• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan pembahasan dari bab II, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid adalah ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia merupakan anak dari K.H. Wahid Hasyim dan Hj. Sholehah. Ia belajar di SD KRIS dan SD Matraman Perwari lalu Ia juga belajar di Pesantren Tegalrejo dan Pesantren Tambakberas. Abdurrahman Wahid pun melanjutkan belajar di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Al Azhar di Mesir, dan Universitas Baghdad di Irak. Abdurrahman Wahid pun menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri. Abdurrahman Wahid menjabat sebagai ketua Nahdlatul Ulama sebanyak tiga kali dan ia menyetujui pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa yang berbasis anggota NU. Abdurrahman Wahid pun menjadi Presiden Indonesia ke-4 menggantikan Presiden B. J. Habibie.

2. Kebijakan-kebijakan politik, ekonomi, sosial dan budaya Presiden Abdurrahman Wahid yang dilakukannya adalah untuk mereformasi pemerintahan Indonesia menjadi lebih baik dari pemerintahan Orde Baru. Dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, Abdurrahman Wahid juga tak lepas dari kontroversi. Salah satu kontroversi yang besar adalah ketika ia mengumumkan dekrit pada 23 Juli 2001 yang berisi (1) Membekukan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat. (2) mengembalikan

kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu tahun. (3) menyelamatkan gerakan reformasi total dari unsur-unsur Orde Baru dengan membekukan Partai Golongan Karya sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung, untuk itu kami memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk mengamankan langkah penyelamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang serta menjalankan kehidupan sosial ekonomi seperti biasa. Namun dekrit tersebut tidak mendapat dukungan, sehingga ia dilengserkan pada tanggal 23 Juli 2001 dalam Sidang Istimewa MPR dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri.

3. Jasa-jasa dari Presiden Abdurraman Wahid bagi Indonesia saat ini nampak pada penegakkan nilai-nilai demokrasi seperti mereformasi departemen- departemen yang korupsi dan berkinerja tidak baik, melindungi budaya kelompok minoritas, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia serta menjunjung pluralisme. Jasanya yang sangat nampak adalah kebijakannya mengeluakan PP. no. 6 tahun 2000 tentang pemulihan hak warga keturunan Tionghoa dalam hal keyakinan, tradisi dan budaya. Dan pada tanggal 9 April 2001 mengeluarkan Keputusan Presiden Nomer 19/2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur Fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya).

55

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Barton, Greg. 2002. Biografi Gus Dur: The Authorized Boigraphi of Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: Lkis.

Hamid, M. 2010. Gus Ger: Bapak Pluralisme & Guru Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Marwa.

Ibad, MN & Ahmad Fikri AF.2011. Bapak Tionghoa Indonesi. Yogyakarta: LkiS. Ricklefs, M. C. 2008. Sejarah Indonesia Modern. Jakarta: Serambi.

Said Zainal Abidin. 2012. Kebijakan Publik. Jakarta: Salemba Humanika.

Tuk Setyohadi. 2002. Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke Masa. Jakarta: CV. Rajawali Corporation.

Zainal Arifin Thoha, KH. 2010. Jagadnya Gus Dur. Yogyakarta: Kutub. Sumber Internet:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan, diakses pada tanggal 16 Juni 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Tahun_Baru_Imlek, diakses tanggal 25 Agustus 2015 https://www.librarry.ohiou.edu/indopubs/2001/07/22/0026.html, diakses tanggal

56

SILABUS

Nama Sekolah : SMA N 1 Magelang Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Jenjang : SMA

Mata Pelajaran : Sejarah Kelas /Semester : XII /2

Standar Kompetensi: 2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai dengan Masa Reformasi

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Penilaian Alokasi Waktu Sumber/Bahan /Alat Jenis Tagihan Bentuk Instrumen Contoh Instrumen 2.3. Menganalis is Perkemban gan Politik dan Ekonomi serta Perubahan Masyarakat di Indonesia Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (1999- 2000): kebijakan - kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid Dengan mengkaji buku, melakukan diskusi, presentasi, dan tanya jawab diharapkan siswa dapat: • Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid • Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid

• Tertulis 1. Tes essai 1. jelaskan tentang latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid! 2 JP Sumber: Barton, Greg. 2002. Biografi Gus Dur: The Authorized Boigraphi of Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: Lkis

pada Masa Reformasi • Mendeskripsikan mengenai kebijakan - kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid • Mendeskripsikan jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid • Menganalisis salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid dengan membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah • Menunjukkan sikap tanggung jawab serta mampu bekerja sama dalam kelompok • Mendeskripsikan mengenai kebijakan - kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid • Mendeskripsikan jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid • Menganalisis salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid dengan membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah • Portofolio 2. Makalah 3. Skala Nilai 2. jelaskan kebijakan kebijakan presiden Abdurrahman Wahid? 3. Deskripsikan jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid? Buatlah makalah tentang salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid.

