BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
adalah keseluruhan masyarakat yang pernah menggunakan Bus Trans
Jogja.
b. Sampel
Sampel adalah merupakan sub kelompok dari populasi yang
dipilih dalam penelitian (Widayat, 2004:93). Sampel dalam penelitian
ini adalah sebagian masyarakat yang pernah menggunakan Bus Trans
Jogja.
2. Ukuran Sempel
Sampel yang diambil adalah sebagian masyarakat yang pernah
menggunakan Bus Trans Jogja, dengan jumlah seratus (100) orang
responden. Dimana sampel yang dianggap telah mewakili populasinya.
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan
kuisioner, ini dimaksudkan untuk informasi yang diperlukan bagi
peneliti.
G. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara accidental sampling yaitu suatu teknik pengambilan sampel non
probabilitas yang dilakukan berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang
secara kebetulan bertemu dengan peneliti (Sugiono,2000). Pengambilan
sampel dalam penelitian ini diambil dengan pertimbangan bahwa yang
transportasi Trans Jogja. Sehingga dapat memudahkan penulis untuk
melakukan penyebaran questioner.
H. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti untuk
menjawab risetnya secara khusus (Istijanto, 2009:44). Data primer yang
dibutuhkan dalam penelitian ini seperti hasil dari kuesioner yang
berkaitan dengan kepuasan konsumen terhadap jasa transportasi Trans
Jogja.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tersedia dari literature,internet
yang berkaitan tentang jasa transportasi Trans jogja.
I. Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Kuesioner
Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data
dengan mengajukan pernyatan-pernyatan secara tertulis kepada subyek
penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang tingkat
kepuasan konsumen terhadap jasa transportasi Trans Jogja. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Skala likert, yaitu meminta
terhadap serangkaian pernyataan tentang suatu objek. Bobot nilai yang
diberikan untuk setiap jawaban pernyataan:
a. Sangat Setuju Skor 5
b. Setuju Skor 4
c. Netral ` Skor 3
d. Tidak Setuju Skor 2
e. Sangat Tidak Setuju Skor 1
2. Library Research (Riset Kepustakaan)
Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan
kuliah, literature, serta sumber lain yang dikumpulkan guna membantu
memperkuat teori dan analisa.
J. Teknik Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas
Uji Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen
yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto,
2000:219).
Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari
variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
Pengukuran atau pengkajian validitas dilakukan dengan menghitung
korelasi antara nilai dari tiap-tiap item pertanyaan dengan skor total.
Rumus koefisien korelasi produk moment:
rxy
( )( )
( )
{ ∑ ∑∑
−}∑{ ∑ ∑∑( ) }
= 2 2 2 2 y y N x x N y x xy N Keterangan:rXY = Koefisien korelasi antara X dan Y
∑
X= Jumlah skor butir
∑
XY = Jumlah hasil kali antara X dan Y N = Banyaknya sempel uji cobaUntuk menentukan instrument itu valid atau tidak maka ada ketentuan
sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrument tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar,2003:86).
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data
karena instrument itu sudah dianggap baik.
Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan metode Interval
Consistance Reliability atau Reliabilitas Interval dengan teknik Split
Half atau belah dua dari Spearman Brown. Teknik ini digunakan untuk
menguji apakah daftar pertanyaan saling berkaitan dalam satu pola
yang konsisten. Cara yang dilakukan untuk menguji reliabilitas ini
adalah:
a. Membelah seluruh pengukuran menjadi dua bagian yang sama besar
berdasarkan nomer awal dan akhir.
b. Menghitung koefisien korelasi antar belah dengan korelasi Product
Moment.
Rumus Spearman Brown:
rii= rxy rxy + 1 . 2 Keterangan:
Rii = Reliabilitas Instrument
Rxy= Koefisien pengukuran dua belah
Untuk menentukan apakah instrument itu reliabel atau tidak maka
digunakan ketentuan sebagi berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel, dengan taraf keyakinan 5% maka instrument dikatakan reliable.
b. Jika r hitung ≤ r tabel, dengan taraf keyakinan 5% maka instrument dikatakan tidak reliabel.
K. Teknik Analisis Data
Teknik Analisis Data menggunakan Metode analisis kuantitatif
yaitu teknik penganalisa data yang diambil berdasarkan sampel sehingga
dapat dihitung untuk mendapatkan hasil yang kokoh.
