• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis, temuan, dan pembahasan yang telah disajikan pada bab sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang mendapat pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang mendapat pembelajaran biasa. Kualitas peningkatan kemampuan metakognitif siswa pada kedua kelas (open-ended dan biasa) berada pada level sedang.

2. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa berdasarkan kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah). Siswa kategori KAM tinggi dan sedang yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended memiliki peningkatan kemampuan metakognitif lebih baik daripada siswa kategori KAM tinggi dan sedang yang memperoleh pembelajaran biasa, dengan kualitas peningkatan berada pada level sedang.

3. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (open-ended dan biasa) dan KAM (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap peningkatan kemampuan metakognitif. Untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa pada setiap kategori KAM lebih optimal menggunakan pendekatan open-ended. 4. Peningkatan MHOM siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan

open-ended lebih baik daripada peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, dengan kualitas peningkatan MHOM siswa pada kedua kelas (open-ended dan biasa) berada pada level sedang.

5. Terdapat perbedaan peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa berdasarkan kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah). Setiap siswa kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah) yang memperoleh

104

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan pendekatan open-ended memiliki peningkatan MHOM lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa, dengan kualitas peningkatan berada pada level sedang.

6. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (open-ended dan biasa) dan KAM (tinggi, sedang, dan rendah) terhadap peningkatan MHOM siswa. Pengaruh faktor pembelajaran terhadap peningkatan MHOM tidak bergantung pada faktor KAM

7. Terdapat korelasi antara kemampuan metakognitif dan MHOM setelah pembelajaran menggunakan pendekatan open-ended. Korelasi antara kemampuan metakognitif dan MHOM siswa tergolong kategori sedang.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan penelitian, peningkatan kemampuan metakognitif dan MHOM siswa dalam matematika yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa berdasarkan kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah). Selain itu, penelitian ini juga menyimpulkan terdapat korelasi antara kemampuan metakognitif dan MHOM. Implikasi dari kesimpulan ini adalah: 1. KAM (tinggi, sedang, dan rendah) dalam penelitian ini, diperoleh dari guru

mata pelajaran matematika berdasarkan hasil nilai ulangan harian, nilai ulangan tengah semester, dan nilai ulangan akhir semester pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 untuk masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Secara umum, pembelajaran dengan pendekatan open-ended dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan metakognitif dan MHOM siswa.

3. Perbedaan peningkatan kemampuan metakognitif siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa pada KAM kelompok rendah, tidak cukup signifikan

105

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengatakan pendekatan open-ended dapat diterapkan untuk meningkatkan kemampuan metakognitif siswa pada KAM kelompok rendah. 4. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (open-ended dan biasa) dan

KAM (tinggi, sedang, dan rendah) dalam peningkatan kemampuan metakognitif siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran open-ended optimal digunakan untuk meningkatan kemampuan metakognitif pada setiap kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah).

5. Perbedaan peningkatan MHOM siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended dan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa cukup signifikan untuk mengatakan pendekatan open-ended dapat diterapkan untuk meningkatkan MHOM siswa pada setiap kategori KAM (tinggi, sedang dan rendah).

6. Tidak terdapat interaksi antara pembelajaran (open-ended dan biasa) dan KAM (tinggi, sedang, dan rendah) dalam peningkatan MHOM siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan open-ended lebih optimal untuk meningkatan MHOM siswa pada setiap kategori KAM (tinggi, sedang, dan rendah).

7. Proses pembelajaran dengan pendekatan open-ended, yang dimulai dengan menyajikan masalah terbuka, dapat melatih siswa untuk menggunakan kemampuan metakognitf dalam menyelesaikan masalah matematis. Penggunaan masalah terbuka, juga dapat melatih siswa dalam memecahkan masalah sesuai dengan cara atau metode yang mereka kuasai.

8. Tahapan diskusi kelompok dan diskusi kelas pada pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended mengajarkan kepada siswa keterampilan komunikasi, seperti menanyakan ide dengan jelas, mendengar pendapat orang lain, menanggapi dengan cara yang tepat, dan belajar bagaimana menyampaikan pendapat-pendapat yang baik. Selain itu, masalah terbuka yang tidak hanya dijawab dengan satu jawaban benar, membuat siswa berani mengemukakan pendapat, menghargai ide orang lain, dan memiliki rasa percaya diri.

106

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, selanjutnya dikemukakan saran-saran sebagai berikut.

1. Pembelajaran dengan pendekatan open-ended, hendaknya menjadi salah satu alternatif pilihan guru dalam pembelajaran matematika sehari-hari.

