• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

3. Dilihat dari segi jangka waktu a.Kredit jangka pendek

2.2 Kerangka Pemikiran

Koperasi bisa dikatakan sudah cukup luas dikenal oleh masyarakat Indonesia. Meskipun sudah dikenal secara luas sejak lama, namun masih terdapat banyak salah paham dikalangan masyarakat. Adapun sebagian orang menyebut koperasi sebagai badan ekonomi yang berbeda dari perusahaan-perusahaan lain yang harus dikelola seefisien dan seprofesional mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang

sebesar-sosial tugas utamanya membantu mensejahterakan anggotanya dengan cuma-cuma. Pengertian dari koperasi menurut Tiktik Sartika Pratomo (2007:4) menyatakan bahwa:

Koperasi bisa juga didefinisikan sebagai organisasi yang didirikan dengan tujuan bersama untuk menunjang kepentingan ekonomi para anggotanya melalui suatu perusahaan bersama.

Pengertian kredit menurut Teguh P. Muljono (2007:9) adalah sebagai berikut:

Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang telah disepakati.

Jadi kredit adalah pemindahan dana kepada para peminjam untuk mendapatkan keuntungan atas jasa yang diberikan kepada peminjam, didasarkan pada kepercayaan kedua belah pihak dan berdasarkan persetujuan pinjam meminjam hutang atau pinjaman setelah jangka waktu tertentu bahkan dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan atau disepakati.

Pengendalian merupakan fungsi manajemen yang melaksanakan analisa atas seluruh aktivitas perusahaan. Fungsi ini sangat penting karena mengahsilkan pertimbangan dan saran yang bermanfaat untuk perencanaan berikutnya. Adanya pengendalian di perusahaan, maka diharapkan seluruh aktivitas dapat berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan sebelunya. Oleh karena itu

perusahaan dalam pengendalian aktivitas perkreditan yang akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

Pengertian pengendalian intern menurut Azhar Susanto (2007:103) adalah sebagai berikut :

Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan ynag meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui:

1. Efisiensi dan efektifitas operasi

2. Penyajian laporan keuangan yang dapat dipercaya

3. Ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku

Jadi pengendalian internal adalah proses yang dapat dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya, diterapkannya efisiensi dan efektivitas dalam kegiatan operasional perusahaan dan diterapkannya peraturan dan hukum yang berlaku agar ditaati oleh semua pihak.

Definisi tersebut menunjukkan bahwa tujuan pengendalian internal adalah: 1. Keandalan laporan keuangan.

2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan.

3. Mendorong dipatuhi undang-undang dan peraturan-peraturan yang ditetapkan manajemen.

kegiatan pemberian kredit agar dapat mengurangi terjadinya kegagalan perkreditan dan mengurangi terjadinya kredit macet. Kredit mempunyai risiko yang cukup tinggi yakni terjadi kemacetan pada saat pemberian kredit, risiko kemacetan kredit pada saat jatuh tempo dapat dikurangi dengan menjalankan pengendalian intern secara efektif.

Syarat-syarat pengajuan kredit di dalam Koperasi umum adalah: 1. Memiliki penghasilan.

2. Mengisi formulir pengajuan pinjaman dengan lengkap. 3. Melampirkan KTP suami-istri dan KK.

4. Tujuan pinjaman harus jelas dan diisi pada form pengajuan. 5. Melampirkan laporan keuangan bagi anggota yang berwiraswasta. 6. Melampirkan slip gaji terakhir untuk anggota yang bekerja. 7. Melampirkan RAPB untuk Pinjaman Modal.

8. Telah menjadi anggota minimal 6 bulan. 9. Telah mengikuti pembekalan.

10.Tidak memiliki Tunggakan, baik simpanan wajib atau kewajiban lain. Koperasi harus dapat mengendalikan risiko kredit yang diberikanya. Untuk menghindari terjadinya penyimpangan kegiatan pemberian kredit dari tujuan yang sebenarnya. Koperasi harus mempunyai kebijaksanaan kredit yang teratur dan jelas, dengan memperhitungkan berbagai macam faktor dan kriteria yang menentukan mutu kebijaksanaan tersebut. Biasanya kriteria yang umum dan harus dilakukan oleh bank

Rachmat Firdaus (2004:83) terdiri dari:

Penilaian dengan analisis 5C meliputi : Character, capacity, capital, condition dan collateral.

