• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran Operasional

Dalam dokumen III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS (Halaman 48-54)

3. Penjatahan Kredit (credit rationing): adalah situasi di mana pada tingkat bunga kredit yang berlaku di psar kredit, peminjam ingin memperoleh

3.5. Kerangka Pemikiran Operasional

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibangun kerangka pemikiran yang meliputi dua aspek, yaitu: aspek usaha kecil, serta aspek ekonomi wilayah, seperti terlihat pada Gambar.6 dan Gambar.7.

Adapun uraian dari kerangka pemikiran tersebut adalah sebagai berikut:

Model Ekonomi Usaha Kecil (Gambar.6), diawali dengan Pengambilan Kredit (PKM) yang dipengaruhi oleh Suku Bunga Kredit (SBK), Pengeluaran Non Tenaga Kerja (PNTK), Tabungan (TABS), Pengalaman Usaha (LTU), dan Dummy Sumber Kredit (DSK). Pengambilan kredit oleh usaha kecil ini akan menjadi komponen utama Modal Usaha (MOUS) untuk mendorong peningkatan kegiatan usaha, yang dicerminkan dengan kenaikan pengeluaran untuk Penggunaan Bahan Baku (PBM), Penggunaan Bahan Bakar (PBB) dan Penggunaan Tenaga Kerja (PTK) sehingga berpengaruh terhadap peningkatan Penerimaan Usaha (PENU) yang juga dipengaruhi oleh Harga Jual Produk (PO)

dan Dummy Pemasaran Produk (DPP). Peningkatan penerimaan usaha ini akan meningkatkan Pendapatan Usaha (PEND) setelah dikurangi Total Biaya Produksi (TBP), sehingga pada akhirnya akan mampu menaikkan Pengeluaran Pendidikan dan Sosial (PPKS), Konsumsi (PKON), serta Tabungan (TABS). Data dari model ini adalah data primer yang diambil dari 90 contoh usaha kecil makanan olahan, sehingga merupakan data cross-section.

Model Keterkaitan Kredit dan Ekonomi Wilayah (Gambar.7), diawali dengan jumlah kredit mikro dan kecil yang disalurkan melalui tiga lembaga keuangan mikro yaitu: BRI Unit dan bank umum, Bank Perkreditan Rakyat (BPR), dan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Kredit Kupedes BRI Unit (KBRI) ini dipengaruhi oleh Suku Bunga Kredit Konsumsi (SBPK), Jumlah Unit Kantor BRI Unit (JBRI), Jumlah Nasabah per Kantor BRI Unit (RNU), dan Jumlah Pinjaman per Nasabah BRI Unit (RPN). Kredit Kupedes BRI Unit (KBRI) akan mempengaruhi Kredit Modal Kerja KUK dan Kredit Konsumsi-Investasi KUK (KIKK) yang selanjutnya mempengaruhi Total Kredit KUK dari Bank Umum (KUK). Selanjutnya Total Kredit KUK dari Bank Umum (KUK) bersama Total Kredit dari BPR (KBPR) dan Pinjaman dari Koperasi Simpan Pinjam (KKSP) akan mempengaruhi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk Sektor Pertanian (PDRB1), Sektor Industri Pengolahan (PDRB2), Sektor Perdagangan (PDRB3), dan Sektor Jasa (PDRB4). Selanjutnya secara simultan PDRB Sektoral ini juga akan mempengaruhi jumlah kredit mikro dan kecil yang disalurkan oleh lembaga keuangan mikro tersebut. Data pada model ini adalah data primer pada pengamatan di 29 Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah mulai tahun 2000 sampai dengan tahun 2005, data ini merupakan data pool.

Keterangan Variabel:

SBK = Tingkat Bunga Kredit (persen per tahun) ALK = Aset Kegiatan Usaha (Rp)

PO = Harga Jual Produk (Rp per satuan) TP = Tingkat Pendidikan (skor 1 s/d 6) JAK = Jumlah Anggota Keluarga (orang)

JTK = Jumlah Tenaga Kerja (HOK yg digunakan dalam usaha kecil) PBBM = Penggunaan Bahan Bakar Minyak (Rp per tahun)

PTKP = Penggunaan Tenaga Kerja Perempuan (Rp per tahun) KTK = Konsumsi Tenaga Kerja (Rp per tahun)

JAS = Jumlah Anak Sekolah (anak sekolah yg ditanggung / orang) DSK = Dummy Sumber Kredit (0 adalah non bank dan 1 adalah bank) DJG = Dummy Jenis Kelamin (0 adalah perempuan dan 1 adalah laki-laki) DPP = Dummy Daerah Pemasaran Produk (0 adalah Yogyakarta dan

Jawa Tengah dan 1 adalah mencapai Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta dan sekitarnya)

PSO = Pengeluaran Sosial (Rp per tahun)

PNTK = Pengeluaran Untuk Non Tenaga Kerja (Rp per siklus usaha) LTU = Pengalaman Usaha (tahun)

PI = Harga Input (harga input utama dalam usaha tsb, Rp per kg) DJST = Dummy Kelembagaan Tabungan (0 disimpan dirumah /

Kelompok, dan 1 disimpan koperasi / bank) PKM = Kredit Yang Diambil Usaha Kecil (Rp) MOUS = Modal Usaha ( Rp per tahun)

