• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Bab IV Karakterisik Peserta Didik dan Pembelajaran IPA Kelas VIII

B. Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium

Pembelajaran IPA di SMP/MTs tidak lepas dari penyediaan dan pengelolaan laboratorium IPA. Laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai (Depdiknas, 2008). Laboratorium IPA SMP merupakan tempat peserta didik melakukan kegiatan penyelidikan yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana peserta didik berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobservasi gejala‑gejala yang dapat diamati secara langsung dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

Pada pelaksanaannya, kegiatan di laboratorium IPA sering melibatkan bahan, peralatan dan instrumentasi khusus yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja yang dapat membuat guru atau peserta didik cedera. Kecelakaan di laboratorium dapat juga terjadi karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman mengenai bahan, proses-proses dan perlengkapan atau peralatan yang tidak jelas serta kurangnya bimbingan terhadap peserta didik yang sedang bekerja di laboratorium. Selain itu tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan pelindung untuk kegiatan, tidak mengikuti petunjuk atau aturan yang seharusnya ditaati, tidak menggunakan perlengkapan pelindung atau menggunakan peralatan/ bahan tidak sesuai dan tidak berhati-hati dalam kegiatan dapat pula menjadi sumber kecelakaan.

Kurikulum 2013 mensyaratkan beberapa kompetensi dasar dapat dicapai dengan melaksanakan beberapa kegiatan di laboratorium yang mugnkin mengandung resiko kecelakaan apabila tidak dilaksanakan dengan hati-hati. Sebagai contoh, pada percobaan untuk menguji perubahan sifat kimia, praktikum pengujian bahan makanan dan praktikum untuk menguji fotosintesis. Pada praktikum tersebut menggunakan api sebagai salah satu bahan yang harus digunakan peserta didik, apabila tidak hati-hati potensi terjadinya kebakaran cukup besar. Demikian pula praktikum yang menggunakan alat-alat gelas yang rentan pecah, maka pecahan gelas tersebut dapat melukai peserta didik yang tidak hati-hati. Penggunaan bahan-bahan kimia misalnya alkohol yang digunakan untuk melarutkan kloroil pada daun pada praktikum fotosintesis dan penggunaan kloroform dalam praktikum pembedahan juga harus hati-hati. Misalnya alkohol tidak boleh dipanaskan langsung di api karena dapat meledak sehingga dalam pelaksanaannya alkohol direbus dengan cara direbus dengan pemanas air. Alat dan bahan laboratorium

Laboratorium IPA pada umumnya memiliki alat dan bahan khusus. Sebagai contoh, alat yang terkait dengan isika antara lain galvanometer, multimeter, voltmeter dan bahan‑bahan seperti kabel‑kabel dan sebagainya. Bahan-bahan kimia seperti asam pekat dan encer, buret, pipet-pipet, alat titrasi dan sebagainya, biasanya juga terdapat dalam laboratorium IPA. Selain itu, ada pula mikroskop, spesimen-spesimen yang dikumpulkan dari tumbuhan dan hewan, dan sebagainya.

Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan

Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan penggunaannya. Setelah selesai digunakan harus segera dibersihkan kembali dan disusun seperti semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi penutup (cover), misal plastik transparan, terutama terutama alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak berpenutup akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat yang bersangkutan.

1. Untuk alat-alat gelas (glassware) Alat-alat gelas harus dalam keadaan bersih, apalagi peralatan gelas yang sering dipakai. Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya disterilisasi sebelum dipakai. Semua alat-alat gelas ini seharusnya ditempatkan pada lemari khusus. 2. Untuk bahan-bahan kimia Untuk bahan-bahan kimia yang bersifat asam

dan alkalis, sebaiknya ditempatkan pada kamar/ruang khusus (untuk mengeluarkan gas-gas yang mungkin timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah menguap. Ruangan khusus tersebut perlu dilengkapi pendingin udara atau kipas angin, agar udara/uap yang ada dapat terpompa keluar. Bahan kimia yang ditempatkan dalam botol berwarna coklat atau gelap tidak boleh langsung terkena sinar matahari, sebaiknya ditempatkan pada lemari khusus.