Untuk memecahkan masalah 1:
Analisis data yang menggunakan peralatan statistik dengan
menggunakan persamaan kepuasan pelanggan. Fandy Tjiptono (2006:37):
IKP = PP – EX
Keterangan :
IKP = Indeks kepuasan pelanggan
PP = Kerja nyata (Preceived performance)
EX = Kinerja harapan (expectation)
Untuk memecahkan masalah 2:
Sedangkan untuk menguji hipostesis adanya pebedaan signifikan
terhadap variabel yang diamati adalah menggunakan Chi Square ( ).
menilai probalitas memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata (yang
diobservasi) dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori
tertentu sebagai akibat dari kesalahan sampling (Sutrisno
Hadi,2000:315-316). Analisis ini digunakan untuk menjawab perumusan
masalah kedua, yaitu apakah terdapat perbedaan tingkat kepuasan
konsumen terhadap jasa transportasi Trans Jogja ditinjau dari pelajar dan
non pelajar. Maka rumus umum Chi Square (Sutrisno
Hadi:2000:317-318) sebagai berikut:
∑
− = fh fh fo X 2 2 ( ) Dimana: 2 X = Chi Kwadradfo = frekuensi yang diperoleh dari (diobservasi dalam) sampel
fh = frekuensi yang diharapkan dalam sampel sebagai pencerminan dari
frekuensi yang diharapkan dalam populasi.
Untuk menguji apakah ada pebedaan tingkat kepuasan konsumen
berdasarkan pelajar dan non pelajar terhadap jasa transportasi Trans
Jogja, dilakukan pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap jasa
transportasi Trans jogja ditinjau dari jenis pekerjaan
Ha = ada perbedaan kepuasan konsumen terhadap jasa Trans jogja
ditinjau dari pelajar dan non pelajar.
2. Kriteria Pengujian hipotesis
Ho diterima jika hitung < tabel
Ho diterima jika hitung > tabel
3. Menentukan derajat Kebebasan (d.b.)
d.b. = (Kolom - 1) (Baris - 1)
4. Mencari Nilai Tabel
Untuk mencari tabel digunakan α = 5% 5. Mencari Nilai Hitung
Untuk mencari hitung diperoleh dari hasil perhitungan dengan
rumus Chi Square.
6. Membandingkan Hitung dengan Tabel
Kriteria pengujian sebagai berikut:
Ho diterima jika hitung < tabel
A. Latar Belakang PT Jogja Tugu Trans
Kota Yogyakarta yang juga disebut sebagai “Kota Budaya” dan
“Kota Pelajar” merupakan kota yang memiliki tingkat mobilitas penduduk
yang tinggi, memerlukan adanya sarana transportasi yang handal, aman,
nyaman dengan jadwal yang pasti dan mampu mendukung perkembangan
kota, sehingga dapat memuaskan pengguna jasa transpotasi dan mampu
mengurangi kesemrawutan dalam berlalu lintas serta ramah lingkungan.
Oleh karena itu, Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
berkaitan dengan kondisi perkembangan Kota Yogyakarta dengan
Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang di jalan dengan kendaraan umum bermaksud untuk memperbaiki
system angkutan perkotaan di DIY melalui peningkatan pelayanan
angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum dengan system
pembelian pelayanan ( Bus The Service).
Dalam program ini, pemerintah Propinsi DIY bekerja sama dengan
PT Jogja Tugu Trans, adalah sebuah PT (Perseroan Terbatas) yang
merupakan wadah konsorsium dari 4 (empat) koperasi dan 1 (satu) BUMN
yaitu ASPADA, KOPATA, PUSKOPKAR DIY, PEMUDA dan PERUM
DAMRI, yang memiliki trayek serta pengalaman dalam mengoperasikan
menjadi operator dalam program “Buy The Service” secara professional.
PT Jogja Tugu Trans dalam pengelolaan system transportasi “Buy The
Service” berkedudukan selaku penjual layanan yang diharapkan dapat
memperbaiki dan meningkatkan system pelayanan transportasi perkotaan
DIY. Selain itu, ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan adanya
system ini seperti:
a. Mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah DIY
b. Meningkatkan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam
menggunakan fasilitas transportasi dengan system “Buy The Service”.
c. Memberikan fasilitas pelayanan transportasi yang murah dan
terjangkau kepada masyarakat.
d. Mengubah paradigma masyarakat terhadap angkutan umum.
e. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.
f. Mengurangi konsumsi BBM.
g. Mengurangi beban parkir di dalam kota.
h. Mengurangi polusi udara dan suara.
i. Mengurangi social cost masyarakat.
