• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan berdasarkan hasil pengujian secara simultan (uji F) menunjukkan motivasi wisatawan yang terdiri dari push factors dan pull factors berpengaruh terhadap keputusan berkunjung.

2. Motivasi wisatawan nusantara ke Kabupaten Belitung sebagai destinasi wisata kepulauan dengan sub variabel push factors yang mendapat nilai tertinggi adalah keinginan untuk meningkatkan kesehatan dengan melakukan kegiatan di atraksi wisata. Hal ini dikarenakan potensi wisata yang ditawarkan di Kabupaten Belitung sebagian besar wisata alam berupa pantai dan pulau-pulau di sekitarnya yang memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri sehingga wisnus ketika berkunjung ke Kabupaten Belitung berkeinginan untuk melakukan kegiatan di atraksi wisata seperti berenang, snorkling, diving, dan lain sebagainya, yang mana kegiatan-kegiatan tersebut secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan wisnus karena rasa jenuh akibat rutinitas sehari-hari bisa hilang seketika. Sedangkan yang terendah yaitu pada “keinginan berkunjung karena untuk studi alam sebagai perbandingan dengan destinasi wisata lain”.

3. Motivasi wisatawan nusantara ke atraksi wisata di Kabupaten Belitung dengan sub variabel pull factors yang memiliki skor tertinggi yaitu pada “keinginan berkunjung karena kemudahan akses menuju wisata alam”. Hal ini karena akses menuju wisata alam dalam kondisi yang sangat baik yang dapat memperlancar perjalanan bagi wisnus menuju atraksi wisata sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan nusantara yang akan berkunjung. Karena akses yang baik merupakan

salah satu pertimbangan bagi wisatawan untuk datang berkunjung ke suatu atraksi wisata. Sedangkan yang memiliki skor terendah yaitu

pada “keinginan berkunjung karena ketersediaan fasilitas berupa hotel,

rumah makan/restoran, pusat cenderamata serta fasilitas pendukung lainnya”.

4. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial (uji t), sub variabel push factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. sedangkan sub variabel pull factors memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan berkunjung. walaupun push factors tidak memiliki pengaruh yang signifikan, namun studi ini menunjukkan bahwa kerangka konseptual push factors pada umumnya didukung pada literatur atau teori yang menegaskan bahwa perilaku wisnus didorong oleh faktor internal dan eksternal, dengan kata lain wisnus memutuskan untuk berkunjung karena ingin memenuhi keinginan intrinsik mereka, dan keputusan kemana mereka harus pergi didasarkan pada daya tarik (atribut) tujuan.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang dibuat, maka penulis memberikan beberapa rekomendasi dengan harapan dapat memberikan masukan bagi kemajuan dan perkembangan pariwisata di Kabupaten Belitung :

1. Motivasi wisatawan merupakan salah satu strategi yang diteliti pada penelitian ini selain strategi promosi yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung. Penelitian mengenai strategi wisatawan diambil oleh penulis karena secara teori strategi ini merupakan salah satu strategi yang berpengaruh terhadap keputusan berkunjung dan berdasarkan temuan empirik bahwa motivasi wisatawan terjadi pada setiap wisatawan, namun secara tidak langsung wisatawan tidak menyadarinya. Berdasarkan hal tersebut penulis merekomendasikan agar motivasi wisatawan yang terdiri dari push factors dan pull factors digunakan oleh Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata dan pengelola atraksi wisata Kabupaten Belitung untuk meningkatkan persentase kunjungan ke Kabupaten Belitung. Motivasi wisatawan juga dapat digunakan untuk menganalisis tujuan wisatawan untuk berkunjung ke suatu daerah atau tempat yang diminati, karena dengan memahami motivasi dan kegiatan pariwisata akan membantu meningkatkan produk serta layanan jasa yang ditawarkan, tidak hanya menigkatkan kualitas produk tetapi juga yang lebih penting adalah untuk menyadari kebutuhan yang sesuai bagi wisatawan dan target pasar utama wisata.

