• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dari sistem yang telah dibuat dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha yang sangat pesat pada saat ini, mengakibatkan meningkatnya persaingan antar koperasi. Seiring dengan bertambah banyaknya jumlah anggota koperasi, dimana hal ini menandakan meningkatnya jumlah transaksi, maka semakin dirasakan perlu kebutuhan akan aplikasi yang efektif untuk mengendalikan aktivitas koperasi.

Banyak pekerjaan bagian administrasi koperasi yang belum dibuatkan suatu aplikasi yang terkomputerisasi dengan baik. Seperti di bagian administrasi, masih menggunakan cara manual dalam melakukan pengolahan data sebagai informasi yang diandalkan, dan juga memerlukan waktu yang cukup lama dalam menyajikan data.

Atas permasalahan tersebut maka dipandang perlu untuk merancang suatu aplikasi yang dapat mengefisienkan waktu dan menekan biaya serta dapat meningkatkan pelayanan yang baik terhadap anggota koperasi. Suatu aplikasi tersebut adalah suatu aplikasi koperasi yang dapat memberikan kemudahan bagi bagian administrasi dalam menyajikan informasi dan data yang cepat, serta dapat meningkatkan pelayanan yang lebih baik terhadap anggota koperasi.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasikan suatu masalah yaitu :

1. Bagian administrasi masih menggunakan cara manual dalam menyelesaikan pekerjaannya, seperti pengolahan data anggota, pengolahan data simpanan, pengolahan data pinjmanan yang belum terkomputerisasi.

2. Bagaimana membuat sebuah perangkat lunak untuk sistem manual pada koperasi PT.Tirtha Ria Cimahi menjadi suatu aplikasi berbasis komputer yang bisa terintegrasi dengan baik.

1.3. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dari penyusunan tugas akhir ini adalah membangun sebuah aplikasi bagi koperasi PT.Tirtha Ria Cimahi secara terkomputerisasi.

Sedangkan tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah: 1. Untuk mempermudah dalam memberikan informasi koperasi 2. Untuk mempermudah dalam pencarian data anggota koperasi 3. Untuk mempercepat waktu proses pengolahan data

4. Untuk mempermudah dalam pencarian simpanan dan pinjaman

1.4. Batasan Masalah/Ruang Lingkup kajian Bahasan pada tugas akhir ini dibatasi pada: 1. Pengolahan data anggota koperasi

3. Suku bunga untuk simpanan dan pinjaman

4. Metode analisis yang digunakan adalah analisis terstruktur.

5. Software yang digunakan adalah Microsoft SQL Server, Microsoft Visual Basic 6.0.

1.5. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah adalah: 1. Pengumpulan data

Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah:

a. Studi Pustaka: membaca dan mempelajari buku-buku pedoman, dokumentasi, majalah, artikel dan situs internet yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.

b. Observasi dan eksperimen: melakukan percobaan. 2. Pengembangan Perangkat Lunak

Menggunakan model waterfall dalam pengambangan perangkat lunak, dimana model ini terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut:

Gambar 1.1 Metode waterfall

Sumber: Kremer Rob. 2006. Software Engineering – The Problem. University of Calgary.

a. Tahap analisis

Mendefinisikan kebutuhan secara detil untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang sistem yang akan dikembangkan sehingga fungsi dan kemampuan dari perangkat lunak yang akan dibangun dapat ditentukan.

b. Tahap perancangan

Menerjemahkan hasil dari analisis ke dalam serangkaian representasi sistem yang melukiskan bagaimana perangkat lunak akan dibangun. Tahap perancangan ini meliputi struktur program, struktur data serta deskripsi perangkat lunak secara detil.

c. Tahap implementasi

Menerjemahkan hasil dari perancangan ke dalam bahasa mesin yang dapat dieksekusi dengan menggunakan bahasa pemrograman.