B. Prinsip Sistem Buy The Service:
a. Menganti system setoran menjadi system pembelian pelayanan.
b. Operator dibayar berdasarkan kilometer layanan, bukan jumlah
c. Operator / pengemudi / Kru hanya berkosentrasi pada pelayanan prima
kepada masyarakat.
d. Adanya standar pelayanan tertentu yang harus dipenuhi.
e. Berbasis public service, bukan profit.
f. Mekanisme subsidi kepada masyarakat dapat berjalan baik.
C. Data Umum PT Jogja Tugu Trans:
Nama : PT Jogja Tugu Trans
Wilayah Kerja : Daerah Istimewa Yogyakarta
Akta Pendirian : No. 12 Tanggal 22 Juni 2007
Bidang Usaha : Usaha Jasa Transportasi
Bidang Hukum : SK. Pengesahan Perseroan
Terbatas “PT” Menteri Kehakiman NO.
W22-0129 HT.01.01-Th 2007 Tanggal 6 Agustus 2007 No. HO : 0788-0169.MG/2007 6842/12 No. SIUP : 0006/MG/2007 7363/16 No. TDP : 120516001371 7641/33 NPWP : 02.645.241.7-541.000
D. Visi dan Misi PT Jogja Tugu Trans
a. Visi : Menjadi perusahaan transportasi yang terkemuka
b. Misi :
1) Melayani masyarakat dalam bidang transportasi dengan
sepenuh hati.
2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat transportasi
yang aman, nyaman, tepat waktu, dan terjangkau oleh
masyarakat.
3) Mendukung pelaksanaan reformasi transportasi
angkutan umum di DIY.
4) Menyediakan layanan transportasi yang dapat
diandalkan dan memenuhi standar pelayanan minimal.
E. Pelayanan PT Jogja Tugu Trans
a. Lokasi Perusahaan
PT Jogja Tugu Trans, sesuai dengan Akta Pendiriannya Nomor : 12
tanggal 22 Juni 2007 oleh Notaris Muhammad Haryanto, SH,
beralamat di jalan Bintaran Tengah NO. 5 Yogyakarta. Namun karena
perkembangan operasional, PT Jogja Tugu Trans sekarang
berkedudukan di Jalan Raya Jogja – Wonosari Km. 4,5 No.24 B
b. Operasional
PT Jogja Tugu Trans mengoperasikan 54 unit bus dengan
ketentuan 48 unit bus yang efektif beroperasional pada 6 (enam) jalur
yang ada yaitu Jalur IA, IB, IIA, IIB, IIIA, dan IIIB. Serta 6 (enam)
unit bus lainnya digunakan sebagai cadangan. Perolehan 54 unit bus
ini, 20 unit bus merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah
Yogyakarta dan 34 unit bus merupakan tanggung jawab dari PT Jogja
Tugu Trans. Sehingga masing-masing jalur ada 8 (delapan) bus.
Melihat dari evaluasi selama ini, sering terjadi penambahan bus
dikarenakan lonjakan penumpang, sehingga bus yang ada tidak dapat
menampung, khususnya untuk jalur Ia dan IB. Untuk itu, mulai tanggal
24 September 2008 PT Jogja Tugu Trans telah menambah
masing-masing 1 (satu) unit bus pada jalur IA dan IB sehingga khusus jalur
tersebut masing masing ada 9 (Sembilan) unit bus.
c. Sumber Daya Manusia (MSDM)
Dalam perekutan SDM, PT Jogja Tugu Trans memberikan
kesempatan kerja kepada tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan
profesionalisme, namun juga tidak menganggurkan orang-orang yang
sudah lama bekerja dan berkecimpung di dunia transportasi di DIY
sepanjang yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan yang
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, PT Jogja Tugu
Trans juga memberikan pembekalan dan pelatihan, seperti:
1) Mengadakan pendidikan dan kepelatihan terhadap Pramudi pada
tanggal 4-6 Desember 2007 selama 3 (tiga) hari di BLPT Jalan
Kuai Mojo No. 70 Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas
perhubungan Propinsi DIY.
2) Melakukan Pembinaan Fisik dan Kerohanian di Mandala Krida.
3) Melakukan Test Drive untuk menilai kemampuan Pramudi di
Mandala Krida dan di beberapa shelter.
4) Melakukan Test Drive untuk menilai kemampuan armada ke
daerah Patuk, Wonosari.
