• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN Conclusion

simpulan dari pelaksanaan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan sektor-sektor terkait dalam lingkup Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar, menjelaskan bahwa situasi derajat kesehatan, situasi upaya kesehatan dan situasi sumber daya kesehatan harus diselenggaraakan dengan strategi peningkatan kemampuan mencatat dan melaporkan upaya- upaya kesehatan secara tepat dan cepat. Dari catatan dan laporan bila ada kecendeungan munculnya masalah kesehatan dapat dilakukan tindahkan penanggulangan, dan dari catatan dan laporan juga bila ditemukan kegiatan telah dilaksanakan dengan baik dan benar dapat dilakukan peningkatan kualitas layanan.

Evaluasi bidang kesehatan yang bersumber dari sistem pencatatan dan pelaporan tahunan yang termuat dalam prifil kesehatan dapat memberikan gambaran situasi derajat kesehatan dari beberapa aspek diantaranya angka kematian, angka kesakitan status gizi dan imunitas. Aspek ini sangat dipengaruhi oleh upaya kesehatan yang dilakukan melalui upaya peningkatan, pemerataan pelayanan kesehatan.

Upaya kesehatan juga sangat dipengaruhi beberapa faktor yaitu sumber daya manusia, sumber daya sarana dan prasarana dan sumber dana .Diera Desentralisasi data dan Informasi kesehatan sangat penting artinya baik dalam menunjang perencanaan kesehatan maupun sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Secara keseluruhan kesimpulan dari profil kesehatan kabupaten Polewali Mandar tahun 2011 ini adalah :

A. SITUASI DERAJAT KESEHATAN

Angka Kematian

1. Kematian Bayi dalam 5 tahun terakhir menunjukkan angka yang cenderung naik, terlihat sangat sulit untuk menekan kematian bayi melalui program-program kesehatan. Dari 8.062 bayi yang kelahiran hidup sampai mereka usia 1 tahun, ditemukan 75 bayi meninggal sebelum ulang tahun pertamanya

terjadi pada kala III persalinan dan atau pada saat melahirkan sampai dengan 7 hari setelah melahirkan.

Angka Kesakitan

1. ISPA masih merupakan penyakit yang banyak ditemukan di Puskesmas, pneomonia yang menjadi pokok pemantauan penyakit ISPA dilakukan dengan cara penemuan dan tatalaksana penderita pneumonia mendapat antibiotik sesuai standar kasus pneumonia Puskesmas, ditahun 2011 ditemukan kasus sebanyak 181 atau 4.1 % dari perkiraan 4.418 kasus.

2. Sementara diare masih merupakan penyakit terbanyak ditemukan pada rawat inap RSUD Polewali. Diare di Puskesmas di temukan penderita dan ditangani sebanyak 13.507 atau dengan dengan angka kejadiannya didapatkan 37 per 1000 penduduk

3. Jumlah kasus penderita penyakit malaria (suspek dan kasus positif) sangat fluktuatif (naik turun) namun cenderung mengalami penurunan . Kasus-kasus positif yang ditemukan dengan sediaan darah selalu mendapatkan standar pengobatan penderita malaria oleh petugas yang terlatih.

4. Perkembangan penyakit DBD periode tiga tahun terakhir cenderungan dipengaruhi transportasi kasus antar wilayah yang masuk ke wilayah Polewali Mandar misalnya ditahun 2009 tindakan pencegahan yang intensif sehingga kejadian kasus DBD tidak ditemukan, namun ditahun 2010 dan tahun 2011 masing- masing ditemukan kasus 10 dan 6 penderita, merupakan kasus antar wilayah.

5. Data Prevalensi Penyakit kusta di Polewali Mandar selama 5 tahun (2005-2011) berada pada angka 2-4 per 10.000 penduduk atau dapat diartikan setiap tahunnya dalam 10.000 penduduk ada sekitar 2-4 orang ditemukan menderita baru penyakit kusta.

