• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berat kering daun tanaman kedelai sangat nyata (P < 0,01) lebih tinggi jika diberi perlakuan tanpa N plus inokulasi dan plus N tanpa inokulasi dibandingkan dengan kontrol (Tabel 4), sedangkan baik perlakuan inokulasi dan perlakuan N tanpa inokulasi menunjukkan produksi biomasa daun yang tidak berbeda nyata. Rataan berat kering daun tanaman kedelai pada perlakuan tanpa N plus inokulasi (770 mg/tanaman) dan perlakuan N saja (720 mg/tanaman) berturut-turut lebih tinggi 75% dan 64% jika dibandingkan dengan berat kering daun kedelai kontrol yaitu perlakuan tanpa N - tanpa inokulasi (440 mg/tanaman). Keadaan ini menunjukkan bahwa inokulasi Nodulin Plus efektif meningkatkan produksi berat kering daun tanaman kedelai, dan sekaligus dapat mensubstitusi N sebesar 70 ppm yang diberikan dalam menghasilkan biomasa daun. Tabel 4. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo, inokulasi dan pupuk N terhadap berat

kering daun tanaman kedelai dengan media tanam pasir

Perlakuan Taraf pemberian Mo (mg/pot) Rataan

0 17,78 35,57 53,35

---mg/tanaman---

Kontrol 430 430 390 520 440b

Tanpa N plus inokulasi 600 570 960 940 770a

Plus N tanpa inokulasi 600 770 630 860 720a

Rataan 540 590 660 770

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Pemberian Mo tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat kering daun tanaman kedelai (Tabel 4), demikian pula dengan interaksi kedua faktor Mo dan perlakuan N dan inokulasi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi daun kering tanaman kedelai.

Berat Kering Akar Tanaman Kedelai

Berat kering akar tanaman kedelai sangat nyata (P < 0,05) lebih tinggi jika diberi perlakuan plus N tanpa inokulasi dibandingkan dengan inokulasi saja dan kontrol (Tabel 5). Rataan berat kering akar tanaman kedelai yang diberi perlakuan N tanpa inokulasi (450 mg/tanaman) 45% lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa N plus inokulasi (310 mg/tanaman) dan 67% lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (270 mg/tanaman). Hal ini disebabkan karena akar lebih responsif terhadap perlakuan N dibandingkan terhadap perlakuan inokulasi. Pembentukan akar lebih dipacu oleh N yang mudah tersedia (readily available N) yang berasal dari pupuk seperti urea atau amonium sulfat dibandingkan N yang berasal dari hasil penambatan, yang prosesnya memerlukan inisiasi pembentukan akar sebelumnya. Pupuk dasar terutama N diperlukan bagi tanaman leguminosa sebagai starter untuk membentuk perakaran pada saat awal pertumbuhan, sedangkan penambatan N dapat terjadi jika pembentukan awal perakaran telah terjadi.

Tabel 5. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo, inokulasi dan pupuk N terhadap berat kering akar tanaman kedelai dengan media tanam pasir

Perlakuan Taraf pemberian Mo (mg/pot) Rataan

0 17,78 35,57 53,35

---mg/tanaman---

Kontrol 280 230 260 300 270b

Tanpa N plus inokulasi 260 310 350 300 310b

Plus N tanpa inokulasi 440 420 410 510 450a

Rataan 330 320 340 370

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Pemberian Mo tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap rataan berat kering akar tanaman kedelai (Tabel 5), demikian pula dengan interaksi kedua faktor Mo dan perlakuan N dan inokulasi tidak berpengaruh nyata terhadap produksi berat kering akar kedelai.

