• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesaksian: Alban -- Martir Inggris Pertama

Dalam dokumen publikasi kisah (Halaman 121-129)

Dalam sejarah kekaisaran Romawi, salah satu penganiayaan terburuk atas orang-orang Kristen terjadi pada masa Kaisar Diokletius (284-305 Masehi). Keinginannya untuk mengembalikan agama berhala Romawi menyebabkan terjadinya penganiayaan besar-besaran terhadap orang Kristen. Inilah penganiayaan terbesar dan yang terakhir di zaman kekaisaran Romawi.

Salah satu korban Diokletius adalah seorang Kristen bernama Alban. Mulanya Alban adalah orang kafir. Suatu hari seorang pendeta Kristen bernama Amphibalus membagikan kebenaran Kristus padanya. Karena imannya, Amphibalus dikejar-kejar para penguasa; dan seperti Rahab yang menyembunyikan dua pengintai yang diutus melihat tanah Perjanjian, Alban pun menyembunyikan Amphibalus di rumahnya.

Ketika para serdadu tiba untuk mencari Amphibalus di rumahnya, Alban mengaku dirinya sebagai Amphibalus, supaya Amphibalus sendiri punya cukup waktu untuk melarikan diri. Kebohongan Alban segera diketahui dan pemerintah memerintahkan untuk mencambuk lalu memenggal kepalanya.

Orang yang telah ditunjuk untuk mengeksekusi Alban tiba-tiba bertobat dan memohon kepada Alban supaya ia boleh mati untuknya atau dengannya. Akhirnya, ia pun dihukum mati bersama dengan Alban. Keduanya dipenggal pada 22 Juni 287.

Kota St. Albans di Hertfordshire, Inggris, diberi nama demikian untuk mengenang Alban karena keberaniannya menyerahkan nyawanya bagi temannya (Yohanes 15:13). Apa yang kita lakukan jika para petugas datang ke pintu kita untuk mencari pendeta kita untuk dibunuh?

Bahkan hari ini, saat orang-orang Kristen di negara-negara terlarang dipenjara karena iman mereka, pelayanan mereka tidak berhenti sampai di situ. Doa-doa kita dapat menyiapkan hati para eksekutor, interogator, dan penjaga penjara bahkan para pemimpin bangsa!

Maukah Saudara bergandengan tangan dalam doa dengan orang-orang percaya di seluruh dunia untuk keselamatan Saulus-Saulus dari Tarsus zaman ini?

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul asli buku : The Hidden Stones in Our Foundation Judul buku terjemahan : Batu-batu Tersembunyi dalam Fondasi Kita Penulis : Tidak dicantumkan

Penerjemah : Ivan Haryanto

122

Pokok Doa

1. Doakan setiap orang percaya, agar iman mereka semakin teguh dan setia pada Kristus. 2. Berdoa untuk setiap orang yang belum percaya. Kiranya mereka tidak mengeraskan hati

saat mendengar kebenaran Kristus yang dinyatakan kepada mereka.

3. Berdoa untuk negara yang menolak kekristenan, agar Tuhan menjamah negara-negara tersebut, sehingga boleh menerima anugerah keselamatan dari Tuhan dan berbalik ke Kebenaran Kristus.

Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (Roma 10:3)

123

Stop Press = Wanita Kristen

Bagi Anda para wanita Kristen, apakah Anda ingin memiliki wawasan luas dan berkenan bagi Tuhan? Bekali diri Anda dengan bahan-bahan yang lengkap dan alkitabiah seputar dunia wanita, dengan berlangganan Publikasi e-Wanita. Melalui publikasi ini, Anda akan mendapatkan artikel, tip, kesaksian, dan tokoh wanita, secara gratis setiap dua minggu sekali. Milis ini juga terbuka bagi Anda kaum pria dan bersifat interdenominasi.

Untuk berlangganan, kirim email kosong ke: < subscribe-i-kan-wanita(at)hub.xc.org > Dapatkan informasi lainnya melalui:

Kontak :< wanita(at)sabda.org > Situs :< http://wanita.sabda.org/ >

124

KISAH 232/Juli/2011

Pengantar

Shalom,

Sungguh, Tuhan Yesus teramat baik bagi kita. Sekalipun manusia sering melakukan hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya, namun Tuhan tetap mau mengampuni. Dalam KISAH kali ini, seorang pria yang memunyai kebiasaan buruk dalam hidupnya mengalami pengampunan yang luar biasa dari Tuhan. Bukan hanya pengampunan saja yang didapatkan, tapi Tuhan melepaskan segala kebiasaan buruknya dan memulihkan keluarganya. Tentu saja hal ini tidak terlepas dari kehidupan doa yang dibangun dengan kesungguhan hati. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan selama kita percaya dan berserah kepada-Nya. Simaklah kesaksian di bawah ini. Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu KISAH,

Santi Titik Lestari

125

Kesaksian: Saya Telah Merdeka

Diringkas oleh: Novita Yuniarti

Sebelum saya (IS) bertobat tahun 2002 yang lalu, bertahun-tahun saya hidup dengan hura-hura, judi, dan pesta ekstasi dengan teman-teman di berbagai diskotik di Jakarta. Ketika saya mulai belajar "tripping", saya juga mengajak istri saya. Tetapi setelah istri saya mengetahui bahwa saya memiliki wanita simpanan, sejak saat itu pula keluarga saya selalu diwarnai dengan keributan dan pertengkaran yang berkepanjangan. Setiap kali saya pulang, saya selalu ribut dengan istri saya. Yang menjadi korban adalah anak-anak kami yang masih dalam masa pertumbuhan.

