• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Atraksi wisata merupakan salah satu unsur pariwisata yang terlibat dalam industri pariwisata yang dapat mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi. Berdasarkan hasil penelitian dan teori-teori yang berkaitan mengenai atraksi wisata dan keputusan berkunjung. Maka diketahui atraksi wisata dan keputusan berkunjung wisatawan yang ada di Kebun Binatang Bandung sebagai berikut:

1. Atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang Bandung sudah berada pada kategori yang baik. Hal ini dapat diidenfitikasikan bahwa atraksi-atraksi yang ada di Kebun Binatang Bandung memiliki keadaan dan kondisi yang baik, seperti hewan, tumbuhan, taman bermain, hewan tunggang dan perahu air. Berdasarkan atraksi-atraksi yang dimiliki oleh Kebun Binatang Bandung ini yang mengidentifikasikan atraksi wisata yang ada di Kebun Binatang bandung ini dapat dikategorikan memiliki kondisi dan keadaan yang sudah baik.

2. Keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung berada pada kategori yang tinggi. Wisatawan yang berkunjung di Kebun Binatang Bandung memiliki tingkat keputusan yang tinggi seperti, pilihan produk atau jasa, pilihan merek (brand), pilihan penyalur (dealer), pilihan waktu kunjungan, jumlah pembelian dan metode pembayaran. Hasil yang didapatkan dapat diketahui bahwa wisatawan yang berkunjung di Kebun Binatang Bandung memiliki keputusan yang sudah tinggi.

3. Hasil akhir dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Berdasarkan hasil yang didapatkan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung sebesar 30,47%

113

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

dan memiliki hubungan yang positif. Artinya jika atraksi wisata di Kebun Binatang Bandung semakin baik maka akan meningkatkan keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung. Sedangkan sebesar 69,53% lainnya wisatawan yang datang berkunjung ke Kebun Binatang Bandung dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti wisatawan seperti fasilitias, aksesibilitas, imej dan harga.

B. Saran

Berdasarkan uraian simpulan sebelumnya, dapat dilihat bahwa skor yang didapatkan setiap indikator dan sub-variabel memperoleh skor tertinggi dan skor terendah. Maka saran yang akan diberikan penulis kepada pihak pengelola untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dengan mengevaluasi skor terendah yang didapatkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut merupakan hasil analisis penulis berdasarkan hasil yang didapatkan, yaitu:

1. Perahu air merupakan salah satu atraksi wisata di Kebun Binatang Bandung yang membutuhkan perawatan yang lebih dengan meningkatkan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang melakukan aktivitas perahu air. Pihak pengelola harus lebih memperhatikan keselamatan wisatawan yang beraktivitas perahu air di Kebun Binatang Bandung dengan meningkatkan keamanan dengan melengkapi perlengkapan keselamatan wisatawan seperti life jacket atau rompi keselamatan.

2. Metode Pembayaran merupakan salah satu keputusan wisatawan untuk berkunjung ke Kebun Binatang Bandung. Namun metode pembayaran yang ada di Kebun Binatang saat ini masih menggunakan metode secara langsung. Sehingga pengelola perlu melakukan inovasi baru agar wisatawan dapat lebih mudah untuk mendapatkan tiket masuk ke Kebun Binatang Bandung, seperti penyediaan tiket masuk yang dapat diperoleh wisatawan melalui internet secara online. Hal ini dapat lebih memudahkan wisatawan yang berada di luar Kota Bandung yang ingin berkunjung untuk dapat memperoleh tiket secara mudah.

114

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

3. Kebun Binatang Bandung memiliki daya tampung yang sangat besar. Kebun Binatang Bandung dapat menampung sebanyak 50.000 wisatawan pada libur besar nasional seperti libur Idul Fitri, Tahun Baru dan Natal. Sedangkan pada hari-hari biasa menampung sekitar 700-3000 wisatawan perhari. Dan Daya tampung ideal yang seharusnya diperhatikan pengelola demi kenyamanan wisatawan sebesar 10.000-15.000 wisatawan perhari. Hal yang harus diperbaiki pengelola adalah strategi baru dalam kegiatan promosi yang dapat menarik kunjungan wisatawan pada hari biasa seperti kegiatan study tour anak sekolah agar tidak menumpuk pada akhir pekan. Agar ada kesesuaian jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke Kebun Binatang Bandung pada hari biasa dan hari libur akhir pekan.

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk (2008). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: Bumi Angkasa. Fandeli, C. (2001). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas

kehutanan UGM.

Goldner, C. R. (1999). Tourism: Principles, Practices, Philosophies. Printed in the United scases of America.

Hurriyati, R. (2005). Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung: ALFABETA.

Indriyanti, N. (2013). Pengaruh Kualitas Produk Wisata terhadap Keputusan Pengunjung untuk Berkunjung ke Museum Seni Rupa dan Keramik di Jakarta. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Kotler, P dan Keller, K. L. (2012). Marketing management 14th edition. New jersey: Pearson Education, inc.

Kurniawan, K. R. (2013). Analisis Tanggapan Wisatawan mengenai Benda Koleksi terhadap Keputusan Berkunjung ke Museum Sribaduga. (skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Mahadewi, E. N. M. dan Utama, I. G. B. R. (2012). Metode Penelitian Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta: CV Andi Offset.

Nurwulan. (2011). Pengaruh Produk Wisata terhadap Keputusan Berkunjung di Taman Wisata Alam Telaga Patengan. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Pendit, N, S. (2003). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramita.

Pendit, N. S. (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradnya Pramita.

Pitana, I. G dan Diarta, I. K. S. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Riyanti Faridah, 2014

Pengaruh atraksi wisata terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Kebun Binatang Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Daftar FPIPS : 2152/UN.40.2.5.1/PL 2014

Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Setiadi, J, N. (2010). Perilaku Konsumen, Edisi Revisi. Bandung: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sujarweni, V. W. dan Poly, E. (2012). Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumarwan, U. (2002). Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, F. (2011). Pemasaran Jasa. Jawa Timur: Bayumedia Publishing. Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Pramita.

Yoeti, O. A. (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.

Yussita, R. F. (2013). Pengaruh Atraksi Wisata terhadap Motivasi Wisatawan Berkunjung Wisatawan di Kawasan Wisata Alam Telaga Remis Kabupaten Kuningan. (Skripsi), Universitas Pendidikan Indonesia.

Dokumen terkait