• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh learning

organization dan kompetensi aparatur terhadap mutu layanan publik pada

unit kerja di lingkungan Lembaga Administrasi Negara RI, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan seperti berikut ini:

1. Personal mastery dan mental models memberikan kontribusi rendah

pada Learning Organization; dan Shared vision, Team learning dan

Systems thinking memberikan kontribusi sedang pada Learning

Organization.

2. Pada Kompetensi aparatur diberikan kontribusi rendah dari

knowledge, skills, dan attitudes, yang pada akhirnya didapat secara

bersama-sama Learning organization dan Kompetensi aparatur mempengaruhi sangat kuat terhadap mutu layanan publik di unit kerja LAN RI.

3. Learning organization dengan kontribusi dari Personal mastery, Mental models, Shared vision, Team learning, dan Systems thinking

memberikan pengaruh signifikan terhadap optimalisasi mutu layanan publik di unit kerja LAN RI.

215

4. Kompetensi aparatur dengan kontribusi dari knowledge, skills, dan

attitudes memberikan pengaruh yang siginifikan terhadap mutu

layanan publik di unit kerja LAN RI.

B. Implikasi

Tingkat mutu layanan publik sangat dipengaruhi oleh kontribusi secara bersama-sama dari Learning organization dan Kompetensi aparatur pada unit kerja di lingkungan LAN RI.

Untuk itu dimensi yang memberikan kontribusi pada Learning

organization, seperti: Personal mastery, Mental models, Shared vision,

Team learning, dan Systems thinking dapat memberikan penguatan secara

bersama-sama dengan Kompetensi aparatur dimana didalamnya terdapat

knowledge, skills, dan attitudes yang juga harus diperhatikan

penguatannya sehingga mampu untuk meningkatkan mutu layanan publik di Unit Kerja LAN RI.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jika dimensi-dimensi dari

Learning organization dan Kompetensi aparatur rendah, maka mutu

layanan publik di Unit Kerja LAN RI akan rendah.

C. Rekomendasi

Mutu layanan publik dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kontribusi Learning organization dan Kompetensi aparatur secara

216

bersama-sama melalui pendekatan kepemimpinan transaksional ke arah bentuk transformasional. Hal tersebut dapat dikatakan demikian dikarenakan perubahan yang terjadi selama dalam proses peningkatan mutu layanan publik dapat menempatkan seorang pemimpin sebagai seorang motivator, controller, dan public figure di lingkungan Unit Kerja LAN RI.

Beberapa hal yang dapat dipertimbangkan dalam pendekatan kepemimpinan untuk meningkatkan mutu layanan publik berdasarkan kontribusi Learning organization dan Kompetensi aparatur pada Unit Kerja LAN RI adalah sebagai berikut:

1. Dalam organisasi pembelajaran (learning organization) seorang pemimpin harus mampu untuk lebih menekankan dan sekaligus mengembangkan mental models dan shared visions. Mental models diutamakan pada kemampuan mengambil keputusan yang yang tepat dan akurat, serta ia mampu melakukan negosiasi dengan pihak eksternal organisasi.

2. Dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari di dalam lingkungan organisasi, ia harus mampu mengaplikasikan pendekatan

transfering and acquiring knowledge bagi setiap individu di

lingkungan kerja. Hal ini disebabkan pola manajemen kepemerintahan telah mengalami pergeseran atau perubahan yang cukup berarti dalam organisasi publik.

217

3. Kompetensi para pejabat eselon II harus diperkuat kembali dilihat dari aspek sikap (attitudes). Beberapa contoh yang masih lemah dan dijadikan perhatian di masa mendatang adalah berupa: komitmen, disiplin kerja, konsistensi, dorongan memberikan motivasi kepada para bawahan, mendorong kebersamaan dalam kelompok kerja, meningkatkan kreativitas individu dalam berkarya, membangun loyalitas bawahan, serta menciptakan rasa keadilan dalam bertindak.

4. Penguasaan visi dan misi organisasi oleh para pejabat eselon II masih kurang dan oleh karena itu harus dikuasai lebih baik lagi sehingga akan memiliki dampak terhadap mutu layanan publik. Hal ini terlihat dari kualitas dan kuantitas kajian administrasi negara dan pembinaan dan penyelenggaraan program diklat PNS yang pada gilirannya akan berdampak terhadap peningkatan mutu layanan di instansi pemerintah lainnya melalui pembentukan sosok aparatur yang profesional.

5. Guna mengakselerasi penerapan proses organisasi pembelajaran dan kompetensi aparatur sehingga mutu layanan publik lebih baik lagi, maka pejabar eselon II harus mampu menerapkan values (nilai) secara lebih optimal daripada norms (norma) dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.

