• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.6 Regulator

2.6.6 Cara Kerja Kapasitor

Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

Gambar 2.9 Kapasitor

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).

Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik. Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih banyak lagi penerapan lainnya.

Universitas Sumatera Utara

BAB III

PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM

3.1 Perancangan Blok Diagram Sistem

Perancangan merupakan suatu tahap yang sangat penting didalam penyelesaian pembuatan suatu alat ukur. Pada perancangan dan pembuatan alat ini akan ditempuh beberapa langkah yang termasuk kedalam langkah perancangan antara lain pemilihan komponen yang sesuai dengan kebutuhan serta pembuatan alat. Dalam perancangan ini dibutuhkan beberapa petunjuk yang menunjang pembuatan alat seperti buku buku teori, data sheet atau buku lainnya dimana buku petunjuk tersebut memuat teori-teori perancangan maupun spesifikasi komponen yang akan digunakan dalam pembuatan alat, melakukan percobaan serta pengujian alat.

Diagram merupakan pernyataan hubungan yang berurutan dari suatu atau lebih komponen yang memiliki kesatuan kerja tersendiri, dan setiap blok komponen mempengaruhi komponen yang lainnya. Diagram blok merupakan salah satu cara yang paling sederhana untuk menjelaskan cara kerja dari suatu sistem. Dengan diagram blok kita dapat menganalisa cara kerja rangkaian dan merancang hardware yang akan dibuat secara umum. Adapun diagram blokdari system yang dirancang,seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

3.2 Fungsi Tiap Blok

1. Blok PSA 5 V : sebagai sumber tegangan DC pada rangkaian 2. Blok Elektrolisi Air : Sebagai sumber menghasiilkan gas hidrogen

Universitas Sumatera Utara

27

hasil elektrolisis

3. Blok Gas MQ : sebagain sensor megukur kandungan gas hidrogen yang dihasilkan

4. Blok ATMega328P : sebagai pengolah data dari sensor, memberi ouput dan pembacaan hasil dari sensor, mengkalibrasi pembacaan sensor 5. Blok LCD : sebagai pembacaan besara tegangan dari

mikrokontroller

3.3 Perancangan Rangkaian Sensor MQ-6

Alat ini dirancang dengan menggunakan suatu sensor gas untuk mendeteksi konsentrasi gas yang ada di udara. Perubahan daya konduksi pada sensor akan mengakibatkan perubahan hambatan output sensor. Oleh karena itu digunakan Modul Sensor Gas. Modul Sensor Gas merupakan sebuah modul sensor cerdas yang mampu memonitor perubahan konsentrasi gas LPG, iso butana, propane, CO(Carbon Monoksida), CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), Alkohol, atau kualitas udara tergantung dari sensor yang digunakan.

Modul ini kompatibel dengan sensor gas 3 (alkohol), 4 (metana), MQ-6 (LPG, iso-butana, dan propana), MQ-7 (CO), MQ-135 (kualitas udara), dan MG-811 (CO2). Pada modul sensor gas diatas terdapat 2 buah LED indikator yaitu LED indikator merah dan LED indikator hijau. Pada saat power-up, LED merah akan berkedip sesuai dengan alamat I2C modul. Jika alamat I2C adalah 0xE0 maka LED indikator akan berkedip 1 kali. Jika alamat I2C adalah 0xE2 maka LED indikator akan berkedip 2 kali. Jika alamat I2C adalah 0xE4 maka LED indikator akan berkedip 3 kali dan demikian seterusnya sampai alamat I2C 0xEE maka LED indikator akan berkedip 8 kali. Pada saat power-up, LED hijau akan berkedip dengan cepat sampai kondisi pemanasan sensor dan hasil pembacaan sensor sudah stabil.

Berikut pada gambar 3.3 terdapat rangkaian modul DT-Sense LPG Sensor.

Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply. Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi –

Universitas Sumatera Utara

Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan icroproc dua buah sinyal, jika +Vin dan –Vin masing-masing menyatakan icroproc sinyal input tak membalik dan input membalik, Vo dan Vsat masingmasing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator.

Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator Op-Amp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan (-) lebih besar dari tegangan masukan (+) maka keluaran Op-Amp akan menjadi sama v Supply. Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Untuk Op-Amp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Op-Amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banbyak di pasaran.

