• Tidak ada hasil yang ditemukan

O. Bobot Kering Tanaman

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Penggunaan media tanam serbuk gergaji memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan media arang sekam dan cocopeat pada pertumbuhan dan

hasil tanaman caisim sistem wick hidroponik. Penggunaan media tanam serbuk

gergaji memberikan hasil yang lebih tinggi pada parameter pertumbuhan seperti tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, panjang akar, volume akar, berat segar tanaman, dan berat kering tanaman.

2. Penggunaan konsentrasi nutrisi urine sapi sampai 18% memberikan hasil yang lebih rendah jika dibandingkan dengan nutrisi AB mix pada pertumbuhan dan

hasil tanaman caisim sistem wick hidroponik. Semakin tinggi konsentrasi urine

sapi yang diberikan maka pertumbuhan dan hasil tanaman caisim semakin rendah. 3. Penggunaan media serbuk gergaji dan nutrisi AB mix memberikan pengaruh yang

lebih tinggi dibandingkan dengan kombinasi perlakuan lainnya pada parameter berat segar tanaman caisim.

79

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan konsentrasi yg berbeda dengan menyesuaikan nilai EC larutan nutrisi urine sapi yang sesuai untuk memaksimalkan penyerapan unsure hara oleh tanaman.

2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan menggunakan kombinasi nutrisi urine sapi dengan nutrisi kimia sintetik untuk mendapatkan pengaruh yang lebih baik dari penggunaan nutrisi urine sapi murni.

80

DAFTAR PUSTAKA

Aji, C. 2009. Manfaat Tanaman Sawi Hijau ( Brassica juncea ). https://ajichrw.wordpress.com/2009/07/15/tanaman-sawi/ . Diakses pada tanggal 3 februari 2015

Anas D.Susila, 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi Dan Hortikultura Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2013. Cocopeat untuk Media Talampot (Tanaman Dalam Pot). http:// agrolink. wordpress.com. Diakses pada tanggal 25 Februari 2015.

Anonim3. 2013. Pengaruh Berbagai Media Terhadap Perkecambahan Matoa. http://Semadim.wordpress.com. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015. Anonim6. 2013. Cocopeat (Serbuk Sabut Kelapa) Balok Ukuran Skala Rumah

Tangga. http://produkkelapa.wordpress.com. Diakses pada tanggal 25 Februari 2015.

Anonim7. 2013. Cocopeat untuk Media Talampot (Tanaman Dalam Pot). http:// agrolink. wordpress.com. Diakses pada tanggal 25 Februari 2015.

Anonim11. 2013. Tentang Cocopeat. http://agroklinik.wordpress.com/media- tanam/cocopeat- Diakses pada tanggal 25 Februari 2015.

Argo, W. R., dan P. R. Fisher. 2003. Understending pH Management Of Container Grown Crops. J. Of the International Phaleonopsis Alliance. 12 (4) : 85-90. Bambang B. Santoso. 2010. Media Tanam. Manajemen media dan nutrisi pada

produksi bibit atau tanaman dalam pot. Penebar Swadaya. Jakarta

Bugbee, B. 2003. Nutrient management in recirculating hydroponik culture. Paper presented at The South Pacific Soil-less Culture Conference, Feb 11, 2003 in Palmerston North, New Zealand

Cahyono. 2003. Teknik Budidaya Tanaman Sawi ( Brassica juncea ). http://sabkinatuna.blogspot.com/2014/02/teknik-budidaya-sawi-brassica- juncea-l.html. Diakses pada tanggal 3 februari 2015

Chaney, R. and B. Coulombe. 1982. Effect of phosphate on regulation of Fe-stress in soybean and peanut. J. Plant Nutr. 5: 121-144

81

Cherif, M., J. Menzies, D. Ehret, C. Boganoff, and R. Belanger. 1994. Yield of cucumber infected with Pythium aphanidermatum when grown with soluble silicon. Hort.Sci. 29:896-897

Del Rosario, A. Dafrosa, and P.J.A. Santos. 1990. Hydroponic culture of crops in the Philippines: Problems and prospect. International Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics in Malaysia, November 25-27, 1990.

Fahmi, Z. 2013. Media Tanam Sebagai Faktor Eksternal Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. BBPPTP. Surabaya. Hal 1-8

Fransiska, S. 2009. Respon Pertumbuhan Dan Produksi Sawi Terhadap Penggunaan Pupuk Kascing dan Pupuk Organik Cair. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Gardner et al, 1991. Physiology of Crop Plants. The Lowa State University Press. 1985

Harjoko, D. 2007. Studi Macam Sumber Air dan pH Larutan Nutrisi terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Secara Hidroponik NFT. Makalah Seminar Nasional Hortikultura. Fakultas Pertanian UNS Surakarta. Desember 2007.