Total N Daun Tanaman Kedelai

Perlakuan tanpa N dengan inokulasi dan perlakuan N tanpa inokulasi sangat nyata (P<0.01) menghasilkan total N daun kedelai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol (Tabel 6). Namun masing-masing perlakuan N dan inokulasi saja memberikan nilai rataan total N daun kedelai yang tidak berbeda nyata. Rataan total N daun tanaman kedelai pada perlakuan tanpa N plus inokulasi (13,18 mg/tanaman) lebih tinggi 180% dan berbeda sangat nyata dibandingkan dengan kontrol (4,70 mg/tanaman). Tingginya penambahan nilai rataan total N pada daun kedelai yang diberi Nodulin Plus menunjukkan bahwa tanaman kedelai mampu menambat nitrogen dari udara, yang kontribusinya terhadap penyerapan N setara dengan pemberian N yang berasal dari pupuk. Data ini relevan dengan hasil evaluasi bintil akar yang menunjukkan bahwa bintil akar terbentuk jika diberi Nodulin Plus. Peningkatan nilai rataan total N daun kedelai pada perlakuan N tanpa inokulasi lebih dimungkinkan karena suplai N dari pupuk yang ditambahkan.

Tabel 6. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo, inokulasi dan pupuk N terhadap total N daun tanaman kedelai dengan media tanam pasir

Perlakuan Taraf pemberian Mo (mg/pot) Rataan

0 17,78 35,57 53,35

---mg/tanaman---

Kontrol 5,02 4,68 3,63 5,47 4,70b

Tanpa N plus inokulasi 9,62 10,64 17,13 15,32 13,18a Plus N tanpa inokulasi 9,95 12,90 9,99 14,01 11,71a

Rataan 8,20 9,41 10,25 11,60

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Taraf pemberian Mo dan interaksinya dengan perlakuan N dan inokulasi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap total N daun tanaman kedelai (Tabel 6).

Jumlah dan Berat Bintil Akar Tanaman Kedelai

Bintil akar hanya terbentuk pada tanaman kedelai yang diberi inokulan Nodulin Plus. Hasil ini konsisten dengan hasil experimen pertama yang menunjukkan bahwa kedelai sesuai untuk inokulan Nodulin Plus dalam membentuk bintil akar, dan sekaligus membuktikan bahwa kedelai tidak menghasilkan bintil akar kecuali diinokulasi dengan inokulan yang sesuai. Tidak terbentuknya bintil akar tanaman kedelai pada perlakuan tanpa N dan tanpa inokulasi dan plus N tanpa inokulasi menunjukkan bahwa sistem yang digunakan tidak terkontaminasi oleh pecahan strain rhizobia.

17 22 26.33 20 0 5 10 15 20 25 30 0 17,78 35,57 53,35

Taraf Pemberian Mo (mg/pot)

Ju m lah B in til A k a r (bua h/ ta na m a n)

Gambar 5. Pengaruh taraf pemberian Mo terhadap rataan jumlah bintil akar tanaman kedelai yang diinokulasi Nodulin Plus pada media tanam pasir

Analisis statistik untuk mengetahui pengaruh pemberian Mo terhadap jumlah bintil, berat segar dan berat kering bintil akar dilakukan dengan menggunakan Mo sebagai faktor tunggal pada setiap tanaman yang diinokulasi. Hasil sidik ragam pengaruh penambahan unsur hara Mo terhadap peubah yang diamati memperlihatkan tidak terdapat pengaruh yang nyata dari penambahan unsur hara Mo terhadap jumlah bintil akar, berat kering bintil akar dan berat kering bintil akar tanaman kedelai (Tabel Lampiran 4).

Meskipun terlihat adanya kecenderungan penambahan jumlah bintil akar akibat penambahan taraf Mo hingga 35,57 mg/pot pada media tanam, namun besarnya variasi jumlah bintil akar menyebabkan pengaruh Mo tidak nyata secara statistik terhadap jumlah bintil akar (Gambar 5). Fenomena kecenderungan peningkatan jumlah bintil akar akibat penambahan Mo mengindikasikan adanya gejala bahwa pembentukan bintil akar sedikit banyak bergantung pada banyak faktor diantaranya ketersediaan Mo dalam media tanam.

Pemberian Mo tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat segar dan berat kering bintil akar tanaman kedelai (Gambar 6).

