• Tidak ada hasil yang ditemukan

Edward III Van Metter & Van Horn Chema & Rondinelli

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dalam penulisan tesis ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di UPTD Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara belum optimal. Hal ini dapat dilihat dari 2 (dua) tujuan Implementasi Kebijakan Alokasi Dana BOK yang belum optimal, yaitu :

a. Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas, terutama dalam perencanaan tingkat Puskesmas dan lokakarya mini Puskesmas, pencapaian tujuan ini belum berjalan secara optimal, kerena koordinator program tidak mengalami peningkatan kemampuan secara optimal dikarenakan tidak terlalu banyak dilibatkan dalam proses perencanaan penggunaan BOK.

b. Meningkatkan upaya untuk menggerakkan potensi masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatannya, Pencapaian tujuan ini juga belum optimal, kerena potensi masyarakat dalam pelaksanaan Alokasi Dana BOK belum maksimal.

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara.

Universitas

a. Faktor Komunikasi

Terdapat beberapa faktor pendorong yang memperlancar pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara dalam faktor komunikasi yaitu : (1)Adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Tim Kabupaten; (2) Pencapaian informasi dari pembuat kebijakan ke pelaksana kebijakan berjalan lancar; (3) Terdapat konsistensi dalam pencapaian pesan/perintah kebijakan artinya tidak terdapat perintah yang bertentangan.

Sedangkan faktor penghambat dalam komunikasi ini adalah sosialisasi kepada Petugas Pustu dan Poskesdes mengenai kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan belum ada, sehingga pemahaman Petugas Pustu dan Poskesdes mengenai Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan kurang, hal ini akan berakibat pada sulitnya Petugas Pustu dan Poskesdes dalam pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan.

b. Faktor Sumber Daya

Terdapat beberapa faktor pendorong yang memperlancar pelaksanaanAlokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara dalam faktor sumber daya yaitu (1) Adanya kemampuan para pelaksana untuk memberi dorongan kepada masyarakat agar berpartisipasi dalam kegiatan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan, meskipun hanya berupa tenaga; (2) Adanya kemampuan pelaksana kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan dalam melakukan identifikasi dan menyelesaikan masalah

Universitas

dalam pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan; (3) Kelengkapan sarana/prasarana Puskesmas Permata Kecubung dalam mendukung kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan; (4) Terdapat dukungan masyarakat terhadap kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan berupa tenaga dan materi.

Sedangkan faktor penghambat dalam sumber daya ini adalah rendahnya pengetahuan para pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan, sehingga pemahaman pelaksana mengenai Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan kurang sehingga mempengaruhi kemampuan mereka untuk menidentifikasi dan menyelesaikan masalah dengan cepat.

c. Faktor Sikap Pelaksana

Terdapat beberapa faktor pendorong yang memperlancar pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara dalam faktor sikap pelaksana yaitu : (1) Adanya persepsi pelaksana yang mendukung kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan; (2) Adanya tindakan dan langkah-langkah dari nyata dari pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan, berupa penyusunan RUK dan pelaksanaan kegiatan operasional Pemerintahan Desa dan pemberdayaan masyarakat.

Sedangkan faktor penghambat dalam sikap pelaksana adalah kurang responnya para pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan yang menggangap kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan adalah sebuah kebijakan rutin.

Universitas

d. Faktor Struktur Birokrasi

Terdapat beberapa faktor pendorong yang memperlancar pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara dalam faktor struktur organisasi yaitu sudah terbentuknya Tim Pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan.

Sedangkan faktor penghambat dalam struktur birokrasi ini adalah belum adanya pembagian tugas diantara Tim pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan, kurangnya koordinasi Tim pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diberikan saran-saran yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki ataupun menyempurnakan pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung Kabupaten Sukamara masa datang. Saran-saran dimaksud adalah :

a. Para pelaksana Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan diberikan peningkatan pengetahuan melalui pendidikan dan latihan, khususnya yang menyangkut perencanaan dan pengelolaan alokasi dana bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas. Sedangkan untuk mempercepat pembuatan SPJ dan laporan pelaksanaan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan serta mengurangi kesalahan dalam pembuatan dokumen, perlu dibangunnya sistem aplikasi komputer yang memungkinkan akurasi dan kecepatan data. b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan Alokasi

Dana Bantuan Operasional Kesehatan melalui pengembangan usaha

Universitas

kesehatan berbasis masyarakat. Hal ini diharapkan akan memberikan kesadaran pada masyarakat bahwa Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat.

c. Diadakan sosialisasi dan pembagian tugas kepada pengelola, koordinator program, petugas Pustu serta Poskesdes sesuai dengan struktur organisasi Puskesmas sehingga tumbuh rasa tanggungjawab dalam melaksanakan kegiatan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan. Dengan kesamaan pemahaman diharapkan akan terjadi sinkronisasi dan kerjasama yang baik dalam rangka mengupayakan tercapainya tujuan dari kegiatan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan.

Dengan adanya saran yang telah dikemukakan, penulis berharap kebijakan Alokasi Dana BOK ini agar pelaksanaan dan pemanfaatan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan di Puskesmas Permata Kecubung akan lebih mudah dan lebih lancar sehingga penyerapan meningkat dan akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan bermutu dapat tercapai.

Harapan penulis kepada semua pihak, kebijakan Alokasi Dana Bantuan Operasional Kesehatan akan berdampak positif dan menjadikan Puskesmas sebagai garda depan dari system Pelayanan Kesehatan dapat berjalan sesuai dengan visi pembangunan nasional tahun 2005-2015 sebagaimana ditetapkan dalan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2015 adalah INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR.

Universitas

Dokumen terkait