• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Dari Command Centre – pilih menu Account – klik Record Journal Entry

2.2 Kerangka Pemikiran

Media pembelajaran berperan penting dalam pembelajaran. Namun pada kenyataan di lapangan, guru masih enggan untuk menggunakan media dalam proses pembelajaran. Pada kegiatan belajar mengajar, kehadiran media sangat diperlukan untuk memudahkan siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Ada beberapa jenis media audio visual salah satunya adalah media CD Tutorial. CD Tutorial yang digunakan dalam penelitian ini adalah CD Tutorial MYOB versi 17 dimana penggunaannya dapat menciptakan interaksi antara guru dengan siswa. CD Tutorial MYOB versi 17 yang digunakan pada penelitian ini, merupakan CD Tutorial MYOB versi 17 yang dibuat oleh salah satu staf akunting perusahaan swasta, meskipun demikian media ini memiliki beberapa kelebihan, seperti mampu menampilkan animasi bergerak, dilengkapi dengan audio berbahasa Indonesia yang lebih mudah dimengerti oleh siswa dan gambar-gambar yang ditampilkannya pun sesuai dengan aplikasi software MYOB 17 . Media ini juga dapat membuat cara berpikir siswa lebih konkrit dan nantinya dengan sendirinya akan lebih meningkatkan pemahaman materi, dan hal ini diduga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Penggunaan media pembelajaran juga harus disesuaikan dengan beberapa hal diantaranya karateristik siswa, tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Berdasarkan permasalahan yang ada diterapkanlah pembelajaran kontekstual dengan media audio visual interaktif dengan harapan siswa

menjadi lebih aktif dan pada akhir pembelaja meningkat secara maksimal.

Untuk lebih memahami peran dan kedudukan media dalam proses pembelajaran, terutama dalam perannya membantu siswa untuk memberikan

pengalaman, maka Edgar Dale, 1969 (dalam

http://dadimedina.wordpress.com/2009/03/05/hakikat

melukiskan berbagai pengalaman belajar itu dalam suatu kerucut yang dinamakan Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).

Kerucut Pengalaman (Cone of Experie

Kerucut Edgar Dale ini memberikan gambaran pada kita bahwa proses pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalaminya langsung, melalui proses pengamatan dan mendengarkan melalui media tertentu atau mungkin hanya m

melalui bahasa. Jika pengalaman belajar siswa melalui pengalaman langsung, maka akan memberikan hasil belajar yang kongkret. Begitu seterusnya, semakin keatas dari kerucut pengalaman Edgar Dale ini, maka pengalaman belajar yang diperoleh siswa akan semakin abstrak. Semakin konkret siswa menjadi lebih aktif dan pada akhir pembelajaran hasil belajar siswa dapat meningkat secara maksimal.

Untuk lebih memahami peran dan kedudukan media dalam proses pembelajaran, terutama dalam perannya membantu siswa untuk memberikan

pengalaman, maka Edgar Dale, 1969 (dalam

http://dadimedina.wordpress.com/2009/03/05/hakikat-media-pembelajaran/

melukiskan berbagai pengalaman belajar itu dalam suatu kerucut yang dinamakan Kerucut Pengalaman (Cone of Experience).

Gambar 2.5

Kerucut Pengalaman (Cone of Experience)

Kerucut Edgar Dale ini memberikan gambaran pada kita bahwa proses pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalaminya langsung, melalui proses pengamatan dan mendengarkan melalui media tertentu atau mungkin hanya melalui proses mendengarkan melalui bahasa. Jika pengalaman belajar siswa melalui pengalaman langsung, maka akan memberikan hasil belajar yang kongkret. Begitu seterusnya, semakin keatas dari kerucut pengalaman Edgar Dale ini, maka pengalaman iperoleh siswa akan semakin abstrak. Semakin konkret siswa ran hasil belajar siswa dapat

Untuk lebih memahami peran dan kedudukan media dalam proses pembelajaran, terutama dalam perannya membantu siswa untuk memberikan

pengalaman, maka Edgar Dale, 1969 (dalam

pembelajaran/) melukiskan berbagai pengalaman belajar itu dalam suatu kerucut yang

nce)

Kerucut Edgar Dale ini memberikan gambaran pada kita bahwa proses pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses perbuatan atau mengalaminya langsung, melalui proses pengamatan dan mendengarkan elalui proses mendengarkan melalui bahasa. Jika pengalaman belajar siswa melalui pengalaman langsung, maka akan memberikan hasil belajar yang kongkret. Begitu seterusnya, semakin keatas dari kerucut pengalaman Edgar Dale ini, maka pengalaman iperoleh siswa akan semakin abstrak. Semakin konkret siswa

mempelajari bahan pengajaran, maka semakin banyaklah pengalaman belajar yang diperolehnya.

Penggunaan CD Tutorial MYOB versi 17 pada mata pelajaran MYOB (komputerisasi akuntansi) ini dapat berfungsi untuk mempercepat proses pembelajaran. Fungsi ini mengandung arti bahwa dengan media pembelajaran (CD Tutorial) siswa dapat menangkap tujuan dan bahan ajar lebih mudah dan lebih cepat. Berbeda dengan pembelajaran yang menggunakan metode konvensional dengan hanya mengandalkan peran aktif guru, siswa hanya mendapatkan penjelasan secara verbal dari guru dan langsung mengaplikasikannya kedalam program MYOB tersebut. Jika dengan CD Tutorial MYOB siswa akan diberikan gambaran mengenai langkah dan materi yang akan diajarkan.