58.65 47.13 82.89 50.01 17.13 15.41 22.52 18.31 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 0 17,78 35,57 53,35

Taraf Pemberian Mo (mg/pot)

B er a t Se g a r da n K er ing B int il Ak ar ( m g/ ta n a m a n ) BSB (mg) BKB (mg)

Gambar 6. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo terhadap rataan berat segar dan berat kering bintil akar tanaman kedelai yang diinokulasi Nodulin Plus pada media tanam pasir

Analisis ragam regresi linier sederhana antara berat kering daun (BKD) dengan dengan jumlah bintil akar (JB), berat segar bintil akar (BSB) dan berat kering bintil akar (BKB) tanaman kedelai tercantum dalam Tabel Lampiran 5.

Angka koefisien korelasi antara berat kering daun dengan jumlah, berat segar dan berat kering bintil akar tanaman kedelai menunjukkan bahwa berat kering daun tidak menunjukkan adanya hubungan yang erat dengan jumlah bintil akar (r = 0,351 ns), tetapi nyata memiliki hubungan dengan berat segar bintil akar (r = 0,707**) dan berat kering bintil akar (r = 0,639*). Hal ini menunjukkan bahwa berat bintil akar berperan penting terhadap akumulasi bahan kering pada daun kedelai. Keadaan ini ditunjukkan dengan

pola yang sama antara berat bintil akar dan berat kering daun, yaitu semakin tinggi nilai berat bintil akar semakin tinggi nilai berat kering daun tanaman kedelai. Pendugaan hubungan linier antara berat kering daun dengan berat segar bintil akar menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai berat segar bintil akar, semakin tinggi pula nilai berat kering daun tanaman kedelai (Gambar 7).

y = 7.4031x + 327.41 400 600 800 1000 1200 1400 1600 0 20 40 60 80 100 120 140

Berat Segar Bintil Akar (mg/tanaman)

Be rat K er in g D au n (mg/ tan aman ) Gambar 7. Pendugaan hubungan linier antara berat kering daun dengan berat segar bintil akar tanaman kedelai

Pendugaan hubungan linier antara berat kering daun dengan berat kering bintil akar menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai berat kering bintil akar, semakin tinggi pula nilai berat kering daun tanaman kedelai (Gambar 8). Berat segar dan kering bintil akar merupakan indikator parameter yang tepat untuk diukur dibandingkan jumlah bintil akar.

y = 39.132x + 51.421 400 600 800 1000 1200 1400 1600 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Berat Kering Bintil Akar (mg/tanaman)

Be ra t K er in g D a u n (mg/ tan aman )

Gambar 8. Pendugaan hubungan linier antara berat kering daun dengan berat kering bintil akar tanaman kedelai

Analisis ragam regresi linier sederhana antara total N daun dengan jumlah bintil akar (JB), berat segar bintil akar (BSB) dan berat kering bintil akar (BKB) tanaman kedelai tercantum dalam Tabel Lampiran 6.

Angka koefisien korelasi antara total N daun dengan jumlah, berat segar dan berat kering bintil akar tanaman kedelai menunjukkan bahwa total N daun tanaman kedelai tidak menunjukkan adanya hubungan yang erat dengan jumlah bintil akar (r = 0,350ns) dan berat kering bintil akar (0,556ns), tetapi nyata memiliki hubungan dengan berat segar bintil akar (r = 0,679*).

Peningkatan total N daun yang diikuti peningkatan berat segar bintil akar mengindikasikan bahwa bintil akar yang terbentuk akibat pemberian Nodulin Plus sangat efektif menambat N yang membangun pembentukan jaringan pada daun, yang merupakan tugas utama unsur N pada setiap jaringan aktif. Kondisi ini dibuktikan dengan adanya keeratan hubungan antara nilai total N pada daun dengan berat segar bintil akar yang ditunjukkan dengan nilai korelasi antara keduanya sebesar 67,9% (r = 0,679*). Pendugaan hubungan linier antara total N daun dengan berat segar bintil akar menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai berat segar bintil akar, semakin tinggi pula nilai total N daun tanaman kedelai (Gambar 9).

