• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V K ESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa pola sebaran

event gempa mikro selama 9 bulan, dimulai dari bulan September 2011 hingga

Mei 2012 di sekitar Lapangan panas bumi “X” menggunakan metode relokasi relatif Double Difference (DD), secara horizontal event-event gempa cenderung terkonsentrasi menuju centroid-of-gravity (pusat) tiap klusternya dan rata-rata

event terkonsentrasi secara vertikal pada kedalaman 1 km di bawah mean sea level.

Bila pola sebaran event gempa mikro hasil DD (setelah relokasi) dibandingkan dengan hasil SED (sebelum relokasi), cukup terlihat jelas perbedaan sebaran event secara horizontal maupun vertikal. Sebelum dilakukannya relokasi, sebaran event secara horizontal menyebar dari arah timur laut hingga arah barat daya Lapangan “X”, sedangkan secara vertikal, pola pesebaran event gempa

menyebar dari mulai kedalaman 1 km diatas mean sea level sampai 3 km dibawah

mean sea level. Dari perbandingan hasil sebaran antara metode SED dan DD,

membuktikan bahwa metode relokasi relatif DD memperbaiki lokasi hiposenter hasil dari metode SED.

Event-event gempa mikro hasil relokasi menunjukkan sebuah pola lineament

(kelurusan) sehingga dapat diinterpretasikan sebagai sebuah patahan /sesar. Begitu pula hal nya dengan pola kelurusan dari hiposenter gempa hasil DD yang terjadi di bagian Timur Laut Lapangan “X” yang mana belum teridentifikasi oleh PT. PGE, setelah dicocokan dengan citra satelit, pola lineament hasil interpretasi tersebut cocok dan membentuk seperti suatu struktur patahan.

79

Almira Anissofira , 2013

Penentuan Struktur Patahan Di Lapangan Panas Bumi “X” Dengan Menggunakan Metode Relokasi Relatif Kasus Gempa Mikro

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

1. Dengan melakukan analisis koherensi, cross-correlation, dan korespondensi puncak gelombang berdasarkan kemiripan gelombang gempa diharapkan event gempa akan terkluster dengan benar sehingga hasil relokasi gempa akan menjadi lebih baik.

2. Model kecepatan 1-D sebaiknya dilengkapi dengan kecepatan gelombang S sehingga dapat dibuat update model kecepatan untuk meminimalisai error diantara model observasi dan model kalkulasi.

3. Metode relokasi relatif menggunakan metode Double Difference bila diterapkan pada studi kasus gempa mikro dalam jangka waktu yang panjang, bisa digunakan untuk analisis lebih lanjut dan dapat dibuat model tomografinya.

DAFTAR PUSTAKA

Afnimar. (2009). Seismologi. Penerbit ITB. Bandung.

Balfour, N. J., Cassidy, J. F., and Dosso, S. E. (2012) Identifying Active Structures

Using Double-Difference Earthquake Relocations in Southwest British Columbia and the San Juan Islands, Washington. Bulletin of the

Seismological Society of America, Vol. 102, No. 2, pp. 639-649.

Battaglia, J., Thurber, Clifford, H., Got, Jean-Luc., Rowe, Charlotte, A., and White, R, A. (1991). Precise Relocation of Earthquakes Following the 15

June 1991 Eruption of Mount Pinatubo (Phillipines). Journal of

Geophysical Research, Vol. 109, B07302.

DiPippo, R. (2005). Geothermal Power Plants: Principles, Applications, Case

Studies and Enviromental Impact. Dartmouth, Massachusetts: BH.

Forum Ilmu Bumi. Micro Seismic. [Online]

Tersedia: http://www.ilmubumi.com/forum/threads/micro-seismic.163/ [16 Juni 2013] .

Geotech Instrument. (2003). Seisplus – Interactive Seismological Data Processing

Package. Geotech Instruments.

Hermann, R, B. Geiger’s Methods, dalam Introduction to Earthquake Seismology,

Assignment 16. (2010). [Online] Tersedia:

http://www.eas.slu.edu/eqs_course/IntroSeis/Ass16/Ass16.pdf [16 Juni 2013]

Hilyah, Anik. (2010). Studi Gempa Mikro untuk Mendeteksi Rekahan di area

Panas Bumi Kamojang Kabupaten Garut. Program Studi Geofisika, Institut

Teknologi Sepuluh November.

Holland, Austin A. (2002). Microearthquake Study of the Salton Sea Geothermal

Field, California : Evidence of Stress Trigerring. Idaho National

Engineering and Enviromental Laboratory Geosciences Departement Idaho Falls, Idaho 83415.