5) Melakukan pendidikan teknik selama 3 (tiga) hari di PT Jogja
Tugu Trans.
6) Mengadakan pembekalan dan pelatihan bagi teknisi dengan
mendatangkan tenaga ahli seperti dari THERMO KING (PT Irama
Sejuk Sentosa), karoseri Laksana, Karoseri Tri Sakti, PT Korindo
Motors (Hyundai Bus) dan Mitsubishi Bus.
7) Beberapa kali melakukan pelatihan terhadap pramugara dan
pramugari untuk memberikan pelayanan yang professional kepada
masyarakat.
8) Serta, menngadakan pembekalan Akhir untuk seluruh karyawan PT
Jogja Tugu Trans pada tanggal 29 Januari 2008 di Jogja Expo
F. Aspek Teknis
PT Jogja Tugu Trans juga telah mempersiapkan armada dan tenaga
teknisi yang handal untuk menunjang kelancaran operasional Bus Trans
Jogja. Spesifikasi armada bus yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan
Propinsi DIY adalah:
Kendaraan : Bus Sedang
Merek/ Tipe Body : Standar Umum Karoseri
Kapasitas Bus : 22 penumpang duduk, 20 penumpang berdiri, 1
pengemudi
Model : Bus Pariwisata ( dilengkapi AC)
Warna : Hijau Metalik khas Kota Jogja, dengan ditambah
Logo/ ikon Jogja
Dimensi Teknis : Panjang : 7,5 m
Lebar : 2,2 m
Kapasitas : 22 penumpang duduk, 20 berdiri
Tinggi : 2,7 m
Chassis : Konstruksi Chasis dirancang untuk Bus
Sistem kemudi : Power Steering
Mesin : Motor Diesel – 4 silinder sejajar
Daya maksimum : 136 HP-3907 cc
Pintu : Pintu utama kiri dengan sliding electronic, pintu
darurat terletak disebelah kanan tengah, dan pintu sopir yang diletakan di
Perlengkapan : Pemadam api, P3K, palu pemecah kaca, audio
Untuk itu, berdasarkan kajian dan penilaian terhadap sejumlah merk
armada bus, PT Jogja Tugu Trans menilai armada bus dengan merk
Hyundai sanggup merealisasikan program ini dengan mengandeng
Karoseri Laksana dan tri sakti, serta AC merk Thermo King.
Selain dari latar belakang pendidikan dan pengalaman tenaga teknik, PT
Jogja Tugu Trans juga mengadakan pembekalan dan pelatihan bagi teknisi
dengan mendatangkan tenaga ahli yang mampu memberikan solusi yang
tepat dalam menyelesaikan permasalahan pada armada bus untuk
kelancaran proses operasional Bus Trans Jogja.
G. Rute Trayek Bus Trans Jogja
IA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Prambanan – Kalasan – Bandara
Adisucipto – Maguwoharjo – Flyover Janti – UIN Kalijaga –
Demangan – Gramedia – Tugu – Stasiun Tugu – Malioboro – Kantor
Pos – Gondomanan – Pasar Sentul – SGM – Gembira Loka – Babadan
Gedong Kuning – JEC – Blok O – Flyover Janti – Maguwoharjo –
Bandara Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan.
IB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Prambanan – Kalasan – Bandara
Adisucipto – Maguwoharjo – Flyover janti (lewat bawah) – Blok O –
JEC – babadan Gedong Kuning – Gembira loka – SGM – pasar sentul
– Gondomanan – kantor Pos – RS. PKU muhamadiyah – pasar
Bundaran UGM – Colombo – UIN kalijaga – Janti – Maguwoharjo –
Bandara Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan.
IIA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Jombor – monjali – Stasiun Tugu –
malioboro – Kantor Pos – Gondomanan – Jokteng Wetan – Tungkak –
Gambiran – Basen – Rejowinangun – babadan Gedong Kuning –
Gembira Loka – SGM – Cendana – mandala krida – Gayam – Flyover
Lempuyangan – kridosono – UKDW – Galeria – Gramedia –
Bundaran UGM – Colombo – Terminal Condong Catur – Kentungan –
Monjali – Terminal Jombor.
IIB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Jombor – Monjali – Kentungan –
terminal Condong Catur – Colombo – Bundaran UGM – Gramedia –
Kridosono – UKDW – Flyover Lempuyangan – Gayam – Mandala
Krida – Cendana – SGM – Gembira Loka – Babadan Gedong Kuning
– rejowinangun – basen – Tungkak – Jokteng Wetan – Gondomanan –
Kantor Pos _ RS. PKU Muhammadiyah – Ngabean – Wirobajan –
BPK – Badran – Bundaran Samsat – Pingit – Tugu – Monjali –
Terminal Jombor.
