• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Inovatif Guru dengan fokus pada Sistem Kompensasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah, yang mengambil lokasi di Kota Palembang dengan obyek penelitiannya adalah Guru Madrasah Aliyah (MA). Dari hasil penelitian di lapangan dan analisis data, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem Kompensasi di Madrasah Aliyah Kota Palembang berada pada katagori baik terutama pada indikator keamanan dan kenyamanan, sedangkan yang masih rendah adalah indikator jaminan kesehatan dan hari tua.

2. Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah Aliyah Kota Palembang berada pada katagori baik terutama pada indikator mengelola humas, sedangkan yang masih rendah adalah indikator mengelola sarana dan prasarana. 3. Kinerja inovatif guru Madarasah Aliyah Kota Palembang sudah termasuk

katagori baik terutama pada indikator keinginan untuk mencari konsep yang baru dalam antisipasi perubahan, sedangkan yang masih rendah adalah indikator belajar dari berbagai sumber untuk memperbaharui rencana pembelajaran.

4. Sistem Kompensasi di Madrasah Aliyah Kota Palembang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Inovatif Guru Madrasah Aliyah di Kota Palembang.

5. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Madrasah Aliyah di Kota Palembang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Inovatif Guru Madrasah Aliyah di Kota Palembang.

6. Sistem Kompensasi di Madrasah Aliyah di Kota Palembang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Madrasah Aliyah di Kota Palembang.. ..

7. Sistem Kompensasi dan Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah Madrasah Aliyah di Kota Palembang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Inovatif Guru Madrasah Aliyah di Kota Palembang.

B. Implikasi

Dengan mengacu pada hasil penelitian dan kesimpulan sebagaimana di kemukakan di atas, terdapat beberapa implikasi yang perlu dicermati dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melalui peningkatan kinerja guru agar lebih inovatif. Hal ini dikarenakan tantangan yang diakibatkan oleh perubahan yang cepat di era global, dimana kemampuan daya saing bangsa pada akhirnya akan ditentukan oleh kemampuan SDM yang ada. Guru sebagai perancang masa depan anak sudah barang tentu dituntut untuk mendidik siswa ke arah yang lebih baik, dan hal ini hanya dapat dilakukan secara efektif apabila guru melaksanakan peran dan tugasnya secara inovatif.

1. Upaya untuk meningkatkan dan mengembangkan kinerja guru agar berkinerja inovatif harus ditempatkan dalam konteks organisasi sekolah secara keseluruhan. Hal ini dimaksudkan agar peningkatan dan pengembangan kinerja guru merupakan bagian yang terintegrasi dengan program sekolah, sehingga pengembangannya dapat berkesinambungan, karena mendapat dukungan dari organisasi.

2. Kinerja inovatif guru apabila berhasil dikembangkan secara terus menerus akan membantu dalam keberhasilan pengembangan inovasi pendidikan dalam tataran teknis melalui pelaksanaan peran dan tugas guru dalam proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan upaya untuk mengintegrasikan berbagai perkembangan baru dan kebijakan baru dalam bidang pendidikan/pembelajaran dengan tataran institusi organisasi dan manajemen, sehingga pengembangannya akan menjadi komitmen bersama seluruh anggota organisasi sekolah. Hal itu berarti bahwa pengembangan manajemen sekolah perlu didorong untuk dapat menciptakan kondisi yang kondusif bagi perkembangan sikap kreatif guru yang pada gilirannya akan berdampak pada kinerja guru yang inovatif. Kebijakan baru pemerintah untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikan dapat terintegrasi dengan manajeman pendidikan di sekolah. Dengan terintegrasinya hal tersebut, maka organisasi sekolah akan terdorong untuk melakukan pembelajaran dari mulai tataran individu sampai pada tataran organisasi. Dan apabila hal ini dapat terwujud, maka kinerja guru yang inovatif akan

menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah.