3.4 Rangkaian Power Supplay Adaptor (PSA)

Ketika switch(s1) ditutup (On), arus dari sumber DC 12Volt akan mengalir menuju diode yang berfungsi sebagai pengaman polaritas. Kondensator C5 yang berfungsi sebagai filter dapat dihilangkan jika tegangan input merupakan tegangan DC stabil misalnya dari sumber baterai (Accu/Aki).

Pada power supply ini menggunakan IC LM7805. IC LM7805 merupakan salah satu tipe regulator tetap. Regulator tegangan tipe ini merupakan salah satu regulator tegangan tetap dengan tiga terminal, yaitu terminal Vin, Gnd, Vout.

Gambar 3.2 Rangkaian PSA

Universitas Sumatera Utara

29

Setelah melalui IC 7805, tegangan akan diturunkan menjadi 5 Volt stabil. Fungsi C6 adalah sebagai filter terakhir yang berfungsi mengurangi noice(ripple tegangan) sedangkan LED yang dipasang dengan resistor berfungsi sebagai indicator. Pada umumnya power supply selalu dilengkapi dengan regulator tegangan. Tujuan pemasangan regulator tegangan pada power supply adalah untuk menstabilkan tegangan keluaran apabila terjadi perubahan tegangan masukan pada power supply.

Fungsi lain dari regulator tegangan adalah untuk perlindungan dari terjadinya hubung singkat pada beban. IC LM7805 mampu mengeluarkan tegangan +5V dengan memberikan kapasitor pada masing-masing kakinya. Rangkaian penyearah gelombang penuh kemudian dilanjutkan dengan filter kapasitor C yang dipasang setelah diode bridge. Dengan filter ini bentuk gelombang tegangan keluarnya bisa menjadi rata atau terjadinya pengosongan dan pengisian terhadap kapasitor yang disebut tegangan rippel.

Rangkaian regulator ini dapat dipakai untuk menurunkan tegangan 12 volt pada sebuah perangkat elektronika atau pada sebuah kendaraan menjadi stabil.Power supply ini juga menggunakan IC LM 7805 yang berfungsi sebagai regulator. Regulator tegangan dengan menggunakan komponen utama IC (integrated circuit) mempunyai keuntungan karena lebih kompak (praktis) dan umumnya menghasilkan penyetabilan tegangan yang lebih baik. Fungsi-fungsi seperti pengontrol, sampling, komparator, referensi, dan proteksi yang tadinya dikerjakan oleh komponen diskrit, sekarang semuanya dirangkai dan dikemas dalam IC. Regulator yang menggunakan IC LM 7805 selalu menghasilkan keluaran yang bernilai positif.

3.5 Mikrokontroller ATMega8535

Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535 dapat dilihat pada gambar di bawah ini :1

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.3 Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATMEGA 8535 Dari gambar 3.3 Rangkaian tersebut berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh sistem yang ada. Komponen utama dari rangkaian ini adalah IC Mikrokontroler ATMega8535. Semua program diisikan pada memori dari IC ini sehingga rangkaian dapat berjalan sesuai dengan yang dikehendaki.

Untuk men-download file heksadesimal kemikrokontroler, Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd dari kaki mikrokontroler dihubungkan ke USB via programmer.

Kaki Mosi, Miso, Sck, Reset, Vcc dan Gnd pada mikrokontroler terletak pada kaki 17, 18, 19, 20 dan 1. Apabila terjadi keterbalikan pemasangan jalur ke ISP Programmer, maka pemrograman mikrokontroler tidak dapat dilakukan karena mikrokontroler tidak akan bias merespon.

3.6. LCD16x 2 sebagai penampil karakter

Pada alat ini, display yang digunakan adalah LCD (Liquid Crystal Display) 20 x 4. Untuk blok ini tidak ada komponen tambahan karena mikrokontroler dapat memberi data langsung ke LCD, pada LCD Hitachi - M1632 sudah terdapat driver untuk mengubah data ASCII output mikrokontroler menjadi tampilan karakter.

Pemasangan potensio sebesar 5 KΩ untuk mengatur kontras karakter yang tampil.

Gambar 3.4 berikut merupakan gambar rangkaian LCD yang dihubungkan ke mikrokontroler. Merupakan output yang berfungsi untuk menampilkan nilai pembacaan pada sensor.