Software

Kode Program/modul Dokumen Desain

Spesifikasi Kebutuhan (formal) Analisis Perancangan Implementasi Pengujian Pegoperasian dan Pemeliharaan

d. Tahap pengujian

Aktifitas untuk memverifikasi apakah setiap komponen dari perangkat lunak telah bekerja sesuai dengan kebutuhan (requirement).

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan laporan ini adalah: BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, maksud dan tujuan tugas akhir, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penyusunan laporan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori dasar aplikasi, serta pembahasan mengenai topik-topik lain yang terkait dengan pembahasan..

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini menguraikan tentang analisis terhadap teknologi aplikasi aplikasi sehingga didapat kesimpulan atau data-data yang menjadi landasan untuk membangun suatu aplikasi administrasi berbasis aplikasi client-server. Serta tahapan – tahapan perancangan solusi yang dilandasi dari hasil analisis.

BAB IV : IMPLEMENTASI PROGRAM

Bab ini berisi implementasi solusi dari hasil perancangan terhadap permasalahan yang ada.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari sistem yang telah dibuat dan saran untuk pengembangan sistem selanjutnya.

7 2.1. Pembangunan Sistem Informasi 2.1.1. Pengertian Sistem Informasi

Definisi sistem informasi adalah :

“Sistem informasi adalah suatu kumpulan komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses dan memberi informasi yang dapat mendukung pembuat keputusan, koordinasi, kontrol, analisis dan penerapan dalam sebuah organisasi.” (Laudon, Kenneth.C dan Jane P.Laudon,1998:7)

Sistem informasi adalah :

“Sistem informasi (Information System) adalah sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data, menyimpan data, memproses data dan menghasilkan informasi untuk pemakai.” (Lani Sidharta, 1995:11)

2.1.2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut sebagai istilah blok bangunan (Building Block). Adapun menurut Jogiyanto H.M., Blok bangunan digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1. Komponen Sistem Informasi

User User Teknologi Input Model Kendali Output Database User User User User

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Masukan (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang akan disimpan didasar data, dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Pada blok ini hasil yang dikeluarkan berupa informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi yang digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian yaitu brainware, perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan dengan yang lainnya, tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control Block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyatakan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

2.1.3. Tahap Pengembangan Sistem Informasi

Menurut Leman (1997 : 14-16), Tahapan pengembangan sistem informasi disebut juga siklus hidup pengembangan sistem informasi yang garis besarnya (tahapan utamanya) terdiri dari enam langkah. Tahapan-tahapan pekerjaan dalam pelaksanaan tidak harus kaku namun dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti cara iterasi.

Tahapan utama pengembangan sistem informasi :

1. Survei, bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup pekerjaan.

2. Analisis, bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi masalah dan solusinya.

3. Desain, bertujuan mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.

4. Pembuatan, bertujuan untuk mendesain sistem baru (hardware dan software). 5. Implementasi, bertujuan untuk mengimplementasikan sistem yang baru. 6. Pemeliharaan, bertujuan agar sistem dapat berjalan optimal.

2.1.4. Penerapan Tahapan Pengembangan Sistem Informasi

Beberapa cara dapat ditempuh dalam penerapan tahapan pengembangan sistem informasi, yaitu secara waterfall, iterasi dan spiral.

1. Waterfall

Setiap tahapan harus diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum meneruskan ketahapan berikutnya, dengan tujuan menghindari terjadinya pengulangan tahapan tersebut

Gambar 2.2 Metodologi Waterfall

2. Iterasi

Tahapan-tahapan tersebut dilaksanakan memakai teknik iterasion atau pengulangan dimana suatu proses dilaksanakan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.

Survei Analisis Desain Pembuatan Pemeliharaan Implementasi

Gambar 2.3 Metodologi Iterasi

3. Spiral

Tahapan ini beberapa proses dilaksanakan secara paralel dan berulang, mulai 1 bagian, 2 bagian, 3 bagian dan seterusnya sehingga mirip spiral.