Hamid, M. 2010. Gus Ger: Bapak Pluralisme & Guru Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Marwa Riclefs M.C 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200- 2008. Jakarta: Serambi. Tuk Setyohadi. 2002. Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke Masa. Jakarta: CV. Rajawali Corporation. Alat: LCD, Komputer, dan papan tulis

• Menunjukkan sikap tanggung jawab serta mampu bekerja sama dalam kelompok Media: Power Point Mengetahui, Kepala Sekolah Placidia Indarti, S.Pd Magelang, 10 Maret 2016 Guru Mata Pelajaran Sejarah

59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMAN 1 Magelang Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : XI/2

Materi Pokok : Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001) Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

1. Standar Kompetensi

2. Menganalisis Perjuangan sejak Orde Baru sampai dengan Masa Reformasi.

2. Kompetensi Dasar

2.3. Menganalisis Perkembangan Politik dan Ekonomi serta Perubahan Masyarakat di Indonesia pada Masa Reformasi.

3. Indikator

• Mendeskripsikan latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid.

• Mendeskripsikan kebijakan-kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid.

• Mendeskripsikan jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid bagi Indonesia.

• mendeskripsikan proses berakhirnya pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

• Menganalisis salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman denganWahid dengan membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah.

• Menunjukkan sikap tanggung jawab serta mampu bekerja sama dalam kelompok.

4. Tujuan Pembelajaran

• Siswa dapat mendeskripsikan latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid.

• Siswa dapat mendeskripsikan kebijakan-kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid.

• Siswa dapat mendeskripsikan jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid bagi Indonesia.

• Siswa dapat mendeskripsikan proses berakhirnya pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

• Siswa dapat menganalisis salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman denganWahid membuat karya ilmiah dalam bentuk makalah.

• Siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab serta mampu bekerja sama dalam kelompok.

5. Materi Pembelajaran

a. Latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid. 1) Abdurrahman Wahid dan keluarga

2) Abdurrahman Wahid dan NU 3) Abdurrahman Wahid dan PKB 4) Pemilihan Umum 1999

b. Kebijakan-kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid 1) Pengertian Kebijakan

2) Faktor-faktor penentu kebijakan

3) Kebijakan bidang Politik, Ekonomi, Sosial dan Budaya Presiden Abdurrahman Wahid

c. Jasa-jassa Presiden Abdurrahman Wahid Bagi Indonesia 1) Pembumian nilai-nilai demokrasi

2) Abdurrahman Wahid dan misi kemanusiaan dunia

6. Model dan Metode Pembelajaran

a. Model Pembelajaran : kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division)

b. Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi kelompok, presentasi, tanya jawab dan penugasan.

7. Kegiatan Pembelajaran

No Deskripsi Alokasi

Waktu 1 Kegiatan awal

a. Apersepsi

• Salam pembuka oleh guru, doa sebelum proses pembelajaran dimulai

• Guru menjelaskan SK, KD, dan tujuan pembelajaran tentang materi kebijakan- kebijakan P.residen Abdurrahman Wahid b. Motivasi

• Guru mengingatkan pelajaran minggu lalu. c. Orientasi

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

15 menit

2 Kegiatan Inti a. Eksplorasi

• Guru menjelaskan secara singkat tentang materi pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001): Kebijakan-kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid.

• Guru menjelaskan teknik pembelajaran hari ini yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams

Achievement Division) yaitu sistem belajar kelompok yang didalamnya siswa dibentuk ke dalam kelompok kecil secara heterogen.

b. Elaborasi

• Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 orang. Kelompok dibagi secara heterogen yang terdiri dari siswa dengan beragam latar belakang, misalnya dari segi: prestasi dan jenis kelamin.

• Guru memberikan tugas kepada kelompok untuk mengerjakan latihan dan membahas suatu topik lanjutan bersama-sama. Disini anggota kelompok harus bekerja sama.

• Guru mempersilakan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya secara bergantian di depan kelas.

• Setelah kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas, siswa lain diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang belum di mengerti yang telah disampaikan oleh presenter.

c. Konfirmasi

• Guru mengkonfirmasi jawaban siswa yang salah dan menambahkan materi yang belum lengkap dari proses presentasi yang dilakukan siswa didepan kelas.

• Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui.

60 menit

3 Penutup

• Guru memberikan kesimpulan tentang materi yang telah dibahas.

b. Refleksi

• Guru dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi tentang materi yang sudah didapat dan nilai-nilai yang mereka dapat setelah mempelajari materi tersebut.

c. Tindak Lanjut

• Guru menyampaikan tugas yang harus dipersiapkan dipertemuan berikutnya.

• Guru mengucapkan salam penutup kepada siswa

15 menit

8. Alat/Media/Sumber Belajar

a. Alat : LCD, Komputer, dan papan tulis b. Media : Power Point

c. Sumber Pembelajaran :

Badrika, Wayan I. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

Barton, Greg. 2002. Biografi Gus Dur: The Authorized Boigraphi of

Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: Lkis

Hamid, M. 2010. Gus Ger: Bapak Pluralisme & Guru Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Marwa.

Riclefs, M.C. 2010. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi.

Tuk Setyohadi. 2002. Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke Masa. Jakarta: CV. Rajawali Corporation.

9. Penilaian

a. Penilaian Kognitif : Terlampir

• Produk: Alat: Tes Bentuk: Essai • Proses: Alat: Portofolio Bentuk: Makalah

b. Penilaian Afektif : Terlampir

• Alat: Observasi

• Bentuk: Skala nilai

Mengetahui. Magelang, 10 Maret 2016 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Penilaian Kognitif

A. Format Penilaian Tes Essai

Soal Essai

1. Deskripsikan latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid! 2. Deskripsikan kebijakan-kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid! 3. Deskripsikan jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid bagi Indonesia! 4. Deskripsikan mengenai proses berakhirnya pemerintahan Presiden

Abdurrahman Wahid!

Kunci Jawaban Soal Essai:

1. Latar belakang kehidupan Abdurrahman Wahid yaitu ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia merupakan anak dari K.H. Wahid Hasyim dan Hj. Sholehah. Ia belajar di SD KRIS dan SD Matraman Perwari lalu Ia juga belajar di Pesantren Tegalrejo dan Pesantren Tambakberas. Abdurrahman Wahid pun melanjutkan belajar di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Al Azhar di Mesir, dan Universitas Baghdad di Irak. Abdurrahman Wahid pun menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri. Abdurrahman Wahid menjabat sebagai ketua Nahdlatul Ulama sebanyak tiga kali dan ia menyetujui pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa yang berbasis anggota NU. Abdurrahman Wahid pun menjadi Presiden Indonesia ke-4 menggantikan Presiden B. J. Habibie.

2. Kebijakan-kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid adalah kebijakan yang berkaitan dengan bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya seperti kunjungan ke beberapa negara di Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika; pembubaran Departemen Penerengan dan Departemen Sosial; pencopotan beberapa menteri dan pejabat; pemberian otonomi khusus pada Aceh; memperbolehkan penggantian perubahan nama Irian Jaya menjadi Papua; pemulihan hak warga keturunan Tionghoa: mengeluarkan dekrit.

3. Jasa-jasa Presiden Abdurrahman Wahid bagi Indonesia, yaitu Abdurrahman Wahid telah diakui oleh banyak kalangan sebagai figur yang identik dengan “demokrasi” itu sendiri. Ia mungkin satu-satunya tokoh Indonesia yang begitu getol bicara demokrasi, baik itu dari sudut sosial budaya, politik, hukum, maupun agama. Tentu semua ini menunjukkan kapasitas dan komitmennya menegakkan nilai-nilai demokrasi. Kerja keras dan perjuangan tanpa mengenal kata menyerah dilakukan Abdurrahman Wahid selama ini, baik sebelum, saat dan setelah ia menjadi presiden. Selain perhatian dan keterlibatannya dalam persoalan kemanusiaan dan kemiskinan di dalam negeri, Abdurrahman Wahid juga memberikan perhatian terhadap masalah-masalah kemanusiaan dunia. Abdurrahman Wahid lebih mengandalkan ketokohannya dengan melalui pemikiran- pemikirannya yang dituangkan dalam tulisan-tulisan maupun ceramah serta menjalin hubungan dan komunikasi bagi terciptanya ruang dialog yang seimbang. Hampir semua tulisan Abdurrahman Wahid mengandung muatan pembelaan terhadap hak asasi manusia dalam segala bidang (ideologi, politik, dan sosial budaya), serta pembelaan pada minoritas. Pembelaan Abdurrahman Wahid terhadap sebuah peristiwa dibarengi dengan pengamatan yang cukup mendalam pada akar permasalahan dan tidak hanya sebatas tampil di depan bersikap sok Abdurrahman Wahid adalah seorang pemikir dan pemimpin besar umat Islam yang memiliki sudut pandang berbeda dalam melihat keseluruhan ajaran Islam. Cara pandangnya yang berbeda inilah yang membuat Abdurrahman Wahid diterima masyarakat dunia yang beragam suku, agama, ras dan antargolongan. Beberapa pokok perbedaan cara pandang Abdurrahman Wahid diantaranya adalah ia lebih menekankan pada nilai ajaran daripada formalisasi ajaran. Titik tolak pemikiran Abdurrahman Wahid inilah yang membawa Abdurrahman Wahid pada pandangan bahwa Islam sebagai sebuah ajaran yang mengedepankan perdamaian, penghormatan pada