6. Angka prevalensi TB per 1000 penduduk dari tahun 2006-2011 telah berada dibawah target yang anjurkan yaitu kejadian penyakit TB dibawah 2.1 per 1000 pendduk. Kematian Penyakit TB di tahun 2009 ditemukan sebanyak 6 orang, ditahun 2010-2011 jumlah kematian penderita TB paru masing-masing 9 dan 14 kematian, hal yang utama penyebab kematian TB-paru adalah adanya komplikasi penyakit yang terjadi pada penderitanya 7. Masih sering ditemukan penyakit yang dapat dicegah dengan

misalnya campak ditemukan 8 penderita, 15 penderita dengan positif hepatitis B. 46 penderiat tetanus non neonatorum, penyakit TB Paru dan penyakit lainnya

Masalah Gizi

Ditahun 2010, terjadinya penurunan status gizi kurang dan gizi buruk yang sangat signifikan yaitu masing-masing 2.69 % dan 0.44%, namun penurunan ini tidak disertai dengan penurunan penemuan kasus-kasus gizi buruk yang terjadi selama tahun 2010, kasus gizi buruk terus berlanjut sampai tahun 2011 walaupun status gizi kurang dan buruk sudah berada berada dalam presentase 9,32 % atau dibawah 15 % sebagai indikator suatu wilayah bebas dari daerah rawan gizi, namun demikian masih sering ditemukan kasus-kasus gizi buruk di tahun 2011, masih juga ditemukan kasus BBLR sebanyakk 225 atau 3.0% dari 8.062 bayi yang lahir hidup.

B. SITUASI UPAYA KESEHATAN

Program KIA

1. Capaian K1 mulai tahun 2005 -2011 telah berada di atas target pelayanan minimal 90%, hanya untuk pencapaian K4 mulai dari tahun 2005-2011 capaiannya selalu di bawah target 80%, ditahun 2011 capaian K4 telah berada di presentase 76.2 %.

2. Presentase persalinan dari tahun 2005-2011 menunjukkan cakupan yang terus meningkat, bahkan persalinan oleh tenaga kesehatan ditahun 2010 dan tahun 2011 telah mencapai target yang ditetapkan sebesar 80%

Program Gizi

1. Ibu Nifas yang mendapat kapsul vitamin A selama periode nifas umur 6 jam sampai periode 42 hari pasca persalinan yang mendapatkan kapsul vitamin A Dosis Tinggi 200.000 IU, ditahun 2011 tercapai sebesar 82.42 % (7640 dari 9269 ibu nifas)

2. Pemberian vitamin A pada bayi (6-11 bulan) dicapai 57.7% atau 4652 dari 8062 bayi usia 6-11 bulan, sedangkan pada kelompok umur 1-5 tahun berhasil dicapai sebesar 74.3% atau 26.743 dari 36.122 anak balita.

(28736 akseptor) sisanya adalah MKJP 3270 akseptor (10,2%). Sementara itu peserta akseptor baru sebanyak 3.926 (6.6%) dari keseluruhan Pasangan Usia Subur 59.542. pasangan.

Program Imunisasi

Persentase Cakupan desa/kelurahan UCI menurut kecamatan di Kab. Polewali Mandar tahun 2011 hanya 4 dari 16 kecamatan yaitu kecamatan Polewali, Wonomulyo, Matakali dan Anreapi yang telah mencapai UCI diatas 80% desa/kelurahannya.

Program penyediaan air bersih dan sanitasi

1. Akses Air Bersih di Kabupaten Polewali Mandar menurut hasil data yang diperoleh tahun 2007-2011, menunjukkan peningkatan yang cukup baik, di tahun 2010 rumah tangga yang dapat mengakses air bersih sebanyak 78,2% dari 29.142 rumah tangga, ditahun 2011 sebanyak (79.4%) dari 60.354 rumah tangga.

2. Masih terlalu sulit untuk meningkatkan cakupan jamban keluarga agar dapat mencapai semua keluarga membuang hajat pada tempatnya, ditahun 2011 hanya ada 49.6 % (45.722 KK) yang miliki jamban keluarga dari 92.141 KK.

Program Peran serta masyarakat

Jumlah posyandu dari tahun 2007-2011 terus mengalami peningkatan kecuali tahun 2011 ada 7 posyandu yang dikembangkan di tahun 2010 dilebur kembali ke posyandu induknya. Jumlah total posyandu sampai dengan tahun 2011 sebanyak 502 posyandu, dari keadaan strata posyandu terlihat bahwa posyandu yang aktif hanya sebanyak 85 (16,93%) posyandu yaitu posyandu dengan Strata Purnama dan Mandiri. Ada posyandu yang mengalami penurunan status, dan ada juga posyandu mengalami peningkatan status. Idealnya status posyandu yang menunjukkan partisipasi masyarakat dalam usaha kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) harus berada dalam status aktif yaitu posyandu dengan Strata Purnama dan Mandiri.