Gambar 2.4 Metodologi Spiral

2.1.5. Pengertian Pembangunan Sistem Informasi

Pembangunan sistem informasi adalah usaha untuk membangun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem lama dan memperbaiki sistem yang sudah ada.

Survei Analisis Desain Pembuatan Implementasi Pemeliharaan Analisis Implementasi Desain Pembuatan Survei Pemeliharaan

Penggantian sistem yang lama dilakukan beberapa dasar antara lain :

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem lama, permasalahan ini dapat berupa :

a. Ketidakberesan seperti kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, inefisiensi operasi, dan sebagainya.

b. Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan sistem lama tidak efektif lagi sehingga sistem informasi tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan yang ada

Perkembangan teknologi informasi meberikan fasilitas dalam mengembangkan sistem informasi yang canggih yang dapat memberikan keunggulan kompetitif terhadap pesaing.

Pembangunan sistem informasi yang tepat diharapkan mempunyai dampak positif terhadap PIECE (Performance, Information, Economy, Control, Efficiency, Service)

1. Performance adalah peningkatan terhadap kinerja sistem sehingga menjadi

lebih efektif.

2. Information adalah peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

3. Economy adalah peningkatan terhadap manfaat dan penurunan terhadap

biaya.

4. Control adalah peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi

kesalahan.

6. Service adalah peningkatan terhadap tingkat pelayanan yang diberikan sistem.

2.2. Perangkat Lunak untuk Analisis dan Perancangan Sistem

Perangkat lunak (software) adalah sebuah program yang berisi instruksi-instruksi yang harus dikerjakan oleh perangkat keras (hardware). Software

merupakan perangkat yang dapat dilihat oleh mata telanjang, tetapi tidak dapat diraba, software juga sering digunakan untuk menunjuk kepada semua program yang dapat dipakai dalam sistem komputer.

Perangkat lunak dapat dikategorikan kedalam tiga bagian, yaitu : 1. Perangkat Lunak Sistem (Operation Software)

Yaitu program yang ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan dari sistem komputer.

2. Perangkat Lunak Bahasa (Language Software)

Yaitu program yang digunakan untuk menterjemahkan intruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemograman ke dalam bahasa mesin agar dapat dimengerti oleh komputer.

3. Perangkat Lunak Aplikasi (Application Software)

Yaitu program yang ditulis dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu aplikasi tertentu.

2.2.1. Microsoft Visio 2000

Microsoft Visio 2000 dirancang dari tahun 1991-2000 oleh Visio Cooperation yang masih dalam kendali Microsoft Cooperation di Amerika Serikat. Microsoft Visio merupakan suatu program yang dirancang dalam memecahkan masalah pembuatan gambar. Pengambaran dengan bantuan berbagai macam bentuk shape, pengobjekkan otomatis, properti, metode dan even-even ditambahkan dalam program Visio ini.

Visio memberikan beberapa pilihan dalam memecahkan masalah yang dihadapi antara lain :

a. Block Diagram

b. Database

c. Flowchart

d. Form and Charts

e. Internet Diagram f. Map g. Network Diagram h. Office Layout i. Organization Chart j. Project Schedulle k. Software l. Visio Extras

2.2.2. Visual Basic 6.0

Visual Basic berawal dari sebuah ide untuk membuat simple script language

untuk GUI windows. Saat itu masih windows 3.11. sebagai bahasa pemograman yang tergolong RAD (Rapid Application Development) tool, perkembangan Visual Basic mendapat sambutan yang sangat baik dikalangan programmer. Bisa kita lihat hingga saat ini sudah tercatat 6 juta developer diseluruh dunia (belum termasuk yang belum terdaftar ke MSDN Service) yang resmi menggunakan Visual Basic.

