• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan di kawasan daya tarik wisata Pantai Anyer dapat diambil kesimpulan :

1. Potensi yang dimiliki oleh Pantai Anyer bisa menjanjikan untuk bisa mengembangkan daya tarik wisata pantai ini. Contohnya kegiatan surving yang seharusnya bisa dilakukan di sekitar area pantai namun hanya bisa dilakukan pada musim – musim tertentu, karena jika pada musim biasa ombak yang dihasilkan relative kecil. Lalu adalah kegiatan kesenian khas Kabupaten Serang, dimana sudah tidak dimasukkan lagi kedalam agenda kegiatan di Pantai Anyer. Pemerintah dan warga sekitar harus mengembangkan dan meneruskan tradisi ini kedalam agenda kegiatan mereka guna menambah dan menarik wisatawan ke daerah mereka dan juga seharusnya dinas – dinas terkait memfasililitasi kegiatan tersebut dan mempromosikan sebagai salah satu kegiatan pariwisata di Pantai Anyer. 2. Ketentuan dari Keputusan Presiden (KEPRES) No 32 tahun 1990

menyatakan bahwa kriteria sempadan pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya proposional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai minimal 100 meter dari titik pasang tertinggi. Dari ketentuan tersebut jelas di sebutkan bahwa bangunan tidak boleh di letakkan di sekitar pantai. Dari hasil kuisioner dijelaskan bahwa setengah dari responden menjawab negative tentang adanya bangunan – bangunan tersebut. Bangunan – bangunan maupun hotel yang ada di sekitar pantai tentunya menyalahi aturan yang ada di Indonesia dan seharusnya di tindak lanjuti dengan tegas oleh dinas – dinas terkait. Penerapan Keputusan Presiden sangat

berbanding terbalik dengan yang ada di lapangan, peraturan yang jelas melarang pembangunan di sekitar sempadan pantai namun bangunan tersebut tetap berdiri di sekitar pantai. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan memang sudah di terapkan di sekitar pantai. Mereka para pengelola hanya berpegang pada buku pedoman Amdal yang di berikan oleh Dinas Lingkungan. Penerapan di lingkungan tergantung dari mereka melaksanakannya atau tidak di lapangan atau di lingkungan mereka sendiri dan Pengawasan terhadap Amdal itu sendiri hanya di lakukan beberapa kali dalam setahun.

3. Kriteria Lingkungan terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan fisik dan non fisik. Dalam lingkungan fisik yang terjadi di Pantai Anyer, lingkungan pantai anyer memang sudah senyaman dahulu di karenakan limbah – limbah domestic dan padat yang mencemari sekitar area kawasan wisata. Terbukti dengan hasil kuisioner yang di jawab responden adalah sekitar 60% yang menganggap pantai tersebut tidak senyaman dahulu. Sampah – sampah yang berserakan akibat dari sisa hasil pembuangan dari bangunan – bangunan dan hotel – hotel di sekitar pantai semakin memperburuk keadaan sekitar pantai. Di tambah lagi sampah dari masyarakat dan juga pedagang – pedagang yang ada di sekitar lingkungan pantai. Bangunan yang didirikan disekitar pantai seringkali mengambil pasir – pasir pantai yang membuat keadaan pantai semakin abrasi, dan juga ekosistem taman laut, seperti karang – karang yang menjadi daya tarik wisata di pantai ini sudah mulai rusak. Dampak non fisik yang ditimbulkan lainnya adalah alam. Alam yang tidak dapat diprediksi akan memperburuk keadaan di sekitar pantai dan senantiasa mengancam hotel – hotel di sekitar pantai. Seringkali ombak – ombak besar akan merusak pondasi hotel dan bangunan lainnya, banyak sisa – sisa bangunan yang terbawa ombak terbawa ke laut yang membuat pencemaran air laut semakin parah.

B. Saran

1. Saran bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Serang

a) Seharusnya dapat lebih tegas dalam pengaturan tata ruang zonasi di kawasan Pantai Anyer. Jangan hanya karena anggota pejabat maupun anggota petinggi Negara yang mendirikan hotel tersebut, pemerintah menjadi takut dan tidak mampu untuk menindak tegas dalam hal penertiban bangunan tersebut.

b) Pemerintah daerah sebenarnya sangat – sangat mampu jika ingin menjadikan kawasan wisata Pantai Anyer ini seperti pantai – pantai yang ada di Indonesia lainnya. Dinas Pariwisata Kabupaten Serang mempunyai berbagai macam konsep kesenian yang di terapkan di setiap hari jadi Kota Serang, dan mungkin akan di terpakan di sekitar kawasan wisata seperti Pantai Anyer. Pemerintah daerah juga harus memfasilitasi kegiatan tersebut, dengan membangun teater kecil seperti yang ada di Bali maupun memfasilitasi kegiatannya serta ikut mempromosikan kegiatan tersebut.

c) Dinas lingkungan dan dinas – dinas terkait lainnya lebih sering mengevaluasi keadaan sekitar pantai, dengan menerapkan peraturan dengan ketat terhadap bangunan – bangunan maupun hotel yang ada di sekitar pantai. Mengecek keadaan pantai dan mengevaluasi keadaan pantai jangan hanya beberapa kali dalam setahun, namun dalam jangka beberapa bulan sekali untuk mengevaluasi keadaan sampah, limbah, dan lainnya yang membuat pantai semakin tidak indah.

d) Tidak lagi memberikan izin membangun bangunan kepada pengelola hotel yang akan mendirikan hotel di sekitar pantai.

2. Saran bagi pengelola hotel maupun bangunan – bangunan di sekitar pantai a) Seharusnya pengelola mendirikan bangunan tidak di sekitar pinggir

negatif jika mendirikan bangunan di sekitar pantai, Salah satunya adalah alam.

b) Mendirikan bangunan di pinggir pantai seharusnya tidak membuang limbah ke laut ataupun ke pinggir pantai. Harus menaati peraturan Amdal yang di terapkan oleh pemerintah Kabupaten Serang.

3. Masyarakat dan pedagang sekitar Pantai Anyer

a) Di sarankan bagi masyarakat di sekitar hulu sungai, agar tidak membuang sampah rumah tangga mereka ke sungai, karena sampah – sampah mereka akan terbawa ke pantai. Sungai – sungai di sekitar mereka pun akan terjadi pendangkalan akibat dari sampah – sampah yang mereka buang.

b) Bagi pedagang sebaiknya tidak mendirikan bangunan di area yang tidak seharusnya (zona inti) selain mengganggu pemandangan, limbah yang mereka hasilkan pun akan mengganggu kenyamanan para pengunjung. Bangunan – bangunan semi permanen mereka seharusnya di tempatkan di zonasi yang seharusnya (zona pelayanan).

Dokumen terkait