• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut (Arikunto, 2014), populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian. Populasi juga dapat diartikan keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan (Sabri, L & Hastono, 2014). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja disektor usaha mikro yang yang berada di jalan raya di wilayah Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan yang berjumlah 114 responden berdasarkan data sekunder.

b. Sampel

METODE PENELITIAN

Menurut (Arikunto, 2014), sampel dapat diartikan sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Teknik Sampel adalah sebagian dari populasi yang nilai/karakteristiknya kita ukur dan nantinya kita pakai untuk menduga karakteristik dari populasi (Sabri, L & Hastono, 2014). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Total Sampling. Sampel yang digunakan adalah seluruh pekerja di sektor usaha mikro yang berada di jalan raya Kelurahan Pondok Karya yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 72 responden. Adapun kriteria yang ditentukan dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut:

Kriteria inklusi, meliputi :

1. Para pekerja disektor usaha mikro yang usahanya terletak di jalan raya Kelurahan Pondok Karya, Kecamatan Pondok Aren, Tangerang Selatan

2. Para pekerja disektor usaha mikro yang bersedia menjadi responden penelitian

3. Para pekerja disektor usaha mikro dalam kondisi sadar yang dapat melakukan komunikasi dengan baik.

Kriteria ekskulsi, meliputi :

1. Para pekerja disektor usaha mikro yang tidak mau untuk berpartisipasi dalam penelitian ini

2. Para pekerja disektor usaha mikro yang mengundurkan diri sebagai responden.

c. Pengukuran dan Pengamatan Variabel

Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan skala likert dan skala guttman. Kuesioner merupakan alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Pusat Bahasa), 2021). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2019).

Masing-masing variabel dari pertanyaan di dalam kuesioner yaitu tentang pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi keuntungan, persepsi hambatan, isyarat bertindak, dan self efficacy terkait penerapan protokol kesehatan COVID-19. Pertanyaan kuesioner dibuat skoring untuk mempermudah dalam mengolah data, sebagai berikut:

1. Pengetahuan

Pengetahuan dalam penelitian ini berupa informasi yang dimiliki mengenai perilaku penerapan protokol kesehatan khususnya dalam melakukan kegiatan jual-beli pada pelaku usaha mikro untuk mencegah penyebaran COVID-19. Pada variabel ini pengetahuan responden diukur berdasarkan jawaban dari pernyataan yang terdapat pada kuesioner yang berjumlah dengan menggunakan skala guttman berupa pilihan jawaban benar dan salah. Adapun kriteria penilaian untuk tingkat pengetahuan dengan Skor dalam skala guttman, yaitu:

Salah = 0 Benar = 1

Selanjutnya tingkatan pengetahuan dikategorikan menggunakan cut off point sebagai berikut:

1. Pengetahuan baik bila responden dapat menjawab 76-100% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

2. Pengetahuan cukup bila responden dapat menjawab 56-75% dengan benar dari total jawaban pertanyaan.

3. Pengetahuan kurang bila responden dapat menjawab <

56% dari total jawaban pertanyaan (Arikunto, 2010) dalam (Sanifah, 2018).

2. Persepsi kerentanan

Pengukuran persepsi kerentanan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu pengukuran persepsi kerentanan responden mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial (Pranatawijaya dkk., 2019). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran persepsi kerentanan mengenai penerapan protokol kesehatan khususnya dalam melakukan kegiatan jual-beli pada pekerja usaha mikro dimana pekerja usaha mikro diminta untuk mengindikasikan tingkat keyakinan atau ketidakyakinan terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Skor dari skala likert dari jawaban pernyataan sebagai berikut:

1 Sangat tidak yakin = 1 2 Tidak yakin = 2 3 Yakin = 3 4 Sangat yakin = 4

Selanjutnya tingkatan persepsi kerentanan dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 16, maka persepsi kerentanan rentan.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 16, maka persepsi kerentanan tidak rentan.

