• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

V.A. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian dan analisa data maka diperoleh kesimpulan bahwa tidak ada pengaruh penggunaan torso terhadap nilai biologi secara signifikan.

V.B. Diskusi

Biologi adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains yang khusus mempelajari tentang segala hal yang berkaitan dengan kehidupan di permukaan bumi (Prawirohartono, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada siswa SMU Negeri se-Indonesia oleh Badan Pemeriksaan dan Pengawasan Hasil Studi diperoleh kesimpulan bahwa hasil belajar IPA siswa secara nasional dinilai masih rendah yaitu, pada mata pelajaran biologi, fisika, kimia (Hartono, 2006).

Nugroho (dalam Metode, 2006) menyatakan bahwa sebahagian siswa berpandangan mata pelajaran ilmu dasar seperti biologi, kurang menarik karena metode belajarnya kurang mengena dan kurang adanya penjelasan yang konkrit. Hal ini dapat menjelaskan mengapa nilai biologi yang diperoleh para siswa menjadi rendah. Guru dipandang kurang profesional menyampaikan materi pelajaran karena hanya mengandalkan sumber berupa buku dan cenderung verbalisme.

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam dunia pendidikan, berkembang media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar di kelas. Pannen (dalam Furqan, 2003) mengatakan bahwa pemanfaatan media dan teknologi pembelajaran selain dapat memberi kontribusi terhadap pengetahuan dan keterampilan siswa juga dapat membantu tenaga pengajar untuk mempermudah proses belajar, memperjelas materi pembelajaran dengan beragam contoh yang konkret, memfasilitasi interaksi dengan siswa, memberi kesempatan praktek kepada siswa, dan memberi kesempatan evaluasi beragam bentuk media dan teknologi pembelajaran).

Media pembelajaran terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan materi yang akan disampaikan oleh guru. Pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk materi yang disajikan di kelas akan berdampak positif dalam mencapai tujuan belajar yang ditetapkan (Sukamto, 2006).

Biologi merupakan sebuah studi yang membutuhkan adanya sebuah media yang dapat mengkonkritkan materi yang diajarkan. Dengan menggunakan model dalam mempelajari biologi, siswa dapat melihat secara langsung bagian-bagian tubuh manusia baik sesuai dengan ukuran aslinya atau dapat juga dengan skala yang diperkecil maupun diperbesar (Madjid, 2006). Materi Biologi yang menggunakan media objek ini harus disesuaikan. Apabila ingin mempelajari materi yang berhubungan dengan sistem pencernaan manusia maka dibutuhkan media objek yang mampu memaparkan organ-organ pencernaan tubuh manusia yang dapat diamati secara konkret. Contoh media belajar yang mampu memaparkan bagian-bagian tubuh manusia secara konkret dan dapat diamati

langsung adalah torso. Adanya bagian-bagian tubuh manusia yang konkrit dan dapat diamati akan membuat siswa lebih mudah mengingat segala materi yang diajarkan. Efek penggunaan torso ini dapat diketahui melalui penilaian yang dapat menunjukkan sejauh mana suatu tujuan telah tercapai. Tes pada umumnya digunakan untuk untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran (Sudjana, 2005).

Dari hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada pengaruh torso terhadap hasil belajar biologi yang signifikan. Besar pengaruh torso terhadap hasil belajar biologi sebesar 13,3 %. Sedangkan 86.7% hasil belajar biologi dipengaruhi oleh variabel lain yang dalam penelitian ini tidak terlihat. Hasil penelitian eksperimen ini tidak sesuai dengan pendapat Bahtiar (2004) yang menyatakan bahwa media pembelajaran sangat diperlukan untuk menunjang tugas-tugas guru guna memotivasi dan meningkatkan pemahaman siswa. Diharapkan dengan adanya peningkatan motivasi dan pemahaman, siswa dapat memperoleh hasil belajar yang lebih baik lagi. Selain itu juga hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat Sukamto (2006) yang mengemukakan bahwa pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk materi yang disajikan di kelas akan berdampak positif dalam mencapai tujuan belajar yang ditetapkan

Hal ini mungkin disebabkan karena guru biologi yang mengajarkan materi sistem pencernaan manusia tidak mengikuti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah didesign dengan baik. Kebanyakan guru mengajar sesuai dengan keinginannya masing-masing tanpa mengikuti RPP. Bahkan ditemui fakta di

lapangan bahwa guru yang bersangkutan tidak membuat RPP sendiri sesuai dengan kebutuhan anak didiknya. Padahal RPP mencakup segala tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran sekaligus memberi pedoman dalam aplikasinya di kelas. Miarso (2004) mengemukakan bahwa penggunaan media pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan belajar yang hendak dicapai. Penggunaan media yang tidak sesuai dengan RPP dapat menimbulkan kurang optimalnya penggunaan torso di kelas dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Adapun kelemahan pada penelitian ini yang dapat dipaparkan antara lain adalah penelitian eksperimen lapangan tidak dapat mengontrol seluruh variabel yang dapat mempengaruhi penelitian. Contohnya saja waktu pelaksanaan eksperimen sendiri sangat tidak sesuai dengan kondisi fisik dan psikis subjek penelitian. Pada penelitian eksperimen ini, subjek penelitian kurang konsentrasi dalam mengikuti pelajaran karena sudah memasuki jam pelajaran ke 5-6 (10.45- 13.00).

V.C. Saran

V.C.1. Untuk Pengembangan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, bagi pihak-pihak yang berminat dengan penelitian sejenis atau untuk mengembangkan penelitian lebih jauh, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut :

 Lakukan penelitian eksperimental murni yang dapat mengontrol atau setidaknya dapat meminimalisir variabel-variabel yang tidak diharapkan muncul dalam penelitian.

 Melakukan seleksi teradap guru yang akan menyampaikan materi pelajaran. Pilihlah guru yang kompeten dan memiliki kredibilitas sesuai dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran.

 Memperbanyak daftar pustaka atau referensi lainnya yang berkaitan dengan media pembelajaran (torso) dan hasil belajar.

 Memperbanyak jumlah subjek penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.

V.C.2. Untuk Sekolah

Guru merupakan salah satu point penting demi lancarnya proses pembelajaran di kelas. Guru yang terampil, kompeten dan berdedikasi tinggi terhadap peningkatan pendidikan siswa merupakan kunci sukses pembelajaran di kelas. Mengingat hal ini, maka sekolah dianjurkan untuk melakukan pelatihan khusus yang berkesinambungan bagi para guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar di kelas baik sehingga memiliki keterampilan mengajar sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun. Khusus bagi para guru, diharapkan memiliki kepekaan dan kesadaran yang tinggi akan pentingnya keterampilan mengajar yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

Dokumen terkait