y = 0.1367x + 5.0219 0 10 20 30 0 20 40 60 80 100 120 140

Berat Segar Bintil Akar (mg/tanaman)

Total N D au n (mg/ tan aman )

Gambar 9. Pendugaan hubungan linier antara total N daun dengan berat segar bintil akar tanaman kedelai

Tanaman Kembang Telang

Hasil sidik ragam pengaruh inokulasi dan penambahan unsur hara Mo terhadap peubah yang diamati menunjukkan bahwa perlakuan inokulasi berpengaruh sangat nyata (P < 0,01) terhadap berat kering daun, dan total N daun, serta berpengaruh nyata (P <0,05) terhadap berat kering akar tanaman kembang telang (Tabel Lampiran 7), sedangkan pemberian unsur hara Mo tidak berpengaruh nyata terhadap peubah berat kering daun dan akar. Tidak terdapat interaksi antara perlakuan inokulasi dengan pemberian unsur hara Mo.

Berat Kering Daun Tanaman Kembang Telang

Pada tanaman kembang telang rataan berat kering daun yang mendapat perlakuan inokulasi (100,6 mg/tanaman) sangat nyata lebih tinggi (P < 0,01) hingga 26% dibandingkan kontrol (79,7 mg/tanaman). Demikian pula halnya dengan tanaman kembang telang yang diberi perlakuan N tanpa inokulasi (111,6 mg/tanaman), nilai rataan berat kering daunnya 40% lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rataan berat kering kontrol (Tabel 7). Perlakuan inokulasi dan tanpa inokulasi dengan penambahan N tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap berat kering daun kembang telang.

Tabel 7. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo, inokulasi dan pupuk N terhadap berat kering daun tanaman kembang telang dengan bahan tanam pasir

Perlakuan Taraf pemberian Mo (mg/pot) Rataan

0 17,78 35,57 53,35

---mg/tanaman---

Kontrol 82,2 76,8 72,2 87,5 79,7b

Tanpa N plus inokulasi 100,8 98,5 107,3 95,6 100,6a Plus N tanpa inokulasi 103,3 109,2 128,7 105,1 111,6a

Rataan 95,4 94,8 102,7 96,1

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Taraf pemberian Mo dan interaksinya dengan perlakuan N dan inokulasi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat kering daun tanaman kembang telang (Tabel 7).

Berat Kering Akar Tanaman Kembang Telang

Rataan nilai berat kering akar tanaman kembang telang pada kontrol tidak berbeda nyata dibandingkan dengan nilai rataan berat kering akar yang diberi perlakuan inokulasi dan N (Tabel 8), tetapi pemberian N menghasilkan nilai rataan berat kering akar lebih tinggi (P < 0,05) dibandingkan dengan hanya perlakuan inokulasi saja. Rataan berat kering akar tanaman kembang telang pada perlakuan tanpa N plus inokulasi (49,7 mg/tanaman) lebih rendah 38% dibandingkan dengan penambahan N tanpa inokulasi (68,7 mg/tanaman). Hal ini mudah dimengerti karena sistem perakaran sangat responsif terhadap perubahan kandungan N dalam media tanam terutama N yang berasal dari pupuk anorganik.

Taraf pemberian Mo dan interaksi dengan perlakuan N dan inokulasi tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat kering akar tanaman kembang telang (Tabel 8).

Tabel 8. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo, inokulasi dan pupuk N terhadap berat kering akar tanaman kembang telang dengan media tanam pasir

Perlakuan Taraf pemberian Mo (mg/pot) Rataan

0 17,78 35,57 53,35

---mg/tanaman---

Kontrol 67,0 39,4 58,8 58,3 55,9ab

Tanpa N plus inokulasi 61,5 42,6 50,2 44,4 49,7b Plus N tanpa inokulasi 70,1 71,1 79,2 54,4 68,7a

Rataan 66,2 51,0 62,8 52,4

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Total N Daun Tanaman Kembang Telang

