• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai hal yang

31Juwita Sari, “Analisis Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan Kualitas Kerja pada PT.

Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Medan” (Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Sumatera

Utara, 2009), dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/11154/1/09E00662.pdf.

32 Ihsan Dwitama, dkk., Analisis Dynamic Usrah Sebagai Model Pengembangan Sumber Daya Insani dalam Penguatan Ekonomi Global (Bandung: Universitas Padjadjaran, t.th).

33Nabisah Ibrahim, “Understanding the Islamic Concept of Us}rah and Its Application to Group

penting. Berdasarkan penelitian Nabisah Ibrahim dan Siti Rozaina Kamsani (2015), diperoleh variabel independen adalah dynamic us}rah, pengembangan sumber daya insani sebagai variabel intervening, dan variabel dependen yaitu peningkatan kinerja karyawan, sehingga diperoleh gambaran kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran H5 H1 H4 H8 H9 H2 H3 H6 H7

Sumber: Olahan Mandiri, 2016

Dengan konsep kerangka pemikiran diatas, maka dapat ditentukan skema kerangka penelitian sebagai berikut:

Hardskill (X1) Kinerja Karyawan (Z) Pengembangan SDI (Y) Spiritual (X2) Softskill (X3)

Gambar 2.3

Skema Kerangka Penelitian

Perkembangan Dan Tantangan Bank Syariah di Indonesia

Pentingnya Pengembangan Sumber Daya Insani Perbankan Syariah

Basis Teori: Dynamic Usrah dan Kinerja Karyawan

Metode Analisis Jalur (Path Analysis)

Hasil dan Pembahasan

D. Hipotesis Penelitian

Adapun hipotesis penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Alternatif (H1): terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill (X1) terhadap pengembangan sumber daya insani (Y) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

2. Hipotesis Alternatif (H2): terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritual (X2) terhadap pengembangan sumber daya insani (Y) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

3. Hipotesis Alternatif (H3): terdapat pengaruh yang signifikan antara softskill (X3) terhadap pengembangan sumber daya insani (Y) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

4. Hipotesis Alternatif (H4): terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill (X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) terhadap pengembangan sumber daya insani (Y) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

5. Hipotesis Alternatif (H5): terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill (X1) terhadap kinerja karyawan (Z) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

6. Hipotesis Alternatif (H6): terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritual (X2) terhadap kinerja karyawan (Z) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

7. Hipotesis Alternatif (H7): terdapat pengaruh yang signifikan antara softskill (X3) terhadap kinerja karyawan (Z) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

8. Hipotesis Alternatif (H8): terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan sumber daya insani (Y) terhadap kinerja karyawan (Z) di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

9. Hipotesis Alternatif (H9): terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill (X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) terhadap kinerja karyawan (Z) dengan pengembangan sumber daya insani (Y) sebagai variabel intervening di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pembahasan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan dari penelitian sebagai berikut:

1. Variabel hardskill (X1) memiliki t hitung |-1,461| (harga mutlak). Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan antara

hardskill dengan pengembangan sumber daya insani sebesar 0.630. Artinya variabel hardskill secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

2. Variabel spiritual (X2) memiliki t hitung sebesar 2,328. Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan positif antara spiritual dengan pengembangan sumber daya insani sebesar 1,247. Artinya variabel spiritual secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

3. Variabel softskill (X3) memiliki t hitung sebesar |-0,335| (harga mutlak). Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan antara

softskill dengan pengembangan sumber daya insani sebesar 0.073. artinya variabel softskill secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

4. Dengan diperoleh nilai F sebesar 19,499 dengan nilai probabilitas (sig) sebesar 0.000 karena nilai sig < 0.05, maka keputusannya adalah H4 diterima, artinya koefisien analisis jalur adalah signifikan. Besarnya kontribusi hardskill (X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) yang langsung mempengaruhi pengembangan sumber daya insani (Y) adalah 30,9%. 5. Variabel hardskill (X1) memiliki t hitung |-5,644| (harga mutlak. Artinya

variabel hardskill secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

6. Variabel spiritual (X2) memiliki t hitung sebesar 5,925Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan antara spiritual dengan kinerja karyawan sebesar 2,961. Artinya variabel spiritual secara parsial berpengaruh secara dan signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

7. Variabel softskill (X3) memiliki t hitung sebesar |-3,202| (harga mutlak). Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan antara

softskill dengan kinerja karyawan sebesar 0,636. Artinya variabel softskill secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

8. Variabel pengembangan sumber daya insani (Y) memiliki t hitung sebesar 4,702. Koefisien lintasan parsial (path coefficient) menunjukkan hubungan antara pengembangan sumber daya insani dengan kinerja karyawan

sebesar 0,390. Artinya variabel pengembangan sumber daya insani secara parsial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

9. Besarnya kontribusi hardskill (X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) terhadap kinerja karyawan (Z) dengan pengembangan sumber daya insani (Y) sebagai variabel intervening adalah 42,5%. Adapun sisanya 57,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Angka ini lebih besar dibandingkan kontribusi hardskill (X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) tanpa melalui pengembangan sumber daya insani (Y) sebagai variabel intervening.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut:

1. PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep sebaiknya tetap harus

mempertahankan pengembangan sumber daya manusia melalui metode-metode yang telah diterapkan, agar kinerja karyawan semakin meningkat. Dengan kinerja karyawan yang terus meningkat, PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep akan terus berkembang dan mampu bersaing dengan bank-bank yang lain, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dan tingkat kepercayaan masyarakat bertambah untuk bertransaksi di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

2. Berdasarkan uji parsial, bahwa faktor hardskill dan softskiil tidak berpengaruh pada pengembangan sumber daya insani. Artinya dalam hal ini, pengembangan hardskill di bidang fiqih dan keuangan islam, serta mentoring karyawan tidak berpengaruh pada kinerja karyawan. Harusnya hal ini menjadi perhatian penting, karena kemampuan SDI bank syariah sangat krusial di masa pertumbuhan bank syariah yang semakin meningkat. Kriteria pengembangan sumber daya insani PT. BPRS Bhakti Sumekar belum memiliki kriteria dynamic us}rah.

3. Untuk penelitian selanjutnya dapat dianalisis faktor-faktor lain dalam pemenuhan SDI perbankan syariah berdasarkan seleksi dan kompensasi syariah.

Dokumen terkait