• Tidak ada hasil yang ditemukan

I I I TATA CARA PENELITIAN

H. Berat Kering tanaman

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Aplikasi arang aktif serbuk gergaji kayu jati sebagai pupuk pelepas lambat memberikan pengaruh yang sama jika dibandingkan aplikasi tanpa arang aktif terhadap parameter tinggi tanaman, jumah daun, jumlah cabang, jumlah buah, berat buah, berat segar, berat kering, luas daun dan nisbah tajuk/akar.

2. Aplikasi arang aktif serbuk gergaji kayu jati sebagai pupuk pelepas lambat pada dosis 200 kg/ha, 225 kg/ha, 250 kg/ha, 275 kg/ha dan 300 kg/ha belum memberikan slow realease fertilizer pada tanaman cabai rawit.

B. Saran

1. Perlu peneltian lebih lanjut terhadap pengamatan tanaman dengan umur yang lebih lama agar slow release fertlzer dapat terlihat.

2. Sebaiknya perlu dilakukan analisis tentang kualitas arang aktif yang digunakan

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang perekat yang sesuai untuk digunakan dalam pembuatan granul arang aktif dan adanya penggunarang aktif Pan granulator agar granul yang terbentuk lebih padat.

Lampiran 1. Lay out penelitian

Keterangan:

P6 (1) 3 : Perlakuan ke-6, ulangan ke- 1, sampel ke-3

Cdgn : Tanaman Cadangan (sesuai pengacakan perlakuan)

P6 (1) 1 P6 (1) 2 P6 (1) 3 P3 (3) 1 P3 (3) 2 P3 (3) 3 P3 (1) 1 P3 (1) 2 P3 (1) 3 cdgn cdgn cdgn P1 (2) 1 P1 (2) 2 P1 (2) 3 P2 (2) 1 P2 (2) 2 P2 (2) 3 P5 (1) 1 P5 (1) 2 P5 (1) 3 cdgn cdgn cdgn P4 (2) 1 P4 (2) 2 P4 (2) 3 P1 (1) 1 P1 (1) 2 P1 (1) 3 P5 (2) 1 P5 (2) 2 P5 (2) 3 cdgn cdgn cdgn P1 (3) 1 P1 (3) 2 P1 (3) 3 P5 (3) 1 P5 (3) 2 P5 (3) 3 P4 (1) 1 P4 (1) 2 P4 (1) 3 cdgn cdgn cdgn P6 (2) 1 P6 (2) 2 P6 (2) 3 P6 (3) 1 P6 (3) 2 P6 (3) 3 P4 (3) 1 P4 (3) 2 P4 (3) 3 cdgn cdgn cdgn P3 (2) 1 P3 (2) 2 P3 (2) 3 P2 (1) 1 P2 (1) 2 P2 (1) 3 P2 (3) 1 P2 (3) 2 P2 (3) 3 cdgn cdgn cdgn

Lampiran 2. Perhitungan kebutuhan pupuk Urea, SP-36 dan KCl Jarak tanam = 70 cm x 70 cm = (4.900 cm2 )

Jumlah tanaman/hektar = = 20.408,16 tanaman

1. Kebutuhan pupuk kandang ayam = (20 ton per hektar)

Kebutuhan pupuk kandang ayam /tanaman =

2. Kebutuhan pupuk urea (200 kg/hektar) =

Kebutuhan pupuk urea/tanaman =

3. Kebutuhan pupuk SP-36 dan KCl = (150 kg/hektar)

Kebutuhan pupuk SP-36 dan KCl/tanaman = 100.000.000 cm2 4.900 cm2 20.000 kg/hektar 20.408,16 20.000.000 g/hektar 20.408,16 980,0001 gram 200 kg/hektar 20.408,16 200.000 g/hektar 20.408,16 9,80 gram 150 kg/hektar 20.408,16 150.000 g/hektar 20.408,16 7,35 gram

Lampiran 3. Perhitungan kebutuhan Arang aktif dan dasar penentuan dosis arang aktif