Universitas Sumatera Utara

31

Gambar 3.4 Sistem kerja rangkaian LCD

Dari gambar 3.4 rangkaian ini terhubung ke PC.0... PC.5, yang merupakan pin I/O dua arah dan SPI mempunyai fungsi khusus sebagai pengiriman data secara serial. Sehingga nilai yang akan tampil pada LCD display akan dapat dikendalikan oleh Mikrokontroller ATMega328

Modul LCD terdiri dari sejumlah memory yang digunakan untuk display.

Semua teks yang kita tuliskan ke modul LCD akan disimpan didalam memory ini, dan modul LCD secara berturutan membaca memory ini untuk menampilkan teks ke modul LCD itu sendiri.

3.7 Rangkaian Driver Relay Kipas DC

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang digerakkan oleh arus listrik. Relay merupakan tuas saklar dengan litan kawat pada batang besi didekatnya. Ketika tuas besi dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi pada tuas besi sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, sehingga tuas besi akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka. Berdasarkan prinsip kerja inilah, maka relay digunakan sebagai saklar otomatis untuk rangkaian driver solenoid valve dan kipas DC.

Pada rangaian ini digunakan sebuah resistor 4k7Ω berfungsi sebagai tahanan arus yang masuk ke relau, dioda IN4001 yang berfungsi untuk memisahkan tegangan 12 volt yang masuk ke transistor dengan sinyal yang masuk dari mikrokontroler agar tidak saling mengganggu, sebuah transistor yang berfungsi sebagai saklar agar tegangan 12 volt mendapat ground sehingga coil pada relay mendapat arus dan akhirnya menjadi terhubung atau relay dalam keadaan tertutup.

Universitas Sumatera Utara

Ketika input dari pin 22 yaitu Port C0 pada IC ATMega8535, yang memberikan logika low (0) apabila tidak ada kode yang dikirimkan . Sehingga kontak CO (Change Over) pada relay berada pada posisi NO (Normally Open) yang kemudian kipas DC tidak bekerja atau dengan kata lain sistem pengamanan kipas DC tidak dalam keadaan aktif.

3.8 Rangkaian Buzzer

Pada alat ini buzzer juga difungsikan sebagai output, dimana ketika buzzer mendapatkan input dari pin 21 yaitu Port D7 pada IC ATMega 8535, yang memberikan logika high (1) apabila kode yang dikirimkan melalui ponsel diterjemahkan oleh mikrokontroler sebagai kode yang tepat dan berasal dari nomor ponsel yang tepat sesuai dengan kode ASCII yang telah diprogramkandalam mikrokontroler ATMega 8535 sebgai kode yang tepat, maka buzzer akan berbunyi memberikan peringatan suara, dengan kata lain sistem pengamanan melalui suara peringatan sedang dalam keadaan aktif. Adapun rangkaian buzzer dapat dilihat pada gambar 3.5

Gambar 3.5 Rangkaian Buzzer

Universitas Sumatera Utara

33

3.7. FLOWCART Sistem

Start

Hidupkan Power (Set ON)

Inisialisasi Sistem

Sistem Bekerja

Baca Sensor MQ-6

Terbaca

ATMEGA 8535

BACA MQ-6 Tampilkan KE LCD

Ya

No

YA

No

Gas LPG > Ambang batas

Relay ON

Blower ON

Relay OFF

Blower OFF ya

tidak

END

Universitas Sumatera Utara

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Mikrokontroler Atmega 8535

Pengujian pada rangkaian mikrokontroler ATMega 8535 ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian power supply sebagai sumber tegangan. Kaki 10 dan 30 dihubungkan dengan sumber tegangan 5 volt, sedangkan kaki 11 dan 31 dihubungkan dengan ground. Kemudian tegangan pada kaki 10 diukur dengan menggunakan Voltmeter. Dari hasil pengujian didapatkan tegangan pada kaki 10 sebesar 4,93 volt. Langkah selanjutnya adalah memberikan program sederhana pada mikrokontroler ATMega 8535 untuk menguji port yang terdapat pada AtMega8535, program yang diberikan adalah sebagai berikut:

#include <mega8535.h>

Pengujian port ini dilakukan untuk mengetahui apakah seluruh pin yang ada pada mikrokontroller ATMega 8535 bekerja ataupun berfungsi dengan baik.