3. Alat-alat mikroskop. Alat-alat mikroskop dan alat-alat optik lainnya seharusnya disimpan pada tempat yang kering dan tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa-lensa berjamur, jika jamur ini banyak, maka mikroskop akan rusak dan tidak dapat dipakai sama sekali. Sebagai tindakan pencegahan, mikroskop selalu ditempatkan dalam kotaknya, yang biasanya dilengkapi dengan silica-gel dan sebelum disimpan dicek kembali kebersihannya. Mikroskop ini seharusnya ditempatkan di dalam lemari-lemari khusus yang dikendalikan kelembabannya. Untuk lemari biasanya diberi lampu pijar 10-15 watt, agar ruang ini tetap selalu panas atau kering dan akan mengurangi kelembaban udara. Alat optik lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat kamera optik, kamera digital, microphoto-camera, juga ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab.

4. Jika laboratorium mempunyai neraca, sebaiknya dirawat secara khusus. Alat ini merupakan alat yang mahal, dan umurnya bergantung pada cara menggunakannya dan bagaimana memeliharanya. Diusahakan agar neraca itu mendapat tempat yang baik. Neraca itu harus berdiri di atas sebuah meja yang tahan getaran dan letaknya jangandekat jendela atau pintu yang sering dibuka. Setiap tahun neraca hendaknya ditera, untuk dapat mempertahankan ketelitiannya. Setelah menimbang sesuatu, piring penimbang hendaknya dibersihkan. Jika ada zat yang tertumpah ketika sedang menimbang, segera piring neraca dicuci dengan

air, lalu dikeringkan. Ketika menimbang harus diusahakan agar daya beban yang telah ditentukan tidak dilampaui. Juga harus dijaga agar jumlah batu timbang tetap lengkap.

Penyimpanan bahan kimia perlu memperhatikan hal-hal berikut, untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

1. Semua peralatan yang berisi bahan kimia harus diberi label yang menyatakan nama bahan itu.

2. Botol-botol yang berisi bahan kimia disimpan pada rak atau lemari yang disediakan khusus.

3. Jangan menggunakan tutup dari kaca untuk botol yang berisi bahan yang bersifat basa, karena lama kelamaan tutup itu akan melekat pada botol dan susah dibuka.

4. Bahan kimia yang dapat bereaksi hebat hendaknya jangan disimpan berdekatan.

5. Bahan-bahan kimia yang beracun dan berbahaya hendaknya dibeli dalam jumlah kecil dan tanggal pembeliannya dicatat.

Pada saat menggunakan bahan-bahan kimia, perlu memperhatikan hal-hal berikut.

1. Tabung reaksi yang berisi zat kimia tidak boleh diarahkan ke wajah sendiri atau orang lain.

2. Senyawa kimia tidak boleh dibau secara langsung.

3. Senyawa/zat kimia tertentu (asam kuat dan basa kuat) tidak boleh dicampur karena akan terjadi reaksi yang hebat, kecuali sudah diketahui pasti tidak menimbulkan bahaya.

4. Penggunaan pelindung wajah sangat diperlukan jika menangani zat-zat/ senyawa-senyawa kimia yang berbahaya

5. Tidak diperbolehkan mengembalikan zat/senyawa kimia yang terlanjur tertuang untuk dikembalikan ke botol asalnya.

Salah satu hal yang sangat penting dalam kegiatan di laboratorium adalah pemahaman terhadap beberapa simbol yang sering dijumpai pada bahan kimia. Beberapa simbol yang sering dijumpai adalah berikut ini.

Harmful

Bahan kimia dapat menyebabkan iritasi, luka bakar pada kulit, berlendir, mengganggu sistem pernafasan bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan. Toxic

Bahan kimia bersifat racun, dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan, menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit.

Corrosive

Bahan kimia bersifat korosif, dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas.

Bahan kimia memiliki titik nyala rendah dan mudah menyala/terbakar dengan api bunsen, permukaan metal panas atau loncatan bunga api. Explosive

Bahan kimia bersifat dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api, guncangan atau gesekan.

Oxidising

Bahan kimia bersifat pengoksidasi, dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik, bahan pereduksi, dll. Nature polluting

Bahan kimia bersifat berbahaya bagi satu atau beberapa komponen dalam lingkungan kehidupan.

Kemasan bahan kimia dapat mengandung satu bahkan lebih simbol bahaya. Namun demikian, kemasan tanpa simbol bahaya bukanlah berarti bahwa bahan kimia tersebut aman dan bebas bahaya, untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam penanganan bahan kimia.