Dengan adanya pengendalian intern pada pemberian kredit atau pembiayaan diharapkan perusahaan dapat mencapai tujuannya seperti adanya kesinambungan operasional perusahaan dalam menghadapi berbagai perubahan dan tantangan yang terjadi. Oleh karena itu pengendalian intern berperan dalam menunjang kelancaran pemberian kredit.

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran Koperasi Pemberian Pinjaman Kredit Pengolahan Data Syarat-syarat pengajuan kredit Pengendalian Intern

Pelaksanaan Pengendalian Intern Berperan dalam Pemberian Kredit

72 5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan pengendalian intern pemberian kredit pada Koperasi Kredit Rahastra,

1. Pelaksanaan pengendalian intern pemberian kredit yang diterapkan telah efektif dan memadai dibuktikan dengan unsur-unsur, seperti: (1) Lingkungan pengendalian yang mencakup Integritas dan nilai etika, Komitmen terhadap kompetensi, partisipasi dewan pengawas, sistem organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, serta kebijakan dan praktek sumber daya manusia; (2) Penaksiran risiko untuk mencegah risiko-risiko yang mungkin timbul seperti risiko manajemen, risiko ekonomi dan risiko kredit macet; (3) Aktivitas Pengendalian; (4) Informasi dan komunikasi; (5) Pemantauan.

2. Kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pengendalian intern pemberian kredit pada koperasi Rahastra yaitu adanya nasabah yang terlambat dalam pengembalian atau pembayaran kredit yang mengakibatkan kredit macet. Hal tersebut terjadi karena kurangnya pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam pemberian kredit kepada nasabah . Faktor penyebab yang menjadi kendala adalah Kesalahan yang dilakukan oleh Manajemen.

5.2 Saran

Adapun saran-saran dari penulis untuk dijadikan bahan masukan yang berguna dan bermanfaat bagi Koperasi Rahastra yaitu:

1. Penambahan jumlah personil untuk menghindari terjadinya perangkapan tugas dimana setiap bagian bertanggung jawab atas bagiannya masing-masing. Untuk lebih efektif ada baiknya jika pemeriksaan dan pemantauan kredit sesering mungkin, sehingga jika terjadi masalah dapat diketahui secara dini.

2. Untuk menghindari agar tidak terjadi kendala dalam pengendalian intern pemberian kredit kepada nasabah yaitu dilakukan dengan cara lebih mempertimbangkan lebih lanjut untuk mengambil keputusan dalam pemberian kreditnya, dengan memperhatikan beberapa risiko yang akan terjadi seperti risiko ekonomi, risiko manajemen dan keterlambatan pembayaran kredit yang pada akhirnya menimbulkan kredit macet.

74

Andi Supangat.2007. Statistika dalam Kajian Deskriftif, Inferensi dan Nonparametrik. Edisi Pertama. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Arifin Sitio dan Halomoan Tamba.2007. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta :

Erlangga.

Azhar Susanto. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : T. Lingga Jaya.

Djam’an Satori dan Aan Komariah. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Elly Suhayati dan Siti Kurnia Rahayu. 2010. Auditing. Bandung : Graha Ilmu. Husein Umar.2008. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Ikatan Akuntan Indonesia. 2011.Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Penerbit

Salemba Empat.

James A. Hall, Penerjemah Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwary.2007. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Kasmir. 2007.Manajemen Perbankan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Kasmir.2008. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Malayu SP Hasibuan.2008. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT.Bumi Aksara. Moh Nazir.2007. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Mulyadi.2008. Auditing. Jakarta : Salemba Empat. PSAK NO 27 (Revisi 1998),(reformat 2007).

Subandi. 2009. Ekonomi Koperasi dan Praktik. Bandung : Alfabeta

Rachmat Firdaus.2004. Manajemen Perkreditan Bank Umum. Yogyakarta : Pustaka Media.

Sugiyono.2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Teguh P Mulyono.2007. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Jakarta : BPFE.

Tiktik Sartika Pratomo.2007. Ekonomi Skala/Menengah dan Koperasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Dokumen terkait