1. Kebutuhan Arang aktif 300 kg/ha =

= =

Tabel 1. Kebutuhan Arang aktif / tanaman

Perlakuan /tanaman Jumlah Arang aktif (gram) /perlakuan

P1 - - P2 9,80 117,6 P3 11,02 132,24 P4 12,25 147 P5 13,47 161,64 P6 14,70 176,4 Total 69,90 734,88

2. Dasar Penentuan Dosis Arang aktif

Penentuan dosis arang aktif didasarkan pada luas permukaan arang aktif terhadap perbandingan luas arang aktif dengan zeolit

Tabel 2. Dosis Arang aktif Perbandingan Luas Permukaan arang aktif

Dosis penggunarang aktif zeolit dilapangan Dosis perlakuan arang aktif penelitian zeolit

m2/gram arang aktif m2/gram

1.000 (1) 3.500 (3,5) 850 kg/ha 250 kg/ha 1 3,5 � 850 ��/�� = 242,85 kg/ha ( 250 kg/ha) 300 kg/hektar 20.408,16 300.000 g/hektar 20.408,16 14,70 gram

Lampiran 4. Kebutuhan bahan Arang aktif, Urea, SP-36, KCl, Perekat Pembuat Pupuk Granul dan dosis aplikasi pupuk granul arang aktif

Tabel 3. Kebutuhan arang aktif, Urea, SP-36, KCl, Perekat Pembuat Pupuk granul

Perlakuan

Jumlah bahan (gram)

Arang aktif Urea SP-36 KCl Perekat (50 %) Total

P1 - 117,6 88,2 88,2 - 294,00 P2 117,6 117,6 88,2 88,2 205,8 617,4 P3 132,24 117,6 88,2 88,2 213,12 639,36 P4 147 117,6 88,2 88,2 220,5 661,5 P5 161,64 117,6 88,2 88,2 227.82 683,46 P6 176,4 117,6 88,2 88,2 235,2 705,6 Total 734,88 705,6 529,2 529,2 1.102,44 3.600,32

Tabel 4. Dosis aplikasi pupuk granul Arang aktif

Jenis Bahan /tanaman Dosis minggu ke- (HST) /gram

0 15 28 42 Urea 9,80 - 9,80 9,80 9,80 SP-36 7,35 - 7,35 7,35 7,35 KCl 7,35 - 7,35 7,35 7,35 Perlakuan 2 51,45 51,45 - - Perlakuan 3 53,28 53,28 - - Perlakuan 4 55,125 55,125 - - Perlakuan 5 56,955 56,955 - - Perlakuan 6 58,8 58,8 - -

Lampiran 5. Hasil sidik ragam tinggi tanaman, jumlah daun, jumah cabang, jumlah buah dan berat buah

Tabel 5. Hasil sidik ragam tinggi tanaman cabai rawit umur 12 MST

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 100,9352667 20,1870533 1,99 0,1528ns

Galat 12 121,8267333 10,1522278

Total 17 222,7620000

Tabel 6. Hasil sidik ragam jumlah daun cabai rawit 12 MST

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 2621,746583 524,349317 1,25 0,3445ns

Eror 12 5019,300867 418,275072

Total 17 7641,047450

Tabel 7. Hasil sidik ragam luas daun cabai rawit

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 5459,65063 1091,93013 0,61 0,6914ns

Eror 12 21329,76340 1777,48028

Total 17 26789,41403

Tabel 8. Hasil sidik ragam jumlah cabang cabai rawit 12 MST

Sumber ragam Derajat

Galat

Jumlah kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 6214,77749 1242,95550 0,69 0,6429ns

Eror 12 21728,59713 1810,71643

Total 17 27943,37463

Tabel 9. Hasil sidik ragam jumlah buah cabai rawit pada 12 MST

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 1173,823178 234,764636 0,94 0,4917ns

Eror 12 3008,439733 250,703311

Total 17 4182,262911

Keterangan:

Lampiran 6. Hasil sidik ragam luas daun, berat segar tanaman, berat kering tanaman dan nisbah tajuk/akar

Tabel 10. Hasil analisis sidik ragam berat buah cabai rawit

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 542,080028 108,416006 1,46 0,2722ns

