• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Jaringan Komputer

Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi

informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah

didapatkan dengan cakupan yang akan semakin luas. Jaringan komputer adalah

dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika

keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar

informasi. Media komunikasi tidak hanya melalui kabel, akan tetapi juga

menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.

Perbedaan dalam hal pengumpulan, transportasi, penyimpanan serta pemrosesan

informasi akan semakin hilang, sehingga akan tercipta sebuah sistem standar yang

akan memudahkan manusia dalam mengembangkan teknologi sistem informasi.

Sistem komputer dan komunikasi menjadikan perkembangan komunikasi jaringan

semakin maju terutama pada perkembangan jaringan komputer [1].

Penerapan lingkungan jaringan seperti ini telah dilakukan oleh IBM

dengan Sistem Network Architecture (SNA). Internetworking telah mampu

memberikan solusi serta menjawab beberapa masalah teriolasinya LAN (Local

Area Network). LAN mengakibatkan komunikasi elektronis antar kantor atau departemen yang terkait tidak mungkin terjadi. Dupilkasi resource berarti

2.2 Protokol

Protocol komunikasi merupakan aturan dalam melakukan pengiriman data

dari sebuah node jaringan ke node jaringan lainnya. Apabila dua buah sistem

saling berkomunikasi, hal yang pertama dibutuhkan adalah kesamaan bahasa yang

digunakan, sehingga dapat memahami alur proses komunikasi. Dua buah sistem

saling berkomunikasi dengan bahasa yang berlainan, tentunya dua sistem tersebut

tidak akan saling memahami. Untuk itu, sistem tersebut membutuhkan sebuah

mekanisme pengaturan bahasa yang dapat dipahami oleh dua buah sistem tersebut

sehingga pertukaran informasi antar sistem akan dapat dapat terjadi dengan benar.

Aturan bahasa komunikasi ini sering disebut protokol komunikasi atau

communication protocol [1].

2.3 LAN (Local Area Network)

LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer lokal yang

menghubungkan beberapa komputer dan terminal dengan jarak yang tidak terlalu

jauh. LAN diimplementasikan dalam satu gedung baik satu lantai maupun

bertingkat. Jaringan ini biasanya dibangun untuk perkantoran atau lembaga

pendidikan, atau untuk lingkup departemen dalam perusahaan. Beberapa LAN

menggunakan satu komputer yang biasanya dijadikan sebuah server yang

berfungsi untuk menyimpan perangkat lunak (software yang mengatur aktifitas

jaringan). Media transmisi yang dipakai secara umum adalah kabel, baik kabel

dua kawat maupun koaksial. Tetapi pada perkembangan terakhir sudah mulai

dikembangkan wireles LAN dengan biaya implementasi yang tidak terlalu mahal

2.3.1 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah representasi geometris dari hubungan semua

link dan perangkat yang menghubungkan satu sama lain. Ada empat dasar

topologi jaringan yaitu : mesh, star, bus, dan ring [3].

1. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat

restorasi, dengan berbagai alternatif rute yang umumnya disiapkan melalui

dukungan perangkat lunak. Topologi mesh dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Topologi Mesh

2. Topologi Star

Topologi star beberapa node yang dipasangkan dengan simpul pusat,

yang membentuk jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani

langsung dan dikelola oleh host yang berupa mainframe komputer seperti

switch/hub. Topologi star merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Salah

satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan

3. Topologi Bus

Beberapa node dipasangkan dengan jalur data (bus). Masing-masing node

dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai

hierarki yang sama. Topologi ini biasanya menggunakan kabel coaxial, yang

sekarang sudah sangat jarang digunakan atau diimplementasikan. Pada topologi

ini semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Gambar 2.3 topologi bus.

Gambar 2.3 Topologi Bus

4. Topologi Ring

Topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga

terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan

menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila

alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak

informasi akan dilewatkan. Adapun topologi ring dapat dilihat pada Gambar 2.4

2.3.2 Media Transmisi

Media transmisi adalah proses untuk melakukan untuk pengiriman data

dari salah satu sumber data ke penerima data. Media transmisi dalam hal ini kabel

merupakan komponen pokok dalam sebuah jaringan karena tanpa adanya media

ini sebuah jaringan tidak bisa beroperasi dan tidak bisa disebut sebagai sebuah

jaringan. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan sehingga

instalasinya harus dilakukan secara cermat dan teliti. Bila jaringan mengalami

suatu masalah maka kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena

kemungkinan besar masalah yang timbul adalah pada komponen ini. Dengan

memahami kabel secara garis besar, diharapkan permasalahan yang timbul dapat

diidentifikasi dan diatasi. Dalam jaringan lokal dikenal tiga jenis kabel, yaitu [2]:

A. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Kabel UTP banyak digunakan kabel telepon. Kabel ini terdiri dari

pasangan kawat tembaga terisolasi yang dipilin menjadi satu dengan ketebalan

rata-rata 1 mm. Keuntungan penggunaan twisted pair adalah kemudahan dalam

membangun instalasi. Namun jarak jangkau datanya relatif terbatas dan sangat

terpengaruh noise. Kabel UTP dibagi atas 7 kategori, yaitu:

1. Kategori 1 yaitu kabel UTP yang digunakan untuk komunikasi suara (voice)

dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah.

2. Kategori 2 terdiri dari empat pasang kabel UTP dan digunakan untuk

komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps.

3. Kategori 3 digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai

10 Mbps dan digunakan untuk protokol Ethernet.

5. Kategori 5 yaitu kabel UTP yang dapat menangani transmisi data dengan

kecepatan hingga 100 Mbps.

6. Kategori 6 memiliki kecepatan transfer data mencapai 1 GBps.

7. Kategori 7 adalah kabel UTP yang dengan kecepatan 10 GBps.

B. Kabel Koaksial

Kabel koaksial terdiri dari dua konduktor, yaitu kawat tembaga keras dan

kaku sebagai inti dan koduktor silindris yang berbentuk jalinan nyaman.

Konduktor bagian luar kabel ditutup dengan pelindung plastik yang aman. Kabel

koaksial memiliki jarak jangkau yang relatif jauh, yaitu 200 m dengan kecepatan

10 Mbps.

C. Serat Optik

Salah satu terobosan terbesar dalam transmisi data adalah pengembangan

sistem komunikasi serat optik. Serat optik merupakan media transmisi yang dapat

menyalurkan informasi berkapasitas besar dengan keandalan yang tinggi,

sehingga serat optik sangat baik jika digunakan sebagai media transmisi pada

LAN khususnya jaringan tulang punggung (backbone). Berikut adalah beberapa

kelebihan yang dimiliki oleh serat optik :

1. Redaman transmisi yang kecil.

Kabel serat optik mempunyai redaman transmisi per kilometer (km) yang

relatif kecil.

2. Bidang frekuensi yang lebar.

Serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi.

3. Ukurannya kecil dan ringan.

4. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

Sistem transmisi serat optik mempergunakan cahaya sebagai gelombang

pembawanya sehingga terbebas dari cakap silang yang sering terjadi pada

kabel biasa.

5. Tidak ada hubungan elektrik antara pengirim dan penerima.

Dengan isolasi yang sempurna, maka serat optik aman jika berada pada

tempat yang mudah terbakar karena tidak akan terjadi hubungan api pada

saat terputusnya serat optik.

6. 10x lebih cepat dari coaxial dan memiliki panjang maksimum 2000-3000 m.

2.4 Teknologi WLAN (Wireless Local Area Network)

WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu aplikasi

pengembangan dari wireless yang digunakan untuk komunikasi data. Sesuai

dengan namanya, wireless yang artinya tanpa kabel. Jaringan WLAN sangat

efektif digunakan di dalam sebuah kawasan atau gedung. Jaringan WLAN

pengembangan yang menggantikan jaringan kabel. Solusi dari pengembangan

WLAN dapat mencakup sebuah kawasan rumah, sekolah, satu kantor, perusahaan

hingga ke area-area publik [1].

Penggunaan WLAN tidak akan mengurangi keuntungan yang telah

diperoleh dari aplikasi yang lebih tradisional yaitu LAN dengan menggunakan

kabel. Hanya saja pada WLAN ini, cara melihat suatu jaringan LAN harus

didefinisikan kembali. Konektivitas antar para pengguna tidak lagi mempengaruhi

Selain itu, WLAN sendiri mengkombinasikan hubungan antar data dengan

penggunaan yang aktif bergerak, dan melalui konfigurasi yang sederhana maka

WLAN dapat berpindah-pindah sesuai dengan kebutuhan pengguna. WLAN sama

seperti sebuah kartu ethernet yang tidak menggunakan kabel sebagai media

penyambungnya, dimana pengguna berhubungan dengan server melalui modem.

Salah satu bentuk modem yaitu PC card yang digunakan untuk laptop.

