• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesesuaian Strategi Pengembangan Bisnis di Kopi Pasir Jogja dengan Prinsip

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Konsep Strategi Pengembangan Bisnis Kuliner yang diterapkan di Kopi Pasir Jogja

2. Kesesuaian Strategi Pengembangan Bisnis di Kopi Pasir Jogja dengan Prinsip

55

Risky Rodja, juga menambahkan dalam berjualan, Kopi Pasir Jogja melakukan strategi penjualan yang cukup baik karena orientasi konsumennya adalah keluarga dan anak muda.

Madini juga menambahkan Kopi Pasir Jogja memiliki konsep penjualan yang tergolong unik karena suasana pagi harus bisa mengorientasikan pasar untuk kalangan keluarga dan meeting kantor dan sore hari sampai malam hari ditujukan untuk kalangan pemuda yang banyak dari mahasiswa UII melakukan perkumpulan kepanitian atau organisasi.

Dapat dipahami bahwa strategi penjualan di Kopi Pasir Jogja tidak menargetkan jumlah pejualan dalam waktu tertentu dan juga salah satu sistem pembayarannya selain bayar langsung juga menerapkan sistem cashless bagi pelanggannya.

2. Kesesuaian Strategi Pengembangan Bisnis di Kopi Pasir Jogja dengan

56

kepribadian yang baik sehingga dalam melakukan pemasaran tidak semata-mata untuk kepentingan sendiri melainkan juga untuk kepentingan bersama.

Memiliki kepribadian yang baik dan spiritual (takwa) sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah Swt dalam Surat Al-maidah berikut ini:

َّشلا َلََو ِٰ للّا َرِٕى ٰۤاَعَش اْوُّلُِتُ َلَ اْوُـنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّـيَاٰيٰ

َماَرَْلْا َتْيَـبْلا َْيِْ م ٰۤ

ٰا اَلََو َدِٕى ٰۤ

َلًَقْلا َلََو َيْدَْلَا َلََو َماَرَْلْا َرْه

َا ٍمْوَـق ُنٰاَنَش ْمُكَّنَمِرَْيَ َلََوَۗ اْوُداَطْصاَف ْمُتْلَلَح اَذِاَوَۗ ًنًاَوْضِرَو ْمِِ بَّّر ْن ِم ًلًْضَف َنْوُغَـتْـبَـي ِدِجْسَمْلا ِنَع ْمُكْوُّدَص ْن

َْلْا َّـتاَوۖ ِناَوْدُعْلاَو ِْثِْْلَا ىَلَع اْوُـنَواَعَـت َلََو ۖىٰوْقَّـتلاَو ِ ِبْلا ىَلَع اْوُـنَواَعَـتَو ا ْۘ

ْوُدَتْعَـت ْنَا ِماَر ُدْيِدَش َٰ للّا َّنِاَۗ َٰ للّا اوُق

ِباَقِعْلا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id ((hewan-hewan-(hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya”.

Dalam hal ini penulis menganalisis bahwa Kopi Pasir Jogja memiliki nilai rabbaniyyah yang baik, dibuktikan dengan dilakukannya pemberhentian aktivitas secara sementara apabila masuk waktu sholat dan pengelola melakukan ibadah secara bergantian dengan karyawan lainnya.

b. KesesuaianAkhlaqiyyah

Keistimewaan lain dari syariah pelaku usaha yang dilandasi etika bisnis Islam selain karena teistis (rabbaniyyah) juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek

57

kegiatannya, karena nilai-nilai moral dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.

Berkepribadian yang baik, simpatik, serta menghargai hak orang lain sangat diperlukan dalam menjalan pemasaran. Seorang usahawan harus memiliki sopan santun yang baik dalam menjalankan pemasaran sehingga silahturahmi diantara usahawan dengan pembeli tetap terjaga, Begitupun dengan memiliki rasa simpatik maka kita bisa saling tolong-menolong antar sesama. Pemilik Kopi Pasir Jogja mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatan pengembangan bisnis.

Mengedepankan masalah akhlak (moral, etika) sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah Swt dalam Surat Al-maidah berikut ini:

ِلِطاَبْلِبِ ْمُكَنْـيَـب ْمُكَلاَوْمَا ااْوُلُكَْتَ َلَ اْوُـنَمٰا َنْيِذَّلا اَهُّـيَاٰيٰ

ااْوُلُـتْقَـت َلََو َۗ ْمُكْنِ م ٍضاَرَـت ْنَع ًةَراَِتِ َنْوُكَت ْنَا اَّلَِا

ًمْيِحَر ْمُكِب َناَك َٰ للّا َّنِا َۗ ْمُكَسُفْـنَا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu”.