PBM = Penggunaan Bahan Mentah (Rp per tahun) PBB = Penggunaan Bahan Bakar (Rp per tahun) PTK = Penggunaan Tenaga Kerja (Rp per tahun) TBP = Total Biaya Produksi (Rp per tahun)

PENU = Penerimaan Usaha Kecil (Rp per tahun, ukuran kinerja usaha) PEND = Pendapatan Bersih Usaha Kecil (Rp per tahun)

TABS = Tabungan (Rp per tahun) PKON = Konsumsi (Rp per tahun)

KREDIT Invest- Kons BPR (KIKB)

KREDIT Modal Kerja BPR (KMB)

KREDIT Invst Kons KUK (KIKK)

KREDIT Modal Kerja KUK(KMK) PRODUK DOMESTIK REGIONAL-BRUTO (PDRBi) 1.pert-2.industri-3.perdagangan-4.jasa TOTAL KREDIT BPR (KBPR) TOTAL KREDIT KUK (KUK) KREDIT Kupedes BRI (KBRI) Jumlah BPR (JBPR) Suku Bunga BPR (SBBM) Suku Bunga Investasi (SBPI) Jumlah Kantor BRI (JBRI) Jumlah Nasabah/Kantor BRI-Unit (RNU) Jumlah Angkatan Kerja (JAK) KUKi Jumlah Penduduk (JP) Blok PDRB Blok Kredit Dari

Lembaga Keuangan Mikro

Jumlah Deposito (JD) Jumlah Pinj/Nasabah (RPN) Suku Bunga Modal Kerja (SBPM) Jumlah Tabungan (JT) Jml Nasabah BRI-Unit (JNB) KREDITdari KSP (KKSP) Suku Bunga Kr.Modal Kerja (SBSM) Jumlah Kantor KSP (JKSP) Jumlah Angg. KSP (JAKO) Aset Koperasi (AKO) Jumlah Modal KSP (JMK) Jumlah GIRO di Bank Umum(JG) Suku Bunga BPR (SBBI) Suku Bunga Kons (SBPK)

Keterangan: = Variabel Eksogen = Variabel Endogen = Arah Variabel Penjelas

Keterangan Variabel

SBBM = Suku Bunga Kredit dari BPR untuk Kredit Modal Kerja (persen) SBBI = Suku Bunga Kredit dari BPR untuk Kredit Investasi (persen) JBPR = Jumlah Kantor Bank Perkreditan Rakyat (BPR) (unit) SBPM = Suku Bunga Kredit, Bank Pemerintah untuk KMK (persen) JT = Jumlah Simpanan Tabungan Masyarakat di Bank Umum (Rp) JNB = Jumlah Nasabah Peminjam di BRI-Unit (orang)

SBPI = Suku Bunga Kredit Bank Pemerintah untuk Kredit Investasi (persen) JD = Jumlah Simpanan Deposito Masyarakat di Bank Umum (Rp)

JBRI = Jumlah Kantor BRI-Unit (unit)

SBPK = Suku Bunga Kredit Bank Pemerintah untuk Kredit Konsumen (persen) RPN = Jumlah Pinjaman per Nasabah BRI Unit (Rp)

RNU = Jumlah Rata-rata Nasabah Peminjam per BRI-Unit (orang) SBSM = Suku Bunga Kredit dari Bank Swasta untuk KMK (persen) JKSP = Jumlah Kantor Koperasi Simpan Pinjam (unit)

JAKO = Jumlah Anggota Koperasi Simpan Pinjam (orang) AKO = Aset Koperasi Simpan Pinjam (Rp)

JMK = Jumlah Modal Koperasi Simpan Pinjam (Rp) JP = Jumlah Penduduk (orang)

JAK = Jumlah Angkatan Kerja (orang) KMB = Kredit Modal Kerja dari BPR (Rp)

KIKB = Kredit Investasi dan Konsumsi dari BPR (Rp) KMK = Kredit Modal Kerja dari KUK (Rp)

KIKK = Kredit Investasi dan Konsumsi dari KUK (Rp) KBRI = Kredit Kupedes dari BRI-Unit (Rp)

KBPR = Total Kredit dari BPR (Rp) KUK = Total Kredit dari KUK (Rp)

KKSP = Kredit / Pinjaman dari Koperasi Simpan Pinjam (Rp)

JG = Jumlah Simpanan Giro dari Masyarakat di Bank Umum (Rp) PDRBi = PDRB sektoral ( PDRB1 = PDRB sektor Pertanian, PDRB2 =

PDRB sektor Industri Pengolahan, PDRB3 = PDRB sektor Perdagangan, PDRB4 = PDRB sektor Jasa-jasa ) (Rp)

3.6. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian, tinjauan pustaka, dan kerangka pemikiran teoritis yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:

1. Pengambilan kredit oleh usaha kecil diduga akan mempengaruhi, penggunaan bahan baku, penggunaan bahan bakar, penggunaan tenaga kerja, penerimaan usaha, pendapatan usaha, serta konsumsi, tabungan, dan pengeluaran untuk pendidikan dan sosial.

2. Kredit mikro dan kecil yang berasal dari lembaga keuangan mikro ( bank umum, bank perkreditan rakyat, dan koperasi simpan pinjam), diduga akan mempengaruhi produk domestik regional bruto sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, dan jasa-jasa.

Dalam dokumen III. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS (Halaman 48-54)

Dokumen terkait