Pemanfaatan fasilitas Kesehatan

1. Jumlah kunjungan total dari 20 puskesmas pada tahun 2007-2011 menunjukkan rata-rata kunjungan pasien ke puskesmas antara angka 900-1000 pasien perhari. Ada 37.760 rawat jalan di RSUD Polewali, terjadi peningkatan dua kali lipat bila dibandingkan

dengan tahun sebelumnya. Untuk Kunjungan rawat inap di Rumah Sakit Polewali berhasil dirawat sebanyak 9.095 pasien.

2. Hasil penilai penampilan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali yang dapat diketahui dengan menggunakan beberapa indicator antara lain : Bed Occupancy Rate (BOR), Length of Stay (LOS), BTO, TOI, NDR, GDR, bahwa Rumah Sakit ini masih terus ditingkatkan kualitas pelayanannnya, misalnya LOS yaitu rata-rata lama perawatan seorang pasien. Indikator ini disamping dapat memberikan gambaran tingkat efisiensi juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan terutama bila diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu pengamatan lebih lanjut). Hasil normalnya (ideal) ALOS berkisar antara 6-9 hari. Rata-rata lama perawatan seorang pasien di Rumah Sakit Umum Polewali dari tahun 2011, selama 4 hari.

C. SITUASI SUMBER DAYA

SDM-Kesehatan

SDM-Kesehatan yang ada di lingkup kesehatan (Puskesmas, RSUD Polewali, Dinas Kesehatan) dibagi kedalam 3 kelompok yaitu; Medis, Paramedis, dan Non Medis, khusus paramedic terbagi 2 lagi yaitu paramedic perawatan dan Non perawatan. Jumlah tenaga kesehatan yang selalu mendapat perhatian adalah dokter dan bidan.

1. Jumlah Dokter Umum bila rasiokan dengan jumlah penduduk Kabupaten Polewali Mandar (401.272 jiwa) memperlihatkan rasio 10 dokter per 100.000 penduduk atau 1 dokter per 10. Penduduk, angka ini sudah dapat dikatakan cukup untuk dapat melayani kesehatan masyarakat terutama pelayanan yang bersifat kuratif dan rehabilitative.

2. Jumlah Keseluruhan Bidan yang bekerja di puskesmas dan jaringannya di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2011 sebanyak 201 bidan yang terdiri dari 87 bidan PTT dan 114 bidan PNS. Jumlah Bidan ini sebenarnya telah mencukupi bila dibandingkan dengan 167 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Polewali, masalahnya adalah distribusi yang belum merata disetiap pelayanan kesehatan Puskesmas dan jaringannya.

Pembiayaan Kesehatan

jumlah Rp. 100.000.- perkapita yaitu sebesar Rp.155.931.- perkapita anggaran kesehatan untuk masyarakat Kabupaten Polewali Mandar Sarana Kesehatan

Sarana kesehatan Dinas kesehatan Kab. Polewali Mandar periode tahun 2005 – 2011 tidak terjadi perubahan sarana pelayanan kesehatan, semua sarana kesehatan yang disebutkan yaitu Rumah sakit, Puskesmas, Pustu, balai/klinik kesehatan, poskesdes, Polindes/Pobindes , Apotek, Posyandu, Kecuali apotik/toko obat yang setiap tahunnya terus bertambah dan Poskesdes yang diterget dibangun disetiap desa ditahun 2011 baru mencapai 70 poskesdes

Demikian kesimpulan dari profil Kesehatan kabupaten Polewali Mandar tahun 2011 semoga dapat menjadi pembelajaran untuk proses pembangunan kesehatan di tahun 2012 dan proyeksi pembangunan kesehatan di tahun-tahun yang akan datang sebagai upaya untuk melakukan upaya-upaya perbaikan guna mewujudkan keadaan sehat fisik-jasmani, metal spritual dan sosial bagi setiap orang agar dapat hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

PROFIL KESEHATAN

KABUPATEN POLEWALI MANDAR TAHUN 2010

Tim Penyusun Penanggung Jawab

Dr. H. Ayub Ali, MM (Ka. Dinkes Polewali mandar)

Ketua Drs. Aladin

(Ka Sekretriat Dinkes Polewali Mandar) Sekretaris

Arsad Rahim Ali, SKM Anggota

Dr. Hj. Syamsiah, M.Si Drs. Hasir Amir Apt. M.kes Djamaluddin G. SKM,M.Kes H.M. Suiab Nawawi, SKM.M.es

Haedar, S.Sos. M.Si Hj. Baharia Husa, SKM

Djamilah Hj. Hamsiah, S.Pd

Editor

Dokumen terkait