Haryanto, E., T. Suhartini, dan E. Rahayu. 2001. Sawi dan Selada. Penebar Swadaya. Jakarta.

Hasrani dan Sukendro 2013. Kajian Serbuk Sabut Kelapa (Cocopeat Sebagai Media Tanam).https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web& cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0CEgQFjAF&url=http%3A%2F%2Fdthh.fahut an.ipb.ac.id%2Fdata%2FProsiding%2520FTHH%2520200. Di akses pada tanggal 13 februari 2015

Ihsan, M. 2013. Manfaat Serbuk Cocopeat / Serbuk Sabut Kelapa. http://ceritanurmanadi.wordpress.com. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015.

Jensen, M.H. and W.L. Collins. 1985. Hydroponic vegetable production. Horticulture review vol 7.

Jensen, M.H. 1990. Hydroponic culture for the tropics : Opportunities and alternatives. International Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics in Malaysia, November 25-27, 1990.

Kim, Kwang-Young. 1990. Status and prospect of hydroponics crop production in Korea. International Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics, in Malaysia, November 25-27, 1990.

Lingga, P. 2002. Hidroponik Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta.

Mita, K. 2013. Ilmu Hara dan Nutrisi Pada Tumbuhan. http://mitakd.blogspot.co.id/2013/05/ilmu-hara-nutrisi-tumbuhan.html.

Diakses pada tanggal 25 Desember 2015

Natasha. A, 2012. Sistem Hidroponik. http://ardeliaompusunggu.siswa- indonesia.net/artikel_detail-5512.html. Diakses Tanggal 04 maret 2015. Prihmantoro, H. dan Y. H. Indriani. 2003. Hidroponik Sayuran Semusim untuk Hobi

dan Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.

Raffar, K.A. 1990. Hydroponics in tropica. International Seminar on Hydroponic Culture of High Value Crops in the Tropics in Malaysia, November 25-27, 1990.

Resh, H.M. 1985. Hydroponic food production. Woodbridge Press Publishing Co., California.

Reza, H. 2013. Analisis Pertumbuhan tanaman. http://rezahermansah.blogspot.co.id/2013/03/analisis-tumbuhan.html. Diakses Pada Tanggal 24 Desember 2015

Rizqanna, A. 2015. Penggunaan Berbagai Macam Nutrisi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Selada Hidroponik. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Yogyakarta

Rukmana, R. 1994. Bertanam Petsai dan Sawi. Kanisius. Yogyakarta. Salisburry dan Ross. 1995. Plant Physiol. 30 : 327 - 34.

Sari, TM. 2010. Optimalisasi Urine Sapi Dengan Aditif Tetes Tebu (Molasses) Untuk Menghasilkan Pupuk Organik Cair Yang Berkualitas Tinggi. PKM-GT. UNM. 2010. Malang

Silvi. 2011. Pengaruh Lingkungan Terhadap Perkembangan Akar. http://www.silvikultur.com/pengaruh_lingkungan_pertumbuhan_akar.html. Diakses Pada Tanggal 25 Desember 2015

Sudaryanto, Z. 2013. Biokompos Cair dan Pupuk Kimia Sebagai Alternatif Nutrisi Pada Budidaya Sawi Sistem Hidroponik. BPPT. Vol (14). No 3. Hal 234-238

83

Sumarni, N. 2005. Budidaya Tanaman Sayuran Dengan Sistem Hidroponik. Monografi No. 27. BALITSA. Lembang. Bandung

Sunarjono, H. 2007. Bertanam 30 Jenis Sayur. Penebar Swadaya. Jakarta

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius. Yogyakarta. Sutiyoso, Y. 2003. Meramu Pupuk Hidroponik. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suwandi dan Subur. 1986. Pengaruh macam formula larutan hara dalam kultur hidroponik pada tanaman paprika. Bull. Penel. Hort. 14 (2): 8-14.

Uum Sumpena, 2014. Budidaya Caisim. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang. Bandung

Valamis, J. and D. Williams. 1967. Manganese and silicon interaction in the Gramineae. Plant and Soil 28:131-140.

Wijayani, A. dan W. Widodo. 2005. Usaha Meningkatkan Kualitas Beberapa Varietas Tomat dengan Sistem Budidaya Hidroponik. Agricultural Science. 12 (1): 77 – 83.

Wuryaningsih, S. 1996. Pertumbuhan Beberapa Setek Melati pada Tiga Macam Media. Jurnal Penelitian Pertanian. 5(3):50-57.