Dalam hal ini menurut peneliti pemilik beserta karyawan Kopi Pasir Jogja memang memiliki nilai akhlaqiyyah yang sangat baik, terbukti dengan ketaatannya kepada Allah Swt dengan selalu melaksanankan ibadah tepat waktu.

c. KesesuaianAl-Waqi’iyyah

Pelaku usaha yang dilandasi etika bisnis Islam adalah konsep pemasaran yang fleksibel, sebagaimana keluasan dan keluwesan syariah Islamiyah yang melandasinya. Pelaku usaha yang dilandasi etika bisnis Islam adalah para pemasar profesional dengan penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya berpakaian yang dikenakannya, bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai religius,

58

kesalehan, aspek moral dan kejujuran dalam segala aktivitas pemasarannya.

Dalam melakukan bisnis atau usaha seorang usahawan haruslah memiliki sikap rendah hati dalam melayani pelanggannya dengan sikap ramah tamah yang dimiliki sehingga bisa membuat nyaman para pembeli untuk terus berbelanja. Dalam hal ini peneliti menganalisis bahwa Kopi Pasir Jogja mengedepankan prinsip rendah hati terbukti dengan pelayanannya yang selalu ramah kepada pelanggan dan senantiasa membantu pelanggan dalam menentukan pesanannya.

Islam menugaskan kepada manusia untuk beriman dan beralam saleh, beribadah, berbisnis serta bekerja dan berusaha secara halal, serta segala aktivitas yang dilakukan sesuai dengan syariat Islam untuk mendapatkan harta, kemakmuran dan kebahagiaan hidup. Allah SWT berfirman dalam Surat Ar-ra’d berikut ini:

َُلَ ٰبْٰوُط ِتٰحِلٰ صلا اوُلِمَعَو اْوُـنَمٰا َنْيِذَّلَا ٍبٰاَم ُنْسُحَو ْم

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik”.

Dalam dunia bisnis pemasaran tidak akan pernah terpisahkan. Kata kunci dalam defenisi pemasaran syari’ah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik proses penciptaan, proses penawaran maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada halhal yang bertentangan dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam. Sepanjang hal tersebut dapat dijamin, dan penyimpangan prinsip-prinsip muamalah tidak akan terjadi, maka bentuk transaksi apapun dalam bisnis dibolehkan dalam syari’at Islam.

Dalam berbisnis harus dihindari adanya eksploitasi terhadap orang lain. Hal itu hukumnya haram dalam pandangan Islam. Dengan demikian dalam berbisnis seseorang harus didasari oleh etika dan etos kerja. Islam sangat menganjurkan manusia untuk bekerja dan berkreasi dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Ekonomi Islam

59

sangat mendorong produktivitas dan mengembangkannya baik kuantitas maupun kualitas. Islam melarang untuk menyiakan potensi material maupun potensi sumber daya manusia, bahkan Islam mengarahkan semua itu untuk kepentingan produksi menjadi sesuatu yang unik sebab didalamnya terdapat faktor Itqan (profesionalitas) yang dicintai Allah dan insan yang diwajibkan Allah atas segala sesuatunya.

d. KesesuaianInsaniyyah

Keistimewaan pelaku usaha yang dilandasi etika bisnis Islam yang lain adalah sifatnya yang humanistis universal, yaitu bahwa syariah diciptakan untuk manusia agar derajatnya terangkat, sifat kemanusiaannya terjaga dan terpelihara, serta sifat-sifat kehewanannya dapat terkekang dengan panduan syariah. Syariat Islam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna kulit, kebangsaan dan status. Hal inilah yang membuat syariah memiliki sifat universal sehingga menjadi syariah humanistis universal.

Dari beberapa strategi yang dilakukan Kopi Pasir Jogja dalam mengembangkan usahanya dapat diambil kesimpulan bahwa secara umum strategi yang telah dilakukan dalam mengembangkan usaha kuliner sesuai dengan prinsip dalam Islam. Usaha atau bisnis rumah makan merupakan usaha yang dalam pelaksanaannya dituntut untuk telaten, sabar, dan rendah hati.

Sikap adil akan mendekatkan seorang usahawan muslim pada nilai ketakwaannya, dimana nilai terpenting dalam transaksi sebuah bisnis.

Pengusaha yang adil akan menjaga timbangannya, berlaku adil dalam menyampaikan produk yang dipasarkan serta menyatakan baik dan barang atau produk yang mereka tawarkan kepada pembeli.