2. Motivasi wisatawan

a. Sub variabel push factors (faktor-faktor pendorong) pada motivasi wisatawan yang merupakan faktor pendorong yang berasal dari dalam diri wisatawan dengan melihat hasil penelitian dan fakta dilapangan secara keseluruhan dapat dinilai cukup baik. Wisnus yang berkunjung ke Kabupaten Belitung terdorong oleh rasa keinginan untuk menikmati atraksi wisata dan melakukan kegiatan- kegiatan wisata yang dapat meningkatkan kesehatan wisnus serta keinginan untuk memenuhi rasa ingin tahu sehingga mendapatkan pengalaman baru. Sedangkan keinginan untuk mengahargai wisata budaya dan keinginan berkunjung karena untuk studi alam sebagai perbandingan dengan destinasi wisata lain memiliki skor yang lebih rendah. Berdasarkan hasil tersebut penulis merekomendasikan agar pemerintah khususnya pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belitung beserta para pengelola atraksi wisata berupaya untuk lebih mengembangkan dengan menampilkan atraksi wisata budaya berupa kesenian khas daerah kepada wisatawan pada event-event yang menarik bagi wisatawan, sehingga wisnus tidak hanya berkunjung pada atraksi wisata alam saja namun wisnus juga mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru mengenai tradisi, kesenian dan adat istiadat masyarakat di Kabupaten Belitung.

b. Sub variabel pull factors (faktor-faktor penarik) pada motivasi wisatawan yang merupakan faktor penarik yang berasal dari luar diri wisatawan dengan melihat hasil penelitian dan fakta dilapangan secara keseluruhan juga dapat dinilai cukup baik. Wisnus yang berkunjung ke Kabupaten Belitung dipengaruhi oleh daya tarik berupa kemudahan akses menuju atraksi wisata yang dinilai sudah memadai, kondisi wisata alam yang indah sehingga dianggap sebagai destinasi yang dapat menyegarkan pikiran dan fisik. Sedangkan keinginan berkunjung karena ketersediaan fasilitas berupa hotel, rumah makan/restoran, pusat cenderamata serta fasilitas pendukung lainnya yang memiliki skor terendah. Hal ini dikarenakan ketersediaan fasilitas yang ada di Kab. Belitung masih belum mencukupi bagi wisatawan karena masih dalam proses pembangunan dan pengembangan. Selain itu, ketersediaan fasilitas pendukung seperti ATM dan money changer yang masih minim ketersediaannya dekat dengan atraksi wisata yaitu hanya berada di pusat kota saja, kondisi musholla dan toilet yang masih kurang memadai dan kurang dirawat, pos keamanan khusus belum tersedia, begitu juga dengan pagar keamanannya, serta ketersediaan tempat sampah yang masih kurang sehingga ditemukan sampah- sampah yang dibuang sembarangan yang mana hal tersebut dapat merusak keindahan alam di sekitar atraksi wisata. Rekomendasi yang diberikan adalah agar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belitung dan pengelola atraksi wisata untuk lebih memberikan perhatian dan tanggapan yang lebih dengan meningkatkan sektor jasa khususnya fasilitas wisata termasuk sarana transportasi dan infrastruktur agar dikelola dan dirawat dengan baik sehingga wisatawan yang berkunjung merasakan kenyamanan dan kepuasan pada saat melakukan wisata.

Berdasarkan hasil penelitian dan fakta dilapangan, secara keselurahn tanggapan wisnus terhadap jumlah kunjungan mendapatkan skor terendah. Hal ini disebabkan wisnus yang datang berkunjung ke Kabupaten Belitung kebanyakan adalah wisnus yang baru pertama kali berkunjung (belum pernah berkunjung sebelumnya), dan rata-rata tingkat keseringan wisnus melakukan kunjungan yaitu 2-3 kali. Rekomendasi penulis kepada pemerintah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Belitung bersama dengan pengelola atraksi wisata diperlukan adanya variasi dan inovasi pada atraksi wisata serta aktivitas penunjang wisata agar wisatawan lebih tertarik untuk berkunjung untuk kesekian kalinya.