3. Dalam upaya mengintegrasikan berbagai perkembangan baru dalam bidang pendidikan, baik yang datang dari luar maupun dari dalam organisasi sekolah, ke dalam manajemen sekolah, maka manajemen berbasis sekolah perlu terus diperkuat dan untuk itu faktor kepemimpinan kepala sekolah perlu menjadi perhatian utama, dari mulai rekrutmen sampai pada pengembangan profesi. Kepemimpinan kepala sekolah perlu didorong dan dikembangkan, mengingat Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ke arah yang lebih adaptif, antisipatif serta inovatif, serta kebijakan yang lebih dapat mendorong guru berkinerja prima/superior, proaktif serta lebih terbuka pada perubahan yang pada akhirnya berdampak pada kinerja/perilaku inovatif guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik. Untuk itu diperlukan suatu praktek manajemen kinerja guru/SDM pendidik yang tepat yang dapat memotivasi pegawai agar mempunyai sikap kreatif dan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dapat dilakukan secara inovatif.

C. Rekomendasi.

Berdasarkan hasil penelitian, kesimpulan dan implikasi sebagaimana dikemukakan terdahulu, maka berikut ini akan dikemukakan beberapa rekomendasi:

1. Sistem Kompensasi terutama masalah jaminan kesehatan dan hari tua masih perlu peningkatan dan mendapat perhatian khusus dari semua pihak

terutama dari Sekolah/Madrasah, Kantor Wilayah Kementerian Agama, Pemerintah Daerah dan Pusat sehingga jaminan kesehatan dan hari tua lebih terjamin dengan mengadakan kerjasama dengan pihak Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit untuk mengadakan pelayanan yang memuaskan.

2. Pemerintah Pusat/Daerah/Kementerian Agama sebaiknya membuat aturan pemberian gaji bagi guru swasta/yayasan yang akan menjadi rujukan/pedoman bagi penyelenggara pendidikan swasta/masyarakat. 3. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan dan

Pengawas Sekolah perlu mengadakan pembinaan terhadap Kepala sekolah/Madrasah terutama dalam bidang Pengelolaan Sarana dan Prasarana sehingga dapat terpelihara dan berfungsi dengan baik dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan secara optimal.

4. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan, Pengawas Sekolah dan Kepala Sekolah/Madrasah perlu peningkatan pembinaan dan memotivasi guru untuk belajar dari berbagai sumber untuk memperbaharui rencana pembelajaran, sehingga materi pembelajaran menarik dan menyenangkan bagi siswa.

5. Kepala sekolah/Madrasah perlu mengembangkan kegiatan yang dapat mendorong pada peningkatan kompetensi/kemampuan guru baik yang langsung terkait dengan proses pembelajaran, maupun dapat menunjang pada peningkatan kualitas pembelajaran sebagai bagian dari pengembangan profesional guru.

6. Kepala sekolah perlu mendorong tercapainya lingkungan sekolah yang terbuka terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini akan mendorong pada penemuan wawasan/ide/hal baru yang berkembang, yang nantinya diharapkan terjadi transfer of learning melalui pelaksanaan pembelajaran yang inovatif di kelas.

7. Kantor Wilayah Kementerian Agama Perlu upaya/kebijakan yang dapat memperkuat manajemen sekolah/madrasah agar posisi kepala sekolah/madrasah menjadi suatu profesi tersendiri, bukan hanya sekedar guru yang diberi tugas tambahan. Seperti pada pelaksanaan rekrutmen kepala sekolah/madrasah lebih diutamakan pada kompetensi/kemampuan manajerial dan kepemimpinan, serta pengembangan profesisional.

8. Kebijakan sertifikasi pendidik/guru yang kemudian diiringi dengan tambahan kompensasi yang berupa tunjangan profesi, maka Kementerian Agama perlu mengembangkan manajeman kinerja yang dapat mendorong pada peningkatan dan pengembangan kinerja guru secara berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar tambahan/peningkatan financial reward melalui tunjangan profesi dapat terkait dengan meningkatnya kinerja guru ke arah yang lebih baik dan inovatif.