Sebagaimana yang tertulis dalam firman Allah Swt berikut ini:

ْيِذَّلا اَهُّـيَاٰيٰ

ْعَـت َّلََا ىاٰلَع ٍمْوَـق ُنٰاَنَش ْمُكَّنَمِرَْيَ َلََو ِۖطْسِقْلِبِ َءٰۤاَدَهُش ِٰ ِللّ َْيِْماَّوَـق اْوُـنْوُك اْوُـنَمٰا َن َۗاْوُلِدْعِاَۗ اْوُلِد

َنْوُلَمْعَـت اَِبِ ٌۢ

ٌْيِبَخ َٰ للّا َّنِاَۗ َٰ للّا اوُقَّـتاَو ۖىٰوْقَّـتلِل ُبَرْـقَا َوُه

60

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan”.

Dalam hal ini menurut penulis setelah melakukan wawancara dengan pemilik Kopi Pasir Jogja, pemilik Kopi Pasir Jogja memiliki nilai insaniyyah yang baik dengan senantiasa bersikap adil kepada seluruh karyawan dan pelanggan terbukti dengan tidak ada nya pilih kasih kepada karyawan sehingga bisa terjalin kerjasama yang baik, kemudian kepada pelanggan juga tidak ada prioritas dalam hal pemesanan terbukti dengan yang duluan memesan lah yang di layani terlebih dulu.

Strategi pengembangan yang berdasarkan prosesnya meliputi strategi produk, strategi promosi, strategi harga, strategi lokasi, dan strategi penjualan. Berikut ini penjelasannya:

a. Kesesuaian Strategi Pengembangan Produk Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam

Produk adalah barang yang dipasarkan untuk memenuhi permintaan konsumen. Islam menganjurkan dalam memasarkan produk yang menberikan manfaat kepada konsumen serta harus mengutamakan kualitas produk. Dalam usaha rumah makan masalah pengembangan strategi produk yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan mutu dan kualitas bahan baku produk. Dalam meningkatkan mutu dan kualitas bahan baku yang dilakukan dalam pembuatan masakan digunakan bahan baku yang terbebas dari formalin atau bahan pengawet agar citarasa masakan tetap terjaga dan aman untuk dikonsumsi (Mardani, 2014).

Upaya yang dilakukan dalam membuat produknya oleh Kopi Pasir Jogja tidak bertentangan dengan Ekonomi Islam, bahkan dalam Islam

61

sangat di anjurkan untuk menjaga dan meningkatkan mutu dan kualitas bahan baku yang digunakan dalam pengolahan produk. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw dalam memasarkan produk, beliau juga sangat mengutamakan kualitas produk yang ditawarkan. Sebagaimana firman Allah Swt yang berbunyi:

هَّنِا َِۗنٰطْيَّشلا ِتٰوُطُخ اْوُعِبَّتَـت َلََّوۖ اًبِ يَط ًلًٰلَح ِضْرَْلَا ِفِ اَِّمّ اْوُلُك ُساَّنلا اَهُّـيَاٰيٰ

ْمُكَل وُدَع ُّم ٌْيِْب

Artinya: “Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu”.

b. Kesesuaian Strategi Pengembangan Promosi Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam

Promosi merupakan kegiatan suatu usaha dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan agar dapat meningkatkan penjualan, dalam hal ini penulis menganalisis bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh Kopi Pasir Jogja sudah sesuai dengan prinsip ekonomi Islam terbukti dengan Kopi Pasir Jogja mempromosikan produknya sesuai dengan apa yang dijual yang mana itu adalah bentuk kejujuran dan keselarasan terhadap nilai ketakwaan.

Sebagaimana firman Allah berikut:

ََث ْمِِنِاَْيَْاَو ِٰ للّا ِدْهَعِب َنْوَُتَْشَي َنْيِذَّلا َّنِا ُرُظْنَـي َلََو ُٰ للّا ُمُهُمِ لَكُي َلََو ِةَرِخْٰلَا ِفِ ْمَُلَ َق َلًَخ َلَ َكِٕى ٰۤ

ٰلوُا ًلًْيِلَق اًن

ٌمْيِلَا ٌباَذَع ْمَُلََو ۖ ْمِهْيِ كَزُـي َلََو ِةَمٰيِقْلا َمْوَـي ْمِهْيَلِا

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memperjualbelikan janji Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga murah, mereka itu tidak memperoleh bagian di akhirat, Allah tidak akan menyapa mereka, tidak akan memperhatikan mereka pada hari Kiamat, dan tidak akan menyucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih”.

c. Kesesuaian Strategi Pengembangan Harga Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam

Dalam penetapan harga yang dilakukan oleh Kopi Pasir Jogja telah sesuai dengan prinsip Islam dan masih dalam kategori persaingan yang sehat. Dalam penetapan harga Nabi Muhammad mengajurkan agar

62

penentuan harga sesuai dengan kulaitas serta nilai tambah setiap produk.

