• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pemberdayaan Guru oleh Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota maka diperoleh beberapa kesimpulan yang ingin peneliti uraikan sebagai berikut:

1. Pemberdayaan Guru oleh Kepala Sekolah

Pemberdayaan dalam hal ini pemberdayaan guru merupakan pemberian wewenang kepada guru dalam pengambilan keputusan dan merasa bertanggung jawab penuh terhadap tugasnya sehingga akan bekerja secara maksimal tanpa merasa diawasi oleh kepala sekolah. Untuk itu kepala sekolah memerlukan perhatian yang khusus, dalam rangka melakukan peran dan fungsi kepala sekolah untuk memiliki strategi yang tepat untuk memberdayakan guru.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan

Weighted Mean Score (WMS) menunjukan bahwa pemberdayaan guru oleh kepala sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota yang meliputi indikator (1) peningkatan kesejahteraan guru, (2)

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengembangan karier guru, (3) peningkatan kemampuan para guru, (4) mengatasi beban psikologis guru, berkriteria sangat baik.

Pemberdayaan guru oleh kepala sekolah di lingkungan Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota cukup kuat, hal ini dapat dilihat pada jawaban responden pada masing-masing sub indikator berada pada kriteria sangat baik sehingga rata-rata dari keseluruhan indikator berkriteria sangat baik. Perolehan jawaban responden tertinggi terdapat pada indikator

“pengembangan karier guru”, artinya pengembangan karier guru oleh

kepala sekolah pada Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota sudah baik. Sedangkan perolehan skor terendah terdapat pada indikator

“peningkatan kesejahteraan guru”, hal ini dikarenakan masih banyak guru

yang masih honorer.

2. Mutu Pembelajaran

Dengan menginduk pada sistem mutu yakni input, proses dan output

pembelajaran yang bermutu dapat berawal dari input pembelajaran, proses pembelajaran dan output pembelajarn yang bermutu pula.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan perhitungan

Weighted Mean Score (WMS) menunjukan bahwa mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota yang meliputi indikator: (1) input pembelajaran, (2) proses pembelajaran, (3) output pembelajaran, sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat pada perolehan perhitungan

Weighted Mean Score (WMS) jawaban reponden pada setiap sub indikator berkriteriakan sangat baik sehingga rata-rata keseluruhan indikator berkriteria sangat baik. Perolehan jawaban responden tertinggi terdapat

pada indikator “proses pembelajaran” artinya para guru dapat mengelola

pembelajaran dengan baik. Untuk perolehan jawaban terendah terdapat

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penerimaan siswa baru untuk tingkat Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota tidak menetapkan kriteria khusus.

3. Pengaruh Pemberdayaan Guru oleh Kepala Sekolah terhadap Mutu Pembelajaran di SD Negeri Se-Kecamatan Garut Kota

Berdasarkan hasil uji hipotesis menunjukan bahwa pemberdayaan guru oleh kepala sekolah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap mutu pembelajaran, artinya jika pemberdayaan guru oleh kepala sekolah dilaksanakan dengan efektif maka mutu pembelajaran akan meningkat, dan sebaliknya jika pemberdayaan guru oleh kepala sekolah tidak efektif maka mutu pembelajaran pun akan rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil uji korelasi yang berada pada kategori cukup kuat. Hasil determinasi pengaruh Variabel X (Pemberdayaan Guru oleh Kepala Sekolah) terhadap Variabel Y (Mutu Pembelajaran) diperoleh hasil bahwa Variabel Pemberdayaan guru oleh kepala sekolah memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap mutu pembelajaran.

Berdasarkan penafsiran data, peneliti menyimpulkan bahwa kepala sekolah melakukan pemberdayaan kepada guru secara positif dan signifikan. Apabila pemberdayaan guru yang dilakukan kepala sekolah terlaksana dengan baik maka akan berdampak pula terhadap mutu pembelajaran.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai Pengaruh Pemberdayaan Guru oleh Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota maka penulis merekomendasikan beberapa hal sebagai tindak lanjut dari penelitian ini. Rekomendasi penulis diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pihak yang berkepentingan. Adapun rekomendasi yang ingin peneliti sampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Kepala Sekolah

a. Kepala sekolah perlu memperhatikan secara khusus pemberdayaan terhadap para gurunya. Kepala sekolah sudah memberdayakan para guru secara efektif. Untuk itu diharapkan agar hal tersebut dapat dipertahankan dan lebih ditingkatkan lagi secara berkelanjutan sehingga pemberdayaan guru tersebut dapat meningkatkan mutu pembelajaran.

