• Tidak ada hasil yang ditemukan

Siklus I Mengunakan Model

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Perencanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ฀igsaw pada mata pelajaran fisika di kelas IX.6 dan IX.7 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Talangpadang telah mencapai indikator keberhasilan 4,88 dengan kriteria sangat baik. Pada siklus kedua merupakan perbaikan dari rencana pelaksanaan pembelajaran siklus pertama dengan pemberian ruang untuk diskusi silang melalui kelompok besar yang dibimbing oleh guru, sehingga kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua dan ketiga mengalami peningkatan.

2. Pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ฀igsaw pada mata pelajaran fisika di kelas IX.6 dan IX.7 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Talangpadang dapat meningkatkan aktivitas guru dalam melakukan proses pembelajaran telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yaitu 95,56 (kriteria sangat tinggi) dan aktivitas belajar siswa berupa mengemukakan pendapat, bertanya, bekerja sama dengan teman dalam menyelesaikan tugas kelompok, dan bertukar informasi telah mencapai indikator keberhasilan penelitian berturut-turut yaitu 78,13 dan 75,00 dengan kriteria tinggi.

฀ 171

3. Sistem evaluasi pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ฀igsaw pada mata pelajaran fisika di kelas IX.6 dan IX.7 menggunakan 10 soal essay dengan validitas tes 0,87 kriteria (sangat tinggi) dan reliabilitas 0,93 kriteria (tinggi)

4. Prestasi belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

฀igsaw pada mata pelajaran fisika kelas IX.6 dan IX.7 mengalami peningkatan persentase jumlah siswa tuntas belajar dari siklus pertama sampai siklus kedua masing-masing sebesar 15,6% dan 14,29 % dan siklus kedua sampai siklus ketiga masing-masing sebesar 9,38 % dan 7,15%.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka penelitian ini mempunyai saran-saran sebagai berikut:

1. Saran bagi siswa yaitu siswa sebaiknya terlibat aktif dalam aktivitas model pembelajaran kooperatif tipe ฀igsaw dan melakukan pendalaman dan pengulangan materi dari berbagai sunber belajar.

2. Saran bagi guru yaitu guru sebaiknya menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe ฀igsaw untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa.

3. Saran bagi sekolah yaitu sekolah sebaiknya mendukung dan memfasilitasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe ฀igsaw di kelas.

4. Saran bagi calon peneliti yaitu peneliti sebaiknya memperhatikan alokasi waktu saat pembelajaran. Sehingga diharapkan perencanaan yang dilakukan sudah siap baik alat dan media yang akan digunakan.

฀72

✁✂ ✄✁☎ PUSTAKA

Abdurrahman Mulyono. 2003. ฀endidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka cipta

Anggalia, Dien. 20฀฀. Tesis. Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Dengan Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas X SMA YP Unila Bandar Lampung: Lampung. Program Pascasarjana Unila. Amri, S., dan Ahmadi, I.K. 20฀0. Konstruksi ฀engembangan ฀embelajaran.

Jakarta: Prestasi Pustaka.

Arends, R. 2008. Cooperative Learning Theory, Research and ฀ractise. Boston: Allyn and Bacon.

Arikunto, S. 2005. Dasar-dasar Evaluasi ฀endidikan. Jakarta: Bumi Aksara. ---. 2005. ฀rosedur ฀enelitian Suatu ฀endekatan ฀raktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Aronson. 2002. Jigsaw Technique for Reading Comprehension. http://www.readingquest.org/strat/jigsaw/htmlhttp://www.readingquest.org /strat/jigsaw/html. Diunduh tanggal 22 Juli 20฀2.

BNSP. 2007. Model Silabus Mata ฀elajaran I฀A Sekolah Menengah ฀ertama,

Jakarta: Depdiknas.

Brotosiswoyo. 2000. Hakekat ฀embelajaran MI฀A (Fisika) di ฀erguruan Tinggi. Proyek Pengembangan Universitas Terbuka. Departemen Pendidikan Nasional: Dirjen Perguruan Tinggi.

