• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untuk menjelaskan faktor-faktor yang diteliti, maka faktor-faktor tersebut dibedakan dalam bentuk variabel-variabel. Variable bebas (independent) dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Group Investigation (GI) dan Student Team Achievement Division (STAD). Variable terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah hasil belajar

ekonomi siswa melalui dua model pembelajaran tersebut. Hasil belajar ekonomi dengan menerapkan model kooperatif tipe GI dan hasil belajar ekonomi dengan menerapkan kooperatif tipe STAD. Variabel moderator dalam penelitian ini adalah kemampuan awal pada mata pelajaran ekonomi.

1. Terdapat Perbedaan Hasil Belajar Ekonomi Antara Siswa Yang

Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe GI Dibandingkan Dengan Tipe STAD

Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran dimana pebelajar yang memiliki tingkat kemampuan berbeda belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk

memahami suatu bahan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif terus dikembangkan karena melalui pembelajaran ini kemampuan berpikir, mengeluarkan pendapat, rasa percaya diri siswa dalam mengerjakan soal dapat ditingkatkan. Pembelajaran kooperatif memiliki berbagai tipe, dua diantaranya adala tipe Group Investigation (GI ) atau dan tipe Student Team Achievement Division (STAD). Kedua model kooperatif tersebut memiliki langkah-langkah yang berbeda namun tetap satu jalur yaitu pembelajaran

secara kelompok yang berpusat pada siswa (student centered) dan guru hanya sebagai fasilitator.

Model pembelajaran kooperatif tipe GI, tiap siswa dituntut untuk aktif, guru hanya sebagai fasilitator dan guru membentuk kelompok yang anggotanya heterogen, kemudian guru memberikan materi yang akan dibahas berupa topik bahasan, tiap-tiap siswa mendapat sub topik yang berbeda-beda. Tiap siswa bekerja secara mandiri atas pembagian tugas disetiap sub topik masing – masing, siswa berinteraksi dengan teman kelompoknya untuk

menyelesaikan tugasnya, kemudian tiap-tiap siswa mempunyai tugas masing-masing untuk memberikan penjelasan/kontribusi dapat mempertanggung jawabkan tugasnya pada saat tahap presentasi di depan kelas. Langkah terakhir adalah guru bersama-sama siswa menyimpulkan jawaban yang tepat dan menyimpulkan materi yang dibahas.

Model kooperatif tipe STAD, sebelum siswa bekerja dalam kelompoknya guru terlebih dahulu memberikan penjelasan materi yang akan dibahas, walaupun tidak secara terperinci, kemudian tidak terdapat tugas untuk investigasi seperti pada tipe GI, sehingga pada tahap presentasi siswa yang memiliki kemampuan lebih yang hanya mewakili kelompoknya. Beberapa perbedaan tersebut dapat berdampak pada perbedaan hasil belajar yang diperoleh siswa. Pada tipe GI tiap-tiap siswa dituntut untuk harus memberikan kontribusi atau penjelasan dari apa yang telah di dapat saat tahap investigasi, hal ini dapat memicu siswa untuk sungguh-sungguh dalam bekerja menyelesaikan setiap tugasnya.

Sehingga dapat diduga terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa

yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe GI dibandingkan dengan model pembelajaran tipe STAD.

2. Hasil Belajar Ekonomi Antara Siswa Melalui Pembelajaran Tipe GI Lebih Tinggi Dibandingkan Dengan Tipe STAD Pada Siswa Yang Memiliki Kemampuan Awal rendah

Model pembelajaran kooperatif tipe GI, bagi siswa yang memiliki kemampuan awal rendah, siswa tidak dapat mengandalkan teman

kelompoknya dikarenakan dengan model pembelajaran ini siswa dituntut untuk memahami materi atau dipaksa harus bisa menguasai materi yang telah dibagi, dan harus dapat memberikan penjelasan atau kontribusi pada saat presentasi di depan kelas. Karena salah satu prinsip pembelajaran kooperatif adalah setiap siswa harus memastikan bahwa teman satu kelompok harus menguasai materi dan dapat menjawab pertanyaan.