218

Dari beberapa rekomendasi yang diberikan di atas maka diharapkan mutu layanan publik pada Unit Kerja di lingkungan Lembaga Administrasi Negara RI di masa mendatang menjadi lebih baik dan berdampak positif kepada semua pihak, baik di dalam maupun di luar lingkungan organisasi.

Gambar 5.1 di bawah ini adalah merupakan suatu pola atau model capaian mutu layanan publik melalui implementasi organisasi pembelajaran dan peningkatan kompetensi.aparatur.

Gambar 5.1

Pola Alternatif Mutu Layanan Publik

KEPEMIMPINAN INSTANSI

PEMERINTAH PUSAT & DAERAH

ORGANSASI MUTU KAJIAN ADMINISTRASI NEGARA MUTU PROGRAM DIKLAT PNS MUTU LAYANAN PUBLIK Personal Mastery Mental Models LEARNING ORGANIZATION Shared Visions Team Learning Systemms Thinking KOMPETENSI LAN

(VISI DAN MISI)

Knowledge

Skills

219

DAFTAR PUSTAKA

I.

Buku-buku

Angyal, A. (1941) Foundation for a Science of Personality. New York: Harvard University Press.

Bass, B.M. (1985) Leadership and performance beyond expectation. New York: Free Press.

Bass, B.M dan Avolio, B.J (1994) Mannual for the Multifactor Leadership Questionnaire. Palo Alto: Consulting Psychologists Press.

Berger, et al (1994) Management of Change. Palo Alto: Consulting Psychologists Press.

Boyer (1990) Functional Thinking. Cambridge: Oxford University Press

Boyett, J.H. dan J. T. Boyett (1995) Beyond workplace 2000: Essential strategies for the new American corporation. New York: Dutton.

Burns, J.M. (1978) Leadership. New York: Harper Colophon Boooks.

Cohen, D. and Prusak, L. (2001) In Good Company. How social capital makes organizations work, Boston: Harvard Business School Press.

Cullen, J. (1999) Socially Constructed Learning: A Commentary on the Concept of the Learning Organisation. Dalam The Learning Organization Journal Vol. 6.

Cummings dan Worley (2005) Organization Development and Change. 8th Edition. Mason, Ohio: South-Western Co.

Davenport and Prusak (1998) Working Knowledge. Boston: Harvard Business School Press.

220

Dixon, N. (1994) The Organizational Learning Cycle. How we can learn collectively, London: McGraw-Hill.

Edis, M. (1995) Performance Management and Appraisal in Health Services. London: Kogan Page

Edmondson, A. and Moingeon, B. (1999) ‘Learning, trust and organizational change’ in M. Easterby-Smith, L. Araujo and J. Burgoyne (eds.) Organizational Learning and the Learning Organization, London: Sage. Emery, F.E. (1969) Systems Thinking. Suffolk: Richard Clay Ltd.

Faisal, T. (2007) Transformasi Budaya Kerja Aparatur Negara. Jakarta:

Fiedler, E.F (1997) A Theory of Leadership Effectiveness. New York: McGraw- Hill Book Co.

Fletcher, S. (1997) Appraisal – Routes to improved performance. Second edition. London: IPD

Gadamer, H-G. (1999) Truth and Method, London: Sheed and Ward. Gadner, H. (1992) The Learning Organization. London: Fontana

Garrat, B. (1995) An old idea that has come of age. Dalam People Management Jurnal. No.1,19.

Gentner, D. dan Albert Stevens (1983) Mental Model. Terjemahan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Gilley and Maybunich. (2000) Beyond the Learning Organization. Cambridge, Massachusetts: Perseus Books

Hartmann, S., (1998) A Social and Linguistic Comparison Between Financial Accounting and Knowledge Accounting, Department of Operation Management, Copenhagen Business School, Copenhagen

Hendry, C. Bradley P. dan Perkins, S. (1997) Missed a motivator. Oxford: Butterworth-Heinemann

221

Hooghiemstra, T (1992) Integrated Management of Human Resources. Dalam Mitrani, A, et al (1994) Competency Based Human Resource Management. Paris: Les Editions d’Organisation.

Hoy dan Miskel (2001) Educational Administration. New York: McGraw-Hill Institute for Personnel and Development (1997a) Reward Management Portfolio. London: IPD

Johnson-Laird (1983) Mental Models. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Kerka, S. (1995) The learning organization: myths and realities. Eric Clearinghouse. http://www.cete.org/acve/docgen.

Kristiadi, J.B (1997) Perspektif Administrasi Publik Menghadapi Tantangan Abad 21. Dalam Jurnal Administrasi Pembangunan Vol. 1 No. 2 1997. Jakarta: PP. Persadi.

Lembaga Administrasi Negara RI (2006) Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. Jakarta: LAN

Lembaga Administrasi Negara RI (2009) Standar Pelayanan Publik: Langkah- Langkah Penyusunan. Jakarta: LAN

Leithwood, K. (1994) Leadership for school restructuring. Educational Administration Quarterly, 30 (4), 498 – 518.