2.4.1 Server

Server adalah sebuah komputer yang mengatur lalu lintas data yang terjadi pada sebuah jaringan. Server menggunakan access point sebagai pengatur alokasi

waktu transmisi untuk semua perangkat jaringan dan mengizinkan perangkat

mobile melakukan proses roaming dari sel ke sel.

2.4.2 Access Point (AP)

Access point (AP) berfungsi untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan wireless ke jaringan kabel. Pengaturan ini digunakan untuk melakukan

koordinasi dari semua node jaringan dalam menggunakan layanan dasar jaringan

serta memastikan penanganan lalu lintas data dapat berjalan dengan sempurna.

Access point akan merutekan aliran data antara pusat jaringan dengan jaringan

wireless yang lain. Access point ditunjukkan pada Gambar 2.5.

2.5 Standarisasi Teknologi WLAN 802.11

Standar ini merupakan standar awal yang diratifikasi. Standar tersebut

merupakan layer fisik yang menggunakan FHSS (Frequency Hopping Spread

Spectrum) dan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) yang beroperasi pada pita 2.4 GHz dengan data rate hingga 2 Mbps. FHSS menggunakan transmisi

transmisi sinyal pita lebar yang menjangkau keseluruh range 2.4 GHz [4].

Proyek 802, protocol yang dikenal di WLAN (Wireless Local Area

Network) adalah IEEE 802.XX. Arti dari 802.XX merupakan komite yang bergerak dalam standarisasi IEEE (Institute of Electrical and Electronics

Engineers). Satandarisasi diberi nama 802.XX namun secara umum berlaku satandarisasi IEEE 802.15, IEEE 802.11 (a, b, g), 802.16 dan yang lainya.

Perbedaan yang paling utama antara 802.15, 802.11 dan 802.16 merupakan

kecepatan transfer data. Dengan menggunakan standarisasi yang sama maka

semua pernagkat dapat saling berkomunikasi. Standar terbaru dari spesifikasi

802.11a atau b, seperti 802.11g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi

terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang

lebih jauh hingga kecepatan transfernya [1].

Tabel 2.1 Standarisasi WLAN 802.11.

Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Cocok dengan

802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b

802.11a 54 Mb/s 5 GHz a

802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g 802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n

2.6 Keunggulan dan Kekurangan WLAN

Setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kelemahan yang ditawarkan

kepada pengguna, untuk teknologi wireless mempunyai keunggulan dan

kekurangan antara lain [5]:

2.6.1 Keunggulan WLAN

Berikut ini ada beberapa keuntungan dari WLAN sebagai berikut :

1. Mobilitas tinggi

a. Bisa digunakan kapan saja.

b. Kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time.

2. Kemudahan dan kecepatan Instalasi

a. Proses pemasangan cepat.

b. Tidak perlu menggunakan kabel.

3. Fleksibilitas Tempat

a. Bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin dijangkau kabel.

b. Mudah dan murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.

4. Menrunkan biaya kepemilkan

2.6.2 Kekurangan WLAN

Adapun beberapa kekurangan WLAN antara lain :

1. Delay yang besar.

2. Alat cukup mahal.

3. Kapasitas jaringan terbatas.

4. Keamanan data kurang terjamin.

BAB III

PERANCANGAN DAN SIMULASI

3.1 Umum

Tugas Akhir ini, merancang jaringan komputer sesuai jaringan di sekolah

SMK Darussalam Medan. Perancangan dilakukan dengan menggunakan 3 ruang,

diantaranya ruang kantor, ruang LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan LAB

(Multi Media). Total kesuluruhan perangkat jaringan komputer 45 PC, 2 Laptop,

1 wireless router dan 5 swicth.

3.2 Denah SMK Darussalam Medan

Sekolah SMK Darussalam terdapat beberapa ruang yaitu ruang kepala

sekolah, ruang kantor, ruang guru, 5 kelas dan 2 ruang laboratorium TKJ (Teknik

Komputer Jaringan), MM (Multi Media). Dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1

Denah SMK Darussalam dan Gambar 3.2 Denah simulasi jaringan.

c Ruang Studio Kelas I A Kelas II B Kelas I B Kelas II A Ruang Guru Kelas III Lapangan Basket Ruang Kantor Ruang LAB TKJ Ruang LAB MM Ruang Kepala Sekolah

Gambar 3.2 Denah Simulasi Jaringan

3.3 IP Address PC dan Laptop

IP address merupakan identitas sebuah perangkat dalam jaringan

komputer. Berikut ini IP Address PC kantor SMK Darussalam pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 IP Address PC kantor SMK Darussalam Medan

Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway PC1 192.168.100.1 255.255.255.0 192.168.100.1 PC2 192.168.100.2 255.255.255.0 192.168.100.1

IP Address Laptop kantor SMK Darussalam diperlihatkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 IP Address Laptop SMK Darussalam Medan

Nama

Laptop IP Address Subnet Mask Default Gateway Laptop 1 192.168.100.100 255.255.255.0 192.168.100.1 Laptop 2 192.168.100.101 255.255.255.0 192.168.100.1

IP Address PC LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 IP Address PC LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway

PC Server 192.168.100.3 255.255.255.0 192.168.100.1 PC1 192.168.100.4 255.255.255.0 192.168.100.1 PC2 192.168.100.5 255.255.255.0 192.168.100.1 PC3 192.168.100.6 255.255.255.0 192.168.100.1 PC4 192.168.100.7 255.255.255.0 192.168.100.1 PC5 192.168.100.8 255.255.255.0 192.168.100.1 PC6 192.168.100.9 255.255.255.0 192.168.100.1 PC7 192.168.100.10 255.255.255.0 192.168.100.1 PC8 192.168.100.11 255.255.255.0 192.168.100.1 PC9 192.168.100.12 255.255.255.0 192.168.100.1 PC10 192.168.100.13 255.255.255.0 192.168.100.1 PC11 192.168.100.14 255.255.255.0 192.168.100.1 PC12 192.168.100.15 255.255.255.0 192.168.100.1 PC13 192.168.100.16 255.255.255.0 192.168.100.1 PC14 192.168.100.17 255.255.255.0 192.168.100.1 PC15 192.168.100.18 255.255.255.0 192.168.100.1 PC16 192.168.100.19 255.255.255.0 192.168.100.1 PC17 192.168.100.20 255.255.255.0 192.168.100.1 PC18 192.168.100.21 255.255.255.0 192.168.100.1 PC19 192.168.100.22 255.255.255.0 192.168.100.1 PC20 192.168.100.23 255.255.255.0 192.168.100.1 PC21 192.168.100.24 255.255.255.0 192.168.100.1 PC22 192.168.100.25 255.255.255.0 192.168.100.1 PC23 192.168.100.26 255.255.255.0 192.168.100.1 PC24 192.168.100.27 255.255.255.0 192.168.100.1

IP Address untuk LAB MM (Multi Media) pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 IP Address LAB MM (Multi Media)

Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway PC Server 192.168.100.28 255.255.255.0 192.168.100.1 PC1 192.168.100.29 255.255.255.0 192.168.100.1 PC2 192.168.100.30 255.255.255.0 192.168.100.1 PC3 192.168.100.31 255.255.255.0 192.168.100.1 PC4 192.168.100.32 255.255.255.0 192.168.100.1 PC5 192.168.100.33 255.255.255.0 192.168.100.1 PC6 192.168.100.34 255.255.255.0 192.168.100.1 PC7 192.168.100.35 255.255.255.0 192.168.100.1 PC8 192.168.100.36 255.255.255.0 192.168.100.1 PC9 192.168.100.37 255.255.255.0 192.168.100.1 PC10 192.168.100.38 255.255.255.0 192.168.100.1 PC11 192.168.100.39 255.255.255.0 192.168.100.1 PC12 192.168.100.40 255.255.255.0 192.168.100.1 PC13 192.168.100.41 255.255.255.0 192.168.100.1 PC14 192.168.100.42 255.255.255.0 192.168.100.1 PC15 192.168.100.43 255.255.255.0 192.168.100.1 PC16 192.168.100.44 255.255.255.0 192.168.100.1 PC17 192.168.100.45 255.255.255.0 192.168.100.1

3.4 Cisco Packet Tracer

Packet tracer adalah sebuah software dikembangkan oleh cisco. Packet

tracer merupakan sebuah program simulasi jaringan. Software ini berfungsi untuk membuat model suatu jaringan komputer dan mensimulasikan suatu jaringan.

Packet tracer memberikan simulasi, perancangan dan kemampuan kolaborasi serta memfasilitasi untuk membuat dengan konsep teknologi yang kompleks.

