• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. 1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil berdsarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Isolat bakteri yang mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan V. harveyiteridentifikasi sebagai Acinetobactersp.

2. Acinetobactersp. tidak bersifat patogen.

3. Acinetobactersp. yang diuji tantang denganV. harveyi yang memiliki kepadatan bakteri 6,3 x 106CFU/mL mampu menghambat pertumbuhan V. harveyi hingga mencapai 3 log menjadi kepadatan bakteri 7,5 x 103CFU/mL.

4. Tingkat kelangsungan hidup pemeliharaan larva udang vannamei dengan penambahan Acinetobacter sp. lebih baik dibandikan perlakuan V. harveyi saja, yaitu 82,27%.

5.2 Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk uji biomoleculler 16S rDNA dan untuk mengetahui apakah bakteri Acinetobacter sp. ini mampu meningkatkan pertumbuhan udang vannamei pada saat diuji tantang denganV. harveyi.

DAFTAR PUSTAKA

Abegas, K. 2007. Isolation, characterization and identification of latic acid bacteria involved in traditional furmentation of borde an ethopian cereal beverages.African Jurnal of Biotechnology,6(12): 14691478. Abraham, T.J. 2004. Antibacteria Marine Bacterium Deter Luminous Vibriosis in

Shrimp Larvae. NAGA, WordFish Quarterly 27 (3-4).

Akbaidar, G.A. 2013. Penerapan Manajemen Kesehatan Budidaya Udang Vannamei di Sentra Budidaya Udang Desa Sidodadi dan Desa Gebang

Kabupaten Pesawaran. Skripsi. Unila.

Atmomarsono, M., Muliani dan Tampangallo. B.R. 2009. Aplikasi Bakteri Probiotik Untuk Meningkatkan Sintasan dan Produksi Udang Windu di Tambak. Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau. Sulawesi Selatan.

Balai Karantina Ikan. 2000. Prosedur Pemeriksaan Bakteri. Dinas Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Barraw, G.I. and Felthem, R.K.A. 1993. Cowan and Steel’s Manual For The

Identification Of Medical Bacteria. Third Edition.

Boyd, C.E. 1990. Water Quality In Pond For Aquaculture Alabama Agricultural Experiment Station. Auburn Universiy, Alabama, Birmingham Publishing CO USA. 482 p

Boyd, C.E. 1991. Water Quality Manajement and Aeration In Shrimp Farming. American Soybean Association-US Wheat Associates.U.S.A. Briggs, M.S.F., Smith, R., Subangihe and Phillips, M. 2004. Introduction dan

movement of Penaeus monodon and P. stylirostris in Asia and the Pacific. FAO. Bangkok. 40 p

6 Chusnul, D.Z., Januar, J. dan Soejono, D. 2010. Kajian sosial ekonomi usaha budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di desa Diyono kecamatan Deket kabupaten Lamongan,Jurnal SEP. 4(1).

Dwidjseputro, 1998.Dasar–dasar Mikrobiologi. Djambatan. Malang.

Effendie, M.I. 1997.Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta. Elovara, A.K. 2001. Shrimp Farming Manual : Practicle Technology For Intensive

Commercial Shrimp Production. Aquaculture cx.

Evan, Yan. 2009. Uji Ketahanan Beberapa Strain Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Terhadap Bakteri Vibrio harveyi. Skripsi. Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Fjellheim, A.J., Playfoot, K.J., Skjermo, J. and Vadstein, O. 2007. Vibrionaceae

dominates the microflora antagonistic towards Listonella anguillarum in the intestine of cultured Atlantic cod (Gadus morhuaL.)larvae.Aquaculture. 269 p: 98-106.

Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia, Jakarta.

Holtj, G., and Krieg, N.R. 1984. Bergeys’s Manual of Systemic Bacteriolgy, Vol.1. The Williams and Wilkins Co. Baltimore.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2011. Udang Udang Potensial Budidaya. Jakarta.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013. KKP Targetkan Produksi Udang 600.000 ton. Info Media . Jakarta.

Kalesaran, O.J. 2010. Pemeliharaan post larva (PL4 PL9) udang vannamei (Litopenaeus vannamei) di hatchery PT. Banggai Sentral Shrimp Provinsi Sulawesi Tengah. Staf Pengajar pada Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UNSRAT, Manado.Jurnal Perikanan dan Kelautan. 6(01).