2. Pemberian masalah terbuka pada pembelajaran dengan pendekatan open-ended, harus dapat mendorong siswa berpikir dalam berbagai pandangan yang berbeda, sehingga masalah tersebut harus kaya akan konsep-konsep matematika yang dapat dipecahkan dengan berbagai strategi yang sesuai untuk siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Tingkat kesulitan masalah harus cocok dengan kemampuan siswa.

3. Untuk dapat melakukan pembelajaran dengan pendekatan open-ended secara baik, guru perlu memikirkan prediksi respon siswa atas situasi masalah terbuka serta antisipasinya. Berbagai prediksi dan antisipasi yang telah dipersiapkan dalam skenario pembelajaran akan mempermudah guru melakukan tindakan yang tepat ketika siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah terbuka, sehingga akan memperlancar jalannya proses pembelajaran dengan pendekatan open-ended.

4. Untuk peneliti selanjutnya, penelitian ini dapat dilanjutkan dengan meneliti pengaruh pembelajaran dengan pendekatan open-ended terhadap kemampuan berpikir matematis lainnya, seperti kemampuan penalaran, representasi, koneksi, komunikasi, berpikir kreatif, kritis dan reflektif.

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alhadad, S F. (2010). Meningkatkan Kemampuan Representasi Multipel Matematis, Pemecahan Masalah Matematis dan Self Esteem Siswa SMP melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended. Disertasi. UPI: Tidak dipublikasikan.

Aguspinal. (2011). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMA melalui Pendekatan Open-ended dengan Strategi Group-To-Group. Tesis. UPI: Tidak dipublikasikan.

Arends, R. I. (2007). Learning to Teach (Seventh edition). New York: McGraw Hill Companies, Inc.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Brown, A. L., & DeLoache, J. S. (1978). Skills, plans, and self-regulation. In R. S. Siegel (Ed.), Children_s thinking: What develops? (pp. 3–35). Hillsdale, N.J.: Erlbaum.

Cai, J. L & Jacabesin, M. S. (1996). The role of open-ended tasks and holistic

scoring rubrics: assessing students’ mathematical reasoning and

communication. Dalam Portia C. Elliot dan Margaret J Kenney (Eds), (h. 137-145). Communication in Mathematics K-12 and Beyond. Virginia:NCTM.

Christian, A. (1999). Mathematics Attitudes and Global Self-Concept An Investigation of The Relationship. [Online]. Tersedia: http://www.highbean.com/doc/1O1-62894059.html [Desember 2011]. Costa, L & Kallick, B. (2000). Discovering and Exploring Habits of Mind.

Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD). Alexandria: Beauregard St.

Costa, L & Kallick, B. (2008). Learning and Leading with Habits of Mind. Association for Supervision and Curriculum Development (ASCD). Alexandria: Beauregard St.

Creswell, J. W. (2010). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

108

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cuoco, Al., Mark, J., Goldenberg, E, P., & Sword, S. (1996). Habits of mind: An organizing principle for mathematics curricula. Journal of Mathematical Behavior 15, 375-402.

Cuoco, Al., Mark, J., Goldenberg, E, P., & Sword, S. (2010). Developing mathematical habits of mind. The National Council of Teachers of Mathematics, Inc. Vol. 15 No. 9, May.

Cuoco, A., Goldenberg, E. P., & Mark, J. (2010). Contemporary curriculum issues: Organizing a curriculum around mathematical habits of mind. Mathematics Teacher, 103(9), 682-688.

Dahlan, J. A. (2004). Meningkatkan Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama melalui Pendektan Open-ended, Studi Eksperimen pada Siswa SLTP Negeri di Kota Bandung. Disertasi Doktor pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Desoete, A., (2001). Off-Line Metacognition in Children with Mathematics Learning Disabilities. Faculteit Psychologies en Pedagogische Wetenschappen. Universiteit-Gent. https:/archive.ugent.be/retrieve/917/ 801001505476.pdf

Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004, Standar Kompetensi, Mata Pelajaran Matematika Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

Djamarah. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dunlosky, J & Metcalfe, J. (2009). Metacognition. California: Sage Publications. Ernest, R. H. (1991). The Philosophy of Mathematics Education. Bristol:

Roudledge Falmer, Taylor & Francis, Inc.

Fauzi, A. (2011). Peningkatan Koneksi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Metakognitif. Disertasi pada PPS UPI: Tidak Dipublikasikan.

Favinger, A. (2008). Investigating mathematical clasroom habits for habit of mind problem. Math in the Middle Institute Partnership Action Research Project Report in Department of Mathematics University of Nebraska-Lincoln. Fernandez, M. L., Hadaway, N. & Wilson, J. W. (1994). Problem solving:

Managing it all. The Mathematics Teacher, Vol. 87, No. 3, pp. 195 - 199. Fisher, R. (1995). Teaching Children to Think. Hongkong: Stanley Thornes Ltd.