Ledakan jumlah developer/programmer yang sangat berarti terjadi saat munculnya Visual Basic 5, dimana Visual Basic mampu melakukan dobrakan yang sangat besar, yaitu kemampuan membuat ActiveX Control beserta komponennya (Active DLL dan Active EXE). Hal ini mampu menyedot perhatian

developer dan mempengaruhi perubahan teknik pemograman Visual Basic,

terutama pada konsep OOP (Object-Oriented Programming).

Pada Oktober 1997 muncul Visual Basic 6, yang tidak jauh berbeda dengan Visual Basic 5. Hanya saja, Visual Basic 6 sudah ditambah dengan kemampuan

internet programming dan juga penyempurnaan pada tingkat keamanan saat

menjalankan thread, COM-based application, yang kemudian membuat trend pemograman Visual Basic 6.0 mulai bergeser dari aplikasi desktop ke arah aplikasi network dan desain komponen. Hal itu terlihat dengan hadirnya template

Beberapa komponen Visual Basic 6.0 yaitu : 1. Project

Yaitu sekumpulan form, Modul dan beberapa hal lain, singkatnya project

adalah program aplikasi itu sendiri. File utama project disimpan dalam file berakhiran vbp.

2. Form

Yaitu suatu objek yang dipakai sebagai tempat bekerja program aplikasi. Form berbentuk jendela dan dapat dibayangkan sebagai kertas atau meja kerja yang dapat dilukis atau diletakkan kedalamnya objek-objek lain.

3. Toolbox

Yaitu tempat komponen-kompenen yang akan digunakan untuk membuat program.

4. Properties

Properties digunakan untuk menentukan setting suatu objek. Suatu objek biasanya mempunyai beberapa property, yang dapat diatur secara langsung dari lembar properti.

2.3. Metode Pendekatan

Pengembangan Sistem Informasi (Information System Development) merupakan pembuatan sistem informasi yang baru atau pemodifikasian system yang telah ada. Pada dasarnya pengembangan sistem informasi berhubungan dengan metode pengembangan yang digunakan. Metode pengembangan yang penulis gunakan dalam sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah dengan

menggunakan Metode Pendekatan Terstruktur. Fokus pendekatan terstruktur ini adalah pada aspek fungsional dan perilaku system. Pada aspek fungsional perlu diketahui fungsi-fungsi atau proses-proses apa saja yang ada dalam system, data apa yang menjadi masukkan, dimana data disimpan, tranformasi apa yang akan dilakukan terhadap data tersebut dan apa yang menjadi hasil transformasinya. Sedangkan pada aspek perilaku lebih memperhatikan keadaan, perubahan, kondisi dan aksi dari system.

2.4. Tahapan Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1. Pengertian Analisis

Analisis merupakan tahapan proses untuk mengenal masalah, mengevaluasi dan sintesis, memahami spesifikasi serta melakukan tinjauan ulang (review) pada suatu system yang sedang berjalan.

Kemampuan proses analisis mencakup :

1. Mampu menganalisa konsep yang abstrak serta kembali ke dalam pembagian logika dan mensitesiskan pemecahan masalah berdasarkan pembagiannya. 2. Mampu menyerap fakta atau informasi.

3. Mampu mengerti lingkungan pemakai.

4. Mampu menerapkan elemen sisten\m dari perangkat lunak maupun perangkat keras.

5. Mampu berkomunikasi dengan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. 6. Komunikasi tidak harmonis antara user dan analisis.

2.4.2. Pengertian Analisis Sistem

“Analisis Sistem adalah suatu usaha menganalisa masalah informasi yang

dihadapi oleh perusahaan dan mengetahui kekurangan-kekurangan dalam

system yang sedang berlaku.” (Drs. Zaki Baridwan, M.Sc., Akuntan, Sistem Informasi Akuntansi, Yogyakarta, 1985, hal 6)

Analisis sistem adalah suatu proses yang memahami sistem yang ada termasuk mendiagnosa, mengidentifikasi masalah dan memberikan solusi penyelesaiannya yang digunakan untuk menentukan tujuan, kebutuhan sistem dan prioritas pengembangan sistem.