Islam melarang diskriminasi harga (apabila terjadi ketidakadilan terhadap sebagian pelanggan) dan penipuan dalam penetapan harga (Mardani, 2014). Sebagaimana firman Allah yang berbunyi:

َ ۡيِْفِ فَطُم ۡلِ ل ٌلۡيَو

۝ َنۡوُـفۡوَـت ۡسَي ِساَّنلا ىَلَع اۡوُلاَت ۡكا اَذِا َنۡيِذَّلا

۝ َنۡوُرِسُۡيُ ۡمُهۡوُـنَزَّو ْوَا ۡمُهۡوُلاَك اَذِاَو ؕ

Artinya: “Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)!, (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi.”.

Pemaknaan dari orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar atau menimbang, dan Kopi Pasir Jogja tidak melakukan hal itu terbukti dengan penetapan harganya yang bersaing dan juga sebanding dengan yang didapat pelanggan.

d. Kesesuaian Strategi Pengembangan Lokasi Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam

Strategi lokasi merupakan salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh pengusaha dimana mereka akan menempatkan kegiatan usahanya, maka keputusan yang diambil harus tepat. Dalam pemilihan lokasi Kopi Pasir Jogja sudah sesuai dengan ekonomi Islam, karena tanah yang digunakan sebagai lokasi usaha tidak mengambil hak orang lain ataupun bersengketa dan juga memiliki izin sah.

Sebagaimana Allah berfirman:

ااَِبّ اْوُلْدُتَو ِلِطاَبْلِبِ ْمُكَنْـيَـب ْمُكَلاَوْمَا ااْوُلُكَْتَ َلََو ْمُتْـنَاَو ِْثِْْلَِبِ ِساَّنلا ِلاَوْمَا ْن ِم اًقْـيِرَف اْوُلُكْأَتِل ِماَّكُْلْا َلَِا

َنْوُمَلْعَـت

Artinya: “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui”.

e. Kesesuaian Strategi Pengembangan Penjualan Berdasarkan Perspektif Ekonomi Islam

63

Dalam strategi penjualan yang dilakukan oleh Kopi Pasir Jogja, penulis menganalisis bahwa strategi yang dilakukan masih sesuai dengan ekonomi Islam yang terbukti dengan transparansi dalam proses transaksi dan produk yang dijualnya, juga dalam hal transaksinya ada menerapkan sistem non tunai atau cashless yang mana dalam hal itu membutuhkan kepercayaan dan kejujuran sehingga selaras dengan nilai etika pribadi yang baik. Sebagaimana firman Allah:

َنِم ُنٰطْيَّشلا ُهُطَّبَخَتَـي ْيِذَّلا ُمْوُقَـي اَمَك َّلَِا َنْوُمْوُقَـي َلَ اوٰبِ رلا َنْوُلُكَْيَ َنْيِذَّلَا اََّنَِّا ااْوُلاَق ْمَُّنَِِبِ َكِلٰذ َِۗ سَمْلا

هَءٰۤاَج ْنَمَف َۗاوٰبِ رلا َمَّرَحَو َعْيَـبْلا ُٰ للّا َّلَحَاَو ْۘاوٰبِ رلا ُلْثِم ُعْيَـبْلا ٌةَظِعْوَم

ْنِ م هِ بَّر ىٰهَـتْـناَف هَلَـف اَم ََۗفَلَس هُرْمَاَو َلَِا

ِٰ للّا َۗ

ْنَمَو َداَع َكِٕى ٰۤ

ٰلوُاَف ُبٰحْصَا ِراَّنلا ْمُه اَهْـيِف ُدِلٰخ َنْو

Artinya: “Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila.

Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.

Pemaknaan dari orang-orang yang curang di sini ialah orang-orang yang curang dalam menakar atau menimbang, dan Kopi Pasir Jogja tidak melakukan hal itu terbukti dengan penetapan harganya yang bersaing dan juga sebanding dengan yang didapat pelanggan.

3. Konsep Strategi Pengembangan Bisnis Kuliner di Kopi Pasir Jogja

Dokumen terkait