• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEOR

3.1. Kecelakaan Kerja

3.1.2. Kerugian-kerugian yang Disebabkan Kecelakaan Akibat Kerja

1. Bagi karyawan

Adanya kecelakaan mengakibatan produktivitas menurun dan berpengaruh langsung terhadap karyawan, perusahaan dan masyarakat. Pengaruh kecelakaan tersebut adalah :

- Kematian/cacat cidera

- Persoalan kejiwaan akibat cacat atau cideranya

- Kesedihan keluarga akibat yang diderita oleh seorang anggotanya 2. Bagi perusahaan

- Biaya pengobatan dan operasi pertolongan - Biaya ganti rugi yang harus dibayar

- Kerusakan peralatan/bangunan untuk produksi - Kerusakan produk dan bahan-bahan

- Kelambatan produksi

- Upah yang dibayar selama korban tidak bekerja - Biaya lembur

- Waktu ekstra bagi pengawas

- Penurunan kemampuan korban setelah kembali - Biaya melatih pekerja baru

Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan - Turunnya moral/semangat kerja karyawan

3. Bagi masyarakat

- Menimbulkan korban jiwa, cacat/cidera - Terhambatnya kebutuhan masyarakat

Kerugian dari kecelakaan dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan karena kecelakaan itu. Biaya tersebut dibagi menjadi:

a. Biaya langsung, yang termasuk biaya langsung kecelakaan adalah: - Premi asuransi kecelakaan

- Tunjangan khusus untuk karyawan yang menderita kecelakaan - Premi asuransi pengobatan/jiwa

- Biaya melatih karyawan baru

- Biaya perbaikan/penggantian peralatan yang rusak akibat kecelakaan - Nilai produksi yang hilang akibat terhentinya proses

b. Biaya tidak langsung, yang termasuk biaya tidak langsung kecelakaan adalah: - Biaya upah jam kerja yang hilang bagi karyawan yang tidak terlibat

dalam kecelakaan

- Biaya lembur yang terpaksa diadakan dengan berkurangnya tenaga kerja - Biaya pengawas dan administrasi sehubungan dengan kegiatan

keselamatan dan kesehatan kerja

- Biaya upah seorang karyawan yang cacat

Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan bila terjadi kecelakaan. Kecelakaan-kecelakaan besar dengan

kerugian-kerugian besar biasanya dilaporkan, sedangkan kecelakaan-kecelakaan kecil tidak dilaporkan. Padahal biasanya peristiwa kecelakaan kecil adalah 10 kali kejadian kecelakaan-kecelakaan besar. Maka dari itu, kecelakaan-kecelakaan kecil menyebabkan kerugian-kerugian yang besar pula, jika dijumlahkan secara keseluruhan.

a. Kerugian yang bersifat ekonomi baik langsung maupun tidak langsung, antara lain :

1) Kerusakan mesin, peralatan, bahan, dan bangunan. 2) Biaya pengobatan dan perawatan korban.

3) Tunjangan kecelakaan. 4) Hilangnya waktu kerja

5) Menurunnya jumlah maupun mutu produksi.

b. Kerugian yang bersifat non ekonomi, yaitu berupa penderitaan si korban baik itu merupakan kematian, luka / cidera berat maupun ringan, maupun pederitaan keluarga bila korban meninggal atau cacat.

Kerugian-kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan bagi terjadinya kecelakaan. Biaya tersebut dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tersembunyi. Biaya langsung adalah biaya pemberian pertolongan pertama bagi kecelakaan, pengobatan, perawatan, biaya rumah sakit, biaya angkutan, upah selama tak mampu bekerja, kompensasi cacat, dan biaya perbaikan alat-alat mesin serta biaya atas kerusakan atas bahan-bahan. Biaya tersembunyi meliputi segala sesuatu yang tidak terlihat pada waktu atau beberapa waktu setelah kecelakaan terjadi. Biaya ini mencakup berhentinya proses produksi

Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan oleh karena pekerja-pekerja lainnya menolong atau tertarik oleh peristiwa kecelakaan itu, biaya yang harus diperhitungkan untuk mengganti orang yang sedang menderita oleh karena kecelakaan dengan orang baru yang belum biasa bekerja di tempat itu. Atas dasar penelitian-penelitian, dinegara-negara yang industrinya maju perbandingan antara biaya langsung dan tersembunyi adalah satu banding empat, sedangkan di negara-negara berkembang satu banding dua.

3.1.3. Pencegahan Kecelakaan Kerja

Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat dicegah, karena setiap kecelakaan pasti ada penyebabnya, bila sebab-sebab itu dihilangkan maka kecelakaan kerja dapat dicegah sedini mungkin3

1. Peraturan perundangan, yaitu peraturan yang bertalian dengan syarat-syarat kerja, perencanaan, konstruksi, perawatan, pengawasan, pengujian dan pemakaian peralatan industri, kewajiban pengusaha dan para pekerja, pelatihan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja, petolongan pertama pada kecelakaan dan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja.

.

Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah dengan :

2. Standarisasi, yaitu menyusun standar-standar yang bersifat wajib maupun yang bersifat sukarela yang betalian dengan konstruksi yang aman dari peralatan industri, hasil produksi, pelindung diri, dan alat pengaman.

3

Suma’mur. 1987. Keselamatan Kerja & Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : Haji Masagung. Hal.6.

3. Pengawasan, yaitu pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan perundang- undangan yang berlaku.

4. Penelitian teknik, yang meliputi penelitian terhadap benda dan karakteristik bahan-bahan berbahaya, mempelajari pengaman mesin, pengujian alat pelindung diri, penyelidikan tentang desain yang cocok untuk instalasi industri.

5. Riset medis, yang meliput i hal-hal khusus yang berkaitan dengan penyakit akibat kerja dan akibat medis terhadap manusia dari berbagai kecelakaan kerja.

6. Penelitian psikologis, yaitu penelitian terhadap pola-pola psikologis, yang dapat menjurus kearah kecelakaan kerja.

7. Penelitian statistik, yaitu menentukan kecenderungan kecelakaan yang terjadi melalui pengamatan terhadap jumlah, jenis orangnya (korban), jenis kecelakaan, faktor penyebab, sehingga dapat ditentukan pola pencegahan kecelakaan yang serupa.

8. Pendidikan, yaitu pemberian pengajaran dan pendidikan cara pencegahan kecelakaan kerja dan teori-teori keselamatan dan kesehatan kerja sebagai mata pelajaran di sekolah-sekolah teknik dan pusat-pusat latihan kerja.

9. Latihan-latihan, yaitu pemberian instruksi atau petunjuk-petunjuk melalui praktek kepada pekerja mengenai cara kerja yang aman.

10. Persuasi, yaitu menanamkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dalam upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan, sehingga

Nirwana Dwi Surbakti : Penggunaan Metode Fault Tree Analysis Untuk Menentukan Penyebab Kecelakaan semua ketentuan keselamatan dan kesehatan kerja dapat diikuti oleh semu tenaga kerja.

11. Asuransi, yaitu upaya pemberian insentif dalam bentuk reduksi terhadap premi asuransi kepada perusahaan yang melakukan usaha-usaha keselamatan dan kesehatan kerja yang berhasil menurunkan tingkat kecelakaan.

12. Penerapan butir 1 s/d 11 di tempat kerja, artinya efektivitas usaha keselamatan dan kesehatan kerja sangat tergantung dengan penerapannya di tempat kerja secara konsekwen.

Dokumen terkait