3. Persepsi keseriusan

Pengukuran persepsi keseriusan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu pengukuran persepsi keseriusan responden mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial (Pranatawijaya dkk., 2019). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran persepsi keseriusan mengenai penerapan protokol kesehatan khususnya dalam melakukan kegiatan jual-beli pada pekerja usaha mikro dimana pekerja usaha mikro diminta untuk mengindikasikan tingkat keyakinan atau ketidakyakinan terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Skor dari skala likert dari jawaban pernyataan sebagai berikut:

1 Sangat tidak yakin = 1 2 Tidak yakin = 2 3 Yakin = 3 4 Sangat yakin = 4

Selanjutnya tingkatan persepsi keseriusan dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 17, maka persepsi keseriusan serius.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 17, maka persepsi keseriusan tidak serius.

4. Persepsi keuntungan

Pengukuran persepsi keuntungan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu pengukuran persepsi

keuntungan responden mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial (Pranatawijaya dkk., 2019). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran persepsi keuntungan mengenai penerapan protokol kesehatan khususnya dalam melakukan kegiatan jual-beli pada pekerja usaha mikro dimana pekerja usaha mikro diminta untuk mengindikasikan tingkat keyakinan atau ketidakyakinan terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Skor dari skala likert dari jawaban pernyataan sebagai berikut:

1 Sangat tidak yakin = 1 2 Tidak yakin = 2 3 Yakin = 3 4 Sangat yakin = 4

Selanjutnya tingkatan persepsi keuntungan dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 13, maka persepsi keuntungan beruntung.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 13, maka persepsi keuntungan tidak beruntung.

5. Persepsi hambatan

Pengukuran persepsi hambatan dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu pengukuran persepsi hambatan responden mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial (Pranatawijaya dkk., 2019). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran persepsi hambatan mengenai penerapan protokol kesehatan khususnya dalam melakukan kegiatan jual-beli pada pekerja usaha mikro dimana pekerja usaha mikro diminta untuk mengindikasikan tingkat

keyakinan atau ketidakyakinan terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Skor dari skala likert dari jawaban pernyataan sebagai berikut:

1 Sangat tidak yakin = 1 2 Tidak yakin = 2 3 Yakin = 3 4 Sangat yakin = 4

Selanjutnya tingkatan persepsi hambatan dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 10, maka persepsi hambatan tidak rugi.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 10, maka persepsi hambatan rugi.

6. Isyarat bertindak

Pengukuran isyarat bertindak dari penerapan protokol kesehatan dalam penelitian ini menggunakan Skala guttman untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan dengan bentuk jawaban berupa ya atau tidak. Pada penelitian ini masyarakat diberikan pertanyaan terkait dengan isyarat bertindak dari penerapan protokol kesehatan COVID-19 dalam rangka pencegahan dan pengendalian menghadapi COVID-19 yang terdiri dari dua jawaban yaitu ya atau tidak. Skor dalam skala guttman yang digunakan yaitu :

Tidak = 0 Ya = 1

Selanjutnya tingkatan isyarat bertindak dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 3, maka isyarat bertindak banyak.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 3, maka isyarat bertindak sedikit.

7. Self efficacy

Pengukuran self efficacy dalam penelitian ini menggunakan skala likert yaitu pengukuran self efficacy responden mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial (Pranatawijaya dkk., 2019). Pada penelitian ini dilakukan pengukuran self efficacy mengenai penerapan protokol kesehatan khususnya dalam melakukan kegiatan jual-beli pada pekerja usaha mikro dimana pekerja usaha mikro diminta untuk mengindikasikan tingkat keyakinan atau ketidakyakinan terhadap pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Skor dari skala likert dari jawaban pernyataan sebagai berikut:

1 Sangat tidak yakin = 1 2 Tidak yakin = 2 3 Yakin = 3 4 Sangat yakin = 4

Selanjutnya tingkatan self efficacy dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 31, maka self efficacy yakin.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 31, maka self efficacy tidak yakin.

