• Tidak ada hasil yang ditemukan

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam dokumen LAPORAN MEDIKA ANTAPANI.docx (Halaman 66-91)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang telah dilaksanakan Berdasarkan hasil Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang telah dilaksanakan  bertempat di Medika Antapani, Maka dapat disimpulkan bahwa :

 bertempat di Medika Antapani, Maka dapat disimpulkan bahwa : 1.

1. Dengan adanya pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) membantu calonDengan adanya pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) membantu calon apoteker mendapatkan gambaran nyata pekerjaan kerfarmasian di apotek serta wawasan apoteker mendapatkan gambaran nyata pekerjaan kerfarmasian di apotek serta wawasan dan pengetahuan mengenai pelayanan kefarmasian di bidang apotek. Maka, calon dan pengetahuan mengenai pelayanan kefarmasian di bidang apotek. Maka, calon apoteker lebih siap dalam memasuki dunia kerja.

apoteker lebih siap dalam memasuki dunia kerja. 2.

2. Peran Apoteker di Instalasi farmasi Klinik dan di Apotek Medika antapani adalahPeran Apoteker di Instalasi farmasi Klinik dan di Apotek Medika antapani adalah melakukan pelayanan kefarmasian. Kegiatan kefarmasian yang dilakukan meliputi melakukan pelayanan kefarmasian. Kegiatan kefarmasian yang dilakukan meliputi  pelayanan farmasi

 pelayanan farmasi klinik dan klinik dan melakukan pengelolaan melakukan pengelolaan sediaan farmasi, alat sediaan farmasi, alat kesehatan dankesehatan dan  bahan media habis pakai.

 bahan media habis pakai. 5.2 Saran

5.2 Saran

Setelah pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Klinik Medika Antapani, Setelah pelaksanaan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Klinik Medika Antapani, adapun saran yaitu :

adapun saran yaitu :

Bagi PT. Medika Antapani, Dalam pengelolaan, managemen, system

Bagi PT. Medika Antapani, Dalam pengelolaan, managemen, system  IT  IT , sumberdaya, sumberdaya manusia, dan pelayanan kefarmasian klinik serta apotek sudah menjadi leader dan menjadi manusia, dan pelayanan kefarmasian klinik serta apotek sudah menjadi leader dan menjadi indikator kesuksesan bagi apotek maupun klinik lain hal ini menjadi keunggulan tersendiri indikator kesuksesan bagi apotek maupun klinik lain hal ini menjadi keunggulan tersendiri medika antapani dibanding pesaing lain, adapun saran dalam meningkatkan elektabilitas PT. medika antapani dibanding pesaing lain, adapun saran dalam meningkatkan elektabilitas PT. Medika Antapani yaitu dengan menjadi leader dalam pembentukan calon calon apoteker Medika Antapani yaitu dengan menjadi leader dalam pembentukan calon calon apoteker selanjutnya dalam hal praktik kerja profesi dengan memperluas wawasan materi dan memperluas selanjutnya dalam hal praktik kerja profesi dengan memperluas wawasan materi dan memperluas  jejaring

 jejaring kerjasama kerjasama dengan dengan universitas universitas atau atau sekolah sekolah tinggi tinggi lain lain dan dan dapat dapat memperbesar memperbesar kuotakuota mahasiswa praktik sehingga lebih banyak yang mendapatkan ilmu dan pengalaman kefarmasian mahasiswa praktik sehingga lebih banyak yang mendapatkan ilmu dan pengalaman kefarmasian di naungan PT. Medika Antapani.

59 59

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

 Nomor

 Nomor 51 51 Tahun Tahun 2009 2009 tentang tentang Pekerjaan Pekerjaan KefarmasianKefarmasian,,Jakarta: Departemen KesehatanJakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun tentang Klinik, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun tentang Klinik, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Indonesia Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Kesehatan Republik Indonesia Nomor 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Cara Pemberian Izin Apotek, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor. 13 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, Jakarta: Departemen Indonesia Nomor. 13 tentang Perubahan Penggolongan Narkotika, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2015,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2015,Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor.