manusia, universal, bukan bersifat skeptik, tertutup, dan tertentu untuk umat Islam saja. Prinsip kewajiban menolong siapa saja yang membutuhkan pertolonganlah, yang membawa Abdurrahman Wahid berani tampil membela siapa saja yang tertindas dan terpinggirkan. Karena itu Abdurrahman Wahid melakukan pembelaan pada ketertindasan umat manusia, untuk melakukan kebebasan sehingga Abdurrahman Wahid kemudian memperhatikan kelompok minoritas atau yang terpinggirkan.

4. Pada pertemuan dengan rektor-rektor universitas pada 27 Januari 2001, Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan kemungkinan Indonesia masuk kedalam anarkisme. Ia lalu mengusulkan pembubaran DPR jika hal tersebut terjadi. Pada 1 Februari, DPR bertemu untuk mengeluarkan nota terhadap Abdurrahman Wahid. Nota tersebut berisi diadakannya Sidang Khusus MPR dimana pemakzulan Presiden dapat dilakukan. Namun, demonstran NU terus menunjukkan dukungan mereka kepada Presiden Abdurrahman Wahid dan pada bulan April mengumumkan bahwa mereka siap untuk mempertahankan Presiden Abdurrahman Wahid sebagai presiden hingga mati. Pada 30 April, DPR mengeluarkan nota kedua dan meminta diadakannya Sidang Istimewa MPR pada 1 Agustus. Presiden Abdurrahman Wahid mulai putus asa dan meminta Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam) Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan keadaan darurat. Yudhoyono menolak dan Presiden Abdurrahman Wahid memberhentikannya dari jabatannya beserta empat menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2001. Akhirnya pada 20 Juli, Amien Rais menyatakan bahwa Sidang Istimewa MPR akan dimajukan pada 23 Juli. TNI menurunkan 40.000 tentara di Jakarta dan juga menurunkan tank yang mengarah ke Istana Negara sebagai bentuk penunjukan kekuatan. Pada 23 Juli 2001 Presiden Abdurrahman Wahid kemudian mengumumkan pemberlakuan dekrit

yang berisi (1) Membekukan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat. (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu tahun. (3) menyelamatkan gerakan reformasi total dari unsur-unsur Orde Baru dengan membekukan Partai Golongan Karya sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung, untuk itu kami memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk mengamankan langkah penyelamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang serrta menjalankan kehidupan sosial ekonomi seperti biasa. Namun dekrit tersebut tidak memperoleh dukungan dan pada 23 Juli, MPR secara resmi memakzulkan Presiden Abdurrahman Wahid dan menggantikannya dengan Megawati Sukarnoputri.

Rambu-rambu Penilaian

Rambu-rambu Skor Skor

Jawaban lengkap berikut alasan yang tepat 25 Jawaban berdasarkan buku paket dengan alas an seadanya 20 Jawaban sesuai buku paket 15

Jawaban kurang lengkap 10

Jawaban tidak sesuai dengan soal yang ditanyakan 5

Keterangan:

Soal uraian no 1 – 4 sekor maksimal 25 Nilai Akhir = Jumlah Skor Essai

B. Format Penilaian Portofolio

Soal

Buatlah makalah tentang salah satu kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid (1999-2001):

Penilaian Indikator Nilai

Kualitatif

Nilai

Kuantitatif Deskripsi

Pengantar Menunjukkan dengan tepat isi karangan/laporan penelitian,

kesimpulan maupun rangkuman. Untuk peta,

skema, dan lukisan, mempersiapkan bahan-bahan.

Isi Kesesuaian antara judul

dengan isi dan materi.

Menguraikan hasil karangan/laporan penelitian,

kesimpulan, dan rangkuman dengan tepat. Menjabarkan peta dan skema sesuai dengan tema yang diajukan. Melukis sesuai dengan wujud benda yang telah ditentukan.

