• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Penelitian

Dalam dokumen PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN DEWA (Halaman 30-39)

Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu yang sudah diuraikan, maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah adanya indikator dalam suatu perusahaan perbankan yaitu ukuran dewan direksi, ukuran dewan

komisaris, dan ukuran perusahaan yang mempunyai pengaruh terhadap baik atau tidaknya kinerja keuangan yang ada dalam suatu perusahaan perbankan. Dalam pengukuran kinerja keuangan tersebut menggunakan alat pengukuran yaitu CFROA. CFROA ini digunakan untuk menunjukan kemampuan aktiva perusahaan untuk menghasilkan laba operasi. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat digambarkan pada gambar berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian Variabel Independen Variabel Dependen BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metodologi Penelitian a. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data yang disediakan oleh pihak ketiga dan bukan merupakan data yang Ukuran Dewan Direksi

Ukuran Dewan Komisaris

Kinerja Keuangan (CFROA)

diperoleh dari observasi secara langsung oleh penulis. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan tahunan yang diterbitkan oleh perusahaan perbankan go-public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2012. Penelitian ini merupakan penelitian

hypothese testing yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen, yaitu menguji apakah ukuran dewan komisaris dan ukuran dewan direksi berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang listing di BEI selama periode 2011-2012.

b. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh menggunakan metode dokumentasi. Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada dan tersedia, sehingga peneliti tidak perlu mengumpulkan data sendiri (Sekaran dan Bougie, 2010 dalam Chrisnantyo, 2015). Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan selama penelitian melalui laporan keuangan dari sumber data BEI, selain itu data pendukung lain diperoleh dengan metode studi pustaka dan jurnal-jurnal ilmiah, serta literatur yang terkait dengan penelitian ini.

c. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2011-2012. Pemilihan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling yang bertujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria sampel sebagai berikut :

1. Menerbitkan laporan tahunan yang lengkap selama periode tahun 2011-2012 yang diperlukan untuk mendeteksi variabel-variabel yang terkait dengan penelitian.

2. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi periode 2011-2012), baik data mengenai corporate governance perusahaan maupun data yang diperlukan untuk mendeteksi kinerja keuangan.

d. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi nilai yang dapat berbeda atau berubah (Sekaran dan Bougie, 2009 dalam Chrisnantyo, 2015). Didalam penelitian ini variabel diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu varibel terikat (dependen) dan variabel bebas (independen). Variabel-variabel tersebut dijelaskan secara rinci sebagaai berikut :

1. Variabel Independen

Menurut Sekaran (2003) dalam Chrisnantyo (2015) bahwa variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Ukuran Dewan Komisaris

Berdasarkan pasal 1 ayat 6 UU Perseroan Terbatas no. 40 Tahun 2007, Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada

direksi. Ukuran dewan komisaris dalam perusahaan diukur dengan menggunakan jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan (Chrisnantyo, 2015).

b. Ukuran Dewan Direksi

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (2006) dalam Chrisnantyo (2015) dewan direksi adalah sebagai organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dan kolektif mengelola perusahaan. Ukuran dewan direksi diukur dengan menggunakan jumlah anggota direksi dalam suatu perusahaan.

2. Variabel Dependen

Definisi variabel dependen menurut Sekaran dan Bougie (2009) dalam Chrisnantyo (2015) bahwa variabel dependen merupakan variabel yang menjadi pusat perhatian utama dalam penelitian dengan tujuan untuk mengetahui variabel-variabel independen yang mempengaruhinya dan menemukan jawaban atas suatu masalah. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diukur dengan Kinerja Keuangan (CFROA) yang mengacu pada penelitian (Eka Hardikasari, 2011).

e. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data, penelitian ini menggunakan stastistik deskriptif. Statistik deskriptif berfungsi mengalisis data dengan menggambarkan sampel data yang telah dikumpulkan (Chrisnantyo, 2015). Penelitian ini akan menghasilkan nilai rata-rata (mean), nilai

minimum dan nilai maksimum, dan standart deviasi untuk mendeskriptifkan variabel-variabel yang akan diteliti.

f. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Chrisnantyo (2015) bahwa statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel-variabel dalam penelitian yang akan mempermudah proses analisis dan interpelasi. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah variabel independen berupa ukuran dewan komisaris dan ukuran dewan direksi dengan variabel dependen nilai perusahaan yang diproxikan dengan total saham perusahaan. Menurut Ghozali (2011) dalam Chrisnantyo (2015) bahwa statistik dekriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), stadart deviasi, nilai minimum, nilai maksimum.

g. Uji Asumsi Klasik

Menurut Chrisnantyo (2015) bahwa uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui apakah model yang digunakan dalam regresi benar-benar menunjukan hubungan yang signifikan dan representative. Selain itu, uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten dan penaksiran koefisien regresinya efisien. Pengujian yang digunakan adalah :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan grafik normal probability plot serta pengujian one sampel kolmogorov smirnov, yaitu

membandingkan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal, tujuannya untuk menguji apakah variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksi apakah residual atau variabel terdistribusi normal atau tidak adalah dengan menggunakan analisis grafik histogram serta uji statistik.

2. Uji Auto Korelasi

Uji auto korelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara variabel pada periode tertentu dengan variabel periode sebelumnya. Uji autokorelasi ini muncul karena adanya observasi ke observasi yang lain secara berurutan sepanjang waktu yang saling berkaitan satu sama lain. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin –Watson. Dimana dihitung berdasarkan jumlah selisih kuadrat nilai taksiran faktor gangguan yang berurutan.

3. Uji heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model tegresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas maka dapat digunakan grafik plot anatar nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Jika grafik yang ditunjukan dengan titik tik tersebut membentuk suatu pola tertentu,

maka telah terjadi heterokedastisitas, sebaliknya apabila polanya tersebar atau acak maka tidak terjadi heterokedastisitas.

4. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2012) dalam Chrisnantyo (2015) bahwa uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan menghitung nilai Variance

Inflation Faktor (VIF) dan Tolerance Value tiap-tiap variabel

independen. Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi ada tidaknya kemiripan yang akan menyebabkan terjadinya korelasi, antara variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain.

h. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian hipotesis dilakukan dengan uji ketepatan perkiraan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis yang digunakan antara lain:

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) adalah antara 0 sampai dengan 1. Nilai koefisien determinasi (R2) yang paling kecil berarti kemampuan

variabel-variabel dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Apabila dalam suatu model menggunakan lebih dari dua variabel independen, maka banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R2 pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik.

2. Uji Regresi Simultan (uji F)

Menurut Ghozali (2011) Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen yang dimasukan dalam model bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel independen. Dengan uji F dapat diketahui apakah berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.

3. Uji Parameter Individu (uji t)

Menurut Ghozali (2011) dalam Chrisnantyo (2015) bahwa uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen dan variabel kontrol terhadap variabel dependen. Nilai t dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5,000%, variabel independen serta variabel kontrol ukuran perusahaan, dapat dikatakan berpengaruh signifikansi dependen terhadap (Price

Book Value) apabila nilai signifikan (p-value) dibawah 5,000%, H1 H2 H3 diterima bila nilai signifikan (p-value) dibawah 5,000%

4. Uji Hipotesis

Data-data yang dikumpulkan dan dianalisis dengan analisis linear berganda (Multiple Regression Analysis). Model dalam penelitian ini adalah :

CFROA = βo + β1 DIR + β2 COM + β3 PERS + e

Keterangan :

CFROA = Cash Flow Return on Asset βo = Konstanta

DIR = Ukuran Dewan Direksi COM = Ukuran Dewan Komisaris PERS = Ukuran Perusahaan β1 – β2 = Koefisiensi Regresi e = error

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN DEWA (Halaman 30-39)

Dokumen terkait