• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdaftar di BEI Tahun 2009-2013)

PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA DENGAN

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini adalah Financial Stability yang merupakan proksi pertama

dari variabel pressure dan diproksikan dengan rasio perubahan total aset berpengaruh positif

namun tidak signifikan terhadap risiko terjadinya kecurangan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan rasio perubahan total aset tidak menjadikan tekanan untuk melakukan kecurangan oleh perusahaan yang dapat mengganggu stabilitas keuangan bagi perusahaan sektor manufaktur.

External Pressure sebagai proksi kedua dari variabel pressure dengan menghitung rasio

leverage perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko kecurangan

laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi atau rendahnya rasio leverage pada

perusahaan tidak menjadi tekanan bagi perusahaan untuk melakukan kecurangan pada laporan keuangannya.

Nature of industry sebagai variabel pertama dari opportunity yang dihitung dengan

perubahan persediaan terhadap penjualan selama 2 tahun berpengaruh positif dan signifikan

terhadap risiko kecurangan laporan keuangan. Hal ini memiliki arti bahwa adanya obsolete

inventory (persediaan usang) pada perusahaan memberikan kesempatan kepada pelaku untuk

melakukan kecurangan pada laporan keuangan perusahaan.

Ineffective monitoring sebagai proksi kedua dari variabel opportunity dihitung dengan melihat ada atau tidaknya komite audit internal dalam perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap risiko kecurangan laporan keuangan. Hal ini berarti ada atau tidaknya komite audit internal pada perusahaan tidak mempengaruhi pelaku kecurangan dalam melakukan kecurangan pada laporan keuangan perusahaan.

Auditor change sebagai proksi dari variabel rationalization berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap risiko kecurangan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pergantian auditor tidak menjadi rasionalisasi yang digunakan oleh para pelaku kecurangan untuk melakukan tindak kecurangan pada laporan keuangan perusahaan. Pergantian direksi

sebagai proksi dari variabel capability berpengaruh positif dan signifikan terhadap risiko

terjadinya kecurangan laporan keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya pergantian direksi memberikan indikasi adanya tindak kecurangan dalam perusahaan.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan selalu menghadapi berbagai risiko yang biasanya disebut dengan risiko bisnis (bussiness risk). Termasuk diantaranya adalah risiko

terjadinya kecurangan (fraud). Dapat disimpulkan bahwa melalui penelitian ini pendeteksian

kecurangan laporan keuangan dengan menggunakan komponen fraud diamond belum dapat

menjawab semua permasalahan yang diajukan atau belum sesuai dengan teori SAS 99 yang dikemukakan oleh Skousen (2009) dan teori Wolfe dan Hermanson (2004). Kemungkinan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan perusahaan bisa disebabkan faktor-faktor lain yang belum diteliti dalam penelitian ini. Dengan hasil yang telah didapatkan dari penelitian ini diharapkan para pelaku bisnis dapat meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi sehingga dapat mengurangi risiko terjadinya kecurangan laporan keuangan dalam perusahaan.

Keterbatasan Penelitian

1. Variabel pressure diproksikan dengan financial stability (menghitung perubahan total aset

selama 2 tahun) dan external pressure (menghitung rasio leverage perusahaan) terhadap

kecurangan laporan keuangan.

2. Variabel opportunity diproksikan dengan nature of industry (menghitung rasio perubahan

persediaan terhadap penjualan selama 2 tahun) dan ineffective monitoring (dengan melihat

adanya kepemilikan komite audit internal) terhadap kecurangan laporan keuangan.

3. Variabel rationalization (dengan melihat adanya perubahan auditor) dan capability (dengan

melihat adanya perubahan direksi) terhadap kecurangan laporan keuangan.

4. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari

laporan keuangan sehingga memberikan hasil yang kurang akurat untuk membuktikan adanya kecurangan dalam perusahaan.

5. Sampel dalam penelitian ini hanya mencakup perusahaan manufaktur dengan sampel 45

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013 sehingga menjadi 180 laporan tahunan perusahaan.

6. Penulis juga menggunakan F-Score dalam mengukur adanya kecurangan laporan keuangan

dalam perusahaan. Alat ukur ini masih jarang digunakan di Indonesia sehingga membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Saran

Dari kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran yang diberikan kepada penelitian selanjutnya adalah:

1. Diharapkan dapat menambah jumlah sampel atau meneliti perusahaan dari sektor lain

untuk penelitian selanjutnya, sehingga akan lebih valid dalam hasil yang diperoleh dan dapat mendeteksi kecurangan dalam perusahaan di sektor yang lain.

2. Periode pengamatan sebaiknya diperluas, sehingga hasil penelitian dapat memprediksi

jangka panjang.

3. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan faktor-faktor pengaruh lain

(proksi-proksi lain dari komponen fraud diamond) yang berpengaruh terhadap risiko

kecurangan laporan keuangan agar nilai dari koefisien determinan dapat menjadi lebih tinggi dari yang peneliti lakukan yaitu sebesar 15,4% yang berarti bahwa terdapat 84,6% variabel bebas lain yang dapat mempengaruhi tingkat risiko kecurangan pada laporan keuangan.

4. Dalam penelitian selanjutnya, diharapkan menggunakan alat ukur yang lain untuk

mengukur tingkat kecurangan laporan keuangan sehingga dapat memberikan hasil yang lebih valid.

5. Dalam penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan metode pengukuran variabel yang

lain misalnya dengan metode survey menggunakan data primer sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih bervariasi dalam memprediksi kecurangan.

REFERENSI

Albrecht, W. S., C. O. Albrecht and C. C. Zimbelman: 2011, Fraud Examination, 4th Edition (Cengage Learning: Mason, Ohio).