Tahapan analisis dilakukan sebelum tahap perancangan sistem dan tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena apabila terjadi kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap-tahap selanjutnya.

Didalam tahap analisis sistem terdapat empat tahap yang umum dilakukan pada saat menganalisis sistem, yaitu :

1. Survei

Tahap ini menjadi penting perannya jika sistem yang dikembangkan akan digunakan sebagai sistem lama.

2. Analisis Sistem

Tahap ini meliputi pengumpulan data mengenai kebutuhan para user dan tujuan yang ingin dicapai jika sistem baru sudah berjalan

3. Sistem Requirement

Pada tahap ini ditemtukan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar sistem baru dapat berjalan. Umumnya ditentukan berdasarkan input yang dibutuhkan dan output yang dikehendaki.

4. Pelaporan Hasil Analisis

Laporan hasil analisis sebaiknya berisikan spesifikasi-spesifikasi yang diinginkan para user dan perancang sistem secara global.

2.4.3. Pengertian Analisis Sistem Informasi

Analisis sistem informasi merupakan salah satu tahapan dari seluruh rangkaian pengembangan sistem informasi melalui metodologi SLDC (System Life

Development Cyrcle) yang meliputi :

1. Survei

Yaitu mengumpulkan data untuk mengetahui gambaran sistem yang berjalan. 2. Analisis

Yaitu mengatur spesifikasi sistem berdasarkan hasil survey dengan alat pemodelan sistem.

3. Desain atau Perancangan

Yaitu menyusun deskripsi solusi untuk memenuhi kebutuhan sistem hasil analisis.

4. Implementasi

Yaitu menyusun program, menguji program, instalasi, dan konversi data. 5. Pegujian Sistem

Yaitu uji coba sistem, menyusun panduan sistem baru, dan pelatihan. 6. Operasional dan Perawatan

2.4.4. Pengertian Perancangan Sistem

Definisi perancangan sistem menurut John Burch dan Gary Grundnitski adalah sebagai berikut :

“Perancangan Sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perancangan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen terpisah ke dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.” (Jogiyanto H.M., 1999:196)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perancangan antara lain : 1. Mendefinisikan alternatif konfigurasi peralatan sistem.

2. Memilih konfigurasi terbaik.

3. Merancang deskripsi input, file-file (basis data), program dan output berdasarkan hasil analisis.

4. Membuat dokumentasi sistem (perancangan). Tujuan perancangan sistem :

1. Membuat sistem baru yang dapat menangani pengolahan data atau penyusunan sistem informasi berbasis computer. Adapun tujuan perancangan sistem dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu informasi yang dihasilkan. 2. Menyusun rencana dan anggaran yang memastikan implementasikan sistem

baru yang terencana dan terkendali.

3. Menyusun rencana yang memastikan bahwa sistem yang akan dibuat handal, lengkap dan akurat.

4. Menyusun manual sehingga sehingga pemakai dapat menggunakan sistem baru secara efektif dan efisien.

5. Dapat memenuhi kebutuhan informasi dari level eksekutif sampai level operasioanal.

6. Mudah dioperasikan dan segi keamanannya.

2.4.5. Perancangan Terstruktur

1. Perancangan dilaksanakan berdasarkan pada fungsi atau proses yang harus dipenuhi sistem

2. Alat bantu yang digunakan :

a. Data Flow Diagram (DFD)

Digunakan untuk menggambarkan aliran data, sumber dan tujuan data, proses yang mengolah, dan tempat penyimpanan datanya.

b. Data Dictionary (Kamus Data)

Digunakan untuk menggambarkan struktur dari data atau informasi yang mengalir atau ada dalam sistem.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

Digunakan untuk menggambarkan hubungan antara entities pada sistem.

d. Process Spesification

Digunakan untuk menggambarkan deskripsi dan spesifikasi yang ada pada sistem.