Tindakan preventif

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap individu yang sadar akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Keselamatan kerja di laboratorium IPA SMP menjadi tanggung jawab guru sebagai pengelola laboratorium IPA. Tanggung jawab tersebut diwujudkan dalam bentuk upaya‑upaya preventif untuk mencegah terjadinya kecelakaan di laboratorium. Upaya‑upaya preventif tersebut dapat antara lain dengan menyediakan alat pemadam api, alat untuk menghindarkan terjadinya kebocoran gas, dan kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakanan (P3K).

Salah satu tindakan preventif untuk mencegah kecelakaan dan menjaga kelancaran serta keselamatan bekerja atau melakukan praktikum di dalam laboratorium, sebaiknya pada setiap laboratorium diberikan tata tertib. Tata tertib dapat ditempel di dinding dan di setiap yepat praktikum seperti meja praktikum atau lemari alat/bahan. Berikut ini beberapa contoh tata tertib.

1. Bekerja di laboratorium hendaknya memakai jas laboratorium.Alat dan bahan di dalam laboratorium tidak diperkenankan diambil keluar tanpa seizin guru.

2. Alat dan bahan harus digunakan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.

3. Jika tidak mengerti atau ragu‑ragu dalam melakukan percobaan, peserta didik bertanya kepada guru.

4. Jika ada alat yang rusak atau pecah, segera dilaporkan kepada guru. 5. Jika terjadi kecelakaan, sekalipun kecil, seperti kena kaca, terbakar, atau

terkena bahan kimia, segera dilaporkan ke guru.

6. Label bahan yang hilang atau rusak segera dilaporkan kepada guru, agar dapat segera diganti.

7. Tidak diperkenankan makan dan minum di dalam laboratorium.

8. Setelah selesai percobaan, alat dan sisa bahan hendaknya dikembalikan ke tempat semula dalam keadaan bersih.

9. Sampah dibuang pada tempatnya.

10. Sebelum meninggalkan laboratorium, meja praktikum harus dalam keadaan bersih, kran air dan gas ditutup, dan kontak listrik dicabut.

Tindakan preventif yang lain, juga dapat dilakukan dengan hal‑hal berikut. 1. Membuat desain dan penataan ruangan yang memenuhi persyaratan

keamananan.

2. Mengetahui lokasi dan perlengkapan darurat.

3. Menggunakan perlengkapan keselamatan pada saat bekerja.

5. Memberikan tanda peringatan pada bahan atau alat yang berbahaya. 6. Membuat aturan agar setiap pengguna bekerja dengan prosedur yang

benar.

7. Membuang sisa kegiatan praktikum di tempat yang telah disediakan dan dengan prosedur yang benar.

8. Menjaga kebersihan dan kerapihan laboratorium.

Guru wajib selalu mengingatkan peserta didik untuk selalu berhati-hati dalam bekerja. Peserta didik diberi pengetahuan tentang simbol-simbol tanda bahaya berikut artinya. Peserta didik juga diberi pengetahuan akan bahan-bahan kimia berbahaya. Peserta didik setingkat SMP sebaiknya tidak dibiarkan melakukan praktikum tanpa pengawasan. Guru juga harus menerapkan tata tertib yang ketat ketika mengajak peserta didik bekerja di laboratorium.

Peserta didik yang cenderung tidak fokus sebaiknya segera diperingatkan ketika bekerja di laboratorium, Peserta didik sudah seharusnya dilatih untuk bertanggung jawab atas semua alat dan bahan yang digunakan dan dibiasakan untuk selalu menjaga kebersihan laboratorium. Sisa-sisa bahan praktikum yang dapat membusuk dan menimbulkan bau tidak sedap harus dibuang diluar laboratorium. Peserta didik juga dibiasakan untuk menjaga kebersihan bak pencucian dan tidak menjadikannya sebagai tempat sampah. Selain itu peserta didik sebaiknya juga dibiasakan untuk mematikan kran air dan seluruh sumber listrik yang tidak terpakai ketika meninggalkan laboratorium.

