• Tidak ada hasil yang ditemukan

keraton sudah ganti rupa menjadi hutan rimba

Dalam dokumen Wawacan Perbu Kean Santang (Halaman 155-162)

begitu pula para bupati dipukul oleh kilagondi

semuanya sudah menjadi harimau yang menjadi rajanya

ratu Batulajang

sudah keluar semuanya menuju Sancang 23 2. Setelah sampai di Sancang

terus ganti nama Ratu Patek ganti nama diceritakan Raden Arga Patih tidak ikut dengan Para bupati kesaktiannya tidak tercampur Prabu Taji Malela

yang diangkat patih

ganti rupa menjadi kijang Kencana 233. Tapi selama dalam perjalanan

ia merasa berkecil hati teringat pada Sunan Rahmat hanya semoga yang akan datang dipertemukan diriku (Arga Patih) dengan Raden Gagak Lumayung semoga putra-putranya

itu Prabu Siliwangi

jadi satu pikiran dengan Perbu Kean Santang 234. Juga turunan dari mana

kenapa paman pikirannya berbeda diceritakan saja Patih Arga

sudah sampai di Pajajaran

ia bertemu dengan celeng/bagong yang tertawa yakni jaden 22) Galuh

dari Pajajaran Sewu itu Raden Patih tidak berubah

hilang kijang berubah lagi menjadi patih arga

235. Diceritakan lagi Sang Pakuan atau Siliwangi

nembus bumi dari Pakuan

dan diceritakan pula Sunan Rahmat ketika sampai ke dalam purl

sangat terkejut

keraton menjadi hutan

kenapa ayahanda Siliwangi akhirnya datang sampai begini 236. Menyesal tidak bertemu dulu

dengan Perbu Siliwangi daripada mau ke agama Islam malah meninggalkan negeri jadi raja siluman

dicnnya bekas tapak Prabu bekas memasang istijzad

Sunan Rahmat dalam hatinya berpikir penasaran mau tidak mau pada agama suci

237. Sudah tergambarkan oleh firasat caranya nembuus ke bumi

coba akan saya cegat

penasaran belum bertemu dicoba sekali lagi

jika sudah menentukan akan kejelasan mau tidak mau ganti agama

jika sudah bertemu masa bodo

Sunan Rahmat terus berpegang pada kekeramatan

238. Diawasi tingkah laku yang minggat sudah tentu akan muncul

tidak jauh dari Tegalluwar

Sunan Rahmat tunduk sambil memuji dan membaca kalimat sahadat

seetelah selesai membaca

Sunan Rahmat membuka matanya dikabulkan oleh Yang Maha Suci hanya sekejap sudah ada di Tegalluwar

239. Diceritakan raja Pakuan sebelum beliau muncul istijadnya yang terdahulu

tidak mujarab tersungkur ke bumi tidak lama kemudian beliau muncul dengan Sunan Rahmat bertemu coba sekarang sudah bertemu ini piagam sebagai bukti

sekarang putranda (Sunan Rahmat) ingin mendengar ke­ mauan ayah

240. Mau menyerah atau tidak minta jawaban yang jelas Siliwangi tidak menjawab masuk lagi menembus bumi dikarenakan sama sekali tidak sudi Sunan Rahmat mesem

memang keras hati ayahnya (Prabu Siliwangi) dari sini Gagak Lumiring

lalu pergi semaunya

241. Diceritakan Perbu Pajajaran jalan terus menembus bumi hatinya yang dimaksud akan menuju negeri Cikaso mau mendatangi hutan tadi ada di raja menahun

Sang Perbu Pajajaran muncul kembali di tanah

daerah itu dikenal dengan nama Munjul-suriyan

242. Ketika Sang Palman muncul terkejut karena bertemu lagi dengan Perbu Kean Santang ia (Prabu Siliwangi) sangat gemetar perasaan Sang Siliwangi

sudah berada dihadapannya tanpa ada yang memisahkan

dikarenakan keramatnya Sunan Rahmat

243. Adapun raja Pajajaran

masuk lagi menembus bumi akan memburu ke putranya lewat Pakuan diusir

adanya di Sunan Sandi di negara dayeuh Manggung sudah muncul Ratu Pakuwon muncul lagi dari dalam bumi di sebelah timur munculnya 244. Ketika Sang Pakuan akan keluar

terkejut lagi Siliwangi

karena sudah ketakutan oleh Santang lalu masuk lagi menembus bumi selanjutnya pergi lagi .

muncul di Duren-sewu bertemu dengan Patih Arga Siliwangi senang sekali

saking senangnya sudah menetap di Pajajaran

XII. Pupuh Dangdanggula 245. Sampai di sini dahulu cerita Perbu Siliwangi

yang sudah menetap dengan anak isteri di Pajajaran Sewu

ganti lagi yang diceritakan diceritakan Sunan Rahmat

yang sedang menjelajahi di Pakuan orang-orang kampung pada turut mereka senang diislamkan

tidak seperti bangsawan Pajajaran

246. Bertemu dengan orang yang ada di tegalan yang sedang bersawah dan berhuma mereka diislamkan

tetapi yang jelas pada waktu itu hanya membaca kalimah sahadat tetapi belum disunat

karena belum tahu

di kampung, di pegunungan yang diislamkan terlebih dahulu sedangkan para bangsawannya dilewati

247. Karena sulit disebabkan sudah mendapat berita setiap negeri diedarkan surat berita

yakni surat edaran dari Siliwangi

karena itulah banyak yang bersembunyi para Mantri sudah ketakutan

akan tetapi para abdi-abdinya tetap berdiam diri

tidak goyah sedikitpun

dikarenakan sudah mendapat agama serta pikiran menjadi tambah terang 248. kegembiraan oleh sahadat

karena tidak repot dibawanya

yang bersawah di kebun tidak terganggu Pangeran Gagak Lumayung

lalu mengambil buku kecil sedikit-sedikit dituliskan setiap yang sudah menganut yang tertulis di dalam catatan pertama nama orang

kedua nama kampung

249. Begitu pula usianya dikira-kira

baik tua maupun anak-anak yang sudah seharusnya jelasnya yang sudah akil balig (dewasa)

ditulis dalam buku begitu pula yang ditulis

itu semuanya

dijumlah dan dihitung sudah tentu di Pakuan pindah lagi lalu ke negri lain atau ke pegunungan

250. Menyusuri dari mulai gunung ke negri

yang ada semua masuk Islam yakni di Batulayang

dari situ ke Lebak Agung atau ke Lebak Wangi

yakni Curug Dogdog

.dan Curug Sempur satu negri empat nama dikarenakan pada jaman itu ada yang menjadi raja

251 . Y akni putra Siliwangi

bernama raden Santang yang pertama putra dari Batualayang

Raden Santang dengan Sunan Rahmat sudah bertemu ia sangat senang hatinya

serta sudah masuk Islam

rindunya tidak dapat diceritakan dikarenakan masih panjang maksudnya Sunan Rahmat saudaranya senang hatinya tandanya Santang senang

252. Sunan Rahmat memastikan adiknya menjadi raja karena tidak ada raja untuk jadi raja Curug Dogdog bernama Dipati Ukur

Sunan Rahmat tidak lama dari curug Dogdog lalu pergi sudah pindah daerah jelajahnya

mengikuti lereng gunung menelusuri tegalan sudah ke lebak gunung Malasari

253.

Terus menuju ke pinggir negri

Dalam dokumen Wawacan Perbu Kean Santang (Halaman 155-162)