• Tidak ada hasil yang ditemukan

TELAAH PUSTAKA

3. Penyesuaian untuk perubahan –perubahan dalam asset dan kewajiban

2.3 Kerangka Pemikiran

Dalam subbab ini akan dijelaskan alasan yang mendasari perumusan

kerangka pemikiran dan variabel apa saja yang akan digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini. Penjelasan dalam subbab ini dilengkapi dengan skema sehingga dapat mempermudah menarik logika dari penjelasan yang telah diuraikan. Penjelasan dan skema kerangka penelitian ini dijelaskan sebagai berikut.

Teori sinyal menjelaskan mengenai dorongan perusahaan untuk memberikan informasi kepada pihak eksternal. Hal ini disebabkan adanya asimetri informasi antara manajemen dan pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan dianggap dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Arus kas yang diungkapkan dalam laporan keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi. Komponen akrual dan komponen arus kas tahun berjalan dapat digunakan investor untuk memprediksi laba masa depan sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Sloan (1996) sehingga dengan prediksi tersebut investor dapat memperoleh keyakinan bahwa investasi yang dilakukannya sudah tepat.

Pelaporan arus kas dapat menggunakan metode langsung atau metode tidak langsung. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada bagian arus kas aktivitas operasi. Metode langsung pada dasarnya adalah pemeriksaan kembali

31

setiap pos (atau akun) laporan laba rugi dengan tujuan melaporkan seberapa banyak kas yang diterima atau dikeluarkan sehubungan dengan pos tersebut (Stice

et al., 2009). Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih yang dilaporkan

di laporan laba rugi , dan menyesuaikan nilai akrual ini untuk setiap hal yang tidak mempengaruhi arus kas (Stice et al., 2009).

Komponen–komponen arus kas yang digunakan dalam penelitian ini adalah komponen-komponen arus kas aktivitas operasi metode langsung dan metode tidak langsung. Komponen-komponen arus kas aktivitas operasi tesebut akan dibuat permodelan kemuadian model persamaan tersebut diregregsi sehingga memperoleh nilai F dan nilai Adjusted 𝑅2 yang menjadi lalat ukur untuk menguji hipotesis –hipotesis yang telah ditentukan dalam penelitian ini.

Arus kas metode tidak langsung terdiri dari komponen akrual dan net CFO. Komponen akrual terdiri perubahan piutang, perubahan utang, perubahan persediaan, beban depresiasi,beban amortisasi,dan komponen akrual lainnya. Net CFO merupakan hasil akhir dari arus kas aktivitas operasi. Net CFO pada penelitian ini nantinya akan didisagregat menjadi komponen-komponen arus kas aktivitas operasi metode langsung terdiri dari komponen utama dan bukan komponen utama.

Komponen utama arus kas aktivitas operasi metode langsung terdiri dari penerimaan kas dari konsumen dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan, sedangkan bukan komponen utama terdiri dari pembayaran pajak penghasilan, pembayaran bunga, penerimaan bunga,penerimaan deviden,penerimaan lain-lain,dan pembayaran lain-lain.

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Clinch dan S.Sin (2002) pengungkapan komponen arus kas memiliki signifikansi yang lebih besar dalam menjelaskan pengembalian saham dibandingkan model agregat. Penelitian ini akan membandingakn kemampuan memprediksi dan menjelaskan laba masa depan dengan model disagregat dan model agregat arus kas aktivitas operasi. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dibuat kerangka pemikiran sebagai berikut :

33 Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Komponen Akrual dan Komponen Arus Kas Aktivitas Operasi Untuk memprediksi Laba di Masa Depan KOMPONEN AKRUAL 1. Piutang 2. Utang 3. Persediaan 4. Beban Depresiasi 5. Beban Amortisasi 6. Akrual Lainnya 7. CFO

KOMPONEN ARUS KAS 8. Penerimaan Kas Dari Konsumen 9. Pembayaran Kepada Pemasok dan karyawan Variabel Dependen: LABA MASA DEPAN 10. Pembayaran Pajak Penghasilan 11. Pembayaran Bunga 12. Penerimaan Bunga 13. Penerimaan Deviden 14. Penerimaan Lain -Lain 15. Pembayaran Lain - Lain

AGREGAT KOMPONEN INTI (CGFO) V A R I A B E L I N D E P E N D E N HIa, H1b, H2 HIa, H1b, H2 HIa, H1b HIa, H1b, H2 ,H2

Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis yaitu model disagregat arus kas aktivitas operasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan dan memprediksi laba masa depan dibandingkan model yang hanya menggunakan agregat arus kas operasi dan model arus kas aktivitas operasi yang memisahkan komponen inti dan komponen non-inti memiliki kemampuan menjelaskan laba masa depan yang lebih baik dibandingkan model yang menggunakan agregat arus kas aktivitas operasi. Secara lebih jelas hipotesis tersebut disajikan sebagai berikut :

2.4.1 Perbandingan Kemampuan Model Agregat dan Model Disagregat Arus Kas Aktivitas Operasi dalam Menjelaskan dan Memprediksi Laba Masa Depan.