Karakteristik CD Tutorial MYOB versi 17 yang digunakan :

a. Muatan CD Tutorial MYOB versi 17 yang digunakan peneliti sesuai dengan software aplikasi dan materi yang diajarkan menurut MYOB aslinya.

b. Penginstalasiannya mudah dan simpel.

c. Sajian yang diberikan CD Tutorial MYOB versi 17 ini sesuai dengan tampilan aplikasi MYOB pada umumnya, ditambah dengan audio visual dan animasi yang cukup menarik.

Kelebihan CD Tutorial sebagai Media Pembelajaran :

a. Penggunanya bisa berinteraksi dengan program komputer

b. Menambah pengetahuan. Pengetahuan yang dimaksud adalah materi pelajaran yang disajikan CD Tutorial

c. Tampilan audio visual yang menarik

Kelebihan pertama menyebutkan bahwa penggunanya bisa berinteraksi dengan komputer, hal ini berarti bahwa dalam CD Tutorial versi 17 terdapat menu-menu khusus yang dapat diklik oleh user (pengguna) untuk memunculkan informasi berupa audio, visual maupun fitur lain yang diinginkan oleh pengguna. Kemudian yang kedua adalah menambah pengetahuan. Pengetahuan di sini adalah materi pembelajaran yang dirancang agar lebih mudah diserap oleh pengguna. Kelebihan ketiga adalah tampilan audio visual yang menarik. Menarik di sini tentu saja jika dibandingkan dengan media konvensional seperti buku atau media dua dimensi lainnya.

Kemenarikan di sini utamanya karena sistem interaksi yang tidak dimiliki oleh media cetak (buku) maupun media elektronik lain (film TV, audio).

Pada dasarnya pembelajaran merupakan hasil sinergi dari tiga komponen pembelajaran utama yakni siswa, kompetensi guru, dan fasilitas pembelajaran. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik (Wikipedia.com). Dengan demikian dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang

melibatkan beberapa komponen, yaitu siswa, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media dan evaluasi.

Semua alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima (siswa). Informasi yang disampaikan melalui media harus dapat diterima oleh siswa, dengan menggunakan salah satu ataupun gabungan beberapa alat indera mereka. Sehingga, apabila pengajaran disampaikan dengan bantuan gambar-gambar, foto, grafik, dan sebagainya, siswa dapat langsung untuk melihat, memegang, meraba, atau mengerjakan sendiri maka memudahkan siswa untuk mengerti pengajaran tersebut. Salah satu contohnya adalah dengan alat bantu pembelajaran yang bernama CD Tutorial.

Dengan semakin banyaknya media dan sumber belajar (learning resources) yang dapat digunakan dalam pembelajaran MYOB, siswa tidak

berharap banyak dari guru. Siswa bisa diberi kemandirian untuk belajar dengan memanfaatkan aneka sumber belajar tersebut. Tugas guru sekarang dan ke depan bukan lagi mengajar siswa, tetapi membuat siswa bisa belajar.

Menurut Soekartawi (1995:42) menyatakan bahwa tendensi mengajar yang efektif adalah bila pengajar menggunakan alat bantu mengajar dengan media audiovisual. Bertujuan agar siswa lebih berkonsentrasi dalam belajar, memberikan pengalaman yang kongkret, menghindari suasana belajar yang membosankan dan lebih sistematsis dalam belajar.

Secara konseptual peneliti akan menelaah dan mengolah data nilai siswa pada satu pembahasan materi (kompetensi dasar) yaitu pembuatan daftar akun yang terdapat di kelas yang sudah ditentukan sebelumnya, dalam

hal ini ada kelas Kontrol dan kelas Eksperimen. Kelas Kontrol adalah kelas yang tidak diberi perlakuan atau penelitian dengan media pembelajaran CD Tutorial, sedangkan Kelas Eksperimen adalah kelas yang mendapat perlakuan atau penelitian dengan menggunakan media pembelajaran CD Tutorial.

Secara logika diduga ada keterkaitan antara penggunaan media pembelajaran CD Tutorial terhadap hasil belajar siswa. Untuk melihat hubungan antara media pembelajaran Tutorial dengan hasil belajar siswa dapat digambarkan sebagai berikut :

T

X1 X2

Gambar2.6 Hubungan Variabel

Keterangan : T = Penggunaan CD Tutorial

X1 = Kelas eksperimen menggunakan CD Tutorial X2 = Kelas kontrol

Seperti yang tergambar di atas, T diibaratkan sebagai alat ukur (penggunaan CD Tutorial MYOB versi 17), sedangkan X1 adalah kelas penelitian yang menggunakan CD Tutorial MYOB versi 17 dan X2 adalah sebagai kelas kontrol atau kelas yang tidak menggunakan CD Tutorial MYOB versi 17.

Peneliti akan menggunakan instrumen penelitian berupa tes objektif berbentuk melengkapi (fill blank). Tes objektif digunakan dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar yang ditekankan pada ranah kognitif siswa.

Aspek kognitif ini dapat diukur dengan menggunakan taksonomi tujuan pembelajaran Bloom yang telah direvisi. Proses pembelajaran yang digunakan kedua kelas berbeda, untuk kelas eksperimen akan digunakan CD Tutorial MYOB versi 17 pada pembelajarannya, dan di kelas kontrol dilakukan pembelajaran biasa. Setelah dilakukannya proses pembelajaran, maka peneliti akan melakukan postes pada masing-masing kelas tersebut, hal ini ditujukan agar peneliti mengetahui perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Setelah diperoleh data-data yang berupa nilai, peneliti tinggal menganalisis data tersebut dengan menggunakan uji statistik. Untuk proses akhir tinggal ditarik kesimpulan dari hasil analisis data yang telah diolah peneliti.

Dokumen terkait