Tindakan kuratif

Tindakan kuratif merupakan tindakan pertolongan pertama terhadap kecelakaan yang terjadi untuk menghindari bahaya Iebih lanjut. Prosedur penanganan kecelakaan tergantung pada jenis kecelakaannya. Di dalam laboratorium harus tersedia kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) yang berisi obat-obatan dan alat-alat yang diperlukan datam tindakan kuratif. Kotak P3K biasanya berisi peralatan seperti gunting kecil, gunting besar dan pinset, perban, plester, kapas, kasa steril dan sapu tangan putih. Selain peralatan, kotak P3K biasanya berisi obat-obatan dan bahan berikut.

a. Obat merah (mercurochroom), anti infeksi untuk luka baru. b. Alkohol 70% untuk membersihkan luka-luka kecil.

c. Boor water, untuk membersihkan percikan yang mengenal mata. d. Obat pengurang rasa sakit dan pusing.

e. Obat tetes mata untuk menghilangkan atau mencegah iritasi jaringan mata.

f. Salep untuk luka bakar.

g. Obat gosok untuk gigitan serangga dan salah urat. h. Kain Kasa yang mengandung salep antibiotik. i. Kompres luka.

Apabila terjadi kecelakaan karena terkena bahan kimia, maka tindakan yang harus segera dilakukan adalah berikut ini.

1. Jangan panik.

2. Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan).

3. Bila kulit terkena bahan kimia, janganlah digaruk agar tidak tersebar. 4. Bawa ke tempat yang cukup oksigen.

5. Hubungi atau bawa ke paramedik secepatnya (dokter, rumah sakit). Jika terjadi kebakaran maka yang sebaiknya dilakukan adalah berikut ini. 1. Jangan panik.

2. semprotkan gas pemadam api apabila api masih mungkin dipadamkan. 3. Hindari mengirup asap secara langsung.

4. Hubungi pemadam kebakaran.

C. Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi

Inti dan Kompetensi Dasar IPA Kelas VIII

SMP/MTs

1. Standar kompetensi lulusan SMP/MTs

Lulusan SMP/MTs memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

Dimensi Kualiikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya den-gan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif

dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipela-jari disekolah dan sumber lain sejenis.

2. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar IPA Kelas VIII SMP/MTs Berikut ini disajikan KD-KD lengkap dari KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4. Pada setiap bab dalam bagian khusus, hanya diberikan KD-KD dari KI-3 dan KI-4 untuk direct teaching. Pada proses pembelajaran, guru tetap diminta melakukan proses pembelajaran indirect teaching untuk pencapaian KI-1 dan KI-2.

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut-nya

1.1 Mengagumi keteraturan dan kom-pleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek isik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia da-lam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati per-ilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinter-aksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan ke-beradaannya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

2.2 Menghargai kerja individu dan kelom -pok dalam aktivitas sehari‑hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil per-cobaan.

2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggung jawab dalam aktivitas sehari-hari

2.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam aktivitas sehari‑hari

3. Memahami dan menerapkan pen-getahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) ber-dasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

3.1 Memahami gerak lurus, dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari 3.2 Menjelaskan keterkaitan struktur

jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut

teknologi, seni, bu-daya terkait fenom-ena dan kejadian tampak mata

3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan manusia

3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami dan buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika serta pengaruhnya terhadap kesehatan

3.8 Memahami tekanan pada zat cair dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada peristiwa respirasi, dan tekanan osmosis

3.9 Menjelaskan struktur dan fungsi sistem eksresi pada manusia dan penerapan-nya dalam menjaga kesehatan diri 3.10 Memahami konsep getaran,

gelom-bang, bunyi, dan pendengaran, serta penerapannya dalam sistem sonar pada hewan dan dalam kehidupan sehari-hari

3.11. Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta ap-likasinya untuk menjelaskan pengli-hatan manusia, proses pembentukan bayangan pada mata serangga, dan prinsip kerja alat optik

3.12 Mendeskripsikan struktur bumi untuk menjelaskan fenomena gempa bumi dan gunung api, serta tindakan yang diperlukan untuk mengurangi resiko bencana

3.13 Mendeskripsikan karakteristik mataha-ri, bumi, bulan, planet, benda angkasa lainnya dalam ukuran, struktur, gaya gravitasi, orbit, dan gerakannya, serta pengaruh radiasi matahari terhadap kehidupan di bumi

3.14 Mendeskripsikan gerakan bumi dan bulan terhadap matahari serta men-jelaskan perubahan siang dan malam, peristiwa gerhana matahari dan ger-hana bulan, perubahan musim serta dampaknya bagi kehidupan di bumi 4. Mengolah, menyaji,

dan menalar da-lam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merang-kai, memodiikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, memb-aca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipe-lajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

3.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada makhluk hidup, dan perco-baan tentang pengaruh gaya terhadap gerak

3.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jaringan tumbuhan, serta menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut (misalnya desain bangunan)