IIIA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Giwangan – Tegalgendu – HS.
Silver – Jl Nyi Pembayun – Pegadaian Kotagede – Basen –
Rejowinangun – Babadan Gedong Kuning – JEC – Blok O – Flyover
Janti (lewat atas) – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Ring Road
Utara – Terminal Condong Catur – Kentungan – MM UGM – Mirota
Pasar Kembang – Stasiun Tugu – Malioboro – Kantor Pos – RS. PKU
Muhammadiyah – Ngabean – Jokteng Kulon – Plengkung Gading –
Jokteng Wetan – Tungkak – Wirosaban – Tegalgendu – Terminal
Giwangan.
IIIB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Giwangan – tegalgendu –
Wirosaban – Tungkak – Jokteng Wetan – Plengkung Gading – Jokteng
Kulon – Ngabean – RS. PKU Muhammadiyah – Pasar kembang –
Badran – Bundaran Samsat – Pingit – Tugu – Gondolayu – Mirota
Kampus – MM UGM – kentungan – Terminal Condong Catur – Ring
Road Utara – Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – Flyover Janti (
lewat bawah) – Blok O – JEC – Babadan Gedong Kuning –
rejowinangun – Basen – HS Silver – Tegalgendu – Terminal
Giwangan.
H. Struktur Manajemen Trans Jogja
Struktur Manajemen / Organisasi PT Jogja Tugu Trans terdiri dari
RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, Kasi Keuangan, Kasi Operasional,
Kasi Teknik, serta Kasi SDM & Umum.
RUPS (Rapat Umum pemegang Saham ) merupakan kekuasaan tertinggi.
Susunan Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Ir. F. Harmanto Djokowahjono, MT.
Komisaris I : Lupito, SH.
Komisaris III : Drs. Bambang Sugiharto
Komisaris IV : Ir. Ami Seno Sanjaya
Komisaris V : Achmad Zaenal
Susunan Dewan Direksi:
Direktur Utama : Poerwanto Johan Riyadi
Direktur Keuangan : Drs. Sri Widodo
Direktur Operasional & teknik: H. Eka Priya Surasa
Direktur SDM & Umum : Taryoto, SH.
RUPS
DEWAN
KOMISARIS
DIREKTUR
UTAMA
DIREKTUR
KEUANGAN
DIREKTUR
OPS &
TEKNIK
DIREKTUR
SDM &
UMUM
I. Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Struktur Organisasi
a. Komisaris Utama yang mempunyai tugas pokok sebagai kepala PT
Tugu Trans Jogja yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan
operasi perusahaan yang meliputi perencanan, pengorganisasian,
pengawasan, menentukan kebijakan perusahaan dan melakukan
kegiatan di dalam dan diluar perusahaan serta bertanggung jawab atas
maju mundurnya perusahaan.
b. Komisaris I – IV yang mempunyai tugas sama yaitu bertanggung
jawab mengatur dan mengawasi kinerja para dewan direksi.
c. Direktur Utama yang mempunyai tugas mengatur dan mengawasi
kinerja para karyawan perusahaan serta bertanggung jawab terhadap
para dewan direksi.
d. Direktur Keuangan mempunyai tugas mencatat semua transaksi
keuangan sehari-hari, mencatat serta membukukan surat-surat dan
nota-nota pembelian maupun pembayaran serta menangani segala hal
mengenai kepegawaian serta memberikan gaji kepada karyawan.
e. Direktur Operasional dan Teknik mempunyai tugas melakukan
pengawasan terhadap para mekanik melakukan tugasnya serta
mengawasi pengoperasian bus setiap harinya.
f. Direktur SDM dan Umum mempunyai tugas untuk menjaga serta
mengawasi karyawan dalam menjalankan pekerjaan serta membawahi
urusan kesehatan, keselamatan serta urusan perlindungan para
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif
kuantitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data untuk diuji
hipotesis atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek
penelitian. Analisis yang dideskripsikan merupakan analisis yang
mengemukakan tentang karakteristik responden dan kepuasan konsumen.
Sedangkan analisis kuantitatif dalam penelitian adalah analisis chi square.