4. Sebagai bahan rekomendasi bagi peneliti selanjutnya untuk atraksi wisata yang ada di Kabupaten Belitung, para peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian untuk mencari temuan mengenai pengaruh motivasi wisatawan yang mempengaruhi keputusan berkunjung ke Kabupaten Belitung sebagai destinasi wisata kepulauan dengan melakukan survei kepada wisatawan mancanegara. Selain itu juga para peneliti selanjutnya dapat melakukan pencarian temuan mengenai strategi yang dapat meningkatkan tingkat kunjungan yang diikuti dengan meningkatnya pula persentase kunjungan wisatawan ke Kabupaten Belitung sehingga Kabupaten Belitung yang merupakan salah satu destinasi wisata yang memiliki potensi wisata yang potensial dapat berkembang lebih baik lagi yang tidak hanya dikenal oleh masyarakat di Indonesia tetapi juga dikenal oleh masyarakat dunia.

Sastriyanka, 2014

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI

DESTINASI WISATA KEPULAUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan .upi.edu

No.4348/UN.40.2.5.2/PL/2014 DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. (2011). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Pusat Statistik, (2013). Bangka Belitung Dalam Angka. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung: BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Badan Pusat Statistik, (2012). Belitung Dalam Angka. Kabupaten Belitung: BPS

Kabupaten Belitung.

Bui, H.T., and Jolliffe, L. (2011). Vietnamese Domestice Tourism : An Investigation of Travel Motivations. ASEAS – Australian Journal of South- East Asian Studies. 4(1), 10-29.

Chaipinit, W., and Phetvaroon, K. (2011). Motivation and Behaviour of Thai Outbound Tourist to Europe. Faculty of Songkla University. Thailand. Vol.3 Issue 1, 99-109.

Edy, Agung. (2012). Aplikasi Praktis SPSS Dalam Penelitian. Yogyakarta: Gava Media.

Fatimasari, Ary. (2010). Motivasi Wisatawan Domestik Untuk Berkunjung Ke Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Subang. Bandung: UPI.

Hermansyah, Danu. (2012). Analisis Faktor-faktor Pendorong Motivasi Wisatawan Nusantara Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kebun Raya Bogor. Bandung: UPI.

Hermawan, Asep. (2009). Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Huang, S.(Sam). (2010). Measuring Tourism Motivation: Do Scales Matter? TOURISMOS : An International Multidisciplinary Journal of Tourism. University of South Australia.

Hudson, Simon. (2008). Tourism and Hospitality Marketing: A Global Perspective. London : SAGE Publications Ltd.

Jonsson, C., and Devonish, D. (2008). Journal Does Nationality, Gender, and Age Affect Motivation? A Case of Visitor To The Caribbean Island of Babados. The Haworth Press. Vol. 25 (3-4).

Sastriyanka, 2014

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI

DESTINASI WISATA KEPULAUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan .upi.edu

No.4348/UN.40.2.5.2/PL/2014 Joynathsing, BA., Chhavi & Ramkissoon, H. (2010). Understanding the

Behavioral Intention of European Tourists. International Research Symposium in Service Management. University of Technology, Mauritius. Kotler, P., Armstrong, G. (2012). Principles of Marketing 14�ℎ edition. Pearson

Education Inc.

Kotler, P., dan Keller, K.L. (2012). Marketing Management 14�ℎ edition. Pearson Education Inc.

Kotler, P., Bowen, J.T., & Makens, J.C. (2010). Marketing for Hospitality and Tourism 5�ℎ Edition. Pearson Prentice Hall.

Lubis, Hamzah dkk. (2013). Policy Management in Small Island Tourism: A Case Study of Poncan Gadang Island, Indonesia. Indian Journal of Applied Research, Vol: 3, issue : 9 Sept 2013

Mangkunegara, A.P. (2012). Perilaku Konsumen, Bandung: Refika Aditama (Anggota IKAPI).