3.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari 3.4 Menyajikan tulisan tentang upaya

menjaga kesehatan rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan dan perilaku sehari-hari

3.5 Melakukan penyelidikan tentang keun-tungan mekanik pada pesawat seder-hana

3.6 Melakukan penyelidikan tentang pencernaan mekanis dan enzimatis pada makanan

3.7 Menyajikan data, informasi, dan men-gusulkan ide pemecahan masalah un-tuk menghindari terjadinya penyalah-gunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta zat adiktif-psikotropika 3.8 Melakukan percobaan untuk

menyeli-diki tekanan cairan pada kedalaman tertentu, gaya apung, kapilaritas (menyelidiki transport cairan dalam batang tumbuhan) dan tekanan cairan pada ruang tertutup

3.9 Membuat peta pikiran (mapping mind) tentang struktur dan fungsi sistem eks-resi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan diri

3.10 Melakukan pengamatan atau perco-baan tentang getaran, gelombang, dan bunyi

3.11 Membuat laporan hasil penyelidikan tentang pembentukan bayangan pada cermin, lensa, dan alat optik

3.12 Menyajikan laporan hasil pengamatan atau penelusuran informasi tentang karakteristik komponen tata surya

BAB JUDUL BAB KOMPETENSI DASAR

I Gerak pada

Mah-luk Hidup Dan Benda

• 3.1 Memahami gerak lurus, dan pengaruh gaya terhadap gerak berdasarkan Hukum Newton, serta penerapannya pada gerak makhluk hidup dan gerak benda dalam kehidupan sehari-hari.

• 4.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak pada makhluk hidup, dan percobaan tentang pen-garuh gaya terhadap gerak.

• Gerak pada tumbuhan • Gerak pada hewan di darat, • Pengaruh rangsang terha • Pengaruh gravitasi terhadap • Pengaruh struktur rangka

• Kemotropi

• Kemotaksis • Gerak pada benda• Gerak lurus • Kecepatan

• Percepatan • Gaya

• Hukum I Newton • Hukum II Newton • Hukum III Newton • Gerak pada makhluk

II Rangka, Otot

dan Prinsip Pe-sawat Sederhana

• 3.4 Mendeskripsikan struktur rangka dan otot manu -sia, serta fungsinya pada berbagai kondisi

• 4.4 Menyajikan tulisan tentang upaya menjaga kes -ehatan rangka manusia dikaitkan dengan zat gizi makanan dan perilaku sehari-hari

• 3.5 Mendeskripsikan kegunaan pesawat sederha -na dalam kehidupan sehari-hari dan hubungannya dengan kerja otot pada struktur rangka manusia. • 4.5 Melakukan penyelidikan tentang keuntungan

mekanik pada pesawat sederhana

• Struktur dan fungsi rangka • Macam tulang yang berper gerakan untuk suatu aktiit • Jenis‑jenis otot pada manu • Macam otot rangka yang

aktiitas.

• Tipe persendian pada manu • Kelainan pada sistem gerak • Upaya menjaga kesehatan

• Bahan‑bahan • Jenis pesawat dan prin

• Jenis dan prinsip kerja

aktiitas.

• Aplikasi prinsip gerak • Penyelidikan untuk

• Pencarian informa

III Struktur dan

Fungsi Jeringan Tumbuhan serta Pemanfaatannya dalam Teknologi

• 3.2. Menjelaskan keterkaitan struktur jaringan tum -buhan dan fungsinya, serta berbagai pemanfaatan-nya dalam teknologi yang terilhami oleh struktur tersebut,

• 4.2 Melakukan pengamatan terhadap struktur jar -ingan tumbuhan, serta menghasilkan ide teknologi sederhana yang terilhami oleh struktur tersebut (misalnya desain bangunan)

• Struktur dan fungsi jaringan • Akar termodiikasi

• Batang termodiikasi • Ide teknologi sederhana

• Pemanfaatan bah • Reaksi kimia pros

• Teknologi sederhana

D. Pemetaan Kompetensi Dasar dan Materi

MATERI BIOLOGI MATERI KIMIA MATERI FISIKA

• 3.1 Memahami gerak lurus, dan pengaruh gaya

• 4.1 Melakukan penyelidikan tentang gerak, gerak

• Gerak pada tumbuhan • Gerak pada hewan di darat,

udara, dan air

• Pengaruh rangsang terha -dap gerak tumbuhan.

• Pengaruh gravitasi terhadap