84

Lampiran I. Layout Penelitian

M3N3 (1) ((1) M1N1 (1) M1N3 (3) M1N0 (1) M3N3 (3) M3N2 (3) M3N0 (3) M2N2 (2) M2N1 (1) M3N2 (1) M2N3 (2) M1N3 (2) M3N3 (2) M1N3 (1) M2N3 (3) M3N1 (3) M2N0 (1) M1N2 (1) M1N2 (3) M1N2 (2) M3N1 (2) M3N2 (2) M1N0 (3) M2N0 (2) M1N1 (3) M3NO (1) M2N2 (1) M3N1 (1) M2N2 (3) M2N1 (3) M2N3 (1) M1N0 (2) M2N1 (2) M1N1 (2) M3N0 (2) M2N0 (3)

85

Keterangan :

Jarak tanam = 20 cm x 20 cm

M1N0 = Arang sekam + AB mix M1N1 = Arang sekam + 7% urine sapi M1N2 = Arang sekam + 12,5% urine sapi M1N3 = Arang sekam + 18% urine sapi M2N0 = Serbuk gergaji + AB mix M2N1 = Serbuk gergaji + 7% urine sapi M2N2 = Serbuk gergaji + 12,5% urine sapi M2N3 = Serbuk gergaji + 18% urine sapi M3N0 = Cocopeat + AB mix

M3N1 = Cocopeat + 7% urine sapi M3N2 = Cocopeat + 12,5% urine sapi M3N3 = Cocopeat + 18% urine sapi

Setiap 1 kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Setiap unit terdapat 5 tanaman yang terdiri dari 3 tanaman sampel dan 2 tanaman korban.

86

Lampiran II. Perhitungan Konsentrasi Nutrisi

1. Jarak tanam caisim = 20 x 20 cm, jadi

2. Jumlah populasi tanaman = 10.000 = 250.000 tanaman 0,04

3. Kebutuhan unsur hara pada caisim

a. Urea (NH2)2CO = 187 kg N = 46 x 187 = 86,02 = 3,4 g/tan 100 b. SP36 ( P2O5 ) = 300 kg P = 36 x 300 = 108 = 4,3 g/tan 100 c. Kcl ( K2O ) = 112 kg K = 60 x 112 = 67,2 = 2,6 g/tan 100

4. Kandungan Urine Sapi N = 2,7% P = 2,4% K= 3,8% a. Kebutuhan N Urine pada caisim = 100 x 3,4

2,7

= 125 ml, sehingga kandungan unsur P dan K adalah sebagai berikut :

P = 2,4 x 125 100 = 3 gram K = 3,8 x 125 100 = 4,75 gram

87

b. Kebutuhan P urine pada caisim = 100 x 4,3 2,4

= 180 ml, jadi kandungan unsure N dan K yang terdapat pada larutan tersebut adalah : N = 2,7 x 180 100 = 4,86 gram K = 3,8 x 180 100 = 6,84 gram

c. Kebutuhan K urine pada caisim = 100 x 2,6 3,8

= 70 ml, jadi kandungan unsure N dan P pada larutan tersebut adalah :

N = 2,7 x 70 100 = 1,89 gram P = 2,4 x 70 100 = 1,68 gram

88

Lampiran III. Sidik Ragam Luas Daun Khusus, Berat Daun Khusus, dan Laju Assimilasi Bersih

a. Sidik Ragam Luas Daun Khusus Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 176419.6810 16038.1528 1.05 ns 0.4391 M 2 35904.2585 17952.1293 1.17 ns 0.3267 N 3 27145.3981 9048.4660 0.59 ns 0.6269 M*N 6 113370.0244 18895.0041 1.23 ns 0.3241 Galat 24 367472.4633 15311.3526 Total 35 543892.1443

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

b. Sidik Ragam Berat Daun Khusus Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 0.11903056 0.01082096 0.60 ns 0.8069 M 2 0.01215556 0.00607778 0.34 ns 0.7156 N 3 0.04416389 0.01472130 0.82 ns 0.4945 M*N 6 0.06271111 0.01045185 0.58 ns 0.7398 Galat 24 0.42980000 0.01790833 Total 35 0.54883056

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

c. Sidik Ragam Laju Assimilasi Bersih Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 401.7290306 36.5208210 2.08 ns 0.0645 M 2 2.1497722 1.0748861 0.06 ns 0.9407 N 3 290.0938083 96.6979361 5.51 s 0.0050 M*N 6 109.4854500 18.2475750 1.04 ns 0.4242 Galat 24 420.8767333 17.5365306 Total 35 822.6057639