Eror 12 889,304133 74,108678

Total 17 1431,384161

Tabel 11. Hasil sidik ragam berat segar tanaman cabai rawit

Sumber ragam Derajat

Galat

Jumlah kuadrat

Kuadrat

Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 416,763428 83,352686 0,23 0,9418ns

Eror 12 4338,432600 361,536050

Total 17 4755,196028

Tabel 12. Hasil sidik ragam berat kering tanaman cabai rawit

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 6,0438278 1,2087656 0,10 0,9912ns

Eror 12 151,4492667 12,6207722

Total 17 157,4930944

Tabel 13. Hasil sidik ragam nsbah tajuk/akar cabai rawit

Sumber ragam Derajat Galat kuadrat Jumlah Kuadrat Tengah F Hitung Prob

Perlakuan 5 1,26757778 0,25351556 1,76 0,1962ns

Eror 12 1,73066667 0,14422222

Total 17 2,99824444

Keterangan:

ns : non significance / tidak beda nyata

Lampiran 7. Karbonasi/pyrolysis Arang Serbuk Gergaji kayu Jati

Lampiran 8. Tahapan Aktivasi Kimia dan Fisika Arang aktif Serbuk Gergaji Kayu Jati

Lampiran 9. Pupuk Urea, SP-36 dan KCl

Pupuk Urea

Pupuk SP-36

Pupuk KCl

Lampiran 10. Tanah Liat, Arang aktif dan Campuran arang aktif + pupuk

Perekat (Tanah Liat)

Arang aktif

Campuran arang aktif + pupuk

Lampiran 11. Kering Angin granul arang aktif dan hasil pupuk granul

Kering Angin Granul

Hasil Pupuk Granul

Lampiran 12. Bibit cabai rawit dan cara aplikasi pupuk granul

Bibit Cabai Rawt

Aplikasi Pupuk Granul Arang aktif Pada Tanaman

Lampiran 13. Hasil Panen Cabai Rawit ke 1, 2 dan 3 Panen ke-1 Panen ke-2 Panen ke-3 Keterangan : P = Perlakuan (Dokumentasi pribadi, 2016)

Lampiran 14. Hasil Panen cabai rawit ke 4, 5 dan 6 Panen ke-4 Panen ke-5 Panen ke-6 Keterangan : P = Perlakuan (Dokumentasi pribadi, 2016)

Lampiran 15. Tanaman pada usia 10 MST dan 12 MST

(Gambar, tanaman umur 10 MST)

(Gambar, tanaman umur 12 MST)

1

PADA TANAMAN CABE RAWIT (Capsicum frutescens L.) DI TANAH PASIR PANTAI

Muhamad Badri 20120210094 Dosen Pembimbing 1: Ir. Mulyono, M.P.

Dosen Pembimbing 2: Ir. Bambang Heri Isnawan, M.P. INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati, dan menetapkan dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati yang tepat sebagai pupuk pelepas lambat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit. Penelitian dilakukan pada bulan November 2015 hingga April 2016 di Lahan Percobaan dan Laboratorium Penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa (Pusat Studi Ilmu Teknik) Universitas Gajah Mada.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal terdiri atas 6 perlakuan diulang 3 kali. Perlakuan yang digunakan yaitu P1 / kontrol (tanpa arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl), P2 (200 kg/ha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl), P3 (225 kg/ha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl), P4 (250 kg/ha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl), P5 (275 kg/ha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl), P6 (300 kg/ha arang aktif + Urea, SP-36 dan KCl).

Hasil uji menggunakan DMRT (Duncan Multiple Range Test) menunjukkan bahwa

pemberian arang aktif memiliki pengaruh yang sama dengan perlakuan kontrol (tanpa aplikasi arang aktif) terhadap parameter tinggi tanaman, jumah daun, jumlah cabang, jumlah buah, berat buah, berat segar tanaman, berat kering tanaman, luas daun dan nisbah tajuk/akar. Aplikasi arang aktif serbuk gergaji kayu jati sebagai pupuk pelepas lambat pada dosis 200 kg/ha, 225 kg/ha, 250 kg/ha, 275 kg/ha dan 300 kg/ha diduga tidak dapat memberikan slow release fertilizer pada tanaman cabai rawit