Iagi-net. Peran patahan dalam geothermal. [Online] Tersedia: http://www.mail- archive.com/iagi-net@iagi.or.id/msg40749.html/ [16 juni 2013/ 15:45] Kaur, G. Clustering. [Online] Tersedia:

81

Almira Anissofira , 2013

Penentuan Struktur Patahan Di Lapangan Panas Bumi “X” Dengan Menggunakan Metode Relokasi Relatif Kasus Gempa Mikro

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kamah, M. Yustin. (2001). Pemetaan Permeabilitas Potensial Sebagai Target

Reservoir Pada Area Panasbumi Uluubelu, Lampung (R163). Proceeding of

the 5th INAGA Annual Scientific Conference & Exhibitions. Yogyakarta. Magetsari, N, A., Abdullah, C, I., dan Brahmantyo, B. Catatan Kuliah GL-211

Geologi Fisik. Bandung: Departemen Teknik Geologi, Penerbit ITB.

Olgen, M. (2004). Determining Lineaments and Geomorphic Features Using Landat 5-TM Data On The Lower Bakircay Plain, Western Turkey. Ege Coğrafya Dergisi, 13 (2004), 47-57, İzmir Aegean Geographical Journal,

13 (2004), 47-57, Izmir—TURKEY. [Online]

Tersedia: http:// cografya.ege.edu.tr/13_5_OLGEN [19 Agustus 2013] Pertamina Geothermal Energy, Manajemen Pengelolaan Sumber Daya, Direktorat

Perencanaan & Pengembangan. (2012). Laporan Geologi Sumur

Pengembangan KMJ-86 (KWK-A2). Bandung. Unpublished.

Rachni, Anna. (2012). Penentuan Hiposenter Gempa Mikro Dengan Metode

Single Event Determination, Joint Hypocenter Determination Dan Double Difference Pada Lapangan Panas Bumi “Lamda”. Skripsi Program Studi Fisika, UPI.

Sahara, David., Kusumo W, A., Widiantoro, Sri., dan Sule, R. (2009). Aplikasi

Metode Double Difference untuk Relokasi Hiposenter Gempa Vulkanik Gunung Kelud Secara Akurat. JTM Vol. XVI No.1/2009.

Sahara, David. (2009). Pengembangan dan Aplikasi Metode Double Difference

dengan Analisis Multiplet Clustering untuk Penentuan Relokasi Hiposenter Secara Akurat Studi Kasus: Gunung Kelud. Tugas Akhir Program Studi

Teknik Geofisika, ITB. Bandung.

Salomo,D. (2012). Penentuan Pusat Gempa. [Online] Tersedia: http://dimas- salomo.blogspot.com/2012/02/penentuan-pusat-gempa.html/ [1 juli 2013/ 16:00].

Saptadji, N, M. (2009). Sekilas Tentang Panas Bumi. Diktat Geothermal [Online]. Tersedia:

http://geothermal.itb.ac.id/sites/default/files/public/Sekilas_tentang_Panas_ Bumi.pdf [16 juni 2013].

Saptadji, N, M. (2009). Karakterisasi Reservoir Panas Bumi. Training “Advanced Geothermal Reservoir Engineering, 6-7 Juli 2009. [Online] Tersedia:

http://xa.yimg/kq/groups/19169875/1031820622/Karakterisasi_Res_Pasbum .pdf [11 Agustus 2013].

Shearer, P. (2010). Introduction to Seismology : The wave equation and body

waves. Scripps Institute of Geophysics and Planetary Physics, University of

California, San Diego. [Online] Tersedia:

http://igppweb.ucsd.edu/~shearer/CIDER/notes [29 Juli 2013]

Susilawati. (2008). Penerapan Penjalaran Gelombang Seismik Gempa Pada

Penelaahan Struktur Bagian Dalam Bumi. Karya Ilmiah Jurusan Fisika

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. USU. Medan.

Tosha, T., Doi, N., and Koide K. (2000). Monitoring of A Geothermal Reservoir

Utilizing Microearthquakes. PROCEEDINGS, Twenty-Fifth Workshop on

Geothermal Reservoir Engineering, Stanford University, Stanford, California, Januari 24-26, 2000, SGP-TR-165.

Waldhauser, F. (2001). hypoDD – A Program to Compute Double-Difference

Hypocenter Locations. United States Geological Survey.

Waldhauser, F., and Ellsworth, W.L. (2000). A Double-Difference Earthquake

Location Algorithm: Method and Application to the Northern Hayward Fault, California. Bulletin of Seismological Society of America, 90, 6, pp.

83

Almira Anissofira , 2013

Penentuan Struktur Patahan Di Lapangan Panas Bumi “X” Dengan Menggunakan Metode Relokasi Relatif Kasus Gempa Mikro

Dokumen terkait