Kharisma, Adnan., Manan, Abdul. 2012. Kelimpahan bakteri Vibrio sp. pada air pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai deteksi dini serangan penyakit vibriosis. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan Vol. 4 No. 2.Universitas Airlangga.

37 Khoirunas, R.F. 2009. Aplikasi Bakteri Probiotik Pseudomonas sp. dalam Menghambat Pertumbuhan Vibrio harveyi pada Pemeliharaan Pasca Larva Udang Putih (Litopenaeus vannamei Boone) Skala Laboratorium. Skripsi. Program Studi Sarjana Biologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Lavilla-Pitotogo, C.R., Albright, L.J., Paner, M.G., and Sunaz, NA. 1990. Studies on the Source of Luminescent Vibrio harveyi in Penaeus monodon Hatcheries.Pp.157-164.

Lay, B.W. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 167 hal.

Muzaki, Ahmad. 2004.Produksi Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) pada Padat Penebaran Berbeda di Tambak Biocrete. Skripsi. Program Studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur. FPIK. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nasi, L., Prayitno, S.B. dan Sarjito. 2011. Kajian Bakteri Penyebab Vibriosis pada Udang Secara Biomulekuler. Tesis. Megister Manajemen Sumberdaya Pantai. Universitas Diponegoro, Semarang.

Rengpipat, S., Rukpratanporn, S., Piyatiratitivorakul, S. and Menavesta, P. 1998b. Effect of probiotic bacterium on black tiger shrimp Peanaeus monodon survival and growth. Aquaculture,167 hal: 303-313

Rozi, F.A. 2008 .Penerapan Budidaya Udang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Melalui Aplikasi Bakteri Antagonis Untuk Biokontrol Vibriosis Udang Windu (Penaeus monodon). Karya Tulis Mahasiswa. Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Shiva, R. dan Beasley, D. 2005. Pengelolaan Koleksi Patogen Tanaman. Departemen Pertanian, Perikanan dan Perhutanan Pemerintah Australia (Department of Agriculture, Fisheries and Forestry, DAFF).

Sukenda., Anggoro, Y.T., Wahyuningrum, D., dan Rahman. 2007. Penggunaan kitosan untuk pengendalian infeksi Vibrio harveyii pada udang putih (Litopenaeus vannamei). Jurnal Aquaculture Indonesia. 6(2): 205-209.

Sunaryanto, A., Mariam, A., dan Pudjiatno. 1987. Penyakit Udang. INFIS manual. Seri no. 43. Dirjen Perikanan. Jakarta.

38 Sutanto, I. 2005. Terobosan Pengenbangan Budidaya Udang. Shrimp Club

Indonesia. Jakarta.

Tarigan, Jeneng. 1988. Pengantar Mikrobiologi. Jakarta.: Depdikbud

Verschuere, I., Rombaut, G., Sorgeloos, P., Vestraete, W. 2000. Probiotic Bacteria as Biological Control Agent In Aquaculture. Microbiol Mol Biol Rev64 hal: 655-671.

Wardani, B.A., Sari, R., dan Sarjito. 2013. Investasi bakteri yang berpotensi sebagai probiotik dari usus ikan bandeng (Chanos chanos) . Journal Of Aquaculture Management and Technology.2(1): 75-86.

Widanarni. 2004. Penapisan Bakteri Probiotik Untuk Biokontrol Vibriosis Pada Larva Udang Windu: Konstruksi Penanda Molekuler Dan Esei Pelekatan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widanarni., Sukenda., Setiawati, M. 2008. Bakteri probiotik dalam budidaya udang : seleksi, mekanisme, karakteristik, dan aplikasinya sebagai agen biokontrol. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 13(2): 80-89.

Wijayanti, A dan Suhartono. 2000. Penggunaan Antimikroba Sebagai Pengganti Obat-Obatan Untuk Mengendalikan Penyakit Udang. Laporan Tahunan BBAP 1999-2000.

Winarti, 2010. Kerentanan ikan jelawat Leptobarbus hoevenii Blkr terhadap infeksi bakteri patogen. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yustianti, Moh., Noh, Ibrahim., dan Ruslaini. 2013. Pertumbuhan dan sintasan larva udang vannamei melalui substitusi tepung ikan dengan tepung usus ayam.Jurnal Mina Laut Indonesia. 1(1). ISSN: 2303-3959

Yulvizar, Cut. 2013. Isolasi dan identifikasi bakteri probiotik pada Rastralliger sp. Jurnal Biospecies. 6(2): 1-7.

Dokumen terkait