8. Penerapan protokol kesehatan

Pengukuran perilaku penerapan protokol kesehatan dalam penelitian ini menggunakan Skala guttman untuk mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan dengan bentuk jawaban berupa ya atau tidak. Pada penelitian ini masyarakat diberikan pertanyaan terkait dengan penerapan protokol kesehatan COVID-19 dalam rangka pencegahan dan pengendalian menghadapi COVID-19 yang terdiri dari dua jawaban yaitu ya atau tidak. Skor dalam skala guttman yang digunakan yaitu :

Tidak = 0 Ya = 1

Selanjutnya tingkatan penerapan protokol kesehatan dikategorikan menggunakan cut off point, yaitu menggunakan uji normalitas data, yaitu:

1) Apabila jawaban dari item pernyataan keseluruhan mendapatkan skor mean ≥ 5, maka penerapan protokol kesehatan cukup.

2) Apabila jawaban dari item pernyataan keselurahan mendapatkan skor mean < 5, maka penerapan protokol kesehatan kurang.

d. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang mengadopsi dari kementerian kesehatan tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasilitas

umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian COVID-19 dimodifikasi dengan memfokuskan tentang pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan, persepsi keuntungan, persepsi hambatan, isyarat bertindak, dan self efficacy terkait penerapan protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19.

1. Uji Validitas

Uji validitas atau bisa disebut uji kebenaran kuesioner berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data (Hastono, 2016). Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:

Gambar 4. 1 Rumus Pearson Product Moment Keterangan:

n = Banyaknya Pasangan data X dan Y Σx = Total Jumlah dari Variabel X Σy = Total Jumlah dari Variabel Y

Σx2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel X Σy2= Kuadrat dari Total Jumlah Variabel Y

Σxy= Hasil Perkalian dari Total Jumlah Variabel X dan Variabel Y

Dalam hal ini pengukuran uji validitas berdasarkan keputusan sebagai berikut:

1) Bila r hitung lebih besar dari r tabel artinya variabel valid

2) Bila r hitung lebih kecil atau sama dengan r tabel artinya variabel tidak valid.

Uji validitas pada penelitian ini sebanyak 30 orang dengan taraf signifikansi 5%, dengan rumus r-table df = 30-2 = 28 sehingga r-tabel = 0.361. Setelah dilakukan uji validitas, maka diperoleh jumlah pertanyaan yang valid dan tidak valid. Pertanyaan yang valid dan tidak valid inilah yang digunakan dalam pertanyaan maupun pernyataan penelitian.

Berdasarkan konsultasi dengan para ahli, pertanyaan maupun pernyataan yang tidak valid tetap digunakan sebagai pertanyaan maupun pernyataan di dalam kuesioner. Pada penelitian ini dianalisis menggunakan SPSS versi 25.

Berdasarkan hasil output SPSS dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Varibel Penelitian