A. Deskripsi Data
Untuk melakukan analisis data, terlebih dahulu dikumpulkan data
yang akan diolah. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
yang berisi pertanyaan mengenai identitas responden dan daftar pernyataan
mengenai tingkat kepuasan konsumen terhadap Jasa Transportasi Trans Jogja.
Pernyataan tersebut dibuat berdasarkan lima dimensi kualitas. Kelima
dimensi tersebut adalah Tangibles (bukti langsung), Reliability (kehandalan),
Assurance (jaminan), Empathy (empati) dan Responsiveness (kesigapan).
Daftar pertanyaan yang telah diedarkan pada sampel sebanyak 100
responden, semuanya adalah konsumen yang sudah pernah menggunakan jasa
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini
dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis
kelamin dapat ditunjukkan seperti yang tercantum pada Tabel V.1 berikut
ini:
Tabel V.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2010
Berdasarkan tabel V.1 dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 100
responden yang menjadi sampel penelitian ini, pengguna Bus Trans Jogja
terbanyak berjenis kelamin wanita yaitu sebanyak 64 orang atau sebesar
64% dan sisanya sebanyak 36 orang atau sebesar 36% adalah pria.
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 36 36%
Wanita 64 64%
2. Usia Responden
Dalam penelitian ini, umur responden dikelompokkan menjadi empat
kelompok umur, seperti yang tercantum pada tabel V.2 berikut ini:
Tabel V.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase
10 – 19 tahun 18 18% 20 – 29 tahun 67 67% 30 – 39 tahun 8 8% 40 – 49 tahun 3 3% 50 – 59 tahun 4 4% Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2010
Berdasarkan tabel V.2 di atas dapat diketahui bahwa responden
didominasi oleh kelompok umur 20 – 29 tahun yaitu 67 (67%), 10 – 19
tahun yaitu 18 (18%) responden, umur 30-39 tahun yaitu 8 (8%)
responden, umur 50 – 59 tahun yaitu 4 (4%) responden, dan umur 40-49
tahun yaitu 3 (3%) responden.
3. Status Pelajar dan Non-Pelajar
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah kelompok
responden yang dibagi ke dalam kalangan pelajar dan non pelajar. Data
Tabel V.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pelajar dan Non-Pelajar
Jumlah Persentase
Pelajar 60 60%
Non-Pelajar 40 40%
Total 100 100%
Sumber : Hasil Pengolahan Data Primer 2010
Berdasarkan tabel V.3 di atas dapat dilihat bahwa dari 100 responden
yang dijadikan sampel dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak
60 orang responden atau 60% berasal dari kalangan Pelajar, dan sebanyak
40 orang responden atau 40% berasal dari kalangan non pelajar. Jadi
dalam penelitian ini responden yang terbesar merupakan para pelajar.
B. Pengujian Instrumen
1. Uji Validitas Kuesioner
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuisioner tersebut. Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan
nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal
ini n adalah jumlah sample. Pada penelitian ini jumlah sample (n)=100
dan besarnya df dapat dihitung 100-2=98 dengan df=98 dan alpha=0,05
didapat r tabel=0,197 (lihat r table pada df=98 dengan uji dua sisi). Jika r
atau indicator tersebut dinyatakan valid dan sebaliknya (Imam
Ghozali,2006:45). Adapun hasil uji validitas harapan dan kinerja
ditunjukan pada tabel berikut :
Tabel V.4
Hasil Perhitungan Koefisien Validitas Harapan
Variabel Corrected Item-Total
Correlation r tabel Keterangan
Item_1 0,472 0,197 Valid Item_2 0,482 0,197 Valid Item_3 0,625 0,197 Valid Item_4 0,572 0,197 Valid Item_5 0,545 0,197 Valid Item_6 0,607 0,197 Valid Item_7 0,667 0,197 Valid Item_8 0,740 0,197 Valid Item_9 0,679 0,197 Valid Item_10 0,736 0,197 Valid Item_11 0,598 0,197 Valid Item_12 0,761 0,197 Valid Item_13 0,759 0,197 Valid Item_14 0,709 0,197 Valid Item_15 0,691 0,197 Valid Item_16 0,689 0,197 Valid Item_17 0,674 0,197 Valid Item_18 0,607 0,197 Valid Item_19 0,697 0,197 Valid Item_20 0,656 0,197 Valid Item_21 0,739 0,197 Valid
Dari table. V.4 menunjukkan bahwa setiap item pertanyaan
dinyatakan valid. Hal ini dikarenakan semua nilai pada setiap item
pertanyaan mempunyai nilai r tabel lebih kecil dari r hitung, data