b. Kepala sekolah hendaknya lebih disiplin dalam hal waktu jam masuk sekolah, sehingga bisa menjadi contoh yang baik untuk para guru dan mengawasi para guru ketika jam masuk sekolah dimulai. c. Dilihat dari perolehan skor pada tiap indikator, diperoleh skor

terendah yaitu peningkatan kesejahteraan guru. Untuk itu kepala sekolah hendaknya lebih meningkatkan kesejahteraan bagi para guru, seperti yang di kemukakan oleh Maslow yaitu jaminan keamanan, sosial, penghargaan, prestasi, status, pengakuan, perhatian dan dorongan.

d. Kepala sekolah hendaknya lebih berperan aktif dalam mengorganisir semua aspek yang berhubungan dengan pemberdayaan guru.

2. Bagi Guru

a. Mutu pembelajaran yang telah diperoleh hendaknya dapat dijaga bahkan di tingkatkan lagi, karena mutu pembelajaran bertitik tolak pada guru. Ketika dalam proses pembelajaran guru dapat mengelola pembelajaran dengan baik maka output pembelajaran akan meningkat, begitupun sebaliknya ketika guru kurang

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengelola pembelajaran dengan baik, maka output yang dihasilkan kurang maksimal.

b. Diharapkan guru-guru memiliki kemampuan untuk secara berkelanjutan memberikan kontribusi kepada sekolah dan dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya sehingga dapat memperoleh kinerja yang diharapkan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Hendaknya dapat meneliti, mengkaji dan memperdalam permasalahan yang terjadi pada pemberdayaan guru.

b. Hendaknya dapat meneliti, mengkaji dan memperdalam permasalahan yang terjadi pada mutu pembelajaran secara lebih spesific.

c. Hendaknya meneliti dengan teknik yang berbeda misalnya dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.

127

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Akdon. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Yudhistira.

______. (2008). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi & Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi

Arifin-, Z. (2011). Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda

Arikunto, S. (2002). Prosedur Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

______. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

______. (2009). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Danim, S. (2008). Visi Baru Manajemen Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. (2004).

Standar Kompetensi Guru. Direktorat Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional

Engkoswara. (1999). Dasar-dasar Administrasi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Engkoswara dan Komariah, A. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Fattah, N. (2009). Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Jogjakarta: Pustaka Belajar.

Kadarisman, M. (2012). Manajemen Pengambangan Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Khanifatul. (2012). Pembelajaran Inovatif. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Luthans, F. (2006). Perilaku Organisasi Edisi 10 Alihbahasa Vivi Andika dkk.

Yogyakarta: Andi.

Marno dan Idris, M. (2008). Strategi dan Metode Pengajaran. Jogjakarta: Ar-ruz Media.

Minarti, S. (2011). Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Mulyasa, E. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Patton, P. (1997). Keterampilan Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Media.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan

Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Permendiknas No. 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Permendiknas No. 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Priansa, D. J., & Suwatno. (2011). Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi (Organization behavior). Jakarta: Salemba Empat.

Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Sallis, E. (2011). Total Quality Management in Education (Manajemen Mutu Terpadu). Yogyakarta: IRCiSoD

______. (2012). Total Quality Management in Education. Jogjakarta: IRCiSoD.

Sambas, & Uep. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung: Karya Adhika Utama.

Sanjaya. W. (2008). Perencanaan & Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung : CV. Mandar Maju

______. (2009). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju.

Somantri, A & Sambas, A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia

Stewart, A. M. (1998). Empowering People (Pemberdayaan Sumber Daya Manusia). Yogyakarta: Kanisius.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Sufyarma. (2003). Kapita Selekta Manajemen Pendidikan. Bandung. Alfabeta

Suagian, S. (2006). Kamus Manajemen (Mutu). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

______. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

______. (2010). Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta.

______. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

______. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suhardan, D. (2010). Supervisi Profesional: Layanan dalam Meningkatkan Mutu Pembelajran di Era Otonomi Daerah. Bandung: Alfabeta.

Supardi. (2013). Sekolah Efektif Konsep Dasar & Praktiknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Syafaruddin. (2002). Manajemen Mutu Terpadu dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo

__________. (2008). Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI. (2010). Manajemen Pendidikan. Bandung; Alfabeta.

Tjiptono, F. & Diana, A. (2001). Total Quality Management. Yogyakarta: Andi.

Umiarso. dan Gojali, I. (2010). Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan. Jogjakarta: IRCiSoD.

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

Berlilan Nurlianti, 2014

Pengaruh Pemberdayaan Guru Oleh Kepala Sekolah terhadap M utu Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Garut Kota Kabupaten Garut

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Dokumen terkait