Rataan total N daun tanaman kembang telang sangat nyata (P < 0,01) dipengaruhi oleh perlakuan penambahan N (Tabel 9). Rataan total N daun tertinggi (21,7 mg/tanaman) terdapat pada perlakuan plus N tanpa inokulasi dan berbeda sangat nyata dibandingkan perlakuan inokulasi dan kontrol. Rataan total N daun pada perlakuan plus N tanpa inokulasi (21,7 mg/tanaman) lebih tinggi 99% dibandingkan dengan perlakuan inokulasi saja (10,9 mg/tanaman) dan 151% lebih tinggi dibandingkan kontrol (8,7 mg/tanaman). Nilai rataan total N daun yang tinggi dan berbeda nyata pada kembang telang akibat pemberian N dibandingkan dengan inokulasi menunjukkan bahwa tanaman ini lebih responsif terhadap pemberian N yang berasal dari pupuk dibandingkan dengan N yang diharapkan dari penambatan oleh bakteri yang diinokulasi. Meskipun data menunjukkan bahwa inokulasi mampu membentuk bintil akar, namun keberadaan bintil akar tersebut tidak menunjukkan adanya kontribusi yang berarti terhadap peubah produksi dan nilai total N daun.

Tidak ada interaksi antara taraf pemberian Mo dengan perlakuan N dan inokulasi terhadap total N daun tanaman kembang telang (Tabel 9).

Tabel 9. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo, inokulasi dan pupuk N terhadap total nitrogen daun tanaman kembang telang dengan media tanam pasir

Perlakuan Taraf pemberian Mo (mg/pot) Rataan

0 17,78 35,57 53,35

---mg/tanaman---

Kontrol 8,6 7,5 7,7 10,9 8,7b

Tanpa N plus inokulasi 12,0 12,1 10,4 9,2 10,9b Plus N tanpa inokulasi 20,6 19,7 24,8 21,7 21,7a

Rataan 13,7 13,1 14,3 13,9

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5%.

Jumlah dan Berat Bintil Akar Tanaman Kembang Telang

Penambahan N dan tanaman kontrol tidak menghasilkan bintil akar pada tanaman kembang telang. Hal ini dapat berarti bahwa sistem yang digunakan tidak terkontaminasi. Analisa statistik untuk mengetahui pengaruh pemberian Mo terhadap jumlah bintil, berat segar dan berat kering bintil akar dilakukan dengan menggunakan Mo sebagai faktor tunggal pada setiap tanaman yang mendapat perlakuan inokulasi. Hasil sidik ragam pengaruh perlakuan inokulasi dan penambahan unsur hara Mo menunjukkan bahwa taraf pemberian Mo berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap jumlah bintil akar dan berat segar bintil akar tanaman kembang telang (Tabel Lampiran 8), tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering bintil akar.

1 2.33 2.67 3 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 0 17,78 35,57 53,35

Taraf Pemberian Mo (mg/pot)

Jum lah B in ti l A k a r (buah/ ta nam a n)

Gambar 10. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo terhadap rataan jumlah bintil akar tanaman kembang telang dengan media tanam pasir

Pada tanaman kembang telang taraf pemberian Mo menunjukkan pengaruh yang nyata (P < 0,05) terhadap jumlah bintil akar tanaman kembang telang. Rataan jumlah bintil akar tanaman yang diberi Mo lebih tinggi dan berbeda nyata (P < 0,05) dibandingkan dengan tanpa diberi Mo (Gambar 10). Rataan jumlah bintil akar taraf pemberian Mo 17,78 - 53,35 mg/pot nyata menghasilkan jumlah bintil akar 62-72% lebih tinggi dibandingkan dengan taraf tanpa diberi Mo. Keadaan ini menunjukkan bahwa keberadaan Mo pada media tanam bagi kembang telang sangat penting dalam membentuk bintil akar, meskipun disadari bahwa Mo bukan satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan bintil akar. Ketersediaan Mo berhubungan erat dengan perkembangan bintil akar (Anderson, 1956 dalam Kaiser et al. 2005). Penambahan Mo melalui tanaman akan disalurkan ke membran sel bintil akar untuk membentuk enzim nitrogenase, namun hingga saat ini belum ada informasi mengenai mekanisme yang mengontrol transportasi Mo ke bintil akar (Kaiser et al. 2005).