Mohammad, A.B., and Mohammad, A.H. (2010). An Analysis of Push and Pull Travel Motivations of Foreign Tourists to Jordan. International Journal of Business and Management. University Sains Malaysia, Penang, Malaysia, Vol.5, No.12.

Morissan, M.A. (2012). Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Munawaroh, Siti. (2011). Penagaruh Kualitas Produk, Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Yamaha Mio di Banjar Baru Kalimantan.

Oentoro, Deliyanti. (2012). Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: LaksBang PRESSindo.

Pendit, S Nyoman. (2006). Ilmu Pariwisata. Jakarta: PT. Buku Kita.

Phau, I., Lee, S & Quintal, V. (2013). An Investigation of Push and Pull Motivations of Visitors to Private Parks : The Case of Araluen Botanic Park. Journal of Vacation Marketing. Curtin University, Australia: SAGE Publications Ltd.

Sastriyanka, 2014

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI

DESTINASI WISATA KEPULAUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan .upi.edu

No.4348/UN.40.2.5.2/PL/2014 Pitana, I.G., dan Gayatri, P.G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi

Offset.

Pitana, I.G.P., dan Diarta, I.K.S. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset.

Siri, R. dkk. (2012). Journal Exploring Indian Tourists’ Motivation and Perception of Bangkok. TOURISMOS : An International Multidisciplinary Refereed Journal of Tourism. University of North Texas. Pp.61-79.

Razak, A., dan Suprihardjo, R. (2013). Pengembangan Kawasan Pariwisata Terpadu di Kepulauan Seribu. Jurnal Teknik POMITS, Vol. 2 (1).

Richardson, John I, and Fluker, Martin. (2004). Understanding and Managing Tourism. Australia: Pearson Education Australia, NWS Australia.

Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rohmanah, Roseu. (2014). Analisis Faktor-faktor Motivasi Wisatawan Dalam Mempengaaruhi Keputusan Berkunjung Ke Daya Tarik Wisata Alam Cibulan Kuningan. Bandung: UPI.

Schiffman, L.G, dan Kanuk, L.L. (2008). Perilaku Konsumen, Edisi 7, Jakarta: Indeks.

Silalahi, Ulber. (2009). Metode Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Refika Aditama. Sugiyono. (2012a). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012b). Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2013c). Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto, (2005). Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sunyoto, Danang. (2013). Perilaku Konsumen. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Tika, Moh. Pabundu. (2006). Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Triton. PB. (2005). Paradigma Baru Sumber Daya Manusia. Jakarta: Tugu Publisher.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Pers.

Sastriyanka, 2014

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI

DESTINASI WISATA KEPULAUAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan .upi.edu

No.4348/UN.40.2.5.2/PL/2014 Wahid, Sulaiman. (2004). Analisis Regresi Menggunakan SPSS: Contoh Kasus

dan Pemecahannya. Yogyakarta: Andi Offset.

Zhang, Jie and Marcussen, C. (2007). Tourist motivation, market segmentation and marketing strategis. Charleston, South Carolina, USA.

Website :

Undang-Undang Republik Indonesia. (2009). Undang-Undang No.10 Tentang Kapariwisataan. Bandung.

Website Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung. [Online]. Tersedia: http://www.budpar.go.id. [30 September 2013].

Website Berita Harian Kompas. [Online]. Tersedia: http://travel.kompas.com/read/2013/09/27/0833479/LPPI.Indonesia.Makin. Fokus.Kembangkan.Pariwisata. [25 Desember 2013].

Website Berita Harian Tempo. [Online]. Tersedia: www.tempo.co. [31 Maret 2014].

Website Konsultan Statistik. Tersedia: www.konsultan-statistik.com. [05 September 2014]

Website Berita Radar Bangka. [Online]. Tersedia: http://www.radarbangka.co.id. [03 November 2014].

Website Berita Travel Kompas. [Online]. Tersedia: http://www.travel.kompas.com. [03 November 2014]

Dokumen terkait