. Disela-sela kegiatan belajar mereka, mereka ada yang menjual makanan ringan untuk membantu orang tua mereka.

Kekeluargaan

Selain keluarga di kampung, saya merasa ada keluarga yang lain disini. Yaitu seluruh teman-teman KKN 58 UIN Alauddin umumnya di kec. Simbang khususnya di posko Pattunuang. Awi, Yuyu, Azhar, Nurul, Aulia, Nunu, Ningsih, Indah, Anti, Wawi, Ica dan Wana sudah saya anggap sebagai keluargaku yang lain.

Mereka adalah orang-orang yang dapat memberikan kebahagiaan dikala sedih, memberikan semangat dan motivasi dikala pesimis.

Mereka adalah orang-orang yang dikirimkan Allah untukku disini.

Disisi lain ada keluarga yang lebih luar biasa lagi, yaitu Ibu Rahmawati dan Bapak Irwan Thahir. Mereka adalah sosok yang yang sangat baik, perhatian dan terbuka. Mereka juga selalu memberikan motivasi, semangat dan dukungan lebih terhadap kami. Mereka tidak pernah melepas senyuman dikala melihat kami ketika pagi, siang dan malam. Senyuman itu selalu terpancar menghiasi bibir mereka. Semoga Allah Swt. Selalu memeberikan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada Bapak Irwan Thahir, Ibu Rahmawati, kakek aji, nenek umi, Bapak H. Mustari, Kakanda Rizal, Ega, Bintang, Galang dan Izar...aamiin

Dalam dokumen Pattunuang di Pelupuk Mata Langit (Halaman 76-156)

Dokumen terkait