0.36 0.95 0.59 0.42 0.13 0.31 0.2 0.15 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0 17,78 35,57 53,35

Taraf Pe mbe rian Mo (mg/pot)

B er a t Se g a r da n Ke ri ng B int il A k ar ( m g/t a n a m a n ) BSB BKB

Gambar 11. Pengaruh taraf pemberian unsur hara Mo terhadap berat segar dan berat kering bintil akar tanaman kembang telang dengan media tanam pasir

Terdapat pengaruh yang nyata taraf pemberian Mo terhadap berat segar bintil akar tanaman kembang telang. Taraf pemberian Mo berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap berat segar bintil akar tetapi tidak untuk berat kering bintil akar tanaman kembang telang (Gambar 11). Penambahan Mo pada taraf 17,78 - 53,35 mg/pot nyata meningkatkan berat segar bintil akar hingga 62% bandingkan dengan tanpa penambahan Mo. Berat segar bintil akar tidak menunjukkan respon yang berbeda terhadap taraf Mo 17,78, 35,57 dan 53,35 mg/pot, meskipun ada kecenderungan bahwa pemberian taraf 24 mg/l menunjukkan rataan berat segar yang lebih tinggi, dan cenderung mengalami penurunan jika Mo ditambah menjadi 35,57 dan 53,35 mg/pot. Berbeda dengan berat segar bintil akar, berat kering bintil akar tidak dipengaruhi oleh perlakuan Mo (Gambar 11). Berdasarkan data jumlah dan berat kering bintil akar, tanaman kembang telang maka pemberian unsur hara Mo yang terbaik adalah 17,78 mg/pot.

Berdasarkan hasil analisa koefisien korelasi antara berat kering daun dengan jumlah bintil akar (0,324 ns), berat segar bintil akar (0,348 ns) dan berat kering bintil akar (0,295 ns) menunjukkan bahwa berat kering daun tidak memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan bintil akar. Analisis ragam regresi linier sederhana antara berat kering daun (BKD) dengan jumlah bintil akar (JB), berat segar bintil akar (BSB) dan berat kering bintil akar (BKB) tanaman kembang telang terdapat pada Tabel Lampiran 9.

Berdasarkan hasil analisa koefisien korelasi antara total N daun dengan jumlah bintil akar (0,025ns), berat segar bintil akar (0,555ns) dan berat kering bintil akar (0,576 *) menunjukkan bahwa total N daun tidak memiliki hubungan yang erat dengan keberadaan jumlah bintil akar dan berat segar bintil akar, tetapi berhubungan erat dan nyata dengan berat kering bintil akar tanaman kembang telang. Analisis ragam regresi linier sederhana antara total N daun dengan jumlah bintil akar (JB), berat segar bintil akar (BSB) dan berat kering bintil akar (BKB) tanaman kembang telang terdapat pada Tabel Lampiran 10. y = 1.442x + 0.8074 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

Berat Kering Bintil Akar (mg/tanaman)

Total N D au n (mg/ tan aman )

Gambar 12. Pendugaan hubungan linier antara total N daun dengan berat kering bintil akar tanaman kembang telang

Total N daun tanaman kembang telang memiliki hubungan positif yang nyata dengan berat kering bintil akar. Kondisi ini menunjukkan bahwa kemungkinan terdapat kontribusi yang positif dari bintil akar terhadap total N pada daun, semakin tinggi berat kering bintil akar, semakin tinggi pula jumlah N yang dapat diserap oleh daun. Pendugaan hubungan linier antara total N daun dengan berat kering bintil akar menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai berat segar bintil akar, semakin tingi pula nilai total N daun tanaman kembang telang (Gambar 12).