Marquardt M. J. (1996) Building the Learning Organization. New York: McGraw-Hill

McClelland, D. C. (1973). Testing for competence rather than for "intelligence”. The American Psychologist Journal, Volume: 28, 1-14

Millet, John, D. (1994) Management in the Public Service. New York: McGraw- Hill Book Co.

Mohrman, A.M dan Mohrman, S.A. (1995) Performance Management is Running the Business Review. Boston: Harvard Business School

Nasseh, B. (1996) Learning Organization. Dalam www.bsu .edu / classes/ nasseh / bn 10 0 / learn in g .htm l

222

Nickols, F. (2007) Change Management. London: Prentice Hall International Inc. Nonaka, I., and Takeuchi, H., (1995) The Knowledge Creating Company. New

York: Oxford University Press

Ozcelik, G. and Murat Ferman (2006) Competency Approach to Human Resources Management: Outcomes and Contributions in a Turkish Cultural Context. http://hrd.sagepub.com/content.

Pedler, M., Burgoyne, J. and Boydell, T. (1991, 1996) The Learning Company. A strategy for sustainable development. London: McGraw-Hill.

Pfiffner and Presthus (1997) Public Administration. New York: The Ronald Press Company.

Pieters, G. W. and Young, D. W. (1999) The Ever-Changing Organization: Creating the capacity for continuous change, learning and improvement, St Lucie.

Razik, A. T. & Austin D. Swanson (1995) Fundamental Concepts of Educational Leadership and Management. New Jersey: Prenctice Hall.

Rustandi R, Achmad (1992) Gaya Kepemimpinan Pendekatan Bakat Situasional. Bandung: Armico.

Senge, P (1990) The Fifth Discipline. New York: Doubleday

Senge, P. (1999) The Fifth Discipline: The Arts and Practice of The Learning Organization. New York: Doubleday

Senge, P., Kleiner, A., Roberts, C., Ross, R., Roth, G. and Smith, B. (1999) The Dance of Change: The Challenges of Sustaining Momentum in Learning Organizations, New York: Doubleday/Currency).

Sheldon, B.E. (1991) Leaders in libraries: Styles and strategies for success. Chicago: American Library Association.

Shermon, Ganesh (2005) Competency Based Human Resource Management: A strategic resource for competency mapping assessment and development centres. New Delhi: Tata Mc.Graw-Hill Publ. Co. Ltd.

223

Simamora (1999) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogjakarta: Singarimbun (1995) Metodologi Penelitian. Jogjakarta:

Spencer, L. M., & Spencer, S. M. (1993). Competence at Work. New York: Wiley.

Sterman, J.D. (2001) Business Dynamic: System Thinking and Modelling for a Complex World. New York: Irwin McGraw-Hill.

Stogdill, M. Ralph (1994) Handbook of Leadership. London: McMillan Publ. Stoner, James A.F. (1998) Management. London: Prentice Hall International Inc. Sugarman, B. (1996) Learning, Working, Managing, Sharing: The New Paradigm

of the "Learning Organization", Lesley College, http://www.lesley.edu/ journals/jppp/2/ sugarman.html

Sutton, Lynn (2005) Application of Transformational Leadership in an Academic Library. Dalam MLA Forum. Vol. IV, Issue 1, suttonls@wfu.edu

Tannenbaum R. and Schmidt (1992) Leadership and Organization. New York: McGraw-Hill Book Co.

Terry, George (1982) The Principles of Management. Homewood: Richard D. Irwin Inc.

Thoha, Miftah (1988) Kepemimpinan Dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali. Trilestari, W. E., dkk. (2008) Systems Thinking. Bandung: STIA LAN

Wahyosumidjo (1994) Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Watkins, K. and Marsick, V. (1992) “Building the learning organization: a new

role for human resource developers”, Studies in Continuing Education 14(2): 115-29.

Watkins, K. and Marsick, V. (1992) Kepemimpinan dan Motivasi. (Terjemahan). Jakarta: Ghalia Indonesia.

224

Watkins, K. and Marsick, V. (eds.) (1993) Sculpting the Learning Organization. Lessons in the art and science of systematic change, San Fransisco: Jossey- Bass.

Whiddett, S. and S. Hollyforde (1999) The Competencies Handbook. London: Inst. of Personnel & Dev. Inc.

Wilson, P. J. (1999) Human Resource Management: Learning and Training for Individuals and Organizations. London: Kogan Page Ltd.

II. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Keputusan Menteri PAN Nomor 25/KEP/M/PAN/2002 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja Aparatur Negara.

Keputusan Menteri PAN Nomor 63 Tahun 2003 tentang Jabatan Widyaiswara. Surat Keputusan Kepala LAN RI Nomor 194/XIII/10/6/2001 tentang Pendidikan

Dokumen terkait