• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kerja Operasional Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif Mengingat

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 40-46)

diakses tanggal 3 Januari 2013 Jam 10:00

45 K. Ruang lingkup mata pelajaran Akidah akhlak

1. Pengertian Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

Mata pelajaran Aqidah akhlak terdiri dari dua unsur penting yaitu Aqidah akhlak. Sebelum membahas pengertian mata pelajaran Aqidah akhlak berikut akan dijelaskan mengenai pengertian Aqidah dan akhlak terlebih dahulu.

Secara etimologi Aqidah berasal dari kata al ‘aqdu yang berarti ikatan, at tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al ihkamu yang artinya mengokohkan (menetapkan), dan ar rabhthu biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat. Sedangkan menurut istilah (terminologi) yang umum, aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya.122

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu isim mashdar (bentuk infinitif) dari kata akhlaqa, yukhliqu, ikhlaqan, sesuai dengan timbangan (wazan) tsulasi majid af’ala, yuf’ilu if’alan yang berarti al sajiyah (perangai), ath thabi’ah (kelakuan, tabiat, watak dasar), al ‘adat (kebiasaan, kelaziman), al maru’ah (peradaban yang baik), dan al din (agama). Kata akhlak atau khuluq secara kebahasaan berarti budi pekerti, adat kebiasaan, perangai, muru’ah, atau segala sesuatu yang sudah menjadi tabiat.123 Secara terminologi akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul secara spontan bilaman diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.124 Dalam Al Qur’an terdapat kata khuluqun dalam Q.S Al Qalam 68:4

122 Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah, (Bogor:

Pustaka Imam Asy Syafi’i, 2006) hlm. 27.

123 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009) hlm. 2

124 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, (Yogyakarta: LPPI, Pustaka Pelajar Offset, 2007) hlm. 2

46

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (Q.S Al Qalam 68:4)125

Ayat tersebut mengungkapkan bahwa sikap Nabi berada diatas tingkat budi pekerti yang luhur, bukan sekedar berbudi pekerti luhur. Memang, Allah menegur Nabi saw jika bersikap yang hanya baik dan telah biasa dilakukan oleh orang-orang yang dinilai sebagai berakhlak mulia. Salah satu bukti dari sekian banyak bukti tentang keagungan akhlak Nabi Muhammad saw menurut Sayyid Quthub dalam Tafsir Al Misbah karya Quraish Shihab adalah kemampuan beliau menerima pujian ini dari sumber Yang Maha Agung itu dalam keadaan mantap tidak luluh dibawah tekanan pujian yang demikian besar itu, tidak pula guncang kepribadian beliau, yakni tidak menjadikan beliau angkuh. Beliau menerima pujian itu dengan penuh ketenangan dan penuh keseimbangan.126

Q.S Al Qalam 68:4 tersebut menggambarkan betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad saw. Hal ini mengisyaratkan bahwa hendaklah umatnya mengikuti langkah beliau yaitu berbudi pekerti yang luhur dan menjauhi akhlak yang tercela.

Dasar akhlak juga dijelaskan dalam Hadits Nabi SAW yang di riwayatkan oleh Al-Baihaqi adalah :

ُ : و ﷲ ﷲ ل ر ل و : ن ا ل

Kaitannya dengan menjauhi akhlak tercela, Syaikh Ibrahim bin Ismail dalam kitabnya Ta’lim al Muta’allim berkata:

125 Departemen Agama RI, Al Qur’an Tajwid dan Terjemahannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hlm. 564

126 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2009) hlm. 244

127Abi Bakar Ahmad bin Al-Husain Al-baihaqi, Al-Adab, (Darul Kutab, Biarut Lebanon, tth), hlm. 136.

47

ِقَﻼْﺧَْﻻا ِﻦَﻋ َزَِﱰَْﳛ ْنَا ِﻢْﻠِﻌْﻟا ِﺐِﻟﺎَﻄِﻟ ْﻲِﻐَﺒْﻨَـﻳَو ِﺔَﻤْﻴِﻣﺬﻟا

ﺎَﻬـﻧِﺈَﻓ

.(ﻢّﻠﻌﺘﳌا ﻢﻴﻠﻌﺗ حﺮﺷ) ٌﺔﻳِﻮَﻨْﻌَﻣ ٌبَﻼِﻛ

128

Alangkah lebih baiknya bagi seseorang yang sedang mencari ilmu untuk menjaga diri dari akhlak yang buruk, karena akhlak buruk itu seperti anjing secara ma’nawiyahnya. Perumpamaan anjing yang disepadankan dengan akhlak yang buruk dari segi ma’nawiyahnya karena sama-sama menyakiti. Sifat anjing itu menyakiti kawan yang menemaninya, sama halnya dengan seseorang yang berakhlak buruk, dia akan menyakiti kawan yang menemaninya129 mungkin dari segi ucapan ataupun perbuatan yang dilakukannya.