Pembahasan

Terdapat perbedaan efektivitas tanaman kedelai dan kembang telang yang diinokulasi dengan inokulan Nodulin Plus terhadap berat kering daun. Berat kering daun tanaman kedelai yang diinokulasi dengan inokulan Nodulin Plus atau diberi pupuk N sangat nyata lebih tinggi dibandingkan dengan berat kering tanaman yang tidak mendapatkan perlakuan N atau tidak diinokulasi. Hal ini menunjukkan bahwa nitrogen yang berperan sebagai unsur penting dalam pembentukan jaringan daun cukup tersedia baik berasal dari pupuk maupun penambatan N2 atmosfir. Fenomena ini menunjukkan

adanya peranan penambatan N yang sangat berarti bagi pembentukan jaringan daun, yang sama pentingnya dengan peranan N yang berasal dari pupuk pada tanaman kedelai.

Berbeda halnya dengan tanaman kembang telang, walaupun berat kering daun tanaman kembang telang yang diinokulasi dengan inokulan Nodulin Plus lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mendapatkan perlakuan N atau tidak diinokulasi, tetapi tidak berbeda nyata. Rataan berat kering daun tanaman kedelai pada perlakuan inokulasi (770 mg/tanaman) lebih tinggi 75% dibandingkan dengan kontrol (440 mg/tanaman), sedangkan pada tanaman kembang telang rataan berat kering daun pada perlakuan inokulasi (100,6 mg/tanaman) lebih tinggi 26% dibandingkan kontrol (79,7 mg/tanaman). Kenyataan ini ditunjukkan pula oleh adanya hubungan yang erat antara berat segar dan berat kering bintil akar dengan berat kering daun tanaman kedelai, sedangkan pada tanaman kembang telang tidak. Keeratan hubungan antara berat kering daun tanaman kedelai dengan berat segar bintil akar ditunjukkan dengan nilai korelasi antara keduannya sebesar 70,7% dan dengan berat kering bintil akar sebesar 63,9%.

Pengaruh pemberian N melalui pupuk pada berat kering akar baik bagi kedelai maupun kembang telang menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan tanaman yang hanya diberi inokulan. Berat kering akar tanaman kedelai lebih rendah dan berbeda sangat nyata pada perlakuan inokulasi dibandingkan dengan penambahan pupuk N, sedangkan pada tanaman kembang telang berbeda nyata. Hal ini dapat dipahami karena kemungkinan bagi kedua tanaman yang hanya mendapatkan inokulasi, ketersediaan N memerlukan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan tanaman yang diberi pupuk N, sehingga diduga terjadi penundaan pembentukan jaringan

akar. Tanaman yang diberi pupuk N anorganik yang mudah tersedia merespon ketersediaan N tersebut dengan membangun sistem perakaran lebih cepat dibandingkan dengan N yang berasal dari penambatan, karena untuk terjadinya penambatan N diperlukan sistem perakaran yang baik, yang dapat terbentuk jika cukup ion NH4+ dan

NO3 pada media tanam.

Selain berat kering daun, serapan N daun tanaman kedelai dan kembang telang dengan media tanam pasir, pada perlakuan tanpa N plus inokulasi lebih tinggi dan berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan tanpa N tanpa inokulasi. Pada media tanam pasir kondisi media tanam adalah steril, tidak terdapat rhizobia sebelumnya, tidak ada tambahan N dari pupuk, maka selisih N daun antara perlakuan tanpa N tanpa inokulasi dengan perlakuan tanpa N plus inokulasi dapat disamakan berasal dari penambatan.

Terdapat perbedaan efektivitas penambatan N oleh tanaman kedelai dan kembang telang. Hasil penelitian menunjukkan ada kecenderungan bahwa serapan N daun pada tanaman kedelai relatif lebih tinggi dibandingkan dengan serapan N daun pada tanaman kembang telang. Rataan serapan nitrogen daun tanaman kedelai pada perlakuan tanpa N plus inokulasi sangat nyata lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol, sedangkan pada tanaman kembang telang serapan N daun antara perlakuan tanpa N plus inokulasi tidak

Dokumen terkait