Budiningsih, C. A,. 2004. Belajar dan ฀embelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. ---. 2005. Belajar dan ฀ebelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Darsono, M. 2002. Belajar dan ฀embelajaran. Semarang: IKIP Semarang Pres.

Depdiknas. 2009. Undang-Undang Sisdiknas UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Jakarta: Asa Mandiri.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan ฀embelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. ฀sikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, O. 2002. Kurikulum dan ฀embelajaran. Bandung: Rosdakarya. ---. 2004. Metoda Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

฀73 Ibrahim, M., F. Rachmadiarti,. M. Nur, dan Ismono. 2000. ฀embelajaran

Kooperatif. Surabaya: University Press.

Miarso, Yusufhadi. 2009. Menyemai Benih Teknologi ฀endidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mediyawan. 20฀฀. Tesis. Peningkatan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fisika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IX Sekolah Menengah Pertama (Smp) Negeri 2 Semaka Kabupaten Tanggamus. Lampung: Program Pascasarjana Unila.

Mispaldi. 20฀2. Tesis. Peningkatan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas Viii Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Di Sekolah Menengah Pertama Al Kautsar Bandar Lampung. Lampung: Program Pascasarjana Unila.

Mulyadi. 20฀2. Tesis. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri ฀ Way Jepara. Lampung: Program Pascasarjana Unila.

Mulyasa, E. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan ฀endidikan. Bandung: Rosdakarya Muslich, M. 2007. KTS฀ (Kurikilum Tingkat Satuan ฀endidikan) Dasar

฀emahaman dan ฀engembangan. Jakarta: Bumi Aksara

Nur, M. dan Wikandari, P.R. 2000. ฀engajaran Berpusat kepada Siswa dan

฀endekatan Konstruktivis dalam ฀engajaran. Surabaya: PSMS Program

Pascasarjana Unesa.

Nur, M. 2002. ฀sikologi ฀endidikan: ฀ondasi untuk ฀engajaran. Surabaya. PSMS Program Pascasarjana Unesa.

Pribadi, R. Benny Agus. 2009. Model-Model Desain Sistem ฀embelajaran. Jakarta: Prodi Teknologi Pendidikan PPS UNJ.

Riyanto Yatim. 20฀0. ฀aradigma Baru ฀embelajaran. Jakarta: Kencana. Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna ฀embelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman, A.S., dkk. 2003. Media ฀endidikan (฀engertian, ฀engembangan, dan

฀emanfaatannya). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

---. 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Slameto, 2003. Belajar & Hal-Hal yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

฀74 Sopah, Djamarah. 2000. Jurnal. Pengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi

Berprestasi Terhadap Hasil Belajar. Jakarta

Suprijono Agus. 20฀฀. Cooperative learning teori dan aplikasi paikem. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Supriyatna, D. dan Mochammad, M. 2009. Konsep Dasar Desain ฀embelajaran, ฀usat ฀engembangan dan ฀emberdayaan ฀endidik dan Tenaga

Kependidikan Taman Kanak-Kanak dan ฀endidikan Luar Biasa.

http://www.tkplb.org/ . Di akses tanggal ฀8 Oktober 20฀2.

Suwardi. 2007. Manajemen ฀embelajaran: Mencipta Guru Kreatif dan

Berkompetensi. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Trianto. 20฀0. Mendesain Model pembelajaran Inovatif-฀rogressif. Surabaya: Kencana Prenada Media Group

Undang-Undang R.I. Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem ฀endidikan

Nasional. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah.

Wardani, IGK. 2007. Kurikulum dan Implementasi. Jakarta : UT Winkel, W.S. 2004. ฀sikologi ฀engajaran. Jakarta: Gramedia.

Yasa,P.D. 2008. ฀restasi Belajar. http://ipotes.wordpress.com//prestasi

belajar/http://ipotes.wordpress.com//prestasi belajar/. Diunduh tanggal 23 Agustus 20฀2.

Dokumen terkait