Model pembelajaran tipe GI dapat memicu siswa yang mempunyai kemampuan awal rendah untuk lebih siap dan mampu dalam menguasai materi dan siap untuk mempersiapkan diri lebih optimal pada saat melakukan persentasi, karena tiap siswa mempunyai tugas yang berbeda-beda saat presentasi di depan kelas. Siswa menjadi termotivasi untuk mengikuti diskusi kelompok dengan sungguh-sungguh. Pada model pembelajaran tipe GI ini siswa ingin tampak lebih baik diantara teman-teman kelompok maupun dari kelompok lain dan hal ini dapat memicu agar siswa yang memiliki

kemampuan awal rendah akan lebih bersungguh-sungguh dalam belajar dan diskusi.

Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi merasa tidak harus mempersiapkan diri secara optimal karena siswa lebih merasa bisa dan mampu. Hal ini dapat menyebabkan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah justru hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi. Pada pembelajaran kooperatif tipe STAD tidak terdapat sistem tugas investigasi yang pemberian tugasnya dibagi-bagi dan siswa yang berprestasi, yang umumnya siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi adalah siswa yang presentasi sebagai perwakilan yang tentunya tiap kelompok mencari wakil yang terbaik dan hanya siswa yang

berkemampuan awal tinggi saja yang akan tertantang dalam setiap diskusi kelompok, sehingga dapat diduga hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe GI lebih tinggi dibandingkan dengan kooperatif tipe STAD pada siswa yang memiliki kemampuan awal rendah.

3. Hasil Belajar Ekonomi Antara Siswa Melalui Pembelajaran Tipe GI Lebih Rendah Dibandingkan Dengan Tipe STAD Pada Siswa Yang Memiliki Kemampuan Awal Tinggi

Pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa yang memiliki kemampuan awal rendah hanya mengandalkan temanya yang memiliki kemampuan awal tinggi karena pada tahap persentasi, siswa yang lebih unggul akan lebih dominan dalam mewakili persentasi dalam kelompoknya. Pada umumnya siswa yang akan melakukan persentasi adalah siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi dibandingkan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah. Sehingga siswa yang kemampuan awal rendah kurang terpacu dalam belajar ataupun

menguasai materi karena disini hanya siswa yang berkemampuan awal tinggi yang akan berdiskusi. Siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi akan merasa tertantang dengan siswa yang mempunyai kemampuan awal tinggi.

Penerapan pada model pembelajaran tipe GI, siswa yang memiliki

kemampuan awal tinggi terkadang tidak menyadari bahwa temannya yang memiliki kemampuan awal rendah dapat memahami materi dengan maksimal dan baik karena telah mempersiapkan diri dan belajar dengan baik untuk presentasi. Sehingga siswa yang berkemampuan awal tinggi hasil belajarnya akan lebih rendah. Hal ini dapat mengakibatkan perbedaan hasil belajar, siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi hasil belajarnya lebih baik yang menggunakan model kooperatif tipe STAD dibandingkan dengan tipe GI.

4. Ada Interaksi antara Model Pembelajaran Kooperatif dengan Kemampuan Awal Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi

Jika pada model pembelajaran kooperatif tipe GI, siswa yang memiliki kemampuan awal rendah dalam pembelajaran ekonomi hasil belajarnya lebih baik daripada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, dan jika pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi hasil belajarnya lebih baik dibandingkan dengan siswa yang kemampuan awal rendah, maka terjadi interaksi antara model pembelajaran kooperatif dan kemampuan awal.

Berdasarkan uraian diatas maka kerangka pikir penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir

D. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar ekonomi antara siswa yang

pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe GI dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe STAD.

2. Hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe GI lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran yang menggunakan kooperatif tipe STAD pada siswa kemampuan awal rendah.

3. Hasil belajar ekonomi antara siswa yang pembelajarannya menggunakan model kooperatif tipe GI lebih rendah dibandingkan dengan

pembelajaran yang menggunakan model kooperatif tipe STAD pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi.

4. Ada interaksi antara model pembelajaraan kooperatif dengan kemampuan awal siswa pada mata pelajaran ekonomi.

Kemampuan Awal Rendah

Tinggi

Model Pembelajaran

GI STAD

Hasil Belajar

III. METODE PENELITIAN

Dokumen terkait