Kata kunci : arang aktif, pupuk pelepas lambat, kayu jati, cabai rawit

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Cabai rawit (Capsicum frustescens L.) merupakan salah satu tanaman sayuran komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Cabai rawit memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin seperti kalori, protein, lemak, kabohidarat, kalsium, vitamin A, B1, vitamin C, dan rasa pedas pada cabai ditimbulkan oleh zat capsaicin. Cabai rawit dapat digunakan untuk industri bumbu masakan dan obat - obatan/jamu. Selain dijadikan sayuran atau bumbu masak, buah cabai rawit mempunyai kemampuan untuk menaikkan pendapatan petani (Tjahjadi, 1991).

2

produksi cabai rawit segar dengan tangkai tahun 2014 sebesar 0,800 juta ton. Pada tahun 2013, terjadi kenaikan produksi sebesar 86,98 ribu ton yaitu sebesar 12,19 %. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan produktivitas sebesar 0,23 ton per hektar yaitu 4,04 % dan peningkatan luas panen sebesar 9,76 ribu hektar atau 7,80 % dibandingkan tahun 2013. Konsumsi cabai rawit akan terus mengalami peningkatan seiring dengan pertambahan jumlah penduduk setiap tahunnya. Sehingga, peningkatan produksi tersebut di harapkan dapat terus meningkat.

Arang aktif merupakan suatu bahan yang berupa karbon amorf yang mempunyai luas permukaan yang cukup besar hingga mencapai 300 - 3.500 m2/g dengan daya adsorpsi mencapai 25 % - 1000 % terhadap berat arang aktif (Meilita dan Tuti, 2003). Manfaat penambahan arang aktif ke dalam tanah antara lain dapat meningkatkan total organik karbon serta berpengaruh terhadap pembekuan cahaya pada tanah, karena arang aktif dapat menyerap dan menyimpan panas (Weil et al., 2003). Selain itu, arang aktif dapat memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah, sehingga dapat merangsang pertumbuhan akar dan memberikan habitat untuk pertumbuhan semai tanaman (Gusmailina dkk., 2002). Arang aktif dapat dibuat dari bahan tumbuhan seperti kayu, biji - bijian, lumut dan tempurung buah - buahan, maupun bahan polimer sintetik seperti rayon, poliakrilonitril, dan polivinil klorida. Serbuk gergaji kayu jati merupakan salah satu bahan baku pembuatan arang aktif yang memiliki pori dengan diameter kecil dan jumlah banyak serta tektur yang keras (Kasmudjo, 2010). Serbuk gergaji kayu tersebut merupakan bahan berpori, sehingga air akan mudah terserap dan mengisi pori - pori tersebut. Sifat dari serbuk gergaji kayu adalah higroskopik atau mudah menyerap air (Wardono Ali, 2006).

Arang aktif dapat dijadikan sebagai pupuk pelepas lambat (slow release fertilizer). Pupuk pelepas lambat merupakan pupuk dengan proses pelepasan unsur hara secara lambat mengikuti pola penyerapan unsur hara oleh tanaman (Ramadhani dan Widyaiswara, 2014). Pupuk pelepas lambat dapat mengatasi kehilangan pupuk melalui beberapa cara diantaranya disebabkan oleh aliran permukaan/run off (N, P, K), pencucian/leaching (N & K), dan volatilization (N). kehilangan unsur hara tersebut umumnya sering ditemukan pada tanah - tanah berpasir. Menurut Kertonegoro (2003), menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi luas lahan pasir pantai 1.060.000 hektar sedangkan di Provinsi DIY memiliki lahan pasir pantai seluas 3.300 hektar atau setara dengan 4 % luas wilayah, terbentang sepanjang 110 km di pantai selatan lautan Indonesia (Yuwono, 2009).

3

1. Bagaimanakah dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati sebagai pupuk pelepas lambat dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit.

2. Berapakah dosis campuran arang aktif serbuk kayu jati sebagai pupuk pelepas lambat yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit.

Dokumen terkait