Berdasarkan pengertian Aqidah dan akhlak diatas dapat diketahui bahwa pengertian pendidikan Aqidah akhlak adalah pendidikan yang didalamnya mengkaji aqidah dan akhlak antara keimanan yaitu iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang meyakininya dan akhlak yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa manusia.

2. Tinjauan Akidah Akhlak

Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah adalah salah satu mata pelajaran PAI yang merupakan peningkatan dari akidah dan akhlak yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar.130 Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari tentang rukun iman mulai dari iman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, sampai iman kepada Qada dan Qadar yang dibuktikan dengan dalil-dalil naqli dan aqli, serta pemahaman dan penghayatan terhadap al-asma’ al-husna dengan menunjukkan

128 Syaikh Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta’lim al Muta’allim, (ttp: Daar Ihya al Kitab al Arabiyyah, t.t.) hlm. 20

129 Syaikh Ibrahim bin Ismail, Syarah Ta’lim al Muta’allim, (ttp: Daar Ihya al Kitab al Arabiyyah, t.t.) hlm. 20

130 Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 50.

48 ciri/tanda-tanda perilaku seseorang dalam realitas kehidupan individu dan sosial serta pengamalan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

Secara substansial mata pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bermasyarakat dan berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dari era globalisasi dan krisis multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.

3. Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Mata pelajaran Akidah-Akhlak bertujuan untuk:

a. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

b. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. 131

4. Ruang Lingkup Mata pelajaran Akidah Akhlak

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah meliputi:

a. Aspek akidah terdiri atas dasar dan tujuan akidah Islam, sifat-sifat Allah, al-asma' al-husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah, Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar.

131 Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 50.

49 b. Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta’at, khauf, taubat, tawakkal, ikhtiyaar, shabar, syukur, qanaa’ah, tawaadu', husnuzh-zhan, tasaamuh dan ta’aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan pergaulan remaja.

c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah, putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, giibah, fitnah, dan namiimah. 132

Adapun materi akidah akhlak kelas VIII semester I meliputi:

a. Iman kepada kitab-kitab Allah b. Akhlak terpuji kepada diri sendiri c. Akhlak tercela kepada diri sendiri.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar telah ditentukan Kementerian Agama dalam Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008 Bab VII Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab Madrasah Tsanawiyah.

Secara garis besar standar kompetensi dan kompetensi dasar lulusan mata pelajaran Akidah Akhlak Kelas VIII semester I adalah sebagai berikut:133

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Akidah

1. Meningkatkan

keimanan kepada kitab-kitab Allah SWT

1.1.Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah SWT

1.2.Menunjukkan bukti/dalil kebenaran adanya kitab-kitab Allah SWT

1.3.Menjelaskan macam-macam, fungsi, dan isi kitab Allah SWT

1.4.Menampilkan perilaku yang mencerminkan

132 Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 53.

133 Peraturan Menteri Agama No 2 Tahun 2008, Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, hlm. 62-63

50 beriman kepada kitab Allah SWT

Akhlak

1. Menerapkan Akhlak terpuji kepada diri sendiri

1.1.Menjelaskan pengertian dan pentingnya tawakkal, ikhtiyar, shobar, syukur dan qonaah 1.2.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh

perilaku tawakkal, ikhtiyar, shobar, syukur dan qonaah

1.3.Menunjukkan nilai-nilai positif dari tawakkal, ikhtiyar, shobar, syukur dan qonaah

1.4.Menampilkan perilaku tawakkal, ikhtiyar, shobar, syukur dan qonaah

2. Menghindari akhlak tercela kepada diri sendiri

2.1.Menjelaskan pengertian ananiah, putus asa,ghadab, tamak dan takabbur

2.2.Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan ananiah, putus asa,ghadab, tamak dan takabbur

2.3.Menunjukkan nilai-nilai negatifakibat perbuatan ananiah, putus asa,ghadab, tamak dan takabbur 2.4.Membiasakan diri menghindari perilaku

ananiah, putus asa,ghadab, tamak dan takabbur

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 40-46)

Dokumen terkait