Indonesia Nomor. 9 tentang 9 tentang Perubahan Penggolongan Psikotropika, Perubahan Penggolongan Psikotropika, Jakarta: DepartemenJakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Undang-Undang Republik Indonesia No. 35

tentang Narkotika, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28, tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Indonesia Nomor 28, tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5

tentang Psikotropika,

tentang Psikotropika, Jakarta: Departemen Jakarta: Departemen Kesehatan Republik IKesehatan Republik Indonesia.ndonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2015,Peraturan Menteri Kesehatan Republik Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2015,Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor. 3 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan IndonesiaNomor. 3 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan dan Pelaporan  Narkotika, Psikotropika,

 Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi, dan Prekursor Farmasi, Jakarta: Departemen Kesehatan Jakarta: Departemen Kesehatan RepublikRepublik Indonesia.

Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Pemberian Informasi Obat, Direktorat Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2009, Pemberian Informasi Obat, Direktorat

Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.

59 59 Lampiran 1 Lampiran 1

Apotek Reguler Medika Antapani Apotek Reguler Medika Antapani

Penyimpanan Obat di Apotek Reguler Medika Antapani Penyimpanan Obat di Apotek Reguler Medika Antapani

Lampiran 3 Lampiran 3

Penyimpanan OTC MedikaAntapani Penyimpanan OTC MedikaAntapani

Apotek BPJS Apotek BPJS

Lampiran 5 Lampiran 5

IF Klinik Pratama Medika Antapani IF Klinik Pratama Medika Antapani

IF Klinik Utama Medika Antapani IF Klinik Utama Medika Antapani

Lampiran 7 Lampiran 7

Resep Resep

Copy Resep Copy Resep

Lampiran 9 Lampiran 9 Etiket Obat Etiket Obat

Kwitansi Kwitansi

Lampiran 11 Lampiran 11 Kartu Stok Kartu Stok

Struk Pembelian (2 rangkap) Struk Pembelian (2 rangkap)

Lampiran13 Lampiran13 Stock Request Stock Request

Faktur Penerimaan Barang Faktur Penerimaan Barang

Lampiran15 Lampiran15 Daftar Pengadaan Obat Daftar Pengadaan Obat

Faktur Pembelian Faktur Pembelian

Lampiran 17 Lampiran 17

Surat Pesanan Narkotika Surat Pesanan Narkotika

Surat Pesanan Psikotropika Surat Pesanan Psikotropika

Lampiran 19 Lampiran 19 MAC System MAC System

SOP MEDIKA ANTAPANI SOP MEDIKA ANTAPANI

Oleh : Oleh :

1.

1. Devi SandiDevi Sandi 2.

2. Dina Tria RindanaDina Tria Rindana 3.

3. Erga SyafitriErga Syafitri 4.

4. Eva AndrianiEva Andriani 5.

5. Eva Ayu NoorbaktiEva Ayu Noorbakti 6.

6. Fitria Wahyu PratiwiFitria Wahyu Pratiwi 7.

7. Junaedi SiahaanJunaedi Siahaan 8.

8. Linda ApriyantiLinda Apriyanti 9.

9. Natalia AnggraeniNatalia Anggraeni 10.

10. Oktianti Alifanisa KOktianti Alifanisa K 11.

11. Rizal AbdullahRizal Abdullah 12.

12. Shabrina SwarnieShabrina Swarnie 13.

13. Siti Halimatussa’diahSiti Halimatussa’diah 14.

14. Stephanie SulistianaStephanie Sulistiana 15.

15. Syifani NurainunSyifani Nurainun 16.

16. Teguh RamdhaniTeguh Ramdhani

Dalam dokumen LAPORAN MEDIKA ANTAPANI.docx (Halaman 66-91)

Dokumen terkait