Arus kas metode langsung melaporkan penerimaan kas kotor dan pengeluaran kas kotor

terkait dengan operasi yang pada dasarnya menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi dari dasar akrual menjadi dasar kas. Metode langsung melaporkan total arus kas masuk dan arus kas keluar dari aktivitas operasi dan menyajikan tampilan yang lebih baik bagi analis untuk menilai jumlah kas masuk dan kas keluar yang merupakan pilihan bagi manajemen (Subramanyam dan Wild, 2010).

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khrisnan dan Largay (2000) menghasilkan

kesimpulan bahwa komponen arus kas metode langsung memiliki kemampuan memprediksi arus kas masa depan yang lebih baik dibandingkan arus kas yang menggunakan metode tidak langsung . Berbeda dengan Penelitian yang dilakukan oleh Khrisnan dan Largay (2000) yang hanya membandingkan kemampuan dua metode arus kas dalam memprediksi laba penelitian ini menggunkan komponen komponen lapoaran arus kas metode langsung dan metode tidak langsung untuk membandingkan apakah komponen arus kas aktivitas operasi yang menggunakan

35

metode langsung yang dimasukkan dalam model disagregat dapat lebih baik dalam memprediksi dan menjelaskan laba dimasa depan dibandingkan dengan komponen arus kas metode tidak langsung yang dimasukkan dalam model agregat. Sesuai penelitian yang dilakukan Clinch dan S.Sin (2002) yang menggunakan istilah agregat untuk net CFO dan menguji kembali permodelan dari penelitian Arthur.,et al. penelitian ini akan membandingkan model agregat dan model disagregat untuk menguji kemampuan komponen akrual dan komponen arus kas aktivitas operasi untuk menjelaskan laba masa depan.

Penelitian ini memiliki dua hipotesis. Hipotesis pertama memiliki dua bentuk , H1a untuk membandingkan apakah model disagregat memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan laba masa depan dibandingkan model agregat arus kas aktivitas operasi. H1b membandingkan kemmapuan model agregat dan disagregat dalam memprediksi laba masa depan.

H1a : Model disaggregat arus kas aktivitas operasi memiliki kemampuan yang lebih baik dalam menjelaskan laba di masa depan dibandingkan model yang hanya menggunakan model agregat arus kas aktivitas operasi. H1b : Model disaggregat arus kas aktivitas operasi memiliki kemampuan yang

lebih baik dalam memprediksi laba di masa depan dibandingkan model yang menggunakan metode agregat arus kas aktivitas operasi.

2.4.2 Perbandingan Model Disagregat yang Memisahan Arus Kas Aktivitas Operasi

Menjadi Komponen Inti dan Komponen Non- Inti Memiliki Kemampuan

Menjelasakan Laba Masa Depan Lebih Baik Dibandingkan dengan Model Agregat Arus Kas Aktivitas Operasi.

Penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan merupakan komponen –komponen yang berpengaruh secara langsung pada aktivitas operasi perusahaan dan merupakan komponen yang memiliki nilai terbesar dibandingkan variabel lainnya. Hasil

kemampuan tertinggi dalam menjelaskan arus kas masa depan. Pada penelitian ini akan dibuat model untuk menguji apakah model disagregat yang mengelompokkan penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan dalam satu variabel yaitu CGFO memiliki kemampuan menjelaskan laba masa depan lebih baik dibandingkan model agregat arus kas aktivitas operasi. Variabel penerimaan kas dari pelanggan dan pembayaran kepada pemasok dan karyawan dikelompokkan menjadi komponen inti (CGFO ) sedangkan variabel lainnya dikelompokkan menjadi komponen non- inti sehingga diperoleh hipotesis kedua.

H2 : Model arus kas aktivitas operasi yang memisahkan komponen inti dan non-inti akan memiliki kemampuan menjelaskan laba masa depan yang lebih baik dibandingkan model yang menggunakan agregat arus kas aktivitas operasi.

37 BAB III

Dokumen terkait