109

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Flavell, J. H. (1976). Metacognition and cognitive monitoring, A new area of cognitive developmental inquiry, American Psychologist, 34, pp.906-911. Flavell, J. H. (1985). Cognitive Development. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Foong, P.Y. & Ee, J. (2002). Enhancing the Learning of Underachievers in

Mathematics. ASCD Review, 11(2), 25-35.

Garofalo, J., & Lester, F. K. (1985). Metacognition, cognitive monitoring, and mathematical performance. Journal for Research in Mathematics Education, 16, 163-176.

Hacker, D. J., Dunlosky, J. & Graesser, A. C., (2009). Handbook of Metacognition in Education. New York: Routledge.

Hake, R. R. 1999. Analyzing Charge/Gain Scores. [Online]. Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/˜sdi/AnalyzingCharge-Gain.pdf.

Henningsen, M. & Stein, M. K. (1997). Mathematical tasks and student cognition: Classroom-based factors that support and inhibit high-level mathematical thinking and reasoning. Journal for Research in Mathematics Education, 28, 524-549.

Jihad, A dan Haris, A. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

John, G. A, & Thornton, C. A. (1993). Vygotsky Revisited: Nurturing young

children’s understanding of number. Focus on Learning Problems in

Mathematics, 15. 18-28.

Karno To. (1996). Mengenal Analisis Tes. Bandung: FIP IKIP Bandung.

Kayashima,M & Inaba,A. 2007. The Model of Metacognitive Skill and How to Facilitate Development of the Skill. Faculty of Arts and Education, Tamagawa University, Japan

Keiichi. (2005). Preceedings of the 29th Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Melbourne Australia, July 10-15 2005. ISSN 0771-100X.

Kemendiknas. (2011). Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP: Belajar dari PISA dan TIMSS. Modul Matematika SMP Program BERMUTU.

110

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kosasih, U. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Komunikasi Matematis Siswa SMP melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Open-ended. Tesis pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Kuzle, A. (2010).Patterns of metacognitive behavior during mathematics problem-solving in a dynamic geometry environment. International Electronic Journal of Mathematics Education – EJME. Vol.8, No.1.

Ladysa, D. (2012). Peningkatan Komunikasi Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metacognitive Inner Speech (MIS). Tesis pada PPS UPI: Tidak Dipublikasikan.

Latifah, R. (2012). Pengaruh Model ‘Core’ (Connecting, Organizing, Reflecting, Extending) dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa SMP. Skripsi pada UPI: Tidak Dipublikasikan.

Livingstone, J A. (1997). Metacognitive An Overview. [Online]. Tersedia http://www.gse.buffalo.edu/fas/shuell/CEP564/Metacog.html

[23 Desember 2011].

Mahmudi, A. (2010). Pengaruh Pembelajaran dengan Strategi MHM Berbasis Masalah terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif, Kemampuan Pemecahan Masalah, dan Disposisi Matematis, serta Persepsi terhadap Kreativitas. Disertasi pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Matlin, M. W. (1998). Cognition. Philadelphia: Harcourt Brace College Publisher. Mujis, D. & Reynold, D. (2008). Effective Teaching: Evidence and Prectice.

Terjemahan: Soejipto, H. P dan Soejipto, S. M. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mullis, I. V. S., Martin, M. O., Gonzales, E. J., Gregory, K. D., Garden, R. A.,

O’Connor, K. M., Krostowski, S. J., & Smith, T. A. (2000). TIMSS 1999:

International Mathematics Report. Boston: ISC.

Mullis, I.V.S., Martin, M.O., Foy P., & Arora, A. (2012). TIMSS 2011 International Result in Mathematics. Netherlands: IEA.

Mulyana, T. (2008). Pembelajaran Analitik Sintetik untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Matematik Siswa Sekolah Menengah Atas. Bandung: Desertasi UPI.Tidak diterbitkan

National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). (2009). Focus in High

111

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nohda, N., (2000). Learning and teaching through open-ended approacrh method. Dalam Tadao Nakahara dan Masataka Koyama (editor) Proceeding of the 24th of the International Group for the Psychology of Mathematics Education. Hiroshima: Hiroshima University.

Nornadiah, M. R. (2011). Power comparasions of shapiro-wilk, kolmogorov-smirnov, lilliefors and anderson-darling tests. Journal of Statistical Modeling and Analytics. Vol.2 No.1, 21-23.

O’Neil Jr, H.F. & Brown, R.S. (1997). Differential Effects of Question Formats in

Math Assessment on Metacognition and Affect. Los Angeles: CRESST-CSE University of California.