Dalam software ini telah tersedia beberapa komponen-komponen yang

sering dipakai dalam sistem network, sehingga mudah membuat simulasi jaringan

komputer didalam PC, simulasi ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada

tiap-tiap alat tersebut dan cara pengiriman sebuah pesan dari komputer yang satu

ke komputer lain juga dapat disimulasikan. Tampilan aplikasi packet tracer dapat

dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut [2]:

Gambar 3.3 Jendela Packet Tracer

Program ini menyediakan beberapa menu yang ditampilkan pada program

adalah sebagai berikut [2]:

1. Kolom menu

Kolom menu pada bagian atas sebelah kiri terdapat menu file, edit,

options, view, tools, extentions dan help. 2. Kolom shortcut

Pada kolom ini, terdapat shortcut new, open, save, print, activity, wizard,

copy, paste, undo, zoom in, orginal size, zoom out, pallete, dan custom. device dialog. Pada sisi kanan, akan ditemukkan shortcut network information dan help. Fungsi kolom ini adalah memudahkan untuk menjalankan suatu perintah yang diinginkan dengan cepat.

3. Kolom alat umum

Bagian ini menyediakan akses peralatan yang biasanya digunakan dalam

workspace. Bagian ini menyediakan perintah antara lain memilih (select), memindah tata ruang (move layout), menempatkan catatan (place note),

menghapus (delete), memeriksa (inspec), serta menambah PDU sederhana

dan kompleks.

4. Kolom logical / physical workspace

Pada bagian ini disediakan dua macam workspace, yaitu physical

workspace dan logical workspace. Logical workspace merupakan tempat yang untuk memberikan dimensi physical ke topologi jaringan komputer.

5. Tempat kerja (workspace)

Area ini merupakan sebuah tempat dimana akan merencanakan atau

membuat sebuah jaringan, mengamati simulasi pada jaringan tersebut serta

mengamati beberapa macam informasi dan statistik.

6. Kolom realtime / simulation

Pada bagian ini tersedia dua item yaitu mode simulasi dan mode realtime,

dimana dalam mode realtime, jaringan seperti device yang nyata dengan

respon real-time untuk semua aktivitas jaringan. Dalam mode simulasi, user dapat melihat dan mengendalikan waktu interval, transfer data, serta penyebaran data melalui jaringan yang telah dirancang.

7. Network component box

Bagian ini merupakan tempat untuk memilih alat dan koneksi yang akan

Dalam bagian ini juga terdapat dua item yaitu pemilihan peralatan dan

koneksi serta pemilihan jenis peralatan dan koneksi yang lebih spesifik.

8. Kotak pemilihan jenis alat / koneksi

Bagian ini merupakan bagian dari kolom di atas yang digunakan untuk

memilih sebuah alat dan ditempatkan pada workspace. Alat tersebut antara

lain adalah routers, switches, hubs, wereless device, connection, end

device wan emulation, custom mode device, dan multiuser connection. 9. Kotak pemilihan jenis alat / koneksi spesifik

Bagian ini merupakan lanjutan dari bagian atas dimana alat atau koneksi

yang telah dipilih dibagi menjadi beberapa jenis-jenis secara lebih rinci.

Alat dan koneksi yang telah dispesifikasikan yang akan digunakan dalam

rancangan atau pembuatan jaringan sesuai dengan keinginan.

10.Jendela informasi

Bagian ini merupaka keterangan untuk melihat informasi status dari paket

serta untuk mengatur skenario selama berlangsungnya simulasi jaringan

yang telah dibuat.

3.5 Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Cisco Packet Tracer Cisco packet tracer digunakan sebagai pembelajaran awal networking sehingga user dapat memahami bagaimana cara kerja suatu networking devices.

Packet tracer merupakan program simulasi jaringan. Perancangan jaringan komputer pada SMK Darussalam Medan menggunakan perangkat jaringan yaitu,

45 PC, 2 Laptop, 1 wireless router dan 5 switch dengan menggunakan 3 ruang

1. Ruang kantor

2. Ruang LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan)

3. Ruang LAB MM (Multi Media)

3.5.1 Diagram Alir Perancangan Jaringan Komputer

Dalam merancang jaringan komputer melalui software cisco packet tracer

diperlukan tahapan-tahapan untuk membantu dalam proses perancangan.

Gambar 3.4 Diagram alir perancangan dan simulasi.

Gambar 3.4 Diagram alir perancangan dan simulasi

3.5.2 Model Jaringan

Model jaringan yang dirancang sesuai dengan model jaringan yang ada

pada sekolah SMK Darussalam Medan. Model jaringan dilakukan dengan

memanfaatkan area kerja dari software cisco packet tracer. Perangkat yang

digunakan di sekolah SMK Darussalam yaitu, 45 PC, 2 Laptop, 1 wireless router

Gambar 3.5 Model jaringan yang dirancang

3.5.3 Konfigurasi Wireless Router

Linksys Wireless Router yang digunakan untuk mengatur konfigurasinya.