Universitas Sumatera Utara

35

Tabel 4.1 Pengujian Port ATMega 8535 Port Mega 8535 Vout (V)

PortA 4.93

PortB 4.93

PortC 4.93

PortD 4.93

Gambar 4.1 Pengujian PORT

4.2. Pengujian Power Supply

Power supply berfungsi untuk menyuplai tegangan ke alat tersebut. Tegangan yang dibutuhkan alat adalah 5 volt. Pengujian power supply dilakukan untuk mengetahui apakah tegangan yang masuk ke alat tersebut bernilai 5 volt.

Tabel 4.2 Pengujian Vin danVout Vin (V) Vout (V)

12,92 4.91

4.3 Pengujian LCD

LCD dihubungkan langsung ke Port B dari mikrokontroler yang berfungsi mengirimkan data hasil pengolahan untuk ditampilkan dalam bentuk alfabet dan numerik pada LCD. Display karakter pada LCD diatur oleh pin EN, RS dan RW.

Universitas Sumatera Utara

Jalur EN dinamakan Enable. Jalur ini digunakan untuk memberitahu LCD bahwa anda sedang mengirimkan sebuah data. Untuk mengirimkan data ke LCD, maka melalui program EN harus dibuat logika low „0‟ dan set high „1‟ pada dua jalur kontrol yang lain RS dan RW. Jalur RW adalah jalur kontrol Read/Write. Ketika RW berlogika low „0‟, maka informasi pada bus data akan dituliskan pada layar LCD.

Ketika RW berlogika high „1‟, maka program akan melakukan pembacaan memori dari LCD. Sedangkan pada aplikasi umum pin RW selalu diberi logika low „0‟.

Berdasarkan keterangan di atas maka kita sudah dapat membuat progam untuk menampilkan karaker pada display LCD. Adapun program yang diisikan ke mikrokontroller untuk menampilkan karakter pada display LCD adalah sebagai berikut:

lcd_init(16);

lcd_gotoxy(0,0);

lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("D3 Metro17 ");

delay_ms(1000);

lcd_clear();

Hasil percobaan dalam pengujian LCD

Universitas Sumatera Utara

37

4.3 Pengujian Sensor MQ-6

Sensor Gas LPG MQ-6 ini sangat cocok untuk mendeteksi kadar gas LPG yang ada di udara dan cocok digunakan untuk aplikasi pendeteksian serta penanggulangan kebocoran gas pada lingkungan rumah tangga maupun industri dengan jangkauan pendeteksianya mulai dari 200 sampai 10.000 ppm (part per million). Untuk mengetahui adanya gas LPG yang bocor dilakukan pengujian pada alat yang sudah dirancang dengan cara membuka keran selang gas kemudian DT-Sense LPG Sensor mendeteksi adanya konsentrasi gas dan mengirim data ke mikrokontroler dalam satuan tegangan kemudian ditampilkan pada LCD dalam satuan ppm.

Untuk menggunakan sensor Gas LPG MQ-6 secara spesifik maka dibutuhkan pemanasan. Pemanasan ini dilakukan agar sensor mendapatkan nilai stabil sebelum digunakan. Sebelum diuji sensor dipastikan terhubung dengan sistem minimum agar dapat dilihat pada LCD perubahan konsentrasinya.

Pada pengujian pemanasan sensor ini, data diambil dari mulai sistem hidup selama 300 sekon dengan interval 10 sekon. Dari data tersebut dibutuhkan waktu

±90 sekon agar sensor stabil membaca konsentrasi gas yang ada disekitarnya.

4.4 Pengujian Rangkaian Driver Relay Kipas DC

Dalam rangkaian driver relay kipas DC ini digunakan sebuah resistor 4k7 ohm yang berfungsi sebagai tahanan arus yang masuk ke relay, sebuah dioda IN4001 yang berfungsi untuk memisahkan tegangan 12 volt yang masuk ke transistor dengan sinyal yang masuk dari mikrokontroler agar tidak saling mengganggu, sebuah transistor yang berfungsi sebagai saklar supaya tegangan 12 volt mendapat ground sehingga koil pada relay mendapat arus dan akhirnya menjadi terhubung atau relay dalam keadaan tertutup.