89

Lampiran IV. Sidik Ragam Indeks Luas Daun dan Laju Pertumbuhan Tanaman

d. Sidik Ragam Indeks Luas Daun Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 808.5782750 73.5071159 20.74 s <.0001 M 2 5.0702167 2.5351083 0.72 ns 0.4991 N 3 796.7621639 265.5873880 74.95 s <.0001 M*N 6 6.7458944 1.1243157 0.32 ns 0.9216 Galat 24 85.0470000 3.5436250 Total 35 893.6252750

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

e. Sidik Ragam Laju Pertumbuhan Tanaman Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 563.7731667 51.2521061 32.04 s <.0001 M 2 3.5010500 1.7505250 1.09 ns 0.3509 N 3 552.2689444 184.0896481 115.08 s <.0001 M*N 6 8.0031722 1.3338620 0.83 ns 0.5557 Galat 24 38.3915333 1.5996472 Total 35 602.1647000

90

Lampiran V. Hasil Sidik Ragam Tinggi tanaman, Jumlah Daun dan Luas Daun Pada Minggu Ke-5.

f. Sidik Ragam Tinggi Tanaman Minggu ke-5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 4488.441031 408.040094 69.06 s <.0001 M 2 146.249172 73.124586 12.38 s 0.0002 N 3 4310.884831 1436.961610 243.22 s <.0001 M*N 6 31.307028 5.217838 0.88 ns 0.5222 Galat 24 141.796467 5.908186 Total 35 4630.237497

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

g. Sidik Ragam Jumlah Daun Minggu ke-5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 381.9870750 34.7260977 47.91 s <.0001 M 2 6.7803500 3.3901750 4.68 s 0.0193 N 3 368.7450083 122.9150028 169.57 s <.0001 M*N 6 6.4617167 1.0769528 1.49 ns 0.2253 Galat 24 17.3972000 0.7248833 Total 35 399.3842750

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

h. Sidik Ragam Luas Daun Minggu ke-5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 9404162.52 854923.87 28.31 s <.0001 M 2 113594.426 56797.213 1.88 ns 0.1743 N 3 9051438.151 3017146.050 99.91 s <.0001 M*N 6 239129.939 39854.990 1.32 ns 0.2867 Galat 24 724796.74 30199.86 Total 35 10128959.25

91

Lampiran VI. Sidik Ragam Panjang Akar, Volume Akar dan Berat Segar Tanaman Pada Minggu Ke-5

i. Sidik Ragam Panjang Akar Minggu Ke-5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 1053.083333 95.734848 9.51 s <.0001 M 2 9.5000000 4.7500000 0.47 ns 0.6296 N 3 882.8055556 294.2685185 29.22 s <.0001 M*N 6 160.7777778 26.7962963 2.66 s 0.0401 Galat 24 241.666667 10.069444 Total 35 1294.750000

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

j. Sidik Ragam Volume Akar Minggu Ke-5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 557.1679222 50.6516293 28.43 s <.0001 M 2 1.4572389 0.7286194 0.41 ns 0.6688 N 3 550.4978778 183.4992926 103.01 s <.0001 M*N 6 5.2128056 0.8688009 0.49 ns 0.8109 Galat 24 42.7520000 1.7813333 Total 35 599.9199222

Keterangan : ns (tidak berbeda nyata), s (berbeda nyata)

k. Sidik Ragam Berat Segar Tanaman Minggu Ke-5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 49789.86937 4526.35176 52.66 s <.0001 M 2 532.84882 266.42441 3.10 ns 0.0635 N 3 47887.59552 15962.53184 185.72 s <.0001 M*N 6 1369.42503 228.23750 2.66 s 0.0404 Galat 24 2062.77313 85.94888 Total 35 51852.64250

92

Lampiran VII. Sidik Ragam Berat Kering Tanaman Pada Minggu Ke- 5

l. Sidik Ragam Berat Kering Tanaman Minggu ke -5 Sidik

Ragam DB Jumlah Kuadrat

Kuadrat tengah F Hitung Pr>F Model 11 305.0071639 27.7279240 49.49 s <.0001 M 2 0.5892056 0.2946028 0.53 ns 0.5978 N 3 304.0912083 101.3637361 180.90 s <.0001 M*N 6 0.3267500 0.0544583 0.10 ns 0.9960 Galat 24 13.4477333 0.5603222 Total 35 318.4548972

93

Lampiran VIII. Foto Kegiatan Penelitian

a. Pembuatan Urine Sapi

b. Penyemaian Benih Sawi

c. Pembuatan Pot Sumbu

d. Penyiapan Media Tanam dan Aplikasi Perlakuan

95

e. Penanaman Caisim

g. Pengukuran bobot segar tanaman

97

Dokumen terkait