9. Untuk penelitian lebih lanjut; Perlu peningkatan lebih jauh dan mendalam tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas dan kinerja inovatif guru dengan pendekatan yang berbeda, misalnya pendekatan kualitatif, agar dapat diketahui secara lebih cermat dan mendalam tentang faktor penentu dari kinerja inovatif guru. Dan untuk pendekatan yang

sama, yakni kuantitatif, pengukuran variabel secara substantif bukan didasarkan persepsi atas suatu kondisi, perlu dikembangkan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang lebih akurat.

180

DAFTAR PUSTAKA

Akdon, 2008), Aplikasi Statistika dan Metode penelitian untuk Administrasi & Manajemen, Bandung: Dewa Ruchi.

Alma B, (2009), Pengantar Bisnis, Bandung: Alfabeta. ………..(2009), Guru Profesional, Bandung: Alfabeta

Alreek, Pamela L, & Settle, Robert R. (1995) The Survey Research Hand Book. Chicago, Irwin.

Arikunto Suharsimi, (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Bagia, I Wayan (2005), Pengaruh Modal Intelektual dan Kepuasan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pemerintah daerah Kabupaten di Provinsi Bali, Disertasi PPS Unpad Bandung

Barth, Rooland S. 1990. Improving shool from within. San Fransisco: Jossey – Bass.

Buckman, Robert H. (2004). Building A Knowledge Driven Organization, New York : McGraw - Hill.

Castetter, William B, (1996), The Human Resources Function In Educational Administration, Six Edition, New Jersey: Prentic-Hall

Cuttance, Peter, (ed) (2001). Shool Innovation, Pathway to the Knowlwdge society, Department of Education Australia, www.dest.govt.au (7 November 2009)

Danim, Sudarwan., (2007). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara. David G.Gliddon (2007, www.en.wikipedia.com

Depdiknas Dirjen Dikdasmen Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. (2004). Pedoman Pengembangan Sekolah Standar Nasional.

Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Ketenagakerjaan. (2007). Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Pengembangan Inovasi Pembelajaran di Sekolah Tahun 2007.

Engkoswara (1987), Dasar-Dasar Administrasi Pendidikan, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan..

---, (2001). Paradigma Manajemen Pendidikan Menyongsong Otonomi Daerah, Bandung Yayasan Amal Keluarga,..

Fattah, Nanang.(2008). Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya

Frans Johansson (2004), www.en.wikipedia.com

Fullan, Michael, & Suzanne Stiegelbaver (1991). The New Meaning of Educational Change, New York: Teahcer College Press.

Gaynor, Gerrard H. (2002) Innovation by Design, Washington D. C.: Amacom. Gibson, Oliver R dan Hunt, Herold C (1965), The School Personnel

Administrator, Boston: Houghton Mefflin Company

Hasibuan, H. Malayu S.P. (2007) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Hammond, Linda Darling, & Gary Sykes. (1999). Teaching as the Learning Profession, Handbook of Policy and Practice. San Francisco : Jossey – Bass.

Hersey, Paul dan Blanchad, KA, (1988), Management of Organization Behaviour Utilizing Human Resources, New Delhi: Prentice Haal Inc

Hoy, Wayne K., Cecil G. Miskel, (2001). Educational Administration, New York: McGraw Hill co.

Irianto, Agus, (2009), Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Kencana. Ivael Risalati (2004), Hubungan Tingkat Kesejahteraan dengan Produktifitas

kerja Guru pada madrasah Aliyah di Kota Bandung, Tesis Adpend SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Jalal, Fasli dan Dedi Supriadi, (2002), Reformasi Pendidikan dalam Konteks Otonomi Daerah, Yogyakarta: Adi Citra

Jaenudin, Yudi, (2004), Pengaruh tingkat Pendidikan dan Kesejahteraan guru terhadap kualitas kinerjanya di Madrasah Tsanawiyah Negeri di Kabupaten Majalengka, Tesis Adpend SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

John Kao (2005), www.en.wikipedia.com

Khalifah, Mahmud dan Usamah Quthub, (2009), Kaifa Tashibaha Mu’alliman Mutamayyizan, Terj Muhtadi Kadi, Surakarta: Ziyad Visi Media.