Memasuki tahun ketiga petualangan saya di dunia malam, saya sering mendengar seperti ada suara yang mengingatkan saya agar menghentikan kebiasaan itu. Tetapi setiap kali saya mendengar suara itu, saya tidak pernah menghiraukannya. Saya tetap pergi diskotik atau klub malam dan menikmati ekstasi. Saya tidak tahu dari mana datangnya suara tersebut. Saya mencoba mencari di seluruh sudut-sudut rumah, namun saya tidak menemukannya.

Ketika saya menceritakan peristiwa itu kepada teman-teman "tripping" di diskotik, mereka mengatakan bahwa saya sedang diserang penyakit paranoid. Tetapi sepengetahuan saya, jika seseorang diserang oleh paranoid, maka biasanya orang itu akan bersembunyi di dalam kamar dan takut ke luar rumah. Tetapi bukan itu yang terjadi pada saya. Akhirnya saya mengikuti saran teman-teman yang mengatakan agar saya beristirahat saja di rumah. Setelah dua bulan lamanya saya berdiam diri di rumah, saya merasa tidak tahan. Saya kembali mengonsumsi narkoba dan "tripping" di diskotik. Ketika saya pulang ke rumah, kembali saya mendengar suara tersebut.

Sementara saya dalam keadaan bingung, saya melihat perubahan demi perubahan terjadi dalam diri istri saya. Setiap hari, bila subuh tiba, ia bangun dan dengan menangis ia berdoa kepada Tuhan. Dalam untaian doanya, saya mendengar dengan jelas ia menyebut nama saya. Bahkan setiap kali saya pulang dari diskotik, di dalam pembaringan, istri saya menaruh tangannya di alas kepala saya lalu memohon kepada Tuhannya agar saya bertobat.

Bulan Januari 2002, tepatnya di minggu kedua, saya menghadiri kebaktian Sakramen Perjamuan Kudus di gereja bersama istri saya. Melalui ibadah tersebut saya minta ampun kepada Tuhan. Saya menyadari bahwa saya telah mencemarkan dan mempermainkan Tuhan. Saya berjanji bahwa saya akan berhenti memakai narkoba dan berhenti melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk saya. Puji Tuhan, sejak saat itu hidup saya dipulihkan. Saya bersyukur kepada Tuhan karena Tuhan membebaskan saya dari kebiasaan lama saya -- meskipun banyak orang berkata kepada saya bahwa saya tidak mungkin bisa lepas dari judi, rokok, narkoba, dan keluar malam untuk "tripping" di diskotik. Tetapi karena doa dari istri dan anak-anak saya, maka saya dapat berubah. Bagi Tuhan tidak ada perkara yang mustahil.

126

Diringkas dari:

Judul bulletin : SUARA, Edisi 73, Tahun 2004 Penulis : KM

Penerbit : Yayasan Persekutuan Usahawan Injili Sepenuhnya Internasional (PUISI), Jakarta

127

Pokok Doa

1. Mengucap syukur atas pemulihan yang dialami IS. Kiranya IS dan keluarganya dapat menjadi teladan untuk orang-orang di sekitar mereka.

2. Berdoa untuk orang-orang yang masih terikat dengan dunia malam, narkoba, dan narkotika, agar mereka sadar dan kembali kepada Tuhan.

3. Berdoa untuk setiap orang percaya, agar semakin intim dalam membangun hubungan dengan Tuhan dan rindu untuk menyelamatkan jiwa agar kembali kepada Tuhan.

mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan

menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk

menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

—(Titus 2:11-14)—

128

KISAH 233/Juli/2011

Pengantar

Shalom,

Kehidupan Kristen sejati membutuhkan iman yang kokoh dan senantiasa bertumbuh, dan iman tersebut direalisasikan dalam kehidupan. Iman yang direalisasikan dalam kehidupan akan mengundang Tuhan untuk melakukan mukjizat. Hal ini yang dilakukan oleh Ai Yong dan keluarganya. Menghadapi kondisi Ai Yong yang kritis dan sangat kecil untuk disembuhkan, keluarga Ai Yong tetap memiliki iman kepada Allah yang terus menuntun mereka di dalam pengharapan. Akhirnya, hanya iman kepada Allah yang membawa mereka mengalami mukjizat. Bukan hanya itu, kehidupan rohani mereka pun semakin dimantapkan di dalam Tuhan. Kiranya kesaksian dalam edisi kali ini boleh semakin menggugah iman kita kepada Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi Tamu KISAH, Fitri Nurhana

129

Dalam dokumen publikasi kisah (Halaman 121-129)