Pengujian rangkaian driver relay kipas DC berfungsi untuk mengetahui apakah driver dan Kipas DC sudah berfungsi dengan baik atau tidak pada pengamanan dan pengontrolan kebocoran gas LPG, pengujian ini dilakukan dengan cara memberikan suplai tegangan +5 volt melalui resistor 4k7 ohm menuju transistor C945 yang berfungsi sebagai saklar untuk mengaktifkan relay.Bila relay bekerja (kontak relay tertutup) saat resistor diberi tegangan sebesar 5 volt dan sebaliknya jika relay tidak bekerja (kontak relay terbuka) saat resistor tidak diberi tegangan sama sekali maka

Universitas Sumatera Utara

rangkaian relay berfungsi dengan baik. Secara teori ketika tegangan sebesar 5 volt masuk melalui resistor dan menuju transistor maka akan terjadi bias maju pada transistor sehingga kaki colector dan emitter pada transistor akan terhubung. Ketika tegangan 12 volt diberikan ke relay maka kontak relay akan tertutup (terhubung) dan akan mengaktifkan kipas DC sebagai output dari rangkaian.

4.5 Pengujian Rangkaian Buzzer

Pengujian pada rangkaian ini berfungsi untuk mengetahui apakah buzzer sebagai alarm peringatan terjadinya kebocoran gas sudah aktif atau tidak. Pengujian pada buzzer dilakukan dengan cara memasukkan program ke mikrokontroler melalui downloader. Berikut listing program untuk buzzer.

#include <mega8535a.h>

#include <delay.h>

void main(void) {

PORTD7=1;

delay_ms=1000;

PORTD7=0;

delay_ms=1000;

}

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dan kelemahan dari sistem yang telah dibuat. Setelah melakukan perencanaan dan perancangan hingga pengujian sistem secara keseluruhan maka dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perencanaan dan pembuatan sistem kemudian dilakukan pengujian dan analisanya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan tentang sistem kerja alat ini, yaitu sebagai berikut:

1. Rangkaian ini bekerja sesuai dengan rancangan yang dibuat.

Mikrokonktroler Atmega 8535 sebagai pengendali utama, cukup efisien karena membutuhkan perangkat kerasyang sedikit serta kebutuhan sumber catu daya yang kecil..

2. Sensor akan mengalami penurunan pada saat awal,hal ini karena sensor MQ6 perlu diberikan tegangan heater (pemanas) beberapa menit

3. Setelah dilakukan pengujian dan pengoperasian, alat ini mampu memberi peringatan dan mampu mengontrol ketika terjadi kebocoran LPG dengan pendeteksian menggunakan LPG Sensor MQ-6. Setelah dilakukan pengujian, maka waktu yang dibutuhkan untuk penormalisasian lemari tabung LPG

5.2 Saran

1. Sebaiknya jika alat ini ingin di kembangkan lebih lanjut lagi menggunakan komputer yang memiliki prosesor tinggi agar pengujiaan alat lebih detail.

2. Alat ini belum memiliki hasil yang di katakan sempurna karena memiliki banyak kendala dan sebaiknya jika ingin di kembangkan lagi lebih dapat teliti pada pemakaian sensor dll.

3. Diperlukannya rangkaian pengoptimal yang baik agar didapat data yang bagus.

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA

1. Sutrisno. 1986. “ELEKTRONIKA 1 Teori dan Penerapannya”. Bandung : Penerbit ITB

2. Zemansky, Sears. 1962. ”FISIKA Untuk UNIVERSITAS – Listrik dan Magnet” Bandung : Penerbit Bina Cipta

3. http://elektronika-dasar.web.id/lcd-liquid-cristal-display-dot-matrix-2x16-m1632/

4. http://eprints.polsri.ac.id/2126/3/BAB%20II.pdf

5. https://teknikelektronika.com/pengertian-op-amp-operational-amplifier/

6. https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/

7. https://www.geraicerdas.com/Blog/panduan-memilih-sensor-gas.html

Universitas Sumatera Utara

36

LAMPIRAN A

Pada lampiran ini terdapat program, yaitu program yang ada di dalam mikrokontroller dengan menggunakan bahasa C sebagai pembaca data dari sensor yang di gunakan pada PC sebagai output data terakhir selanjutnya dapat di perhatikan program sebagai berikut :

Program Bahasa C ( Mikrokontroller ) /*******************************************************

Universitas Sumatera Utara

38

Universitas Sumatera Utara

Dokumen terkait