Kurniadi, Dede Hasan (2002), Kemampuan Manajerial Pimpinan dalam memotivasi dan Mendesiplinkan Karyawan Dikaitkan Dengan Produktivitas Kerjanya, Tesis Adpend SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Lueccke & Katz, 2003, www.en.wikipedia.com, 21 November 2009

Margioli, Gabriel Diaz. (2000). Profesional Development. Virgenia: ASCD. Mathis, Robert L., & John H. Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya

Manusia. Terj. Jilid 1 dan 2, Jakarta: Salemba Empat.

McCall, Jack. (1994). The Principal’s Edge. Princeston Junction-New Jersey, Eye on Education Inc.

Moekijat, (1992), Administrasi Gaji dan Upah, Bandung: Mandar Maju

______, (1995), Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Bandung: Mandar Maju

Morris, Wayne (2006). Creativity, Its Place in Education, www.jpb.com (5 Juni 2009).

Mulyasa, E .(2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyati, Yati Siti dan Aan Komariah, (2008), Manajemen Sekolah dalam Pengelolaan Pendidikan, Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan UPI

Murdick, Robert G. et al, (1997), Information Systems For Modern Management, terj. J.Djamil, Jakarta: Erlangga.

Mustari, Lomri (2002), Pengaruh Kompensasi terhadap Produktifitas Kerja Guru, Tesis Adpend SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Panggabean, Mutiara S. (2004), Manajemen Sumber Daya manusia, Bogor: Galia Indonesia.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Poerwadarminta, WJS, (1987), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

\

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang Kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah

Riduan, (2008), Metode Teknik Menyusun Tesis, Bandung: Alfabeta

Rivai, Veithzal (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Rosyada, Dede, (2004), Paradigma Pnedidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat dalam Penyelenggaraan Pendidikan, Jakarta: Kencana

Sagala, Syaiful (2009), Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Alfabeta

..., (2009), Manajemen Strategik dalam Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Sahertian, (2000), Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan: Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana

Sa’ud, Udin S dan Ayi Suherman, (2006), Inovasi Pendidikan, Bandung: UPI Press

Schuler, Rondall S (1987), Personall and Human Resource Management, Third Edition, USA: West Publishing Company

Siagian, Sondang P, (2008), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara

Silalahi, Ubert, (2009), Studi Tentang Ilmu Administrasi, Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Stoner, J.A.F, dan R.E. Freeman, (1999), Manajemen, Jakarta: Intermedia Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta. ..., (2010), Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta.

Suhardan, H .Dadang ,(2006). Supervisi Bantuan Profesional,. Bandung. Mutiara Ilmu.

Surya M. (2003). Percikan Perjuangan Guru. Semarang: Aneka Ilmu. Sutikno, M. Sobri, (2008), Landasan Pendidikan, Bandung: Prospect

Suyatno, (2009), Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Waru Sidoarjo: Masmedia Buana Pustaka.

Tshahindra, (2008), Manajemen Kompensasi – Prinsip Dasar, http://ilmusdm. wordpress.com, 12-02-2010.

Uharsputra, (2008), http/uharsputra.word press.com

Umar, Husein, (2003). Metode Riset Perilaku Organisai, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang nomor 14 tahun 2005.tentang guru dan dosen

Wahab, Abdul Azis (2008), Anatomi Organisasi Kepemimpinan Pendidikan, Bandung: Alfabeta

Wiharjadi, Otji S, (2000), Hubungan Pembinaan oleh Kepala Sekolah dengan Kinerja Guru, Tesis Adpend SPS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Dokumen terkait