Penutup Memberikan kesimpulan

karangan/hasil penelitian Struktur/lo

gika penulisan

Penggambaran dengan jelas metode yang dipakai dalam karangan/penelitian

Orisinalita s karangan

Karangan/penelitian,

kesimpulan, rangkuman, peta, skema, dan lukisan merupakan hasil sendiri

Penyajian, bahasan

Bahasa yang digunakan sesuai EYD dan komunikatif

dan bahasa Jumlah

Kriteria Penilaian :

Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif

80-100 Memuaskan 4 70-79 Baik 3 60-69 Cukup 2 45-59 Kurang cukup 1 Penilaian Afektif • Petunjuk Pengisisan:

Beri tanda Chek List/ centang pada kolom yang sesuai dengan perilaku siswa dalam proses pembelajaran berlangsung

NO PERNYATAAN

PENILAIAN SIKAP

SS S R TS STS 1 Percaya diri dan bertanggung jawab

2

Jujur dan kritis dalam menyampaikan

pendapat

3

Menghormati pendapat teman yang

berbeda kelompok

4

Menerima keputusan dengan lapang

dada dalam kelompok 5 Menghargai pendapat teman

Keterangan:

SS : Sangat setuju S : Setuju

R : Ragu ragu TS : Tidak Setuju STS : Sangat tidak setuju

• NA= Jumlah Perolehan x 100 Skor Maksimal

Mengetahui. Magelang, 10 Maret 2016 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Placidia Indarti, S.Pd Laurentius Rigen Daris Nilai Akhir= 70% Kognitif + 30% Afektif

Tindak lanjut penilaian:

a. Siswa dinyatakan berhasil apabila tingkat pencapaiannya mencapai KKM 70 b. Memberikan remedi untuk siswa yang tidak mencapai KKM

Ringkasan Materi

Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid Tahun 1999-2001

Abdurrahman Wahid adalah ia lahir di Jombang, Jawa Timur pada tanggal 7 September 1940. Ia merupakan anak dari K.H. Wahid Hasyim dan Hj. Sholehah. Ia belajar di SD KRIS dan SD Matraman Perwari lalu Ia juga belajar di Pesantren Tegalrejo dan Pesantren Tambakberas. Abdurrahman Wahid pun melanjutkan belajar di beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Al Azhar di Mesir, dan Universitas Baghdad di Irak. Abdurrahman Wahid pun menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri. Abdurrahman Wahid menjabat sebagai ketua Nahdlatul Ulama sebanyak tiga kali dan ia menyetujui pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa yang berbasis anggota NU. Abdurrahman Wahid pun menjadi Presiden Indonesia ke-4 menggantikan Presiden B.J Habibie.

Kebijakan-kebijakan politik, ekonomi, sosial dan budaya Presiden Abdurrahman Wahid yang dilakukannya adalah untuk mereformasi pemerintahan Indonesia menjadi lebih baik dari pemerintahan Orde Baru. Dalam menjalankan kebijakan-kebijakannya, Abdurrahman Wahid juga tak lepas dari kontroversi. Salah satu kontroversi yang besar adalah ketika pada 23 Juli 2001, kemudian mengumumkan dekrit yang berisi (1) Membekukan Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat. (2) mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan yang diperlukan untuk menyelenggarakan pemilu dalam waktu satu tahun. (3) menyelamatkan gerakan reformasi total dari unsur-unsur Orde Baru dengan membekukan Partai Golongan Karya sambil menunggu keputusan Mahkamah Agung, untuk itu kami memerintahkan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk mengamankan langkah penyelamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk tetap tenang serta menjalankan kehidupan sosial ekonomi seperti biasa. Sehingga ia dilengserkan pada tanggal 23 Juli 2001 dalam Sidang Istimewa MPR dan menggantikannya dengan Megawati Soekarnoputri.

Jasa-jasa dari Presiden Abdurraman Wahid bagi Indonesia saat ini nampak pada penegakkann nilai-nilai demokrasi seperti mereformasi departemen- departemen yang korupsi dan berkinerja tidak baik, melindungi budaya kelompok minoritas, menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia dan menjunjung pluralisme. Jasanya yang sangat nampak adalah kebijakannya mengeluarkan PP. no. 6 tahun 2000 tentang pemulihan hak warga keturunan Tionghoa dalam hal keyakinan, tradisi dan budaya. Dan pada tanggal 9 April 2001 mengeluarkan Keputusan Presiden Nomer 19/2001 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur Fakultatif (hanya berlaku bagi mereka yang merayakannya).

Dokumen terkait