No Variabel Item r-hasil r-tabel Valditas

1 Pengetahuan

A1 0.705 0.361 Valid

A2 0.850 0.361 Valid

A3 0.000 0.361 Tidak valid

A4 0.803 0.361 Valid

A5 0.405 0.361 Valid

A6 0.000 0.361 Tidak valid

A7 0.852 0.361 Valid

A8 0.000 0.361 Tidak valid A9 0.000 0.361 Tidak valid

A10 0.753 0.361 Valid

A11 0.639 0.361 Valid

A12 0.000 0.361 Tidak valid A13 0.000 0.361 Tidak valid

A14 0.474 0.361 Valid

A15 0.000 0.361 Tidak valid 2 Persepsi

Kerentanan

B1 0.941 0.361 Valid

B2 0.879 0.361 Valid

B3 0.853 0.361 Valid

B4 0.902 0.361 Valid

B5 0.887 0.361 Valid

B6 0.939 0.361 Valid

3 Persepsi Keseriusan

C1 0.975 0.361 Valid

C2 0.890 0.361 Valid

C3 0.856 0.361 Valid

C4 0.833 0.361 Valid

C5 0.972 0.361 Valid

C6 0.895 0.361 Valid

4 Persepsi Keuntungan

D1 0.681 0.361 Valid

D2 0.489 0.361 Valid

D3 0.625 0.361 Valid

D4 0.493 0.361 Valid

5 Persepsi Hambatan

E1 0.851 0.361 Valid

E2 0.873 0.361 Valid

E3 0.904 0.361 Valid

E4 0.897 0.361 Valid

6 Isyarat Bertindak

F1 0.689 0.361 Valid

F2 0.280 0.361 Tidak valid

F3 0.613 0.361 Valid

F4 0.000 0.361 Tidak valid

F5 0.784 0.361 Valid

F6 0.000 0.361 Tidak valid

7 Self-efficacy

G1 0.920 0.361 Valid

G2 0.915 0.361 Valid

G3 0.908 0.361 Valid

G4 0.940 0.361 Valid

G5 0.899 0.361 Valid

G6 0.931 0.361 Valid

G7 0.903 0.361 Valid

G8 0.512 0.361 Valid

G9 0.719 0.361 Valid

G10 0.938 0.361 Valid

G11 0.777 0.361 Valid

G12 0.756 0.361 Valid

8

Perilaku Penerapan

Protokol Kesehatan

H1 0.774 0.361 Valid

H2 0.878 0.361 Valid

H3 0.889 0.361 Valid

H4 0.709 0.361 Valid

H5 0.799 0.361 Valid

H6 0.878 0.361 Valid

H7 0.889 0.361 Valid

H8 0.475 0.361 Valid

H9 0.542 0.361 Valid

H10 0.633 0.361 Valid

H11 0.000 0.361 Tidak valid

H12 0.559 0.361 Valid

2. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih melalui gejala yang sama dan dengan alat ukur yang sama (Hastono, 2016). Pada penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan rumus “Cronbach Alpha” dengan perangkat lunak SPSS versi 25. Keputusan uji sebagai berikut:

1) Bila Crombach Alpha ≥ 0,6 artinya variabel reliabel 2) Bila Crombach Alpha < 0,6 artinya variabel tidak reliabel.

Didapatkan pula hasil bahwa nilai Cronbach’s Alpha yang diperoleh ≥ 0.6, pada variabel pengetahuan sebesar 0,845, variabel kerentanan sebesar 0,967, variabel keseriusan sebesar 0,959, variabel keuntungan sebesar 0,750, variabel hambatan sebesar 0,933, variabel isyarat bertindak sebesar 0,699, variabel self efficacy sebesar 0,965, variabel penerapan dan protokol kesehatan sebesar 0,930. Sehingga dapat diartikan item-item yang terdapat pada kuesioner dikatakan reliable atau terpercaya sebagai alat pengumpul dalam penelitian.

e. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer. Data primer diperoleh secara langsung dari sumber utama yaitu responden menggunakan kuesioner sesuai variabel penelitian yaitu

pengetahuan, persepsi kerentanan, persepsi keseriusan penyakit, persepsi keuntungan, persepsi hambatan, isyarat bertindak, dan self efficacy terkait perilaku penerapan protokol kesehatan COVID-19.

2. Alur Pengumpulan Data

Pelaksanaan dalam pengumpulan data dimulai setelah proposal disahkan oleh pembimbing dan komisi etik yang ada di Fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setelah itu meminta izin kepada para pelaku usaha mikro di Kelurahan Pondok Karya, serta melakukan survey pendahuluan dengan mendatangi responden yang sesuai kriteria sampel yang sudah ditentukan, memberikan penjelasan pada responden mengenai tujuan dari penelitian, memberikan informed consent pada responden yang dianggap sesuai kriteria, menjelaskan kepada responden cara pengisian kuesioner dan mendampingi responden saat mengisi kuesioner, mengecek kembali kelengkapan kuesioner yang sudah diisi oleh responden, setelah semua data terkumpul peneliti kemudian melanjutkan pengolahan data dan dianalisis.

Adapun data primer merupakan data yang dikumpulkan melalui data kuesioner yang disebarkan secara langsung kepada pekerja usaha mikro di Kelurahan Pondok Karya untuk menggambarkan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti.

Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peniliti berupa referesnsi lainnya untuk melengkapi pemaparan hasil penelitian, antara lain hasil penelitian jurnal dan publikasi terkait yang sesuai dengan judul penelitian.

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen terkait