2.4.6. Alat-alat Analisis Perancangan Sistem

Alat-alat yang digunakan untuk analisis sistem pada umumnya adalah : 1. DFD (Data Flow Diagram)

Digunakan untuk menggambarkan aliran data sistem, sumber dan tujuan data proses yang mengolah data, dari tempat penyimpanan datanya.

DFD terdiri dari berbagai tingkat, yaitu : a. Diagram Konteks

Menggambarkan sistem secara keseluruhan yang digambarkan melalui sebuah proses dan merupakan level yang teratas dari diagram aliran data pada sebuah sistem.

b. Diagram Nol

Merupakan gambaran rinci dari diagram konteks yang terdiri dari beberapa proses dari tempat data store.

c. Diagram Rinci

Yaitu diagram yang terdiri dari berbagai buah program yang merupakan gambar dari suatu proses yang ada pada level diatasnya.

2. Kamus Data (Data Dictionary)

Merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi yang berfungsi untuk mendapatkan definisi data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD, karena arus data bersifat global, maka perlu penguraian tentang arus data tersebut yang lebih rinci dalam bentuk kamus data.

3. Spesifikasi File

Spesifikasi file data merupakan jabaran yang lebih detail dari elemen yang ada pada kamus data. Pada spesifikasi file harus dijelaskan lebih rinci mengenai panjang field, tipe dan lainnya.

4. Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses merupakan gambaran atau uraian yang ada dalam suatu sistem. Spesifikasi proses dalam suatu modul disebut Mini-Spec. Mini-Spec

harus jelas, ringkas dan lengkap. 5. ERD (Entity Relationship Diagram)

Yaitu diagram yang menggambarkan keterkaitan antara satu entities dengan entities yang lain dapat menggambarkan hubungan satu ke satu, satu ke banyak, banyak ke banyak.

Abstraksi yang dipakai untuk menguraikan data adalah :

a. Entity, yaitu sesuatu yang menghubungkan data.

b. Relationship, yaitu interaksi antar entity. c. Attributes, yaitu pemilik entity.

6. Normalisasi Data

Data yang terdapat pada suatu sistem informasi sering mengalami berbagai masalah, seperti borosnya media penyimpanan atau lambatnya pengaksesan data. Untuk mengantasi masalah tersebut, maka data yang ada pada sistem harus dinormalisasikan.

Proses normalisasikan dilakukan minimal tiga tahap, yaitu : a. Normal Pertama

Normalisasi bentuk pertama dilakukan atribut dalam suatu kelompok bersifat atomic atau tidak mengandung kelompok pengulangan atau

b. Normal Kedua

Normalisasi bentuk kedua dilakukan jika setiap atribut suatu hubungan yang bukan key secara penuh bergantung pada Primary Key.

c. Normal Ketiga

Normalisasi bentuk ketiga dilakukan jika tahap setiap atribut dalam suatu hubungan key tidak secara penuh bergantung pada Primary Key.

25 3.1. Analisis Masalah

Analisis dilakukan melalui wawancara dengan bagian terkait dalam hal ini adalah bagian Kasir. Permasalahan yang dihadapi yaitu belum adanya sistem informasi koperasi yang dapat meningkatkan pelayanan terhadap anggota.

3.1.1. Analisis Prosedur Sistem Koperasi yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui. Analisis sistem yang sedang berjalan ini akan digambarkan dalam beberapa bentuk seperti flowmap atau diagram alir data.

3.1.2. FlowMap

Flowmap merupakan data dalam bentuk dokumen atau formulir dalam suatu sistem informasi yang merupakan suatu aktivitas yang terkait dalam hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi. Proses aliran dokumen ini terjadi dengan entitas di luar sistem.

Anggota Administrasi Kepala Bagian

Formulir Pendaftaran Formulir Pendaftaran Buat No Anggota No Anggota No Anggota No Anggota Laporan Anggota

Buat Lap Data Anggota Laporan Data Anggota Formulir Pendaftaran Formulir Pendaftaran

No Anggota

Dokumen terkait