• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka kesimpulan tentang kompetensi profesional guru pada pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Negeri 2 Awiluar akan dikemukakan sesuai dengan tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:

1. Pemahaman terhadap materi pelajaran IPS

Guru memberikan materi pelajaran IPS cenderung merupakan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Sehingga pelaksanaannya cenderung berbeda dengan yang telah dituliskan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Namun begitu, guru tetap mampu melontarkan materi yang masih mengacu pada tujuan pembelajaran dan indicator yang diharapkan.

Selain itu, sumber yang digunakan guru sebagian besar hanya menggunakan buku paket. Namun untuk membantu menambahkan wawasan pemahamannya terhadap materi pelajaran IPS selain menggunakan buku paket terkadang guru membuka internet, berita dari televisi, dan menggunakan lingkungan sekitar. dengan demikian pemahaman guru terhadap materi pelajaran IPS menjadi sangat luas.

Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi profesional guru dalam pemahaman materi pelajaran IPS sudah cukup namun perlu ada lagi peningkatan kompetensi profesionalnya, sehingga mampu lebih mengembangkan lagi pemahamannya terhadap pelajaaran IPS.

2. Penggunaan metode pembelajaran IPS

Metode digunakan guru sebagai alat bantu dalam proses pengajaran. Namun untuk memilih metode mengajar tidak bisa sembarangan, banyak faktor yang mempengaruhinya dan patut dipertimbangkan. Di SDN 2 Awiluar kemampuan guru dalam memilih metode masih merasa kesulitan hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan guru tentang berbagai

68

Popon Patimah, 2013

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURUPADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

metode untuk menunjang pelajaran IPS. Sehingga guru sering menggunakan metode yang tidak bervariasi. Guru sering menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas.

Pada dasarnya penggunaan metode yang dilakukan guru pada pelajaran IPS sudah tepat sesuai dengan pertimbangan tertentu misalnya tujuan pembelajaran, tingkat perkembangan anak, serta keadaan situasinya namun hal ini perlu ditingkatkan lagi agar penggunaan metodenya lebih bervariasi. 3. Pelaksanaanevaluasi

Pelaksanaan evaluasi yang dilakukan guru pada dasarnya sudah dilaksanakan dengan baik. Guru cukup memahami bahwa kegiatan evaluasi merupakan sarana untuk merangsang dan memotivasi peserta didik untuk belajar, baik di sekolah maupun di rumah. Bagi peserta didik yang berprestasi baik harus dimotivasi terus agar prestasinya dipertahankan, sedangkan bagi peserta didik yang prestasinya kurang baik, guru harus senantiasa memberikan motivasi agar mereka dapat berprestasi lebih baik.

Disamping itu, pelaksanaan evaluasi cenderung untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan angka yang berada di atas nilai KKM. Hal ini tentu tidak salah, tetapi keliru apabila guru menentukan keberhasilan peserta didikhanya berpatokan pada angka hasil ulangan, karena angka-angka tersebut belum tentu seluruhnya hasil usaha dari anak yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran IPS, guru cenderung mengevaluasi dimensi produk (hasil) saja. Sedangkan dimensi proses dan sikap terkadang tidak terdokumentasikan dengan baik. Padahal, pembelajaran IPS pada hakikatnya terdiri dari tiga dimensi yakni meliputi dimensi produk, proses dan sikap. Begitu juga dengan teknik evaluasi yang lebih banyak digunakan adalah tes tertulis. Adapun guru sering melakukan tes lisan ketika pada akhir pembelajaran, namun hal itu dilakukan secara klasik kepada peserta didik untuk mengetahui apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai oleh peserta didik.

69

Popon Patimah, 2013

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURUPADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR B.Saran

Berdasarkan penelitian dan pembahasan di atas bahwa kompetensi profesional guru pada pembelajaran IPS sangat dipentingkan. Oleh karena itu maka disarankan:

1. Bagi Sekolah

Kepada sekolah dalam hal ini melalui kepala sekolah diharapkan mampu memotivasi serta meningkatkan kompetensi profesional guru, terlebih dalam aspek pengusaan materi pelajaran, penggunaan metode dan pelaksanaan evaluasi. Upaya yang dilakukan antara lain adalahdengan memberikan pelatihan dan training untuk meningkatkan kompetensi profesional yang sudah dimiliki guru, sehingga dapat meningkatkan profesionalisme guru yang pada akhirnya dapat memberikan yang terbaik kepada peserta didik.

2. Bagi Guru

Dengan melihat pentingnya kompetensi profesional guru pada pelajaran IPS, maka bagi setiap guru diharapkan untuk lebih meningkatkan kompetensi yang dimiliki terutama kompetensi profesional dalam aspek pengusaan materi pelajaran, penggunaan metode dan pelaksanaan evaluasi. Sehingga dapat membantu membangkitkan motivasi belajar peserta didik pada pelajaran IPS.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini hanya mengkaji analisis kompetensi profesional guru pada pembelajaran IPS secara umumnya saja, tanpa membahas aspek kompetensi profesionalyang lebih khusus. Sehingga bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mampu mengkaji atau melakukan lanjut penelitian yang terkait dengan kompetensi profesional guru secara lebih rinci dengan persiapan, instrumen, dan metodologi penelitian yang lebih sempurna, supaya dapat memberikan sumbangan pemikiran yang lebih mendalam dan lebih baik terutama dalam bidang pendidikan.

70

Popon Patimah, 2013

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURUPADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Badudu dan Zain. (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Djamarah, S.B. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Dosen Pengajar IPS. (2011). Bahan Ajar Pendidikan IPS Sekolah Dasar. Bandung: UPI.

Fazar, I. (2012). Empat Kompetensi yang Harus Dimiliki Seorang Guru. [Online] tersedia: http://ibnufajar75.wordpress.com/2012/12/27/empat-kompetensi-yang-harus-dimiliki-seorang-guru-profesional, diakses tanggal 10 april 2013

Londong, D. (2013). Kompetensi. [Online] Tersedia: Londng http://www.dedylondong.blogspot.com/2013/03/kompetensi, diakses tanggal 03 Mei 2013

Hamalik, O. (2008). Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Kunandar. (2009). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali.

Mukhlis, M. (2012). Pengertian Guru dan Tugasnya. [Online] tersedia: http://www.worldfriend.web.id/blog-friend/711-pengertian-guru-dan-tugasnya, diakses tanggal 10 April 2013.

Mulyana, Edi Hendri. (2009). Pendidikan dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar. Tasikmalaya: UPI Kampus Tasikmalaya.

Mulyasa, E. (2012). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2011). Menjadi Guru Frofesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

71

Popon Patimah, 2013

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURUPADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Partanto, P dan Al Barry M. (1994). Kamus Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola. Patilima, Hamid. (2007). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Riduwan. (2009). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta

Saud, U. (2009). Pengembangan Profesi Guru. Bandung: CV Alfabeta. Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Usman, U. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yamin, M. (2010). Standarisasi Kinerja GuruI. Jakarta: Gaung Persada Press. Yaya dan Tedi. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Azkia Pustaka

Utama.

Zuriah, Nurul. (2009). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dokumen terkait