Andayani, Tutut Dwi. 2010. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris Independen Terhadap Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Tesis. Universitas Diponegoro.

Fraud Diamon Mendeteksi Kecurangan ...(Pardosi, Lindrianasari dan Susilowati)

93

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). 2000. “Report to Nation”.

http://marketplace. cfenet.com/Download.asp.

Brennan, Niamh M. and McGrath, Mary (2007) Financial Statement Fraud: Incidents,

Methods and Motives. Australian Accounting Review, 17 (2) (42) (July): 49-61. Cressey, D. R. (1953). Other People’s Money. Montclair, NJ: Patterson Smith, pp.1-300.

Dechow, Patricia M., Weili Ge, Chad R. Larson, and Richard G Sloan. 2009. Predicting

material accounting misstatements. Working Paper. University of California, Berkeley,

available at http://ssrn.com/abstract=997483.

Diany, Yuvita A. 2014. Determinan Kecurangan Laporan Keuangan: Pengujian Teori Fraud Triangle. Skripsi. fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro. Semarang. Gbegi & Adebisi. 2013. The New Fraud Diamond Model- How Can It Help Forensic

Accountants In Fraud Investigation In Nigeria?. European Journal of Accounting Auditing and Fiancé Research Vol.1, No. 4, pp.129-138. UK

Gideon SB Boediono. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governace dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, 2005.

Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP

Universitas Diponegoro.

Gusnardi, 2012. Peran Forensic Accounting dalam Pencegahan Fraud. Pekbis Jurnal, Vol 4,

No.1, Maret 2012: 17-25. Pekanbaru.

Hendriksen, Van Breda. 2000. Accounting Theory. McGraw-Hill Education Shothen Metho D’st University alih bahas Herman Wibowo,Inter Askara, Batam.

Herawati, Evi. 2013. Pengaruh Profesionalisme Auditor Internal terhadap Pendeteksian Fraud Assets Missappropriation. Skripsi.Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung.

Kassem and Higson. 2012. The New Fraud Triangle Model. Journal of Emerging Trends in Economics and Management Sciences (JETEMS) 3(3): 191-195 © Scholarlink Research Institute Journals, 2012 (ISSN: 2141-7024). British University. UK.

Kompasiana, diakses tanggal 27 Oktober 2013.

Molida, Resti. 2011. Pengaruh Financial Stability, Personal Financial Need dan Ineffective Monitoring pada Financial Statement Fraud dalam Perspektif Fraud Triangle. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro, Semarang.

Norbarani, Listiana. 2012. Pendeteksian Kecurangan Laporan Keuangan dengan Analisis Fraud Triangle yang diadopsi dalam SAS No.99. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Diponegoro, Semarang.

Nursani dan Irianto. 2014. Perilaku Kecurangan Akademik Mahasiswa: Dimensi Fraud

Diamond. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB 2 (2) 2014. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Rachmawati, Kurnia Kusuma. 2014. Pengaruh Faktor-Faktor dalam Perspektif Fraud Triangle

terhadap Fraudulent Financial Reporting. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Universitas Diponegoro. Semarang.

Ratmono, Avrie dan Purwanto. 2014. Dapatkah Teori Fraud Triangle Menjelaskan Kecurangan

dalam Laporan Keuangan?. SNA 17 Mataram, Lombok Universitas Mataram 24-27 Sept

2014. www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.

Rezaee, Zabihollah.2002. Financial Statement Fraud: Prevention and Detection. Wiley. Canada.

Rini, Viva Yustitia. 2012. Analisis Prediksi Potensi Risiko Fraudulent Financial Statement

Melalui Fraud Score Model. Skripsi. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas

Diponegoro. Semarang.

Sihombing, Kennedy S.2014. Analisis Fraud Diamond dalam Mendeteksi Financial Statement Fraud: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Sindonews, diakses tanggal 18 Maret 2014.

Skousen, C.J., Smith, K.R, & Wright, C.J.(2009). Detecting and Predicting Financial Statement

Fraud: the Effectiveness of the Fraud Triangle and SAS No.99 Journal of Corporate

Governance and Firm Performances, Vol 13, h. 53-81 available at

http://ssrn.com/abstract=1295494

Soselisa, Rangga dan Mukhlasin. 2008. Pengaruh Faktor Kultur Organisasi, Manajemen, Strategik, Keuangan dan Auditor Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi:

Studi pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XI. Unika

Atmajaya.

Sri Ayu, N G, 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap Pendeteksian Fraud Assets

Missappropriation (Studi Kasus pada PT. Kereta Api Indonesia). Skripsi. Universitas

Pendidikan Indonesia. Bandung.

Sukirman & Maylia, Pramono S. 2012. Model Deteksi Kecurangan Berbasis Fraud Triangle ( Studi Kasus Perusahaan Publik di Indonesia). Jurnal Akuntansi & Auditing, Volume 9/No. 2 Mei 2013:199-225. Universitas Negeri Semarang.

Sukrisnadi, Dedy. 2010. Pemakaian Ukuran F-Score dalam Kasus-Kasus Salah Saji Laporan

Keuangan di Pasar Modal Indonesia. Tesis. Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Jakarta.

Tuanakotta, Theodorus M. 2010. Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif. Salemba Empat. Jakarta.

Tugas, Florenz C. 2012. Exploring a New Element of Fraud: A Study on Selected Financial

Accounting Fraud Cases in the World. American International Journal of Contemporary

Research, Vol 2 No. 6: June 2012.

Ujiyantho, Muh. Arif dan Pramuka, B. A. 2007. Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba, dan Kinerja Keuangan. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Wolfe, David T.; Hermanson, Dana R. 2004. The Fraud Diamond: Considering the Four Elements of Fraud. CPA Journal; Dec2004, Vol. 74 Issue 12, p38.

95