Wireless router didukung teknologi DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol) dengan memperoleh IP otomatis secara random (dari range IP yang diberikan server DHCP). Penggunaan IP address ke user secara DHCP dengan

range 192.168.100.100 sampai 192.168.100.199. Ditunjukkan pada Gambar 3.6 Konfigurasi wireless router.

3.5.4 Uji Coba / Ping Test

Setelah semua komputer sudah selesai dikonfigurasi IP Address, maka

saatnya untuk menguji koneksi semua jaringan apakah sudah berhasil terkoneksi

dengan cara ping test dari Laptop 1 ke PC 2 ruang kantor. Cara melaukan ping test

adalah sebagai berikut:

1. Klik laptop

2. Klik menu desktop kemudian pilih command prompt

3. Ketik : ping [ip_address_tujuan] : PC> ping 192.168.100.2

Gambar 3.7 Ping test Laptop 1 ke PC 2 ruang kantor

3.6 Parameter Kinerja Jaringan A. Delay

Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari asal ke

tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu proses

yang lama. Delay paket dapat dihitung dengan persamaan (3.1) [6]:

Delay rata-rata = Diterima yang Paket Total Delay Total (3.1)

Kategori jaringan berdasarkan nilai delay dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kategori Delay (Versi Tiphon)

Kategori Besar Delay Sangat Bagus <150 ms

Bagus 150 s/d 300 ms

Sedang 300 s/d 450 ms

Buruk > 450 ms

B. Packet Loss

Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu

kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss dapat

terjadi karena faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi

batas saturasi jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit, kesalahan

hardware jaringan [7]. Kategori nilai packet loss dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kategori Packet Loss (Versi Tiphon)

Kategori Packet Loss Sangat Bagus 0%

Bagus 3%

Sedang 15%

Buruk 25%

Packet Loss dapat dilihat dengan menggunakan persamaan (3.2) [7]:

Packet loss = x 100% dikirim yang data Paket diterima) data Paket -dikirim data (Paket (3.2)

C. Throughput

Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan

bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix, sementara troughput

sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi.

Untuk mendapatkan nilai throughput digunakan persamaan (3.3) [7] :

Throughput = Data Pengiriman Waktu Dikirim Yang Data Jumlah (3.3)

BAB IV

HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

4.1 Umum

Pada Bab IV ini dibahas hasil simulasi. Selain itu juga akan dianalisis

kinerja jaringan komputer menggunakan cisco packet tracer sesuai Gambar 3.5.

Parameter kinerja yang menjadi bahan analisis adalah delay, packet loss dan

throughput yang dihasilkan pada saat proses simulasi.

Pengujian parameter dilakukan dengan melakukan 4 kali pengujian dengan

menggunakan software cisco packet tracer sebagai berikut:

1. Dari Laptop1 menuju Laptop 2 sebanyak 4 kali pengujian.

2. Dari Laptop1 menuju PC 1 dan PC 2 ruang kantor 4 kali pengujian.

3. Dari Laptop1 menuju PC server sampai PC 24 ruang LAB TKJ (Teknik

Komputer Jaringan) 4 kali pengujian.

4. Dari Laptop1 menuju PC server sampai PC 17 ruang LAB MM (Multi

Media) 4 kali pengujian.

4.2 Analisis Delay

Hasil simulasi delay ditunjukkan pada Tabel 4.1. Untuk tampilan

Tabel 4.1 Hasil simulasi delay

Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi Kantor - kantor 30,4 ms Kantor - LAB MM 40,1 ms

Delay Kantor - LAB TKJ 36,9 ms

(ms) LAB MM - LAB MM 50,2 ms

LAB MM - LAB TKJ 46,8 ms LAB TKJ - LAB TKJ 43,4 ms

Delay Rata-Rata 41,3 ms

Dari Tabel 4.1 hasil delay antara ruang kantor dengan kantor sebesar

30,4 ms, untuk ruang kantor dengan LAB MM sebesar 40,1 ms, untuk ruang

kantor dengan LAB TKJ sebesar 36,9 ms, untuk ruang LAB MM dengan

LAB MM sebesar 50,2 ms, untuk ruang LAB MM dengan LAB TKJ sebesar

46,8 ms dan delay yang dihasilkan antara ruang LAB TKJ dan TKJ sebesar

Dokumen terkait