• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.8 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang pokok dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan proses belajar ditentukan oleh prestasi belajar siswa melalui nilai ulangan harian, UTS, dan UAS. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar sendiri dapat diklasifikasikan dalam faktor intern dan ekstern.

Kecerdasan emosional dan kepercayaan diri merupakan faktor intern yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Kecerdasan emosional meliputi kemampuan mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi, kemampuan memotivasi diri sendiri, kemampuan untuk mengatur serta mengendalikannya. Indikator kecerdasan emosional adalah siswa dapat mengenali emosinya sendiri, mengelola emosi, motivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dengan orang lain. Siswa

32

yang dapat mengenali emosinya sendiri dapat mengetahui apa yang dirasakan dan menggunakannya untuk memandu pengambilan keputusan diri sendiri. Siswa juga dapat mengelola emosinya sendiri untuk dapat menjaga kestabilan emosi dan tidak mudah larut dalam perasaan, tidak terlalu senang dalam situasi menyenangkan dan tidak terlalu sedih dalam keadaan yang menyedihkan.

Motivasi diri juga merupakan salah satu indikator dari kecerdasan emosional. Motivasi diri dapat tumbuh dan dipengaruhi oleh diri sendiri dan juga lingkungan sekitar, dan pendidik merupakan salah satu yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Siswa merasa mampu untuk melakukan sesuatu jika mendapat motivasi yang tinggi, sehingga siswa dapat konsentrasi terhadap pelajaran dan prestasi belajar juga akan baik.

Siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan mampu mengendalikan emosinya dengan baik sehingga kinerja otak dapat berfungsi lebih baik, dapat memotivasi dirinya sendiri, serta siswa juga lebih mudah dalam menerima dan mencerna pelajaran akuntansi sehingga siswa dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan memperoleh prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula. Begitu juga sebaliknya, jika kecerdasaan emosi siswa kurang baik maka kinerja otak dalam memproses pelajaran akuntansi yang diterima kurang maksimal sehingga prestasi belajar akuntansi yang diperoleh akan kurang optimal.

Maslow dalam Rifki (2008) mendefinisikan kepercayaan diri merupakan modal dasar untuk pengembangan dalam aktualisasi diri. Dengan percaya diri akan mampu mengenal dan memahami diri sendiri. Sementara itu,

33

kurang percaya diri dapat menghambat pengembangan potensi diri. Orang yang kurang percaya diri akan menjadi orang yang pesimis dalam menghadapi tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, bimbang dalam menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain. Dalam proses belajar siswa untuk mencapai tujuan yang diharapkan tentunya pengembangan diri sangat dibutuhkan siswa melalui pemahaman, penerimaan, keterampilan bersikap, kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal, dan sebagainya.

Percaya diri lahir yang tercermin dari cinta diri, pemahaman diri, tujuan positif dan pemikiran positif memberi siswa perasaan bahwa dirinya mampu dan dalam keadaan baik. Siswa yang merasa dirinya mampu dan dalam keadaan baik, dapat memberi keyakinan pada dirinya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu dan menghasilkan sesuatu yang baik pula.

Siswa dituntut agar memiliki prestasi belajar yang baik selain kognitif, afektif dan psikomotorik juga sangat diperlukan karena ilmu yang didapat tidak saja dipergunakan di sekolah tetapi juga untuk diaplikasikan di lingkungan masyarakat. Keterampilan berkomunikasi dengan orang lain merupakan dasar dari pembentukan percaya diri. Siswa yang dapat berkomunikasi dengan baik dapat lebih berkonsentrasi dan dengan mudah menangkap pembicaraan dengan orang lain. Siswa yang berpenampilan diri dengan baik dan enak dilihat juga salah satu tanda bahwa mereka mempunyai percaya diri yang tinggi, sehingga mereka tidak malu dan ragu-ragu untuk tampil dimuka umum. Memberi penghargaan terhadap diri sendiri, memahami dirinya sendiri untuk berintrospeksi, mempunyai tujuan positif dalam

34

hidupnya merupakan salah satu bentuk percaya diri lahir yang jika kita tanamkan dan kembangkan dapat memberi rasa percaya diri siswa untuk berpendapat, berkreasi, tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan. Siswa yang memiliki hal yang telah disebutkan di atas, dapat membantu siswa tersebut dalam belajar dan dapat memberikan pengaruh terhadap prestasi belajarnya. Prestasi belajar siswa yang baik, tidak lepas dari adanya rasa percaya diri siswa yang tinggi.

Prestasi seorang siswa biasanya diukur dengan nilai, baik itu nilai ulangan harian, UTS dan UAS. Siswa dan sekolah itu sendiri pasti mengharapkan nilai yang memuaskan dan memenuhi standar yang telah ditentukan oleh masing-masing sekolah yang tercantum dalam KKM. SMA Negeri 3 Magelang sendiri juga telah menentukan KKM yaitu 75 bagi tiap-tiap siswa. Siswa kelas XI IS SMA Negeri 3 Magelang yang diharapkan dapat memenuhi standar yang telah ditentukan ternyata belum semua siswa dapat mencapai batas KKM tersebut.

Masih banyak siswa kelas XI IS yang terlihat kurang mempunyai kecerdasan emosional dan kepercayaan diri yang tinggi. Siswa masih sering tidak dapat mengontrol emosi yang berakibat mendapat masalah dengan siswa lain. Siswa belum bisa memotivasi dirinya sendiri untuk dapat konsentrasi terhadap pelajaran dan menumbuhkan percaya diri pada dirinya sendiri bahwa mereka bisa dan mampu melakukan sesuatu. Hilangnya konsentrasi terhadap pelajaran, tentu juga berakibat terhadap prestasi yang didapatnya. Kurangnya percaya diri juga dengan jelas terlihat ketika siswa dituntut aktif di kelas, tetapi justru siswa pasif dengan tidak mau bertanya jika terdapat pelajaran

35

yang kurang jelas. Keaktifan di kelas juga dinilai ketika siswa melakukan diskusi kelompok dan presentasi, tetapi siswa cenderung diam dan malu jika ada pertanyaan yang diajukan dari siswa lain atau guru. Hal tersebut secara tidak langsung tentu juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Kecerdasan emosional yang rendah dan kurangnya kepercayaan diri siswa diduga menjadi salah satu penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas XI IS SMA Negeri 3 Magelang.

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar. Siswa yang mempunyai kepercayaan diri positif juga dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar dan begitu juga sebaliknya, jika kecerdasan emosional yang dimiliki siswa masih kurang dan rendahnya rasa percaya diri maka prestasi belajar yang didapat juga kurang maksimal. Untuk lebih mempermudah ilustrasi pengaruh antara kecerdasan emosional dan kepercayaan diri terhadap prestasi belajar siswa kelas XI SMA N 3 Magelang dapat dilihat pada Gambar 2.1.

36 (+) (+) (+)

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Antara Kecerdasan Emosional dan Kepercayaan Diri Terhadap Prestasi Belajar

Kecerdasan Emosional (X1) Indikator:

1. Mengenali emosi 2. Mengelola emosi 3. Motivasi diri

4. Mengenali emosi orang lain 5. Membina hubungan

Kepercayaan diri (X2) Indikator:

a) Percaya diri lahir 1) Cinta diri 2) Pemahaman diri 3) Tujuan positif 4) Pemikiran positif b) Percaya diri batin

1) Komunikasi 2) Ketegasan 3) Penampilan diri 4) Pengendalian perasaan

Prestasi belajar (Y) Indikator:

1. Nilai ulangan harian 2. Nilai UTS

37

Dokumen terkait