Panaoura, A., Gagatsis, A., & Demetriou, A. (2004). Young Pupils Metacognitive Abilities in Mathematics in relation to Working Memory and Processing Efficiency. University of Cyprus, Cyprus.

Panaoura, A., Gagatsis, A., & Demetriou, A. (2009). An intervention to the metacognitive performance: Self-regulation in mathematics and mathematical modelling.Acta Didactica Universitatis Comencianae Mathematics, Issue 9, 63-79.

PPPPTK. (2011). Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika SMP : Belajar dari PISA dan TIMSS. Yogyakarta: Kemdiknas.

Rahman, S. A. (2013). Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah, Kemampuan Berpikir Reflektif, dan Adversity Quotient Siswa SMP dengan Pendekatan Open-Ended. Tesis pada SPs UPI: Tidak Diterbitkan.

Riedesel, C. A., Schwarts, J. E., dan Clements, D. H. (1996). Teaching Elementary School Mathematics. Boston: Allyn and Bacon.

Ruseffendi, E. T. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung : Buku Ajar.

Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Ruseffendi, E. T. (2010).Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Bandung: Tarsito.

Sanjaya, W. (2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Strandar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

112

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Saragih, S. (2011). Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik dan Kelompok Kecil untuk Meningkatkan Kemampuan Keruangan, Berpikir Logis, dan Sikap Positif Terhadap Matematika Kelas VIII. Disertasi pada PPS UPI Bandung: Tidak Dipublikasikan.

Schoenfeld, A. (1992). Hand Book of Researh on Mathematics Teaching and Learning, Mc Millan Co.New York.

Shimada, B. (1997). The Open-Ended Approach A New Proposal for Teaching Mathematics. NCTM.

Sijuts, J.L. (1999). Metacognition in Mathematics Lessons,. Available:webdoc.sub.gwdg.de/ebook/e/gdm/1999/sjuts_99.pdf. [Online]. Diakses 2 Oktober 2013.

Silver, E. A. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving and Problem Posing. [Online]. Tersedia: http://www.fizkarlsruhe.de/fiz/publications/zdm/2dm97343.pdf.

Slavin, R.E. 2000. Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI.

Suherman, E. (2008). Buku Suplemen Perkuliahan Strategi Belajar Mengajar, Model Belajar dan Pembelajaran Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.

Suherman, E & Kusumah, Y. S. (1990). Petunjuk Praktis untuk Melaksanakan Evaluasi Pendidikan Matematika. Bandung: Wijayakusumah 157.

Sumarmo. (2012). Pendidikan Karakter serta Pengembangan Berfikir dan disposisi Matematik dalam Pembelajaran Matematika. Disajikan pada Seminar Pendidikan Matematika, 25 Februari 2012. NTT.

Sunardja. (2009). Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik Siswa Menengah Atas melalui Pembelajaran dengan Metode Inquiri. Tesis, Bandung: UPI. Tidak diterbitkan.

Sundayana, R. (2010). Statistika Penelitian Pendidikan. STKIP Garut Press. Suryadi, D. (2012). Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika.

113

Nur Eva Zakiah, 2014

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN MATHEMATICAL HABITS OF MIND SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen pada Kelas VIII Salah Satu SMP Negeri di Kabupaten Majalengka

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syukur, M. (2005). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMU melalui Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Open-ended (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas 1 SMU Negeri 6 Bandung). Tesis Magister pada SPs UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Szetela, W. & Nicol, C. (1992). Evaluating Problem Solving in Mathematics. [Online].Tersedia:http://www.ascd.org/ASCD/pdf/journals/ed_lead/el_199 205_szetala.pdf. [7 Agustus 2011].

Teong, S.K. (2003). The effect of metacognitive training on mathematical word-problem solving. Journal of Computer Assisted Learning, 19(1), 46-55. Uyanto, Stanislaus S. (2006). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Walle, V. A. J. (2007). Elementary and middle scholl mathematics. Singapore: Pearson Education.

Yong, H.T.Y. & Kiong, L.N.K. (2006). Metacognitive Aspect of Mathematics Problem Solving, MARA University of Technology Malaysia, Kuala Lumpur. http://www.dm.unipi.it/~didattica/CERME3/proceedings/Groups/ TG3/TG3_Panaoura_cerme3.pdf. [Online]. Diakses 22 September 2013. Yoong, W.K. (2002). Helping Your Students to Become Metacognitive in

Mathematics : A Decade Later. [Online] tersedia dalam http://intranet.moe.edu.sg/maths/Newsletter/fourthIssue/vol2No5.html.

Dokumen terkait