• Tidak ada hasil yang ditemukan

Skema Kerangka PemikiranUji Regresi

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh maupun hasil uji yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai pengaruh independensi, integritas, dan kewenangan terhadap efektivitas peranan Komite Audit yaitu: 1. Hasil Uji regresi ditemukanvariabel independensi dan integritas tidak

berpengaruh siginifikan terhadap variabel efektivitas peranan Komite Audit. Dan sig 0,000 untuk variable kewenangan yang menunjukkan variabel Kewenangan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas peranan Komite Audit. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Zulaikha, dkk (1999) dan Murtanto dan Edy (2005) yang menunjukkan bahwa independensi dan integritas mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Efektivitas Peranan Komite Audit. Sedangkan variabel kewenangan sebaliknya, yaitu memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap efektivitas peranan Komite Audit. Dan hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya Rizky (2010).

2. Pengaruh independensi, integritas, dan kewenangan secara bersama-sama dapat menjelaskan 52,7 % variabel efektivitas peranan Komite Audit. Adapun sisanya 47,3 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

B. Implikasi

Model teoritis yang dikembangkan dan diuji dalam penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi bagi pemahaman kita tentang independensi, integritas, kewenangan, dan efektivitas peranan komite audit. Anggota komite audit dituntut memliki sikap yang independen terhadap pihak manapun dan integritas yang tinggi dalam menjalankan tugasnya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman baru bagi beberapa perusahaan yang memiliki komite audit, komite audit, dan IKAI (Ikatan Komite Audit Indonesia). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Perusahaan yang memiliki komite audit.

Bagi perusahaan yang menggunakan jasa komite audit maupun yang belum menggunakan jasa komite audit diharapakan dapat mengetahui manfaat dari keberadaan komite audit di dalam perusahaan, yang didukung dari hasil penelitian ini bahwa komite audit efektif dalam meningkatkan kinerja ekonomi bagi perusahaan. Selain itu, komite audit dalam sebuah perusahaan adalah sebagai satu kesatuan yang harus menjadi pihak penengah antara pihak manajemen sebagai internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan seperti pemegang saham, auditor eksternal, maupun masyarakat luas. Adanya komite audit diharapkan mampu untuk mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan dan kecurangan-kecurangan yang terjadi pada perusahaan.

2. Komite Audit.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi komite audit untuk dapat bersikap lebih independen dan memiliki integritas yang tinggi dalam melaksanakan perannya di perusahaan. Independensi satuan komite audit merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini Bapepam memberikan aturan yang dijelaskan dalam persyaratan keanggotaan komite audit. Persyaratan ini mencakup diantaranya bahwa komite audit bukan merupakan orang dalam kantor akuntan publik, bukan merupakan orang yang memiliki wewenang dan tanggung jawab didalam perusahaan publik, tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak langsung, dan tidak mempunyai hubungan keluarga.

Integritas satuan komite audit dapat terlihat dari kewenangan komite audit, yaitu komite audit harus bertindak konsisten dan sesuai dengan kode etik perusahaan yang berkaitan dengan tugas dari seorang anggota komite audit. Hal ini diimplementasikan pada kewenangan yang telah didapatkan oleh komite audit dari dewan komisaris. Komite audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, asset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. Jika independensi tidak dimiliki oleh tiap anggota komite audit, integritas tidak berjalan maksimal dan kewenangan komite audit dibatasi, maka efektivitas peranan komite audit akan menurun. 3. IKAI (Ikatan Komite Audit Indonesia)

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) merupakan suatu lembaga yang beranggotakan komite audit di Indonesia. IKAI difungsikan dalam

hal ini adalah untuk memberikan pelatihan, wawasan, pengetahuan, dan informasi lain yang berkaitan dengan komite audit. Dari hasil penelitian ini, diharapkan IKAI mampu berperan lebih aktif dalam melakukan pengawasan atas perannya komite audit bagi perusahaan serta dapat memberikan kontribusi dalam rangka pengembangan dan peningkatan kualitas komite audit di Indonesia.

C. Keterbatasan

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang mungkin dapat melemahkan hasilnya. Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Adapun kelemahan dari metode ini adalah adanya kemungkinan responden menjawab pertanyaan dengan tidak tepat karena kekurangpahaman atau salah mentafsirkan pertanyaan yang telah di diajukan oleh peneliti.

2. Penyebaran Kuesioner penelitian ini ditujukan kepada perusahaan-perusahaan yang sudahgo public. Hal tersebut cukup menyulitkan peneliti untuk melakukan penyebaran keusioner. Sehingga kuesioner yang kembali jumlahnya terbatas dan perolehan kuesioner yang sedikit dari perusahaan menyebabkan pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner tidak dapat menggambarkan maksud dan tujuan penelitian.

D. Saran

Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya:

1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah variable moderating ataupun intervening atau mengganti salah satu variable penelitian dengan variable penelitian lain seperti Kemampuan berkomunikasi, Keahlian, dan variable lainnya yang mempunyai pengaruh cukup signifikan terhadap efektivitas peranan Komite Audit.

2. Penelitian selanjutya disarankan untuk mendapatkan data berupa wawancara dari beberapa anggaota satuan Komite Audit yang menjadi responden penelitian agar bias mendapatkan data yang lebih nyasta dan bias keluar dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang mungkin terlalu sempit atau kurang menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.

3. Untuk peneliti selanjutnya hendaknya dapat memperluas populasi penelitian, tidak hanya dilakukan di wilayah Jakarta saja, sehingga hasil yang diperoleh dapat di generalisasi untuk Komite Audit di seluruh Indonesia.

4. Peneliti berikutnya diharapkan mampu menjelaskan mengenai efektivitas Komite Audit yang bersifat mandatory (Kewajiban) dan Voluntary (Sukarela), sehingga terlihat jelas perbedaan yang ada diantara tugas Komite Audit.

Dokumen terkait